Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN VIROLOGI

PRAKTIKUM I
PENGENALAN ALAT DAN METODE STERILISASI

Oleh:

Nama : I Kadek Diki Dwipayana


NIM : 211021016
Kelas : A6A
Program Studi : Farmasi Klinis
Kelompok :3
Hari, Tanggal Pengamatan : Rabu, 23 Mei 2022

Nama Dosen Koordinator : apt. I Putu Gede Adi Purwa Hita,S.Farm.


M.Farm.

Nama Asdos :

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
DENPASAR
2022
BAB I

PRAKTIKUM I
TEKNIK TEKNIK DASAR MIKROBIOLOGI
PENGENALAN ALAT DAN METODE STERILISASI

1.1 TUJUAN
Mengenal bermacam-macam alat dan cara penggunaannya secara benar pada praktikum
mikrobiologi serta metode sterilisasi alat dan bahan.

1.2 DASAR TEORI


Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme) berukuran terlalu kecil
untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme meliputi protozoa, algae
(ganggang), fungi (jamur), lichenes, bakteri, dan virus (Adams, 2000).

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang untuk meneliti apa saja yang terkandung di dalam
mikroorganisme. Dalam meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara – cara
khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti
mikroorganisme baik sifat maupun karakteristiknya, tentu diperlukan adanya pengenalan
alat yang akan digunakan serta mengetahui cara penggunaan alat – alat yang berhubungan
dengan penelitian unutk memudahkan dalam melakukan penelitian (Dwidjoseputro, 2003).

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta
fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan
bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat
melaksanakan praktikum dengan sempurna. Penanganan bahan sebelum melakukan
praktikum sangat mempengaruhi hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakkan
didalam wadah, bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam
sebuah lemari asam. Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat
yang ada di laboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian
praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan. Suatu laboratorium harus
menjadi tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman
terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan
lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien
(Hadioetomo, 1985).

Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan
pengukuran atau perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alat dalam laboraturium
diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan
kegagalan pada pratikum yang dilakukan (Schlegel, 1994).

Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme yaitu bakteri, protozoa,
virus, alga, dan cendawan. Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak segi
mengenai jasad-jasad renik ini (Dwidjoseputro, 2003).

Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya,


memahami bentuk, fungsi serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau
dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang
sangat spesifik.Kebanyakan peralatan untuk percobaan–percobaan di dalam laboraturium
terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam
pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan
dengan gelas atau membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan ((Deny Kurniawan,2020).

Steril sendiri merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam laboratorium


mikrobiologi. Teknik-teknik tertentu diperlukan agar sterilisasi dapat dilakukan secara
sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang mengkontaminasi media.
Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan suatu proses untuk mematikan semua
organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Sebagai contoh, hal-hal yang
dilakukan ketika pertama kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptik,
sesungguhnya hal tersebut telah menggunakan salah satu cara sterilisasi, yaitu dengan cara
pembakaran Artinya, pada bahan atau peralatan yang akan digunakan harus bebas dari
mikroorganisme yang tidak diingikan yang dapat merusak media atau koloni suatu
mikroorganisme yang ditumbuhkan. Setelah mengetahui dan memahami pentingnya
bekerja secara aseptik, perlu diketahui pula peralatan laboratorium yang merupakan unsur
penting yang harus ada dalam praktek mikrobiologi (Hadioetomo, 1985).
Sterilisasi adalah suatu proses pembebasan suatu bahan atau alat dari semua bentuk
organism hidup. Sterilasi dapat dilakukan baik secara mekanik, fisik maupun kimiawi.
Sterilisasi secara mekanik adalah dengan menggunakan saringan berpori sangat kecil antara
0.22 mikron sampai 0.45 mikron sehingga mikroba tertahan pada saringan. Cara ini
biasanya dilakukan untuk sterilisasi bahan yang tidak tahan atau peka terhadap panas
seperti antibiotik ataupun senyawa enzim. Sterilisasi secara fisik adalah sterilisasi yang
dilakukan dengan pemanasan dan penyinaran. Seperti pembakaran alat pada api secara
langsung contoh pemanasan jarum ose atau pinset, pemanasan kering dengan menggunkan
oven atau penyinaran UV. Biasanya untuk sterilisasi alat-alat seperti tabung reaksi, cawan
petri dll. Penggunaan uap air panas juga merupakan bentuk sterilisasi yang ditujukan untuk
sterilisasi bahan-bahan yang banyak mengandung air. Sterilisasi secara kimia adalah
sterilisasi dengan menggunakan bahan deinfektan seperti alcohol, lisol, klorin (Hita, 2022).

Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan dalam melakukan pengamatan
dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk mempelajari struktur dan bentuk benda
yang sangat kecil. Mikroskop merupakan alat yang sangat erat hubungannya dengan
mikrobiologi, hal ini dikarenakan kita harus bekerja dengan mikrobia yang ukurannya
sangat kecil. Kebersihan dari alat ini juga harus dijaga. Setiap praktikan harus
membersihkan mikroskopnya apabila telah selesai menggunakan alat tersebut. Dalam
kegiata ini para praktikan harus membersihkannya dengan menggunakan kertas lensa yang
telah tersedia dan juga minyak emersi. Mikroskop berguna untuk melihat sel-sel
mikroorganisme seperti sel bakteri. (Ramadhani,2020)
BAB II

2.1. PROSEDUR KERJA


A. STERILISASIDENGAN AUTOKLAF

Sebelum dilakukan sterilisasi dicek dahulu banyaknya air dalam


autoklaf. Air harus sampai ke batas yang telah ditentukan dan
digunakan air steril agar tidak terbentuk karat pada lat tersebut

Dimasukkan semua peralatan yang akan disterilkan demikian


juga bahan atau media yang akan digunakan

Ditutup autoklaf dengan rapat lalu dikencangkan baut pengaman


agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf

Dinyalakan autoklap, atur waktu (minimum 15 menit)

Ditunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi


kompartemen autoklap dan terdesak keluar dari klep pengaman.
Ditutup klep pengaman sampai kencang

Jika alarm sebagai tanda selesai berbunyi , maka ditunggu


tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan
udara di lingkungan (jarum pada preisuregauge menunjuk ke
angka nol ). Kemudian klep-klep pengaman dibuka
B. PENGAMATAN MIKROBA DENGAN MIKROSKOP

SKEMA KERJA PENGAMATAN MIKROBA DENGAN MIKROSKOP

Lensa objektif berfungsi untuk pembentukkan bayangan pertama


dan menentukkan struktur serta bagian renik yang akan terlihat
bayangan akhir serta kemampuan untuk mempeerbesar objek
sehingga dapat memiliki suatu ukuran daya pisah suatu lensa
objektif yang akan menentukkan daya pisah spesiemen sehingga
mampu menunjukkan struktur renikyang berdekatan sebagai suatu
benda terpisah

Lensa adalah lensa yang terdapat dibagian ujung atas tabung


berdekatan dengan mata pengamat dan berfungsi untuk
memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif sampai
4 hingga 25 kali

Lensa kondensor merupakan lensa yang berfungsi mendukung


terciptanya pencahayaan pada objek yang akan dilihat sehingga
dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah
maksimal
BAB III

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.2 PEMBAHASAN

Pada praktikum pengenalan alat dan sterilisasi dilakukan Simulasi/demo alat dan
penjelasan mengenai cara kerja dan fungsi alat tersebut, serta praktek penggunaan alat
dengan benar sesuai dengan fungsinya. Pada praktikum ini juga dilakukan dengan cara
sterilisasi dengan menggunakan alat autoklaf dan cara menggunakan mikroskop.

Dalam praktikum pengenalan alat dan sterilisasi yang digunakan beberapa alat dan
bahan. Alat yang digunakan adalah gelas ukur, tabung reaksi,batang bengkok, jarum enten,
jarum inokulasi, mikro pipet, beaker glas,pipet serelogis, pipet volum, pipet tetes, labu
erlenmeyer, bunshen,cawan petri, jarum ose, jarum loop, bola hisap, sprayer, rak tabung
reaksi,gelas objek, gelas penutup,botol cuci dan krustabel tang. Alat besar yang digunakan
yaitu autoklaf, shaker incubator,filter bakteri, pinset, pelubang semuran, glass firn,
waterbath, colony counter, oven, timbangan analitik, hotplate, inkubator, pendingin, dan
mikroskop.

Sterilisasi merupakan pembebasan sesuatu bahan dari mikroorganisme hidup atau


stadium istirahatnya. Kalau suatu larutan biak steril atau yang sudah ditanam mikroba,
tanpa dikehendaki dicemari oleh mikroorganisme disebut dengan kontaminasi. Sterilisasi
dicapai dengan menggunakan pemanasan lembab, pemanasan kering, filtrasi, penyinaran
atau bahan kimia. Teknik sterilisasi yang paling pasti adalah penggunaan uap air
disertai dengan tekanan, yang dilakukan dalam alat yang disebut autoklaf. Autoklaf
memiliki suatu ruangan yang mampu menahan tekanan diatas 1 atm. (Schlegel, 1994).

Sebelum proses sterilisasi dengan menggunakan autoklaf, disiapkan alat-alat yang


akan disterilisasi yang dibungkus dengan aluminium foil. Pertama tutup autoklaf dibuka
dulu dilihat apakah air sudah cukup, jika masih kurang tambahkan air hingga batas
elemen pemanas. Kemudian dimasukkan alat yang akan di sterilisasi kedalam
keranjang autoklaf. Diatur posisi alat dengan rapi agar mencukupi untuk keseluruhan
alat yang akan disterilisasi basah. Setelah itu autoklaf ditutup secara diagonal kemudian
klep pengunci diputar ke arah berlawanan dan bersamaan. Hal tersebut bertujuan agar
autoklaf tertutup rapat, sehingga tidak ada uap air yang keluar dari bibir autoklaf. Kemudian
dinyalakan autoklaf. Ditunggu hingga tekanan 1 atm(0,15 Mpa) kemudian dihitung
waktu sampai 15 menitdengan suhu 121 ̊ C. suhu tekanan tinggi bertujuan untuk
memberikan kekuatan lebih besaruntuk membunuh mikroba.

Pada pengenalan alat, alat Autoklaf memiliki Prinsip kerja yaitu uap air akan meusak
protein mikron hingga mengalami koagulasi, protein mengendap dan mikroba mati,
autoklaf harus tertutup rapat agar uap air masuk dengan Cara kerja autoklaf yaitu autoklaf
dibuka, diisi air sampai batas, alat yang akan disterilkan ditata, kencangkan pengamannya,
nyalakan autoklafnya, atur suhu, setelah suhu turun tunggu sampai tekanan tetap, dan buka
autoklaf (121, sekitar 15 menit) Fungsi autoklaf ini yaitu untuk mensterilkan alat dan
bahan yang akan digunakan dalam laboratorium.
Laminar air flow memiliki Prinsip kerja yaitu mempunyai pola pengaturan dan
penyaringan udara, sehingga aseptis dan aplikasi sinar UV untuk beberapa jenis dengan cara
kerja : udara steril akan ditiupkan secara kontinyu melewati tempat kerja. Aliran udara
tersebut berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam melalui prefilter dan HEPA,
memiliki Fungsi yaitu untuk melakukan pekerjaan yang aseptik. Inkubator memiliki prinsip
kerja yaitu menggunakan suhu kamar untuk membiakkan mikroorganisme dengan cara
kerja yaitu dihubungkan kabel, tekan power, diatur suhu dalam inkubator, incubator
memiliki Fungsi yaitu untuk menginkubasi mikroba pada suhu terkontrol.
Cawan petri memiliki prinsip kerja yaitu medium dituang ke bagian bawah/atas cawan
sebgai penutup lalu dapat diamati cara kerja dan dihitung berapa yang akan dibiakkan.
Fungsi cawan petri yaitu untuk mengembangkan dan mendinginkan uap yang terjadi pada
biakan sel.
Gelas ukur memiliki prinsip kerja yaitu bahan dituang, diamati dengan meniskusnnya
dengan fungsinya yaitu mengukur volume cairan dengan ketelitian yang kasar. Beker glass
memiliki prinsip kerja yaitu menuangkan cairan lalu diaduk dengan pengaduk diapanaskan
di spiritus. Fungsinya yaitu tempat mengaduk dan mencampur cairan.
Tabung reaksi memiliki fungsi yaitu sebagai tempat media pertumbuhan mikroba serta
untuk mereaksikan zat tertentu.Pinset memiliki rinsip kerja yaitu dengan menekan bagian
tengah dari bahan. Alat ini memiliki fungsi sebagai untuk mengambil bahan dengan cara
menjepit.
Ose atau jarum merupakan jarum inoculum yang terbuat dari kawat nichrome atau
platinum yang digunakan untuk menginokulasi mikrobia dari suatu media ke media lainnya.
Jarum Inokulasi tebuat dalam 2 bentuk yaitu bentuk ujung jarum yang berbentuk lingkaran
(loop) dan disebut ose atau inoculating loop /transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut
inoculating needle / transfer needle. Bentuk jarum ose (inoculating loop) digunakan untuk
melakukan streak dipermukaan agar, sedangkan inoculating needle digunakan untuk
inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating).
Batang bengkok atau batang L berfungsi sebagai penyebar cairan dipermukaan agar
supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata. Prinsip kerja dari
batang L ini yaitu dengan menggunakan bagian yang berbentuk L untuk menyebarkan
permukaan cairan.
Mikroskop digunakan untuk melihat mikroorganisme atau struktur lain seperti sel dan
jaringan yang tidak dapat langsung terlihat dengan cara memperbesar bayangan objek yang
akan diamati. Pada mikroskop cahaya, prinsip kerjanya adalah dengan memantulkan cahaya
melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa objektif. Dilensa objektif bayangan yang
dihasilkan adalah maya, terbalik, dan diperbesar. Kemudian bayangan yang tegak, nyata dan
diperbesar oleh mata pengamat. Semakin banyak cahaya yang dipantulkan melalui cermin,
maka akan semakin terang juga mikroorganisme yang dilihat. Mikroskop memiliki
pembesaran objektif (4x, 10x, 40x, dan 100x) serta pembesaran okuler (10x).
Oven berfungsi sebagai pengering suatu bahan. Alat ini berupa ruang termal terisolasi,
pengeringan mengggunakan oven lebih cepat dibandingkan dengan pengeringan
menggunakan panas matahari. Akan tetapi, kecepatan pengeringan tergantung dari tebal
bahan yang dikeringkan. Oven di laboratorium mikrobiologi ini menggunakan oven elektrik
yaitu oven yang terdiri dari beberapa traycdidalamnya, serta memiliki sirkulasi udara
didalamnya
Lemari pendingin atau Refrigerator digunakan untuk berbagai macam kebutuhan seperti
penanganan dan tempat penyimpanan media. Media yang dibuat dan tidak langsung
digunakan di simpan di lemari pendingin agar tetap terjaga kesterilannya dan tidak
ditumbuhi bakteri atau jamur, serta mencegah agar media tidak rusak selama belum
digunakan khususnya media yang tidak tahan panas. Selain media lemari pendingin juga
digunakan untuk menyimpan bahan atau alat yang steril.
Vortex dapat berfungsi sebagai homogenisasi senyawa kimia yang terdapat ditabung
reaksi, tabung diletakkan pada lubang kemudian mesin dinyalakan agar dapat bergerak.
Dengan tegangan yang diberikan membuat larutan dalam tabung tersebut dapat tercampur
merata.
Shaker incubator dipergunakan untuk menghomogenkan media dan mikroba dengan cara
pengocokan dalam keadaan stabil dan dengan suhu tertentu. Dalam menggunakan shaker
incubator harus diperhatikan bahwa alat terus menyala sampai waktu tertentu yang
dibutuhkan karena sewaktu – waktu dapat berhenti dan percobaan akan menjadi gagal.
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat ddisimpulkan beberapa hal sebagai berikut yaitu Setiap
kali melakukan praktikum kita harus mengenal dan memahami cara penggunaan
alat yang dipakai saat praktikum. Adapun alat- alat yang digunakan yaitu jarum ose, batang
bengkok, jarum enten, jarum inokulasi, colony cuonter, MSC, Autoklaf, Mikroskop,
Inkubator, oven, lemari pendingin, haemositometer, antibiotic zone reader, cawan arloji,
vortex, shaker incubator, filter bakteri, beaker glass, paper blank, pinset, kaca objek, kaca
cekung objek, pelubang semuran, glass firn, mikro pipet, lampu Bunsen, tabung durham,
dan cawan petri. Bekerja aseptis berfungsi untuk meminimalisir mikroba asing
tercampur dalam media biakan. Terdapat berbagai macam cara sterilisasi. Seperti
sterilisasi secara fisik, mekanik maupun kimiawi.
Dalam praktikum Mikrobiologi dalam proses melakukan pekerjaannya harus dilakukan
secara aseptik/steril. Bekerja secara aseptik/steril adalah prinsip yang paling utama dalam
aktivitas pengamatan yang berhubungan dengan mikrobia. Kesterilan ruangan, pengguna,
alat, dan bahan-bahan mutlak dibutuhkan karena mikrobia tersebut berukuran sangat kecil,
tidak kasat mata, mudah tersebar, dapat hidup dimana saja sehingga dibutuhkan suatu
keadaan yang benar-benar steril. Hal tersebut dilakaukan guna mengurangi terjadinya
kontaminasi mikroba.

4.2 SARAN
Saran yang dapat diberikan yaitu diharapkan agar semua praktikan menguasai semua
hal yang berkaitan dengan praktikum agar menghasilkan hasil yang maksimal Dan selalu
bekerja secara aseptic/steril.
DAFTAR PUSTAKA

Adams, C.A. 2000. The Role of Nutricines in Health and Total Nutrition. Proc. Aust.
Poult. Sci. Sym. 12: 17-24.
Deny Kurniawan., Syamsir. 2020. Mikrobiologi Lingkungan Modul Praktikum.
Samarinda: Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
Dwidjoseputro. 2003. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.
Hadioetomo, R. S. 1985. Mikrobiologi Dasar-dasar Praktik, Gramedia, Jakarta cit
Ismiyati, 2004, Identifikasi Bakteri dari Tinja pasien diare di Rumah Sakit
Islam Klaten, Skripsi. Surakarta: Fakultas Farmasi, UMS.
Hita,I,G,A,P.(2022).Modul Praktikum Mikrobiologi dan Virologi. Denpasar :
Universitas Bali Internasional.
Ramadhani Evi., Hamidah Nasution., Herlina Jusuf., Ismail Husein. 2020, Model of
Spread of Infectious Diseases, Systematic Reviews in Pharmacy, Vol 11, 685-
689, ISSN: 0976-2779 (online).
Schlegel, H. G., 1994., Mikrobiologi Umum, 202, Edisi ke-6, Gajah Mada
University Prees, Yogyakarta.
LAMPIRAN

Autoklaf Batang Bengkok/Spreader Cawan Petri

Coulouny Conter Disk Antibiotik Disk Blank

Gelas Arloji Glass Pin Hemositometer

Inkubator Jarum Enten Jarum Inokulasi

Jarum Ose Kaca Objek Cekung


Kaca Objek

Kaca Penutup Lampu Busen Mikroskop


Mikropipet
MSC Oven

Pelobang Sumuran Pinset Refrigator

Shaker Inkubator
Tabung Durham Vortex

Anda mungkin juga menyukai