KASUS I
Penanggung Jawab MK :
1. Step 1
a. Laboratorium klinik
b. Bengkak
c. bisul
d. bengkak
e. sakit
f. usapan luka
g. pemeriksaan langsung
h. penanaman/ isolasi
i. tes koagulasi
j. tes manitol
k. koloni
2. Step 2
a. Mengapa pasien datang kelaboraturim klinik ?
b. Apa yang menyebabkan bapak tersebut terkena infeksi ?
c. Bahan pemeriksaan apa yang dapat di ambil oleh seorang ATLM pada kasus ini ?
d. Pemeriksaan apa saja yang di lakukan oleh seorang ATLM pada kasus ini?
3. Step 3
a. Karena pasien tersebut mengalami keluhan area kulit telapak bengkak, kemerahan
terasa panas dan sakit pasien tersebut menjelaskan bahwa beberapa hari yang lalu
area kulit tersebut merupakan bisul
b. Karena pasien tersebut menusuk bisul dengan menggunkan jarum yang di duga
mengandung bakteri sehingga menyebabkan infeksi
c. Seorang ATLM melakukan pengambilan bahan pemeriksaan berupa usapan luka
d. Sorang ATLM melakukan pemeriksaan secara langusung penanaman , tes koagulase
dan tes manitol
4. Step 4
a. Pra-analitik
1. Identifikasi Pasien
Pasien itu harus membawa surat rujukan dari dokter dan menyerahkan
formulir permintaan pemeriksaan laboratorium kepada ATLM. Sebelum memulai
proses pengambilan ATLM harus menanyakan identitas pasien dan di isi pada
formulir permintaan pasien, setelah proses pengambilan darah ATLM
memverifikasikan kembali mengenai identitas pasien dan menulisnya pada
tabung yang diberi label dan melihat pita identitas pasien untuk pasien rawat inap.
Jika terjadi ketidaksesuaian antara nama, nomor catatan medis atau tanggal
lahir pasien dengan informasi pada formulir permintaan, maka ATLM harus
mencatatnya dan spesimen tidak boleh diambil sebelum diperoleh kepastian
kecocokan identitas pasiennya. (dr.Rukman Kiswari,2015).
b. Bahan:
1. Pengamatan bakteri secara mikroskopis
a. Cairan NaCl 0,9% steril
b. Oil immerse
c. Alkohol 70%
d. Tissue
2. Pewarnaan:
a. Larutan gentian violet
b. Larutaniodin
c. Alkohol 95%
d. Aquadest
e. Larutan safranin
3. Isolasi
a. BAP
b. NAP
c. Plasma sitrat (tes koagulase)
d. Kapas
e. Tissue
b. Analitik
1. Melakukan Pengambilan Swab Luka
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Cuci tangan dan gunakan APD (alat pelindung diri) berupa: jas lab, handscoon,
masker dan sandal lab
c. Tanyakan identitas pasien terlebih dahulu dan di isi pada formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium
d. Sampel diambil dengan menggunakan kapas lidi steril dan di swab pada luka
e. Masukan kedalam tabung reaksiyang berisi NaCl dan media BAP
3. Tes kougulase
Uji kougulase dilakukan metode 2, yaitu uji slide dan uji tabung.
1. Uji slide :
a. Siapkann alat dan bahan yang akan digunakan
b. Teteskan aquadest dan NaCl fisiologis steril diletakkan pada kaca benda.
c. Kemudian, usa biakkan yang diuji, disuspensikan.
d. Setetes plasma diletakkan didekat suspense biakan tersebut.
e. Setelah itu, keduanya dicampur dengan menggunakan usa dan kemudian
digoyangkan.
f. Reaksi positif terjadi apabila dalam waktu 2-3 menit terbentuk presipipat
granuler.
2. Uji tabung ;
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Sebanyak 3-4 koloni dibiakan staphylococcus sp. Yang diuji
ditambahkan kedalam tabung reaksi kemudian dicampur dengan hati-
hati.
c. Selanjutnya,tabung dimasukkan kedalam incubator pada suhu 37C .
d. Pengamatan dilakukan selama 4 jam pertama, dan sesudah 18-24 jam .
e. Reaksi positif akan terjadi apabila terbentuk clot atau jelly dan ketika
tabung dimiringkan jelly tetap berada di dasar tabung (SNI, 2015)
Hasil (+) ditandai dengan gumpalan seperti gel dalam tabung reaksi
(aglutinasi)
Hasil (-) tidak terdapat gumpalan menyerupai gel pada tabung reaksi
4. Tes mannitol
a. Siapkan alat dan bahan
b. Sterilisasikan alat- alat yang akan digunakan seperti tabung erlemenyer,
tabung reaksi, dan tabung durham dalam autoclave selama 15 menit pada suhu
121 C dengan tekanan 15psi.
c. Timbang media mannitol yang digunakan sebanyak 13 g dalam 1 liter.
d. Masukkan media ke dalam erlemenyer dan tuang aquades sesuai kebutuhan
dan tetesi reagen bronthymol blue sampai berubah warna menjadi
hijau,Homogenkan
e. Setelah homogen, media dapat dituang kedalam tabung reaksi yang berisi
tabung durham dan disterilkan kembali pada autoclave selama 15 menit.
f. Setelah steril, media diambil dari dalam autoclave dan dibiarkan hingga dingin
g. Setelah dingin, ambil biakan bakteri staphylococcus aureus dengan
menggunakan ose
h. Tanam pada media
i. Inkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam
j. Amati perubahan warna pada media
c. Pacsa analitik
Pasien menjelaskan bahwa beberapa hari yang lalu area kulit tersebut
merupakan bisul kemudian menusuk bisul tersebut menggunakan jarum yang
diduga mengandung bakteri sehingga menjadi infeksi. Seorang ATLM melakukan
pengambilan bahan pemeriksaan berupa usapan luka. Sampel tersebut dilakukan
pemeriksaan lansung. Penanaman, tes koagulase, dan tes monitol.
Berdasarkan hasil dari pemeriksaan setelah dilakukan pemeriksaan oleh
ATLM dugaan hasil isolasi kemungkinan terdapat Staphyococcus aureus, karena
bakteri ini berbentuk bulat serta bergerombol seperti buah anggur. Setelah
dilakukan penanaman pada BAP terbentuk pigmen berwarna kuning keemasan
pada koloni dan hasil uji koagulase positif.
5. Step 5
Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui mengenai beberapa teknik
pemeriksaan yang digunakan dalam penanganan pasien pada kasus tersebut. Namun
mahasiswa mengalami kendala dalam menemukan referensi dari dan Tes uji Manitol , tes
TYEA solid dan semi solid.
6. Step 6
Belajar Mandiri.
7. Step 7
Presentasi atau paparan mahasiswa
Pembagian Kelompok Tutorial
Bakteriologi 3 Mahasiswa Tingkat 3 Semester 5