PRAKTIKUM I
PENGENALAN ALAT DAN METODE STERILISASI
Oleh:
Nama Asdos :
PRAKTIKUM I
TEKNIK TEKNIK DASAR MIKROBIOLOGI
PENGENALAN ALAT DAN METODE STERILISASI
1.1 TUJUAN
Mengenal bermacam-macam alat dan cara penggunaannya secara benar pada praktikum
mikrobiologi serta metode sterilisasi alat dan bahan.
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang untuk meneliti apa saja yang terkandung di dalam
mikroorganisme. Dalam meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara – cara
khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti
mikroorganisme baik sifat maupun karakteristiknya, tentu diperlukan adanya pengenalan
alat yang akan digunakan serta mengetahui cara penggunaan alat – alat yang berhubungan
dengan penelitian unutk memudahkan dalam melakukan penelitian (Dwidjoseputro, 2003).
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta
fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan
bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat
melaksanakan praktikum dengan sempurna. Penanganan bahan sebelum melakukan
praktikum sangat mempengaruhi hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakkan
didalam wadah, bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam
sebuah lemari asam. Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat
yang ada di laboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian
praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan. Suatu laboratorium harus
menjadi tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman
terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan
lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien
(Hadioetomo, 1985).
Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan
pengukuran atau perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alat dalam laboraturium
diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan
kegagalan pada pratikum yang dilakukan (Schlegel, 1994).
Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme yaitu bakteri, protozoa,
virus, alga, dan cendawan. Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak segi
mengenai jasad-jasad renik ini (Dwidjoseputro, 2003).
Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan dalam melakukan pengamatan
dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk mempelajari struktur dan bentuk benda
yang sangat kecil. Mikroskop merupakan alat yang sangat erat hubungannya dengan
mikrobiologi, hal ini dikarenakan kita harus bekerja dengan mikrobia yang ukurannya
sangat kecil. Kebersihan dari alat ini juga harus dijaga. Setiap praktikan harus
membersihkan mikroskopnya apabila telah selesai menggunakan alat tersebut. Dalam
kegiata ini para praktikan harus membersihkannya dengan menggunakan kertas lensa yang
telah tersedia dan juga minyak emersi. Mikroskop berguna untuk melihat sel-sel
mikroorganisme seperti sel bakteri. (Ramadhani,2020)
BAB II
3.2 PEMBAHASAN
Pada praktikum pengenalan alat dan sterilisasi dilakukan Simulasi/demo alat dan
penjelasan mengenai cara kerja dan fungsi alat tersebut, serta praktek penggunaan alat
dengan benar sesuai dengan fungsinya. Pada praktikum ini juga dilakukan dengan cara
sterilisasi dengan menggunakan alat autoklaf dan cara menggunakan mikroskop.
Dalam praktikum pengenalan alat dan sterilisasi yang digunakan beberapa alat dan
bahan. Alat yang digunakan adalah gelas ukur, tabung reaksi,batang bengkok, jarum enten,
jarum inokulasi, mikro pipet, beaker glas,pipet serelogis, pipet volum, pipet tetes, labu
erlenmeyer, bunshen,cawan petri, jarum ose, jarum loop, bola hisap, sprayer, rak tabung
reaksi,gelas objek, gelas penutup,botol cuci dan krustabel tang. Alat besar yang digunakan
yaitu autoklaf, shaker incubator,filter bakteri, pinset, pelubang semuran, glass firn,
waterbath, colony counter, oven, timbangan analitik, hotplate, inkubator, pendingin, dan
mikroskop.
Pada pengenalan alat, alat Autoklaf memiliki Prinsip kerja yaitu uap air akan meusak
protein mikron hingga mengalami koagulasi, protein mengendap dan mikroba mati,
autoklaf harus tertutup rapat agar uap air masuk dengan Cara kerja autoklaf yaitu autoklaf
dibuka, diisi air sampai batas, alat yang akan disterilkan ditata, kencangkan pengamannya,
nyalakan autoklafnya, atur suhu, setelah suhu turun tunggu sampai tekanan tetap, dan buka
autoklaf (121, sekitar 15 menit) Fungsi autoklaf ini yaitu untuk mensterilkan alat dan
bahan yang akan digunakan dalam laboratorium.
Laminar air flow memiliki Prinsip kerja yaitu mempunyai pola pengaturan dan
penyaringan udara, sehingga aseptis dan aplikasi sinar UV untuk beberapa jenis dengan cara
kerja : udara steril akan ditiupkan secara kontinyu melewati tempat kerja. Aliran udara
tersebut berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam melalui prefilter dan HEPA,
memiliki Fungsi yaitu untuk melakukan pekerjaan yang aseptik. Inkubator memiliki prinsip
kerja yaitu menggunakan suhu kamar untuk membiakkan mikroorganisme dengan cara
kerja yaitu dihubungkan kabel, tekan power, diatur suhu dalam inkubator, incubator
memiliki Fungsi yaitu untuk menginkubasi mikroba pada suhu terkontrol.
Cawan petri memiliki prinsip kerja yaitu medium dituang ke bagian bawah/atas cawan
sebgai penutup lalu dapat diamati cara kerja dan dihitung berapa yang akan dibiakkan.
Fungsi cawan petri yaitu untuk mengembangkan dan mendinginkan uap yang terjadi pada
biakan sel.
Gelas ukur memiliki prinsip kerja yaitu bahan dituang, diamati dengan meniskusnnya
dengan fungsinya yaitu mengukur volume cairan dengan ketelitian yang kasar. Beker glass
memiliki prinsip kerja yaitu menuangkan cairan lalu diaduk dengan pengaduk diapanaskan
di spiritus. Fungsinya yaitu tempat mengaduk dan mencampur cairan.
Tabung reaksi memiliki fungsi yaitu sebagai tempat media pertumbuhan mikroba serta
untuk mereaksikan zat tertentu.Pinset memiliki rinsip kerja yaitu dengan menekan bagian
tengah dari bahan. Alat ini memiliki fungsi sebagai untuk mengambil bahan dengan cara
menjepit.
Ose atau jarum merupakan jarum inoculum yang terbuat dari kawat nichrome atau
platinum yang digunakan untuk menginokulasi mikrobia dari suatu media ke media lainnya.
Jarum Inokulasi tebuat dalam 2 bentuk yaitu bentuk ujung jarum yang berbentuk lingkaran
(loop) dan disebut ose atau inoculating loop /transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut
inoculating needle / transfer needle. Bentuk jarum ose (inoculating loop) digunakan untuk
melakukan streak dipermukaan agar, sedangkan inoculating needle digunakan untuk
inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating).
Batang bengkok atau batang L berfungsi sebagai penyebar cairan dipermukaan agar
supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata. Prinsip kerja dari
batang L ini yaitu dengan menggunakan bagian yang berbentuk L untuk menyebarkan
permukaan cairan.
Mikroskop digunakan untuk melihat mikroorganisme atau struktur lain seperti sel dan
jaringan yang tidak dapat langsung terlihat dengan cara memperbesar bayangan objek yang
akan diamati. Pada mikroskop cahaya, prinsip kerjanya adalah dengan memantulkan cahaya
melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa objektif. Dilensa objektif bayangan yang
dihasilkan adalah maya, terbalik, dan diperbesar. Kemudian bayangan yang tegak, nyata dan
diperbesar oleh mata pengamat. Semakin banyak cahaya yang dipantulkan melalui cermin,
maka akan semakin terang juga mikroorganisme yang dilihat. Mikroskop memiliki
pembesaran objektif (4x, 10x, 40x, dan 100x) serta pembesaran okuler (10x).
Oven berfungsi sebagai pengering suatu bahan. Alat ini berupa ruang termal terisolasi,
pengeringan mengggunakan oven lebih cepat dibandingkan dengan pengeringan
menggunakan panas matahari. Akan tetapi, kecepatan pengeringan tergantung dari tebal
bahan yang dikeringkan. Oven di laboratorium mikrobiologi ini menggunakan oven elektrik
yaitu oven yang terdiri dari beberapa traycdidalamnya, serta memiliki sirkulasi udara
didalamnya
Lemari pendingin atau Refrigerator digunakan untuk berbagai macam kebutuhan seperti
penanganan dan tempat penyimpanan media. Media yang dibuat dan tidak langsung
digunakan di simpan di lemari pendingin agar tetap terjaga kesterilannya dan tidak
ditumbuhi bakteri atau jamur, serta mencegah agar media tidak rusak selama belum
digunakan khususnya media yang tidak tahan panas. Selain media lemari pendingin juga
digunakan untuk menyimpan bahan atau alat yang steril.
Vortex dapat berfungsi sebagai homogenisasi senyawa kimia yang terdapat ditabung
reaksi, tabung diletakkan pada lubang kemudian mesin dinyalakan agar dapat bergerak.
Dengan tegangan yang diberikan membuat larutan dalam tabung tersebut dapat tercampur
merata.
Shaker incubator dipergunakan untuk menghomogenkan media dan mikroba dengan cara
pengocokan dalam keadaan stabil dan dengan suhu tertentu. Dalam menggunakan shaker
incubator harus diperhatikan bahwa alat terus menyala sampai waktu tertentu yang
dibutuhkan karena sewaktu – waktu dapat berhenti dan percobaan akan menjadi gagal.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat ddisimpulkan beberapa hal sebagai berikut yaitu Setiap
kali melakukan praktikum kita harus mengenal dan memahami cara penggunaan
alat yang dipakai saat praktikum. Adapun alat- alat yang digunakan yaitu jarum ose, batang
bengkok, jarum enten, jarum inokulasi, colony cuonter, MSC, Autoklaf, Mikroskop,
Inkubator, oven, lemari pendingin, haemositometer, antibiotic zone reader, cawan arloji,
vortex, shaker incubator, filter bakteri, beaker glass, paper blank, pinset, kaca objek, kaca
cekung objek, pelubang semuran, glass firn, mikro pipet, lampu Bunsen, tabung durham,
dan cawan petri. Bekerja aseptis berfungsi untuk meminimalisir mikroba asing
tercampur dalam media biakan. Terdapat berbagai macam cara sterilisasi. Seperti
sterilisasi secara fisik, mekanik maupun kimiawi.
Dalam praktikum Mikrobiologi dalam proses melakukan pekerjaannya harus dilakukan
secara aseptik/steril. Bekerja secara aseptik/steril adalah prinsip yang paling utama dalam
aktivitas pengamatan yang berhubungan dengan mikrobia. Kesterilan ruangan, pengguna,
alat, dan bahan-bahan mutlak dibutuhkan karena mikrobia tersebut berukuran sangat kecil,
tidak kasat mata, mudah tersebar, dapat hidup dimana saja sehingga dibutuhkan suatu
keadaan yang benar-benar steril. Hal tersebut dilakaukan guna mengurangi terjadinya
kontaminasi mikroba.
4.2 SARAN
Saran yang dapat diberikan yaitu diharapkan agar semua praktikan menguasai semua
hal yang berkaitan dengan praktikum agar menghasilkan hasil yang maksimal Dan selalu
bekerja secara aseptic/steril.
DAFTAR PUSTAKA
Adams, C.A. 2000. The Role of Nutricines in Health and Total Nutrition. Proc. Aust.
Poult. Sci. Sym. 12: 17-24.
Deny Kurniawan., Syamsir. 2020. Mikrobiologi Lingkungan Modul Praktikum.
Samarinda: Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
Dwidjoseputro. 2003. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.
Hadioetomo, R. S. 1985. Mikrobiologi Dasar-dasar Praktik, Gramedia, Jakarta cit
Ismiyati, 2004, Identifikasi Bakteri dari Tinja pasien diare di Rumah Sakit
Islam Klaten, Skripsi. Surakarta: Fakultas Farmasi, UMS.
Hita,I,G,A,P.(2022).Modul Praktikum Mikrobiologi dan Virologi. Denpasar :
Universitas Bali Internasional.
Ramadhani Evi., Hamidah Nasution., Herlina Jusuf., Ismail Husein. 2020, Model of
Spread of Infectious Diseases, Systematic Reviews in Pharmacy, Vol 11, 685-
689, ISSN: 0976-2779 (online).
Schlegel, H. G., 1994., Mikrobiologi Umum, 202, Edisi ke-6, Gajah Mada
University Prees, Yogyakarta.
LAMPIRAN
Shaker Inkubator
Tabung Durham Vortex