Anda di halaman 1dari 21

ACARA I

III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada praktikum pengenalan alat ini adalah alat tulis menulis
adapun alat-alat pada laboratorium mikrobiologi antara lain mikroskop, autoklaf, incubator,
hot plate & stirrer, colony counter, biological safety cabinet, tabung reaksi, jarum ose, pinset,
rubber bulb, cawan petri, labu Erlenmeyer, beaker glass, rak tabung, buncen burner, glass
beads, batang L, tabung durham, gelas ukur, pipet tetes, mortar & pestle.

B. Prosedur Kerja

1. Alat yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi diambil


2. Fungsi alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dipelajari
3. Alat pada laboratorium mikrobiologi diamati dan digambar serta ditulis fungsi alat
tersebut
ACARA II

I. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan alat

Bahan untuk membuat PDA yaitu: kentang 100gr, glukosa 10gr, agar 10gr, akuades

500ml. Sedangkan bahan untuk membuat NA yaitu: tauge 100gr, glukosa 10gr, agar 10gr,

akuades 500ml. Alat yang digunakan dalam praktikum acara 2 ini diantaranya: Labu

Erlenmeyer, Beaker glass, Batang pengaduk, panic, kompor, karet, penyaring, corong,

timbangan, pisau, talenan.

B. Prosedur kerja

Langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum acara 2 ini diantaranya:

- Pembuatan Media Nutrient Agar (NA)/Nutrient Broth (NB):

1. Bahan dan alat disiapkan

2. Bahan yang akan digunakan ditimbang sebanyak 100gr tauge, 10gr gukosa, 10gr

agar (untuk media Nuterient Agar), akuades 500 ml.

3. Tauge direbus dalam panci menggunakan akuades, hingga lunak.

4. Tauge dipisahkan dari air rebusan.

5. Air rebusan kemudian diambahkan glukosa dan agar

6. Campuran diaduk hingga homogen.

7. Media yang sudah homogen dimasukkan kedalam labu erlenmeyer.

8. Labu erlenmeyer ditutup degan menggunakan alumunium foil .


9. Labu erlenmeyer yang telah ditutup dengan alumunium foil dimasukkan kedalam

autoklaf untuk disterilkan. Suhu yang digunakan 121oC dengan tekanan 15 lbs

selama 30 menit.

- Pembuatan Media Potato Dextrose Agar (PDA)/ Potato Dextrose Broth (PDB):

1. Bahan dan alat disiapkan,

2. Bahan yang akan digunakan ditimbang sebanyak 100gr kentang, 10gr gukosa, 10gr

agar (untuk media Potato Dextrose Agar), akuades 500 ml,

3. Kentang direbus dalam panci menggunakan akuades, hingga lunak,

4. Kentang dipisahkan dari air rebusan,

5. Air rebusan kemudian diambahkan glukosa dan agar,

6. Campuran diaduk hingga homogen,

7. Media yang sudah homogen dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer,

8. Labu erlenmeyer ditutup degan menggunakan alumunium foil,

9. Labu erlenmeyer yang telah ditutup dengan alumunium foil dimasukkan kedalam

autoklaf untuk disterilkan. Suhu yang digunakan 121oC dengan tekanan 15 lbs

selama 30 menit,
ACARA IV

II. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam acara 4 ini diantaranya media PDA, media NA, spirtus,

alkohol, tanah, air steril. alat yang digunakan labu erlenmeyer, tabung reaksi, rak tabung, api

bunsen, batang l, jarum ose, sprayer, cawan petri, seal.

B. Prosedur Kerja

Langkah kerja yang dilakukan pada acara 4 ini diantaranya:

1. Spread Plate (Agar Sebar)

- Suspense diambil sebanyak 0,1 ml dengan pipet ukur kemudian diteteskan diatas

permukaan agar yang telah dipadatkan.

- Batang L atau batang drugalsky diambil kemudian disemprot alkohol dan dibakar diatas

bunsen beberapa saat, kemudian didinginkan dan ditunggu beberapa detik.

- Kemudian disebarkan dengan di gosokkan pada permukaan agar tetesan suspense

merata, penyebaran akan lebih efektif bila cawan ikut diputar.

- Hal yang perlu diingat bahwa batang L atau batang drugalsky yang terlalu panas dapat

menyebabkan sel–sel mikroorganisme dapat mati karena panas.

2. Pour Plate (Agar Tuang)

- Disiapkan cawan petri steril, tabung pengenceran yang akan ditanam dan media padat

yang masih cair (>45°C).

- Diteteskan suspense sel kedalam cawan kosong sebanyak 1 ml secara aseptis.


- Dituangkan media yang masih cair ke cawan kosong, kemudian putar cawan untuk

suspense yang di homogenkan bakteri dan media. Tunggu sampai padat kemudian

diinkubasi.

- Sebaiknya kerja dilakuakan secara cepat karena bila agar terlalu lama dibiarkan dalam

cawan maka pemadatan akan mempersulit penghomogenan, dan jangan lupa bahwa suhu

media saat dituang jangan terlalu tinggi.

3. Streak (Teknik Penanaman dengan Goresan)

Goresan Sinambung

- Diambil satu jarum inokulum loop dan gores secara continue sampai setengah

permukaan agar.

- Jangan pijarkan jarum inokulum, lalu putar cawan 180°C lanjutkan goresan sampai

habis.

- Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk mendapatkan koloni tunggal,

melainkan untuk peremajaan ke cawan atau medium baru.

Goresan T

- Cawan dibagi menjadi 3 menggunakanspidol maker.

- Di inokulasi daerah 1 dengan streak zig – zag .

- Dipanaskan jarum inokulum dan tunggu dingin,kemudian dilanjutkan streak zig–zag

pada daerah 2. Cawan diputar untuk memperoleh goresan yang sempurna.

- Dilakukan hal yang sama pada daerah 3

Goresan Kuadran

- Hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan yang berbeda

yaitu dibagi empat.


ACARA V

III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum acara 5 ini diantaranya Yeast, Air steril,

Alkohol 70%. Sedangkan alat yang digunakan yaitu seperti Pipet ukur, Rubber bulb,

Mikroskop, Haemocytometer. Alat dan bahan yang digunakan dipersiapkan terlebih dahulu.

B. Prosedur kerja

Langkah kerja yang dilakukkan diantaranya:

1. Petroff-Hauser Counting Chamber atau Haemocytometer dibersihkan dengan alkohol 70

% lalu keringkan dengan tissue.

2. Cover glass di letakkan di atas alat hitung.

3. Ditambahkan ± 50 μl suspensi sel yeast (kira-kira 1 tetes) dengan cara diteteskan pada

parit kaca pada alat hitung. Suspensi alat akan menyebar karena daya kapilaritas.

4. Dibiarkan sejenak sehingga sel diam di tempat (tidak terkena aliran air dari efek

kapilaritas)

5. Alat hitung diletakkan pada meja benda kemudian cari fokusnya pada pembesaran 40

x10.

6. Perhitungan dilakukkan secara kasar apakah diperlukan pengenceran atau tidak. Jika

dalam satu kotak sedang terdapat sel-sel yang banyak dan bertumpuk maka perhitungan

akan tidak akurat dan diperlukan pengenceran dengan perbandingan 1 :5 atau 1 :10.

7. Sampel dihitung paling tidak sebanyak 5 kotak sedang (lebih banyak lebihbaik). Hasil

perhitungan dirata-rata kemudian hasil rataan dimasukkan rumus untuk kotak sedang.

Jika dilakukan pengenceran maka jumlah sel/ml; dikalikan faktor pengenceran.


ACARA VI

IV. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum acara 6 ini diantaranya yaitu Isolasi mikroba

rhizosfer dengan pengenceran 10-1 sampai dengan 10-10. Sedangkan alat yang digunakan yaitu

Cawan Petri, media NA, kalkulator, alat tulis. Bahan dan alat yang hendak digunakan

baiknya dipersiapkan terlebih dahulu.

B. Prosedur Kerja

Langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum ini diantaranya:

1. Mikroba yang telah ditanam dalam cawan petri pada acara IV disiapkan.

2. Koloni mikroba yang tumbuh pada tiap cawan sampel dihitung dengan menggunakan

colony counter, jumlah koloni mikroba yang dianalisis ialah rentang jumlah anatara 30-

300 koloni cfu/g (Sukmawati,2018). Jika jumlah koloni tiap sampel lebih dari 300 cfu/g

dikategorikan turbidimetri (TBUD).

3. Jumlah colony forming units per gram untuk setiap pengenceran dianalisis atau dihitung

dengan menggunakan rumus:

(Sukmawati et al., 2018).


ACARA V11

V. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat

Bahan yang dibutuhkan yaitu Methylene Blue, Safranin, Crystal Violet, lugol, akuades,

tissue, alkohol, bakteri biakkan (biakan padat Bacillus sp. dan Ralstonia sp.) . Adapun alat

yang digunakan yaitu object glass, jarum ose, api bunsen, pipet tetes, dan mikroskop.

B. Prosedur Kerja

Langkah kerja yang dilakukan pada acara 7 ini diantaranya:

Cara kerja pewarnaan sederhana (Pewarnaan Positif):

1. Object glass dibersihkan dengan tissue,

2. Jika perlu dituliskan kode atau nama bakteri pada sudut objectglass,

3. Bila menggunakan biakan cair maka dipindahkan setetes biakan dengan pipet tetes

atau dapat juga dipindahkan dengan jarus inoculum. Jangan lupa biakan dikocok

terlebih dahulu. Jika digunakan biakan padat, maka biakan dipindahkan dengan jarum

inoculum, satu ulasan saja kemudian diberi akuades dan disebarkan supaya sel

merata,

4. Dikeringkan ulasan tersebut sambil difiksasikan dengan api bunsen (lewatkan di atas

api 2-3kali),

5. Setelah benar-benar kering dan disebar selanjutnya ditetesi dengan pewarna (dapat

digunakan Methylene Blue, Safranin, Crystal Violet, dll) dan ditunggu kurang lebih 30

detik,

6. Dicuci dengan akuades kemudian dikeringkan dengan kertastissue,

7. Diperiksa dengan mikroskop (perbesaran100x10).


Cara kerja pewarnaan negatif:

1. Dua object glass diambil dan diteteskan nigrosin atau tinta cina di ujung kanan salah

satu objectglass,

2. Dibiarkan dan diambil lalu diulaskan atau diteteskan dalam tetesan nigrosin tadi, lalu

dicampurkan,

3. Sisi object glass yang lain ditempelkan kemudian digesekkan ke samping kiri,

4. Biarkan preparat mongering di udara, jangan difiksasi atau dipanaskan di atas api

bunsen
ACARA V11I

VI. METODE PRAKTIKUM

C. Bahan dan Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum acara 8 ini yaitu seperangkat mikroskop lengkap

dengan kebutuhan yang akan digunakan baik lampu untuk penyinaran sampai preparat yang

digunakan.

D. Prosedur Kerja

Langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum ini diantaranya:

Cara kerja kalibrasi

1. Mikrometer objektif diletakkan pada meja benda dan pasang mikrometer okuler pada

tabung lensa okuler,

2. Perbesaran yang digunakan ditentukan (missal 40x10) kemudian dicari gambar

perbesaran dari skala micrometer objektif,

3. Setelah focus didapat, kemudian selanjutnya dihimpitkan skala ke nol mikrometer

objektif danokuler,

4. Dicari dengan teliti skala ke berapa antara mikrometer objektif dan okuler berhimpit

kembali,

5. Besarnya skala okuler dihitung dengan rumus

Jarak yang diketahui antar 2 garis pada mik.objektif


1 skala okuler=
Jarak skala pada mikrometer okuler

Cara Kerja Penentuan Ukuran Mikroba

1. Mikrometer objektif dilepaskan dari meja benda

2. diganti dengan preparat ulas yang telah disiapkan


3. Dicari focus dari preparat tersebut dengan perbesaran yang sama

4. Dihitung berapa panjang sel dengan menghitung skala micrometer okuler

5. Jika diperlukan dihitung juga lebar sel dengan cara yang sama. Tabung lensa okuler

dapat diputar dan dicari posisi yang pas

6. Dihitung panjang dan lebar sel sebenarnya,

x skala okuler X hasil kalibrasi

y skala okuler X hasil kalibrasi


ACARA IX

VII.METODE PRAKTIKUM

E. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum acara IX ini diantaranya adalah tanah

inseptisol, biji kedelai, alkohol 70%, aquades, isolat Rhizobium dalam YEM dan alat yang

digunakan yaitu pemanas/pengukus, panci, kaki tiga, beaker glass, pengaduk, timbangan,

Kemasan Air Mineral Gelas (KAMG) bekas.

F. Prosedur Kerja

KAMG I (Kontrol)

1. Tanah disiapkan secukupnya, kemudian dipanaskan (dikukus) selama 5 menit. Setelah

itu didinginkan.

2. Tanah yang telah dikukus tersebut dimasukkan ke dalam KAMG.

3. Biji kedelai disiapkan, kemudian disterilkan dengan alkohol 70%, kemudian dibilas

dengan air steril 3 kali. Biji kedelai ditanam dalam KAMG.

KAMG II (Inokulasi Rhizobium dengan pemanasan)

1. Tanah disiapkan secukupnya, kemudian dipanaskan (dikukus) selama 5 menit.Setelah itu

didinginkan.

2. Tanah yang telah dikukus tersebut dimasukkan kedalam KAMG.

3. Biji kedelai yang telah disiapkan kemudian ditanam dalam KAMG.

4. Bakteri Rhizobium dalam media agar kemudian diinokulasikan dalam KAMG sebanyak

10 cc perKAMG.
KAMG III (Inokulasi Rhizobium tanpa pemanasan)

1. Tanah disiapkansecukupnya, kemudian dimasukkan kedalam KAMG.

2. Biji kedelai yang telah disiapkan kemudian ditanam dalam KAMG

3. Bakteri Rhizobium dalam media agar kemudian diinokulasikan dalam KAMG sebanyak

10 cc per-KAMG.
ACARA X

VIII. METODE PRAKTIKUM

G. Bahan dan Alat

Bahan yang dibutuhkan daam praktikum ini diantarnya yaitu tanaman kedelai dan air.

Sedaangkan alat yang dibutuhkan yaitu penggaris dan kamera. Bahan dan alat baiknya

dipersiapkan terlebih dahulu.

H. Prosedur Kerja

Langkah kerja dari praktikum ini diantaranya:

1. Tanaman kedelai didestruksi dari media pertumbuhan.

2. Akar tanaman dibersihkan dengan air sampai bersih dari tanah.

3. Bintil pada akar tanaman diamati dan dihitung jumlahnya.

4. Tanaman kedelai diamati sesuai dengan variabel pengamatan yang telah ditentukan.

Variabel Pengamatan :

a) Tinggi tanaman.

b) Warna daun.

c) Jumlah daun trifoliat.

d) Panjang akar.

e) Bintil akar (warna, bentuk, dan jumlah).


ACARA XI

IX. METODE PRAKTIKUM

I. Bahan dan Alat

Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini diantaranya yaitu benih jagung, air,

Kemasan Air Minum Gelas (KAMG) bekas, tanah ultisol, tanah perakaran jagung. Adapun

alat yang digunakan yaitu Presto, gelas ukur, mortar dan pastle. Bahan dan alat perlu

dipersiapkan terlebih dahulu.

J. Prosedur Kerja

Langkah kerja praktikum acara 11 ini diantaranya yaitu:

KAMG I (Kontrol)

1. Disiapkan Ultisol secukupnya dan kemudian memanaskan (kukus) selama selama 5

menit lalu mendinginkannya, kemudian memasukkan tanah ke KAMG.

2. Disiapkan biji jagung, kemudian disterilkan dengan alcohol 70% dan dibilas dengan air

steril 3 kali, selanjutnya biji ditanam dalamKAMG.

KAMG II (Inokulasi Mikoriza dengan Pemanasan)

1. Disiapkan Ultisol secukupnya dan kemudian memanaskan (kukus) selama 5 menit lalu

mendinginkankannya, kemudian memasukan tanah keKAMG.

2. Disiapkan biji jagung, kemudian disterilkan dengan alcohol 70% dan dibilas dengan air

steril 3 kali, selanjutnya biji ditanam dalamKAMG.

3. Diinokulasikan dengan suspensi tanah perakaran jagung sebanyak 10 cc per-KAMG.

KAMG III (Inokulasi BPF tanpa pemanasan)


1. Disiapkan Ultisol secukupnya, kemudian memasukkannya kedalamKAMG.

2. Disiapkan biji jagung, kemudian disterilkan dengan alcohol 70% dan dibilas dengan

air steril 3 kali, selanjutnya biji ditanam dalamKAMG.

3. Diinokulasikan dengan suspensi tanah perakaran jagung sebanyak 10 cc per-

KAMG.

Variabel Pengamatan

a. Tinggi jagung

b. Jumlah daun

c. Warna daun (ungu kahatfosfor).


ACARA XII

X. METODE PRAKTIKUM

K. Bahan dan alat

Bahan yang dipakai dalam praktikum cara 12 diantaranya yaitu: KOH 5%, HCl 3%,

Kristal Violet, Aquades. Sedangkan alat yang digunakan yaitu: gelas beaker, Panci, Kompor,

Pinset, Object dan cover glass, Cawan petri, Pipet tetes, Mikroskop.

L. Prosedur kerja

Langkah karja yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu:

1. Akar dari setiap tanaman dicuci dengan air sampai bersih.

2. Akar dipotong ±1 cm dan diletakan pada gelas beaker 100 ml.

3. Gelas beaker ditambah KOH, dipanaskan selama 15 menit, selanjutnya akar dicuci

dengan air kran(pencucian dilakukan 3 kali).

4. Sampel akar dipindah ke larutan HCL, selanjutnya disimpan selama 20 menit pada

suhu ruangan, selanjutnya akar dicuci dengan air kran

5. Sampel dipindahkan ke larutan kristal violet dandisimpan selama±12 jam pada

suhu ruangan, selanjutnya akar dicuci dengan air kran.

6. Sampel ditetakkan di gelas objek, lalu ditekan dan ditutup dengan cover glass.

Jumlah preparat pada tiap sampel sebanyak lima preparat. Infeksi akar dapat diketahui
dengan adanya hifa, miselia, vesikula, arbuskula, maupun spora.
ACARA XIII

XI. METODE PRAKTIKUM

M. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya kotoran ternak, dedakhalus

padi (katul), hijauan (jerami, gedebog pisang, atau daun leguminnosa), gula merah, EM4

(sumber mikroba dekomposer), air. Sedangkan alat yang digunakan diantaranya yaitu: galon

kecil ukuran 7 liter, botol plastik ukuran 1,5 liter, selang aerator.

N. Prosedur Kerja

Langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum acara 13 ini diantarnya:

1. Bahan dan alat yang akan digunakan dalam pembuatan POC disiapkan.

2. Galon yang akan digunakan dilubangi bagian tutupnya seukuran dengan selang aerator.

3. Bahan organik sebagai bahan baku POC dirajang, kemudian dimasukkan secara selang-

seling kedalam galon dan ditambahkan air secukupnya. Lalu diaduk secara merata.

4. Bioaktivator dan gula merah dilarutkan kedalam 5 Liter air, diaduk hingga merata. Lalu,

larutan tersebut dimasukkan kedalam galon yang berisi bahan baku POC.

5. Setelah itu, galon ditutup dengan rapat (anaerob), lalu selang dimasukkan lewat tutup

galon yang sudah dilubangi. Tempat selang masuk direkatkan sehingga tidak ada celah

udara. Ujung selang yang lain dibiarkan masuk kedalam botol yang telah diberi air.
Fungsi selang adalah untuk menstabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang

dihasilkan tanpa harus ada udara luar yang masuk kedalam galon.

6. POC difermentasikanselama 7 hari. POC yang matang berbau wangi seperti tape.

7. POC dan ampasnya dipisahkan dengan cara membuka kran. Ampas adonan digunakan

sebagai pupuk organik padat. POC dalam kemasan rapat dapat digunakan sampai 6

bulan.
ACARA XIV

XII.METODE PRAKTIKUM

O. Bahan dan alat

Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini diantaranya seperti komposisi wadah 1

liter air biasa 800 ml, air kelapa 200 ml, tepung beras 12 gram, gula pasir 10 gram, biakan

Trichoderma spp. Sedangkan alat yang digunakan yaitu: panci, pengaduk, erlenmeyer,

alumunium foil, corong, timbangan analitik.

P. Prosedur kerja

Langkah yang dilakukan dalam praktikum pembuatan pestisida ini yaitu:

1. Semua bahan dicampur menjadi satu dalam panci, dan rebus sampai mendidih

2. Beaker glass disiapkan dan masukkan dengan disaring air rebusan cucian beras dan air

kelapa. Rebusan dimasukkan pada saat masih panas (setelah mendidih).

3. Medium air cucian beras dan air kelapa dibiarkan supaya dingin. Pendinginan dapat

dipercepat dengan merendam jerigen dalam ember yang berisi air dingan

4. Biakan jamur Trichoderma dimasukkan ke dalam medium air cucian beras dan air

kelapa, dan dilakukan pengocokkan.

5. Medium dibiarkan hingga 7 hari pada suhu ruang, dan jangan terkena sinar matahari

secara langsung, dan dalam setiap harinya dilakukan pengocokan 2-3 kali sehari.

Anda mungkin juga menyukai