Bahan yang digunakan pada praktikum pengenalan alat ini adalah alat tulis menulis
adapun alat-alat pada laboratorium mikrobiologi antara lain mikroskop, autoklaf, incubator,
hot plate & stirrer, colony counter, biological safety cabinet, tabung reaksi, jarum ose, pinset,
rubber bulb, cawan petri, labu Erlenmeyer, beaker glass, rak tabung, buncen burner, glass
beads, batang L, tabung durham, gelas ukur, pipet tetes, mortar & pestle.
B. Prosedur Kerja
I. METODE PRAKTIKUM
Bahan untuk membuat PDA yaitu: kentang 100gr, glukosa 10gr, agar 10gr, akuades
500ml. Sedangkan bahan untuk membuat NA yaitu: tauge 100gr, glukosa 10gr, agar 10gr,
akuades 500ml. Alat yang digunakan dalam praktikum acara 2 ini diantaranya: Labu
Erlenmeyer, Beaker glass, Batang pengaduk, panic, kompor, karet, penyaring, corong,
B. Prosedur kerja
2. Bahan yang akan digunakan ditimbang sebanyak 100gr tauge, 10gr gukosa, 10gr
autoklaf untuk disterilkan. Suhu yang digunakan 121oC dengan tekanan 15 lbs
selama 30 menit.
- Pembuatan Media Potato Dextrose Agar (PDA)/ Potato Dextrose Broth (PDB):
2. Bahan yang akan digunakan ditimbang sebanyak 100gr kentang, 10gr gukosa, 10gr
9. Labu erlenmeyer yang telah ditutup dengan alumunium foil dimasukkan kedalam
autoklaf untuk disterilkan. Suhu yang digunakan 121oC dengan tekanan 15 lbs
selama 30 menit,
ACARA IV
Bahan yang digunakan dalam acara 4 ini diantaranya media PDA, media NA, spirtus,
alkohol, tanah, air steril. alat yang digunakan labu erlenmeyer, tabung reaksi, rak tabung, api
B. Prosedur Kerja
- Suspense diambil sebanyak 0,1 ml dengan pipet ukur kemudian diteteskan diatas
- Batang L atau batang drugalsky diambil kemudian disemprot alkohol dan dibakar diatas
- Hal yang perlu diingat bahwa batang L atau batang drugalsky yang terlalu panas dapat
- Disiapkan cawan petri steril, tabung pengenceran yang akan ditanam dan media padat
suspense yang di homogenkan bakteri dan media. Tunggu sampai padat kemudian
diinkubasi.
- Sebaiknya kerja dilakuakan secara cepat karena bila agar terlalu lama dibiarkan dalam
cawan maka pemadatan akan mempersulit penghomogenan, dan jangan lupa bahwa suhu
Goresan Sinambung
- Diambil satu jarum inokulum loop dan gores secara continue sampai setengah
permukaan agar.
- Jangan pijarkan jarum inokulum, lalu putar cawan 180°C lanjutkan goresan sampai
habis.
Goresan T
Goresan Kuadran
Bahan yang digunakan dalam praktikum acara 5 ini diantaranya Yeast, Air steril,
Alkohol 70%. Sedangkan alat yang digunakan yaitu seperti Pipet ukur, Rubber bulb,
Mikroskop, Haemocytometer. Alat dan bahan yang digunakan dipersiapkan terlebih dahulu.
B. Prosedur kerja
3. Ditambahkan ± 50 μl suspensi sel yeast (kira-kira 1 tetes) dengan cara diteteskan pada
parit kaca pada alat hitung. Suspensi alat akan menyebar karena daya kapilaritas.
4. Dibiarkan sejenak sehingga sel diam di tempat (tidak terkena aliran air dari efek
kapilaritas)
5. Alat hitung diletakkan pada meja benda kemudian cari fokusnya pada pembesaran 40
x10.
6. Perhitungan dilakukkan secara kasar apakah diperlukan pengenceran atau tidak. Jika
dalam satu kotak sedang terdapat sel-sel yang banyak dan bertumpuk maka perhitungan
akan tidak akurat dan diperlukan pengenceran dengan perbandingan 1 :5 atau 1 :10.
7. Sampel dihitung paling tidak sebanyak 5 kotak sedang (lebih banyak lebihbaik). Hasil
perhitungan dirata-rata kemudian hasil rataan dimasukkan rumus untuk kotak sedang.
Bahan yang digunakan dalam praktikum acara 6 ini diantaranya yaitu Isolasi mikroba
rhizosfer dengan pengenceran 10-1 sampai dengan 10-10. Sedangkan alat yang digunakan yaitu
Cawan Petri, media NA, kalkulator, alat tulis. Bahan dan alat yang hendak digunakan
B. Prosedur Kerja
1. Mikroba yang telah ditanam dalam cawan petri pada acara IV disiapkan.
2. Koloni mikroba yang tumbuh pada tiap cawan sampel dihitung dengan menggunakan
colony counter, jumlah koloni mikroba yang dianalisis ialah rentang jumlah anatara 30-
300 koloni cfu/g (Sukmawati,2018). Jika jumlah koloni tiap sampel lebih dari 300 cfu/g
3. Jumlah colony forming units per gram untuk setiap pengenceran dianalisis atau dihitung
V. METODE PRAKTIKUM
Bahan yang dibutuhkan yaitu Methylene Blue, Safranin, Crystal Violet, lugol, akuades,
tissue, alkohol, bakteri biakkan (biakan padat Bacillus sp. dan Ralstonia sp.) . Adapun alat
yang digunakan yaitu object glass, jarum ose, api bunsen, pipet tetes, dan mikroskop.
B. Prosedur Kerja
2. Jika perlu dituliskan kode atau nama bakteri pada sudut objectglass,
3. Bila menggunakan biakan cair maka dipindahkan setetes biakan dengan pipet tetes
atau dapat juga dipindahkan dengan jarus inoculum. Jangan lupa biakan dikocok
terlebih dahulu. Jika digunakan biakan padat, maka biakan dipindahkan dengan jarum
inoculum, satu ulasan saja kemudian diberi akuades dan disebarkan supaya sel
merata,
4. Dikeringkan ulasan tersebut sambil difiksasikan dengan api bunsen (lewatkan di atas
api 2-3kali),
5. Setelah benar-benar kering dan disebar selanjutnya ditetesi dengan pewarna (dapat
digunakan Methylene Blue, Safranin, Crystal Violet, dll) dan ditunggu kurang lebih 30
detik,
1. Dua object glass diambil dan diteteskan nigrosin atau tinta cina di ujung kanan salah
satu objectglass,
2. Dibiarkan dan diambil lalu diulaskan atau diteteskan dalam tetesan nigrosin tadi, lalu
dicampurkan,
3. Sisi object glass yang lain ditempelkan kemudian digesekkan ke samping kiri,
4. Biarkan preparat mongering di udara, jangan difiksasi atau dipanaskan di atas api
bunsen
ACARA V11I
Alat yang digunakan dalam praktikum acara 8 ini yaitu seperangkat mikroskop lengkap
dengan kebutuhan yang akan digunakan baik lampu untuk penyinaran sampai preparat yang
digunakan.
D. Prosedur Kerja
1. Mikrometer objektif diletakkan pada meja benda dan pasang mikrometer okuler pada
objektif danokuler,
4. Dicari dengan teliti skala ke berapa antara mikrometer objektif dan okuler berhimpit
kembali,
5. Jika diperlukan dihitung juga lebar sel dengan cara yang sama. Tabung lensa okuler
VII.METODE PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan dalam praktikum acara IX ini diantaranya adalah tanah
inseptisol, biji kedelai, alkohol 70%, aquades, isolat Rhizobium dalam YEM dan alat yang
digunakan yaitu pemanas/pengukus, panci, kaki tiga, beaker glass, pengaduk, timbangan,
F. Prosedur Kerja
KAMG I (Kontrol)
itu didinginkan.
3. Biji kedelai disiapkan, kemudian disterilkan dengan alkohol 70%, kemudian dibilas
didinginkan.
4. Bakteri Rhizobium dalam media agar kemudian diinokulasikan dalam KAMG sebanyak
10 cc perKAMG.
KAMG III (Inokulasi Rhizobium tanpa pemanasan)
3. Bakteri Rhizobium dalam media agar kemudian diinokulasikan dalam KAMG sebanyak
10 cc per-KAMG.
ACARA X
Bahan yang dibutuhkan daam praktikum ini diantarnya yaitu tanaman kedelai dan air.
Sedaangkan alat yang dibutuhkan yaitu penggaris dan kamera. Bahan dan alat baiknya
H. Prosedur Kerja
4. Tanaman kedelai diamati sesuai dengan variabel pengamatan yang telah ditentukan.
Variabel Pengamatan :
a) Tinggi tanaman.
b) Warna daun.
d) Panjang akar.
Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini diantaranya yaitu benih jagung, air,
Kemasan Air Minum Gelas (KAMG) bekas, tanah ultisol, tanah perakaran jagung. Adapun
alat yang digunakan yaitu Presto, gelas ukur, mortar dan pastle. Bahan dan alat perlu
J. Prosedur Kerja
KAMG I (Kontrol)
2. Disiapkan biji jagung, kemudian disterilkan dengan alcohol 70% dan dibilas dengan air
1. Disiapkan Ultisol secukupnya dan kemudian memanaskan (kukus) selama 5 menit lalu
2. Disiapkan biji jagung, kemudian disterilkan dengan alcohol 70% dan dibilas dengan air
2. Disiapkan biji jagung, kemudian disterilkan dengan alcohol 70% dan dibilas dengan
KAMG.
Variabel Pengamatan
a. Tinggi jagung
b. Jumlah daun
X. METODE PRAKTIKUM
Bahan yang dipakai dalam praktikum cara 12 diantaranya yaitu: KOH 5%, HCl 3%,
Kristal Violet, Aquades. Sedangkan alat yang digunakan yaitu: gelas beaker, Panci, Kompor,
Pinset, Object dan cover glass, Cawan petri, Pipet tetes, Mikroskop.
L. Prosedur kerja
3. Gelas beaker ditambah KOH, dipanaskan selama 15 menit, selanjutnya akar dicuci
4. Sampel akar dipindah ke larutan HCL, selanjutnya disimpan selama 20 menit pada
6. Sampel ditetakkan di gelas objek, lalu ditekan dan ditutup dengan cover glass.
Jumlah preparat pada tiap sampel sebanyak lima preparat. Infeksi akar dapat diketahui
dengan adanya hifa, miselia, vesikula, arbuskula, maupun spora.
ACARA XIII
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya kotoran ternak, dedakhalus
padi (katul), hijauan (jerami, gedebog pisang, atau daun leguminnosa), gula merah, EM4
(sumber mikroba dekomposer), air. Sedangkan alat yang digunakan diantaranya yaitu: galon
kecil ukuran 7 liter, botol plastik ukuran 1,5 liter, selang aerator.
N. Prosedur Kerja
1. Bahan dan alat yang akan digunakan dalam pembuatan POC disiapkan.
2. Galon yang akan digunakan dilubangi bagian tutupnya seukuran dengan selang aerator.
3. Bahan organik sebagai bahan baku POC dirajang, kemudian dimasukkan secara selang-
seling kedalam galon dan ditambahkan air secukupnya. Lalu diaduk secara merata.
4. Bioaktivator dan gula merah dilarutkan kedalam 5 Liter air, diaduk hingga merata. Lalu,
larutan tersebut dimasukkan kedalam galon yang berisi bahan baku POC.
5. Setelah itu, galon ditutup dengan rapat (anaerob), lalu selang dimasukkan lewat tutup
galon yang sudah dilubangi. Tempat selang masuk direkatkan sehingga tidak ada celah
udara. Ujung selang yang lain dibiarkan masuk kedalam botol yang telah diberi air.
Fungsi selang adalah untuk menstabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang
dihasilkan tanpa harus ada udara luar yang masuk kedalam galon.
6. POC difermentasikanselama 7 hari. POC yang matang berbau wangi seperti tape.
7. POC dan ampasnya dipisahkan dengan cara membuka kran. Ampas adonan digunakan
sebagai pupuk organik padat. POC dalam kemasan rapat dapat digunakan sampai 6
bulan.
ACARA XIV
XII.METODE PRAKTIKUM
Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini diantaranya seperti komposisi wadah 1
liter air biasa 800 ml, air kelapa 200 ml, tepung beras 12 gram, gula pasir 10 gram, biakan
Trichoderma spp. Sedangkan alat yang digunakan yaitu: panci, pengaduk, erlenmeyer,
P. Prosedur kerja
1. Semua bahan dicampur menjadi satu dalam panci, dan rebus sampai mendidih
2. Beaker glass disiapkan dan masukkan dengan disaring air rebusan cucian beras dan air
3. Medium air cucian beras dan air kelapa dibiarkan supaya dingin. Pendinginan dapat
dipercepat dengan merendam jerigen dalam ember yang berisi air dingan
4. Biakan jamur Trichoderma dimasukkan ke dalam medium air cucian beras dan air
5. Medium dibiarkan hingga 7 hari pada suhu ruang, dan jangan terkena sinar matahari
secara langsung, dan dalam setiap harinya dilakukan pengocokan 2-3 kali sehari.