Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR KERJA MAHASISWA 4

Media Tumbuh dan Perhitungan Koloni

NAMA : ANDINI APRILIA PUTRI

NIM : 22051334013

KELAS : GIZI 2022 A

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
A. Tujuan

1. Menyiapkan media dan alat steril untuk pertumbuhan mikroorganisme


2. Melakukan pengenceran sampel uji
3. Menghitung koloni dengan metode ALT

B. Konsep

Pertumbuhan mikroorganisme memerlukan media yang sesuai. Media pertumbuhan


mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (nutrient) yang
digunakan oleh suatu mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembangbiak.
Media berfungsi sebagai tempat tinggal, sumber makanan, dan penyedia nutrisi bagi
mikroorganisme yang akan dibiakan pada media, selain itu media juga berfungsi untuk
membiakkan, mengasingkan, mengirimkan dan meyimpan mikroorganisme dalam waktu
yang lama di laboratorium.
Uji pertumbuhan mikroorganis pada bahan makanan memerlukan proses persiapan
alat dan media tumbuh melalui prosedur kerja yang terstandar.Prosedur kerja meliputi
proses sterilisasi alat, proses pembuatan media dan proses penghitungan jumlah
mikroorganisme.

C. Tugas

Pelajari beberapa sumber tentang prosedur persiapan alat, prosedur pembuatan media
dan prosedur perhitungan jumlah mikroorganisme untuk tugas melakukan uji
kontaminasi yang diduga terjadi pada suatu produk minuman atau produk pangan, atau
suatu bahan secara berkelompok. Anda dapat mempelajari sumber informasi dari video
dari Youtube (sebutkan alamatnya yang berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris),
sebagai contoh https://www.youtube.com/watch?v=LSu8YmW4mhM (sterilisasi) dan
https://www.youtube.com/watch?v=Ew6wfbayamc (Penghitunga koloni)

Selanjutnya kerjakan tugas dengan melengkapi kolom pada tabel tugas berikut di
bawah.
1. Sterilisasi
{https://www.youtube.com/watch?v=LSu8YmW4mhM (sterilisasi)}

a. Sampel yang diuji (yang di sterilisasi) :

No. Nama Sampel Keterangan


1. Cawan petri Dibungkus dengan kertas coklat dan karet gelang

2. Gelas kimia Dibungkus dengan kertas coklat dan karet gelang

3. Kertas coklat Untuk membungkus alat yang akan di sterilkan

4. Karet gelang Untuk membungkus alat yang akan di sterilkan

5. Erlenmeyer Media untuk tempat larutan sampel disterilisasikan

6. Larutan sampel Sampel yang akan diamati nantinya

7. Kapas Sebagai penutup erlenmeyer agar larutan sampel


tidak terkontaminasi

b. Alat dan media pertumbuhan yang diperlukan untuk Uji (sterilisasi) :

No. Nama Alat dan Media Keterangan/ Fungsi alat


1. Autoclave adalah wadah yang mirip dengan panci presto. Berfungsi
untuk mensterilisasi (sterilization) alat-alat yang akan
digunakan untuk praktikum dengan cara menghancurkan
mikroorganime dengan suhu panas lembab (moist heat).

2. Aluminium tray digunakan sebagai media alas bagi sampel yang akan
disterilisasikan di dalam autoclave.

3. Air sebagai media untuk menghasilkan uap panas pada


autoclave.
c. Prosedur sterilisasi alat dan bahan:

No. Langkah-Langkah Sterilisasi


1. Tempatkan bahan yang akan disterilkan di dalam ruang tekanan dan isi silinder
dengan air secukupnya.
2. Tutup penutupnya dan pasang pemanas listrik.

3. Sesuaikan katup pengaman dengan tekanan yang dibutuhkan.

4. Setelah air mendidih, biarkan campuran uap dan udara keluar melalui keran
pembuangan sampai semua udara telah dipindahkan.

5. Hal ini dapat diuji dengan mengalirkan campuran uap-udara yang dibebaskan dari
keran pembuangan ke dalam ember berisi air melalui pipa karet penghubung.

6. Ketika gelembung udara berhenti masuk ke dalam ember, itu menandakan bahwa
semua udara telah dipindahkan oleh uap.

7. Tutup keran pelepasan. Tekanan uap naik di dalam dan ketika mencapai tingkat
yang diinginkan (misalnya 15 pound (lbs) per inci persegi dalam banyak kasus),
katup pengaman terbuka dan kelebihan uap keluar.

8. Hitung periode penahanan dari titik waktu ini, yaitu sekitar 15 menit dalam
kebanyakan kasus.

9. Setelah periode penahanan, matikan pemanas listrik dan biarkan autoklaf mendingin
hingga pengukur tekanan menunjukkan bahwa tekanan di dalam sama dengan
tekanan atmosfir. Buka keran pelepasan perlahan dan biarkan udara masuk ke
autoklaf.

10. Buka penutup autoklaf dan keluarkan bahan yang sudah disterilkan.
2. Pengenceran sampel uji
{https://www.youtube.com/watch?v=Ew6wfbayamc (Penghitungan koloni)}

a. Cara menyiapkan sampel

No. Langkah – Langkah Menyiapkan Sampel


1. Lakukan pengelapan meja kerja dengan menggunakan teknik aseptik. Lap meja
satu arah.

2. Siapkan sampel, sampel yang digunakan kali ini adalah sampel dari air keran.

3. Siapkan 4 tabung yang telah diisi dengan larutan pengencer NaCl 0,9% 9 ml
masing-masing pada setiap tabung. Tutup dengan kapas.

4. Kemudian, beri tanda pada masing-masing tabung sebagai berikut ; Kontrol, 10-1,
10-2, dan 10-3.

5. Siapkan 5 tabung yang telah diisi dengan Media Plate Count Agar (PCA). Tutup
dengan kapas.

6. Siapkan cawan petri yang sudah steril, kondisi masih dibungkus dengan koran.

7. Siapkan pipet mikro dan mikro tip yang sudah steril.

8. Kemudian nyalakan api spiritus, untuk memastikan area kerja aseptik.

b. Bahan pengencer yang diperlukan

No. Bahan Pengencer


1. Larutan pengencer NaCl 0,9%

2. Larutan sampel; air keran

3. Media Plate Count Agar (PCA) sebagai media


c. Langkah pengenceran

No. Langkah Pengenceran


1. Ambil 1 ml larutan sampel air keran dengan pipet mikro dan mikro tip yang masih
baru dengan cara aseptik. Pastikan larutan sampel sudah homogen.

2. Masukkan 1 ml larutan sampel air keran yang telah diambil ke dalam tabung reaksi
yang berisi 9 ml NaCl 0,9% (kode ; 10-1) dengan cara aseptik.

3. Kemudian, tutup kembali tabung dengan kapas dan homogenkan.

4. Setelah itu, buang mikro tip yang lama dan ganti dengan mikro tip baru, supaya
tetap steril.

5. Lalu, ambil 1 ml larutan pada tabung 10-1 menggunakan pipet mikro dengan cara
aseptik.

6. Masukkan 1 ml larutan pada tabung 10-1 ke dalam tabung 10-2 dengan cara aseptik.

7. Kemudian, tutup kembali tabung dengan kapas dan homogenkan.

8. Setelah itu, buang mikro tip yang lama dan ganti dengan mikro tip baru, supaya
tetap steril.

9. Lalu, ambil 1 ml larutan pada tabung 10-2 menggunakan pipet mikro dengan cara
aseptik.

10. Masukkan 1 ml larutan pada tabung 10-2 ke dalam tabung 10-3 dengan cara aseptik.

11. Kemudian, tutup kembali tabung dengan kapas dan homogenkan.

12. Pengenceran larutan telah selesai.


d. Langkah pemindahan hasil pengenceran pada media

No. Langkah pemindahan hasil pengenceran


1. Siapkan 5 cawan petri yang telah steril dan beri tanda pada masing-masing sebagai
berikut ; Kontrol, 100, 10-1, 10-2, dan 10-3.

2. Ambil 1 ml larutan sampel air keran dengan pipet mikro dan mikro tip yang masih
baru dengan cara aseptik. Pastikan larutan sampel sudah homogen.

3. Masukkan larutan tersebut pada cawan petri kode 100. Lakukan Flaming terlebih
dahulu setiap membuka dan menutup cawan petri.

4. Tuangkan media Plant Count Agar yang telah dicairkan dan telah diturunkan
suhunya hingga 44-55 derajat celcius ke dalam wadah petri 100. Lakukan Flaming
lagi ketika melakukannya.

5. Kemudian, homogenkan campuran dan biarkan media memadat.

6. Setelah itu, buang mikro tip yang lama dan ganti dengan mikro tip baru, supaya tetap
steril.

7. Lalu, ambil 1 ml larutan 10-1 dengan pipet mikro dan mikro tip yang masih baru
dengan cara aseptik. Pastikan larutan sampel sudah homogen.

8. Masukkan larutan tersebut pada cawan petri kode 10 -1. Lakukan Flaming terlebih
dahulu setiap membuka dan menutup cawan petri.

9. Tuangkan media Plant Count Agar ke dalam wadah petri 10-1. Lakukan Flaming lagi
ketika melakukannya.

10. Kemudian, homogenkan campuran dan biarkan media memadat.

11. Setelah itu, buang mikro tip yang lama dan ganti dengan mikro tip baru, supaya tetap
steril.

12. Lakukan langkah-langkah yang sama pada wadah petri kode 10-2, 10-3, dan Kontrol.
3. Metode Perhitungan Mikroorganisme

a. Metode perhitungan koloni mikroorganisme

No. Metode perhitungan koloni mikroorganisme


1. Biarkan sampel dan media dalam cawan petri memadat.

2. Bungkus masing-masing 2 cawan petri dalam koran dengan posisi tutup cawan di
bawah. Jangan lupa beri label dan tanggal.

3. Lakukan inkubasi dengan posisi tutup cawan di bawah, pada suhu 37 derajat celcius
selama 24 jam.

4. Proses inkubasi ini berfungsi untuk memelihara kultur mikroba dengan


mempertahankan suhu tertentu agar bisa bertahan hidup dalam jangka waktu tertentu
untuk melihat pertumbuhan bakteri.

5. Setelah 24 jam dilakukan inkubasi, ambil cawan petri dan amati pertumbuhan
bakteri pada setiap cawan petri dengan posisi tutup cawan di bawah.

6. Hitunglah jumlah mikroorganismenya menggunakan kertas hitam dan kaca


pembesar.

b. Langkah perhitungan koloni

No. Langkah perhitungan koloni


1. Hitunglah jumlah bakteri pada larutan cawan petri yang paling encer.

2. Jika masih sulit untuk dihitung, hitung saja jumlah titik-titik (mikroorganisme)
sebagian yaitu 1/4 dari bagian cawan petri larutan paling encer.

3. Setelah itu kalikan dengan angka 4, jumlah yang telah di dapat dari menghitung 1/4
bagian cawan.

4. Kemudian, gunakan rumus ALT/PTC yaitu ; jumlah koloni bakteri dibagi dengan
faktor pengenceran yang telah dikalikan dengan sampel yang dituang.

5. Maka akan ditemukan angka sejumlah bakteri dalam 1 ml larutan sampel.


D. Hasil

-) Jumlah mikroorganisme yang dapat saya hitung dalam 1/4 cawan petri terencer (kode 10-3)
adalah 69 jumlah koloni bakteri. Jika dikalikan 4, maka jumlah seluruh mikroorganisme pada
cawan petri kode 10-3 adalah 276 jumlah koloni bakteri.

= 276.000

Maka, pada pengenceran cawan petri 10-3 ditemukan sejumlah 276.000 mikroorganisme/1 ml

Mungkin hasil dari setiap perhitungan ada yang berbeda dan bisa saja terjadi perbedaan. Ketika
terjadi perbedaan angka pada jumlah mikroorganisme yang telah dihitung, bisa diperbaiki
dengan rumus ALT menghitung rata-rata dari jumlah mikroorganisme. Seperti pada contoh
berikut;

Perhitungan Pengenceran Jumlah Koloni Cawan Petri

A 10-3 276

B 10-3 292

= 284 x 10-3

Sehingga, hasil akhir ALT yang didapatkan adalah 284 x 10-3 mikroorganisme per 1 ml sampel.

Dari hasil pengamatan antara laporan saya dengan anggota kelompok lain, dapat disimpulkan
bahwa cara dan langkah-langkah yang kami gunakan adalah sama. Namun masih terjadi
perbedaan dalam menghitung jumlah koloni bakteri. Hal ini dikarenakan posisi bakteri sangatlah
acak sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa ketika menghitung bakteri akan sangat sulit
mendapatkan hasil angka yang benar-benar persis sama meskipun sudah menggunakan sampel
larutan yang sama/sejenis.

Anda mungkin juga menyukai