NIM : 22051334013
B. Konsep
C. Tugas
Pelajari beberapa sumber tentang prosedur persiapan alat, prosedur pembuatan media
dan prosedur perhitungan jumlah mikroorganisme untuk tugas melakukan uji
kontaminasi yang diduga terjadi pada suatu produk minuman atau produk pangan, atau
suatu bahan secara berkelompok. Anda dapat mempelajari sumber informasi dari video
dari Youtube (sebutkan alamatnya yang berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris),
sebagai contoh https://www.youtube.com/watch?v=LSu8YmW4mhM (sterilisasi) dan
https://www.youtube.com/watch?v=Ew6wfbayamc (Penghitunga koloni)
Selanjutnya kerjakan tugas dengan melengkapi kolom pada tabel tugas berikut di
bawah.
1. Sterilisasi
{https://www.youtube.com/watch?v=LSu8YmW4mhM (sterilisasi)}
2. Aluminium tray digunakan sebagai media alas bagi sampel yang akan
disterilisasikan di dalam autoclave.
4. Setelah air mendidih, biarkan campuran uap dan udara keluar melalui keran
pembuangan sampai semua udara telah dipindahkan.
5. Hal ini dapat diuji dengan mengalirkan campuran uap-udara yang dibebaskan dari
keran pembuangan ke dalam ember berisi air melalui pipa karet penghubung.
6. Ketika gelembung udara berhenti masuk ke dalam ember, itu menandakan bahwa
semua udara telah dipindahkan oleh uap.
7. Tutup keran pelepasan. Tekanan uap naik di dalam dan ketika mencapai tingkat
yang diinginkan (misalnya 15 pound (lbs) per inci persegi dalam banyak kasus),
katup pengaman terbuka dan kelebihan uap keluar.
8. Hitung periode penahanan dari titik waktu ini, yaitu sekitar 15 menit dalam
kebanyakan kasus.
9. Setelah periode penahanan, matikan pemanas listrik dan biarkan autoklaf mendingin
hingga pengukur tekanan menunjukkan bahwa tekanan di dalam sama dengan
tekanan atmosfir. Buka keran pelepasan perlahan dan biarkan udara masuk ke
autoklaf.
10. Buka penutup autoklaf dan keluarkan bahan yang sudah disterilkan.
2. Pengenceran sampel uji
{https://www.youtube.com/watch?v=Ew6wfbayamc (Penghitungan koloni)}
2. Siapkan sampel, sampel yang digunakan kali ini adalah sampel dari air keran.
3. Siapkan 4 tabung yang telah diisi dengan larutan pengencer NaCl 0,9% 9 ml
masing-masing pada setiap tabung. Tutup dengan kapas.
4. Kemudian, beri tanda pada masing-masing tabung sebagai berikut ; Kontrol, 10-1,
10-2, dan 10-3.
5. Siapkan 5 tabung yang telah diisi dengan Media Plate Count Agar (PCA). Tutup
dengan kapas.
6. Siapkan cawan petri yang sudah steril, kondisi masih dibungkus dengan koran.
2. Masukkan 1 ml larutan sampel air keran yang telah diambil ke dalam tabung reaksi
yang berisi 9 ml NaCl 0,9% (kode ; 10-1) dengan cara aseptik.
4. Setelah itu, buang mikro tip yang lama dan ganti dengan mikro tip baru, supaya
tetap steril.
5. Lalu, ambil 1 ml larutan pada tabung 10-1 menggunakan pipet mikro dengan cara
aseptik.
6. Masukkan 1 ml larutan pada tabung 10-1 ke dalam tabung 10-2 dengan cara aseptik.
8. Setelah itu, buang mikro tip yang lama dan ganti dengan mikro tip baru, supaya
tetap steril.
9. Lalu, ambil 1 ml larutan pada tabung 10-2 menggunakan pipet mikro dengan cara
aseptik.
10. Masukkan 1 ml larutan pada tabung 10-2 ke dalam tabung 10-3 dengan cara aseptik.
2. Ambil 1 ml larutan sampel air keran dengan pipet mikro dan mikro tip yang masih
baru dengan cara aseptik. Pastikan larutan sampel sudah homogen.
3. Masukkan larutan tersebut pada cawan petri kode 100. Lakukan Flaming terlebih
dahulu setiap membuka dan menutup cawan petri.
4. Tuangkan media Plant Count Agar yang telah dicairkan dan telah diturunkan
suhunya hingga 44-55 derajat celcius ke dalam wadah petri 100. Lakukan Flaming
lagi ketika melakukannya.
6. Setelah itu, buang mikro tip yang lama dan ganti dengan mikro tip baru, supaya tetap
steril.
7. Lalu, ambil 1 ml larutan 10-1 dengan pipet mikro dan mikro tip yang masih baru
dengan cara aseptik. Pastikan larutan sampel sudah homogen.
8. Masukkan larutan tersebut pada cawan petri kode 10 -1. Lakukan Flaming terlebih
dahulu setiap membuka dan menutup cawan petri.
9. Tuangkan media Plant Count Agar ke dalam wadah petri 10-1. Lakukan Flaming lagi
ketika melakukannya.
11. Setelah itu, buang mikro tip yang lama dan ganti dengan mikro tip baru, supaya tetap
steril.
12. Lakukan langkah-langkah yang sama pada wadah petri kode 10-2, 10-3, dan Kontrol.
3. Metode Perhitungan Mikroorganisme
2. Bungkus masing-masing 2 cawan petri dalam koran dengan posisi tutup cawan di
bawah. Jangan lupa beri label dan tanggal.
3. Lakukan inkubasi dengan posisi tutup cawan di bawah, pada suhu 37 derajat celcius
selama 24 jam.
5. Setelah 24 jam dilakukan inkubasi, ambil cawan petri dan amati pertumbuhan
bakteri pada setiap cawan petri dengan posisi tutup cawan di bawah.
2. Jika masih sulit untuk dihitung, hitung saja jumlah titik-titik (mikroorganisme)
sebagian yaitu 1/4 dari bagian cawan petri larutan paling encer.
3. Setelah itu kalikan dengan angka 4, jumlah yang telah di dapat dari menghitung 1/4
bagian cawan.
4. Kemudian, gunakan rumus ALT/PTC yaitu ; jumlah koloni bakteri dibagi dengan
faktor pengenceran yang telah dikalikan dengan sampel yang dituang.
-) Jumlah mikroorganisme yang dapat saya hitung dalam 1/4 cawan petri terencer (kode 10-3)
adalah 69 jumlah koloni bakteri. Jika dikalikan 4, maka jumlah seluruh mikroorganisme pada
cawan petri kode 10-3 adalah 276 jumlah koloni bakteri.
= 276.000
Maka, pada pengenceran cawan petri 10-3 ditemukan sejumlah 276.000 mikroorganisme/1 ml
Mungkin hasil dari setiap perhitungan ada yang berbeda dan bisa saja terjadi perbedaan. Ketika
terjadi perbedaan angka pada jumlah mikroorganisme yang telah dihitung, bisa diperbaiki
dengan rumus ALT menghitung rata-rata dari jumlah mikroorganisme. Seperti pada contoh
berikut;
A 10-3 276
B 10-3 292
= 284 x 10-3
Sehingga, hasil akhir ALT yang didapatkan adalah 284 x 10-3 mikroorganisme per 1 ml sampel.
Dari hasil pengamatan antara laporan saya dengan anggota kelompok lain, dapat disimpulkan
bahwa cara dan langkah-langkah yang kami gunakan adalah sama. Namun masih terjadi
perbedaan dalam menghitung jumlah koloni bakteri. Hal ini dikarenakan posisi bakteri sangatlah
acak sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa ketika menghitung bakteri akan sangat sulit
mendapatkan hasil angka yang benar-benar persis sama meskipun sudah menggunakan sampel
larutan yang sama/sejenis.