Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI PETERNAKAN
“Kulit Empon-Empon”

Oleh :
Kelompok 4
Siti Nufida/ 2010515120009

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kegiatan Praktikum Mikrobiologi Peternakan ini dengan baik. Laporan ini
disusun berdasarkan pelaksanaan praktikum yang telah dilaksanakan di Laboratorium
BDP Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Penulis menyadari bahwa
laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik, saran dan bimbingan yang membangun demi kesempurnaan laporan praktikum
ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dimasa yang
akan datang.

Banjarbaru, November 2021

Siti Nufida
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut W.J.S Poerwadarminta dalam kamus Umum Bahasa Indonesia


mengatakan bahwa “ Laboratorium adalah tempat untuk mengadakan percobaan
/penyelidikan dan sebagainya” segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu fisika,
kimia, dan sebagainya. Sedangkan seorang laboran adalah orang (ahli ilmu kimia dan
segainya) yang berkerja didalam laboratorium.
Dalam pendidikan laboratorium adalah tempat proses belajar mengajar melalui
metode praktikum yang dapat menghasilkan praktikum hasil pengalaman
belajar. Dimana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk
mengobservasi gejala-gejala yang dilengkapinya secara langsung. Praktikum didalam
pendidikan dapat diartikan sebagai suatu metode mendidik untuk belajar dan
mempraktekkan segala aktifitas dalam proses belajar mengajar untuk menguasai
suatu keahlian.

Praktikan mengetahui fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium, praktikan


juga harus memperhatikan kebersihan alat-alat tersebut Karena sedikit kotoran dapat
mempengaruhi hasil dari praktikum yang dilakukan. Beberapa peralatan gelas seperti
tabung reaksi, pipet, gelas kimia dan peralatan gelas lainnya harus bebas dari kotoran.
Kotoran berupa sisa-sisa zat kimia atau noda lainnya dapat mengaburkan data bahkan
dapat menggagalkan percobaan atau eksperimen itu sendiri.. (Iman, 2010).
Pengenalan alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat
melakukan penelitian. Alat laboratorium biasanya dapat rusak dan berbahaya jika
penggunaannya tidak sesuai prosedur yang berlaku (Ginting, 2000).
1.2 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mempersiapkan alat dan bahan /media kultur mikrobiologi untuk
praktikum sterilisasi alat dan media serta memahami fungsi alat dan bahan tersebut.
2. Mahasiswa dapat mempergunakan peralatan dan memahami cara sterilisasi alat dan
bahan untuk membuat media kultur mikrobiologi.
3. Mahasiswa dapat melakukan isolasi dan inokulasi mikrorganisme pada media
sesuai prosedur.
4. Mahasiswa dapat memahami cara kerja untuk pengamatan dan perhitungan total
koloni kultur mikroorganisme.
BAB II
MATERI DAN METODE

2.1 Praktikum 1 Pengenalan Alat Dan Media Kultur Mikrobiologi

2.1.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 16 November 2021 di
laboratorium BDP Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.

2.1.2 Alat dan Bahan


1. Peralatan yang diperlukan adalah: tabung reaksi, botol C-1000, Erlenmeyer,
cawan petri, glass spreader, mikropipet, blue tips, pipet 10 ml, jarum ose, autoclave,
laminar flow, bunsen, korek api, aluminium foil, kapas, kertas sampul, cling wrap,
plastik klip dan selotip.
2. Bahan yang diperlukan adalah: Aquadest, alkohol 70%, Media Nutrient Broth,
Agar.

2.1.3 Metode Praktikum


1. Persiapan alat
Siapkan alat praktikum lalu amati dan gambarkan alat beserta nama dan
fungsinya. Setelah itu, bersihkan alat menggunakan air sabun dan bilas pada air
mengalir, kemudian tiriskan hingga kering pada kertas sampul.
2. Persiapan bahan
Siapkan bahan praktikum lalu catat jenis bahan beserta
komposisinya.Timbang bahan untuk membuat media NB dan simpan pada plastik
klip. Medium NB terdiri atas 13 g medium NB dan 6 g agar untuk 500 ml aquades.

2.2 Praktikum 2 Sterilisasi Alat Dan Media Kultur Mikrobiologi

2.2.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 16 November 2021 di
laboratorium BDP Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.
2.2.2 Alat dan Bahan
1. Peralatan yang diperlukan adalah: tabung reaksi, botol C-1000, cawan petri,
erlenmeyer, glass spreader, mikropipet, blue tips, pipet 10 ml, jarum ose, autoclave,
laminar flow, bunsen, korek api, aluminium foil, kapas, kertas sampul, cling wrap,
plastik klip dan selotip.
2. Aquadest, alkohol 70% dan media Nutrient Broth Agar yang telah
ditimbang.

2.2.3 Metode Praktikum

1. Sterilisasi alat
Sterilisasi dilaksanakan setelah semua alat dibersihkan kemudian alat dibungkus
dengan kertas sampul/aluminium foil dan dimasukkan kedalam. Lakukan sterilisasi
dengan memanaskan pada suhu 121oC dan tekanan 1 atm.
2. Pembuatan dan sterilisasi medium
Medium Nutrient Broth Agar yang telah ditimbang dilarutkan dalam aquadest
lalu dipanaskan sambil hingga homogen, kemudian disterilisasi menggunakan
autoclave pada suhu 121oC dan tekanan 1 atm. Aquadest untuk seri pengenceran
dapat disterilkan bersama dengan medium. Setelah proses sterilisasi, medium
sebanyak 8-10 ml dituang ke cawan petri di dalam laminar flow. Setelah agak dingin
(tidak ada uap air), cawan ditutup dan dibiarkan dalam laminar atau disimpan pada
suhu ruangan hingga saat pelaksanaan plating.

2.3 Praktikum 3 Isolasi Dan Inokulasi Mikroorganisme

2.3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 18 November 2021 di
laboratorium BDP Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.

2.3.2 Alat dan Bahan


1. Peralatan yang diperlukan adalah: tabung reaksi, botol C-1000, cawan petri,
Erlenmeyer, mikropipet, blue tips, laminar flow, glass spreader, pipet 10 ml, jarum
ose, autoclave, incubator, aluminium foil, vorteks, kapas, kertas sampul, cling wrap,
plastik klip dan selotip.
2. Aquadest, alkohol 70%, media Nutrient Broth Agar, sampel mikroorganisme
(yogurt, perut/usus ikan, kulit empon (jahe/kunyit/kencur), ragi, ikan asin/pakasam,
kulit cempedak fermetasi/mandai).

2.3.3 Metode Praktikum

1. Isolasi Bakteri Asam Laktat


Timbang 10 gram atau ambil 10 ml sumber isolat kemudian masukkan ke dalam
tabung reaksi yang berisi 90 ml aquadest steril. Gojok menggunakan vorteks selama 3
menit kemudian endapkan. Ambil 1 ml larutan untuk dipergunakan dalam inokulasi
secara plating.

2.4 Praktikum 4 Pengamatan Dan Perhitungan Total Koloni

2.4.1 Waktu Dan Tempat :


Praktikum ini dilaksanakan pada hari jum’at dan sabtu tanggal 19 dan 20
November 2021 di laboratorium BDP Fakultas Pertanian Universitas Lambung
Mangkurat.

2.4.2 Alat dan Bahan


1. Peralatan yang diperlukan adalah: tabung reaksi, botol C-1000, Erlenmeyer,
cawan petri, mikropipet, blue tips, laminar flow, glass spreader, pipet 10 ml, jarum
ose, autoclave, incubator, coloni counter, aluminium foil, kapas, kertas sampul, cling
wrap, plastik klip dan selotip.
2. Bahan yang diperlukan adalah: aquadest, alkohol 70%, media Nutrient Broth
Agar, sampel mikroorganisme (yogurt, perut/usus ikan, kulit empon
(jahe/kunyit/kencur), ragi, ikan asin/pakasam, dan mandai.
2.4.3 Metode Praktikum

1. Pengamatan dan perhitungan total koloni


Pengamatan dilakukan pada jam ke 24 dan 48, jika pertumbuhan koloni
sudah nampak jelas, amati bentuk koloni dan sebarannya, baik pada metode spread
maupun streak. Koloni yang tumbuh pada Petridish dihitung dan diambil yang
koloninya sekitar 30 - 300 koloni dan dilakukan perhitungan (plating count). Contoh:
dimisalkan jumlah koloni pada pengenceran 10-7 = 30 dan pada pengenceran 10- 6 = 60
koloni. Maka jumlah koloni rata-rata:
300 + 60 x 106 = 360 x 106 = 180 x 106 = 1,8 x 108
2 2
Karena inokulum yang dipergunakan hanya 0,5 ml, maka koloni mikrobia per 1
ml adalah 2 x 1,8 x 108 = 3,6 108 CFU/ml.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Praktikum 1 Pengenalan Alat Dan Media Kultur Mikrobiologi

3.1.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum ini adalah :
Tabel 1. Hasil Pengenalan Alat dan Media Kultur Mikrobiologi

Nama alat Fungsi Gambar

Digunakan untuk tempat


mereaksikan 2 larutan atau bahan
Tabung Reaksi kimia dan sebagai tempat
mengembangbiakan mikroba dalam
media cair.

Memindahkan cairan untuk


pengenceran dalam lingkup kecil
Mikro Pipet
dengan ukuran 20-200 ml.

Digunakan untuk meletakkan


campuran aquadest dan agar beserta
Erlenmeyer
nutrient Broth yang sudah di
timbang.

Digunakan untuk menanam/


membiakan sel.
Cawan Petri
Untuk menanam biakan sel dengan
Glass Spreader metode spread.

Digunakan untuk mensterilkan alat-


Autoclave
alat.

Pipet 10 ml Digunakan untuk mengambil cairan


dan Bump aquadest sebanyak 500 ml.

Mengambil/ memindahkan mikroba


kemedia yang digunakan.Dalam
Jarum Ose proses inokulasi. Bisa juga
digunakan untuk penanaman biakan
sel dalam metode streak.

Tabel 2. Bahan

No. Bentuk Nama Bahan


1. Padat Nutrient Agar
2. Cair Nutrient Broth
3. Semi padat Nutrient Broth agar

3.1.2 Pembahasan
Dari praktikum persiapan alat dan media kultur mikrobilogi yang diperoleh
dapat diketahui bahwa sebelum praktikan melaksanakan praktikum, terlebih dahulu
kita harus mengenal atau mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam
melakukan suatu praktikum. Hal ini mempermudah kita dalam melaksanakan
praktikum. Pada saat mempersiapkan alat-alat tersebut keadaan tangan praktikan
harus dalam kondisi steril bisa dicuci terlebih dahulu menggunakan sabun dan dibilas
dengan air mengalir atau menggunakan semprotan alkohol. Sehingga pada saat
pengambilan alat-alat yang diperlukan tidak terdapat kuman, bakteri, virus,dan jamur
yang tertinggal pada alat tersebut sehingga mempengaruhi hasil akhir praktikum.
Karena kebersihan alat sangat penting untuk pelaksanaan praktikum.
Pada praktikum persiapan alat dan media kultur mikrobiologi ini ada beberapa
alat yang diperlukan yaitu tabung reaksi, mikro pipet, erlenmeyer, glass speader,
autoclave, pipet 10 ml dan bulp, jarum ose,aluminumfoil, Bunsen, mikroskop, kapas,
dan cawan petri dimana alat-alat tersebut ada yang harus dibersihkan terlebih dahulu
dengan cara dicuci menggunakan sabun lalu dibilas dibawah air mengalir lalu di
tiriskanhingga kering. Setelah alat-alat tersebut kering selanjutnya dibungkus
menggunakan aluminium foil hingga tertutup dengan rapat. Tujuan dilakukan hal
tersebut agar alat-alat yang akan digunakan untuk praktikum dalam keadaan steril
atau bebas dari kuman dan bakteri.
Dari hasil persiapan alat-alat yang diperlukan untuk pelaksanaan praktikum dapat
diketahui bahwa alat-alat tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda
menyesuaikan dengan kegunaannya masing-masing. Tabung reaksi berfungsi
untukdigunakan untuk tempat mereaksikan 2 larutan atau bahan kimia dan sebagai
tempat mengembangbiakan mikroba dalam media cair. Cawan petri merupakan
sebuah wadah yang berfungsi untukmenanam/ membiakan sel. Erlenmeyer berfungsi
sebagai tempat untukmeletakkan campuran aquadest dan agar beserta nutrient Broth
yang sudah di timbang.. Glass speader pada praktikum ini berfungsi sebagai tempat
untuk menanam biakan sel dengan metode spread.

Selanjutnya menggunakan pipet 10 ml dan bump sebagai alat pengambilan


larutan atau sampel dengan jumlah yang kita tentukan (8,5 ml). Jarum ose digunakan
sebagai alat untukmengambil/ memindahkan mikroba kemedia yang
digunakan.Dalam proses inokulasi. Bisa juga digunakan untuk penanaman biakan sel
dalam metode streak.. Autoclave berfungsi untuk mensterilisasikan alat-alat.
Mikroskop berfungsi untuk mengamati objek yang ukurannya sangat kecil (tidak
kasat mata). Bunsen berfungsi untuk membakar sisi cawan petri sebelum dimasukkan
ke laminar flow. Hot stir berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan
pengadukan.
Media adalah pembenihan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakan
suatu mikroorganisme. Media yang baik, dengan pemeliharaan mikroorganisme ialah
yang mengandung unsur-unsur makanan yang diperlukan. Bahan-bahan yang
disediakan untuk menumbuhkan mikroorganisme disebut kultur media. Sedangkan
mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang biak pada suatu kultur media disebut
kultur. Media selain digunakan untuk menumbuhkan mikroba juga digunakan sebagai
isolasi, menguji sifat-sifat fisiologi, perhitungan, dan perbanyakan mikroba. Hasil
yang baik dari sebuah media adalah media yang steril artinya bebas dari mahluk
hidup lainnnya.
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya.Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-
molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media
pertumbuhan dapat dilakukanisolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga
memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Media biakan adalah bahan atau
campuran bahan yang dapat digunakan untuk membiakkan mikroorganisme, karena
memiliki daya juang yang tinggi terhadap tumbuhan dan perkembang biakkannya.

MRSA (De man, Rogosa and Sharpe Agar) merupakan media untuk
memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis Lactobacillus dari seluruh jenis
bahan. Nutrien Broth dengan komposisi typical formula (g/l) Ph 7.4 kurang lebih 0.2
at 250 C, lab-Lemco’ powder 1.0; yeast extract 2.0; peptone 5.0; sodium chloride 5.0.

3.2 Praktikum 2 Sterilisasi Alat Dan Media Mikrobiologi

3.2.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum ini antara lain adalah:
1. Pengertian Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat
pada atau di dalam suatu benda.

Tabel 3. Hasil Sterilisasi alat dan media kultur mikrobiologi

Alat Bahan
Tabung reaksi Aquadest 500 ml
Erlenmeyer Alcohol 70%
Cawan petri Media MRS Broth 13 gr
Glass spreader Bubuk Agar 6 gr
Pipet 10 ml
Jarum ose
Autoclave
Laminar flow
Bunsen
Korek api
Aluminium foil
Kapas
Selotip

Tabel 4. Sterilisasi Alat

Alat Keterangan
1. Tabung Reaksi 1. Steril
2. Erlenmeyer 2. Steril
3. Cawan Petri 3. Steril
4.Glass Spreader 4. Steril
5. Pipet 10 ml 5. Steril
6. Jarum Ose 6. Steril

Tabel 5. Sterilisasi Bahan

Bahan Keterangan
1. Aquadest 500 ml 1. Steril
2. Alcohol 70% 2. Steril
3. Bubuk Agar 6 g 3. Steril
4. MRS Broth 13 gr 4. Steril

2. Jenis Sterilisasi
 Sterilisasi Secara Mekanik (filtrasi)
Adalah sterilisasi menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0,22
mikron atau 0,45 mikron) sehingga tertahan pada saringan tersebut. Proses ini
ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka terhadap panas, seperti larutan enzim dan
antibiotik.
 Sterilisasi Secara Fisik
Adalah sterilisasi yang dapat dilakukan dengan pemanasan dan penyimpanan.
1) Pemansan
a). Pemijaran (dengan api langsung).
b). Panas kering (dengan oven suhu 60-800 C).
c). Uap air panas.
2) Radiasi
a) Sinar Ultra Violet (UV)
b) Gamma bersumber dari Cu 60 dan Cs 137
 Sterilisasi Secara Kimiawi
Adalah sterilisasi yang biasanya menggunakan senyawa desinfektan. Desinfektan
adalah suatu bahan kimia yang dapat merusak jaringan. Prosesnya disebut desinfeksi.
Contohnya: alkhol, fenol, dan halogen.
3. Manfaat Sterilisasi
 Menyiapkan peralatan dalam keadaan siap pakai.
 Mencegah peralatan cepat rusak.
 Mencegah terjadinya infeksi silang.
 Menjamin kebersihan alat.
3.2.1 Pembahasan
Pada praktikum ini di ajarkan bagaimana cara sterilisasi alat. Sterilisasi dalam
bidang mikrobiologi merupakan suatu upaya atau metode yang bertujuan untuk
membebaskan alat-alat atau bahan/sample secara lengkap dari dekontaminasi segala
macam bentuk kehidupan mikroorganisme lain. Sterilisasi ini penting dilakukan
dalam praktikan mikrobiologi, hal ini dikarenakan agar bahan atau peralatan yang
digunakan tersebut tidak didapatkan kehadiran mikroorganisme lain yang tidak
diinginkan yang aka n mengganggu atau merusak media ataupun mengganggu
kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan sehingga pelaksanaan praktikum dapat
berjalan dengan lancar.
Pada praktikum ini alat yang disterilkan antara lain tabung reaksi, gelas ukur,
cawan petri, erlenmeyer dan lainnya yang dapat disterilkan dengan sterilisasi secara
fisik yaitu menggunakan autoclave. Adapun cara menggunakan autoclave, yaitu: 1.
keluarkan air bekas yang ada, tutup kembali tutupnya, isi air kembali sampai tanda
segitiga terendam. 2. Masukkan alat yang ingin disterilisasikan menggunakan
keranjang yang ada, tutup autoclave, tunggu sampai suhu 121oC dengan tekanan 1
atm, buang uap (exshausea) lalu tunggu sampai tekananya turun sampai 0 oC. Sebelum
semua alat dimasukan ke dalam autoclave, maka harus dibungkus terlebih dahulu
dengan kertas sampul. Khusus untuk tabung reaksi, erlenmeyer dan sejenisnya harus
di tutup mulut alat terlebih dahulu agar saat dikeluarkan dari autoclave dan dibuka
pembungkusnya alat-alat tersebut tetap dalam keadaan steril. Setelah dilakukan
sterilisasi dan semua alat telah didinginkan, barulah alat-alat tersebut bisa digunakan
untuk melakukan berbagai percobaan.
Selain alat, media juga berperan penting. Media adalah suatu bahan yang terdiri
dari campuran zat-zat hara (nutrient) yang berguna untuk mebiakkan mikroba.
Dengan penggunaan bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan,
pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba. Pembuatan media
adalah sebagai wadah membiakkan mikroba, sehingga mikroba dapat tumbuh baik
dalam suatu media yang telah dibuat.
3.3 Praktikum 3 Isolasi Dan Inokulasi Mikroorganisme

3.3.1 Hasil
Berdasarkan hasil dari praktikum dapat dilihat pada tabel
Tabel 6. Isolasi Bakteri Asam Laktat

Jenis Sampel Seri Pengenceran Metode Plating


Kulit empon-empon 10-6 Spread Plating
Kulit empon-empon 10-5 Spread Plating
Kulit empon-empon 10-6 Streak Plating
Kulit empon-empon 10-5 Streak Plating

3.3.2 Pembahasan
Isolasi adalah suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
Inokulasi (penanaman bakteri) merupakan suatu cara memindahkan bakteri dari
medium yang lama ke medium baru.
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient)
yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan penggunaan yang bermacam-
macam media dapat dilakukan isolasi. Pembuatan media adalah sebagai wadah
membiakan mikroba. Sehingga mikroba dapat tumbuh baik dalam suatu media yang
telah dibuat.
Pada praktikum ini yang digunakan sampel mikroorganismenya adalah usus
ikan . Pada percobaan pembuatan biakan dengan media Nutrient Broth dan Agar
dilakukan isolasi bakteri asam laktat dengan menimbang 5,8 gr atau diambil 1 ml
sumber isolat yang kemudian dicampur aquadest steril sebanyak 9 ml untuk digojok
selama 3 menit menggunakan vorteks sehingga dapat diperoleh hasil untuk diambil 1
ml yang akan dipergunakan dalam inokulan secara plating.
pada percobaan pembuatan biakan dengan media Nutrient Broth Agar
dilakukan juga tahapan serial pengenceran, disiapkan 6 buah tabung reaksi yang telah
diisi aquadest 9 ml dan diberi label masing-masing 10 -1, 10-2 sampai 10-6. 1 ml sampel
yaitu usus ikan yang mengandung campuran bermacam-macam spesies mikroba
dimasukkan kedalam tabung reaksi selanjutnya digojok homogen, lalu diambil 1 ml
untuk dimasukkan ke seri pengenceran berikutnya. Jadi dari 10 -1kemudian diencerkan
dalam tabung reaksi 10-1dan dihomogenkan. Dari hasil pengenceran ini kemudian
diambil 1 ml untuk diencerkan lagi dalam tabung reaksi 10 -2 lalu dihomogenkan.
Hasil pengenceran diambil kembali 1 ml dan dimasukkan dalam tabung reaksi 10 -3
dan dihomogenkan dan seterusnya hingga tabung ke 10-6.
Ketika hasil dari serial pengenceran sudah siap, lanjut ke tahap selanjutnya
yaitu inokulasi dengan metode spread dan streak plating. Ada beberapa hal yang perlu
disiapkan sebelum melakukan penanaman bakteri diantaranya adalah menyiapkan
ruangan, pemidahan dengan pipet, pemindahan dengan kawat inokulasi. Ruang
tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadannya harus steril agar tidak terjadi
kesalahan dalam pengamatan atau percobaaan. Inokulasi dapat dilakukan dalam
sebuah laminar flow udara yang dalam kotak tersebut dilewatkan saringan melalui
suatu jalan agar terkena sinar ultraviolet.
Metode pread plating dilakukan dengan menyemprotkan suspensi ke atas
medium agar kemudian menyebarkannya secara merata. Metode ini adalah tehnik
dimana menumbuhkan mikroorganisme didalam media agar dengan cara
menuangkan stok kultur bakteri atau menghapuskannya diatas media agar yangtelah
memadat, metode ini menggunakan glass spreader yang telah disterilkan dan
dipanaskan.
Metode yang kedua adalah metode streak plating. Prinsip metode ini, yaitu
mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga
mempermudah proses isolasi. Metode ini menggunakan jarum ose dan
menggoreskannya ke permukaan medium agar dengan pola tertentu dengan harapan
pada ujung goresan, hanya sel-sel bakteri tunggal yang terlepas dari ose dan
menempel ke medium. Cara ini dilakukan dengan membagi 4 cawan petri. Jarum ose
yang sudah steril diletakkan pada sumber isolat, kemudian menggoreskan jarum ose
pada cawan petri yang berisi media steril. Goresan tersebut dapat dilakukan 5 kali
membentuk garis horizontal disatu cawan. Jarum ose disterilkan lagi.
Selanjutnya cawan petri ditutup dan di inkubasi dengan posisi terbalik. Inkubasi
dilakukan dengan incubator CO2. Suhu inkubasi di atur pada 400C. Inkubasi sendiri
adalah proses penyimpanan media hasil inokulasi di inkubator dalam suhu terkontrol.
Tujuan inkubasi untuk menjaga pertumbuhan mikroba yang akan diamati. Pada
inkubasi inillah, bakteri akan memperbanyak diri dengan cepat selama 24 dan 48 jam,
sehingga terbentuk massa sel yang dapat terlihat dengan mata telanjang. Wadah
media yang menggunakan cawan petri, pada saat inkubasi mikroba pada cawan petri
selalu dalam posisi terbalik karena dimaksudkan untuk mencegah mikroba terkena
uap air yang dihasilakn pada saat inkubasi, sehingga kualitas mikroba tidak rusak atau
mengalami gangguan. Faktor yang mempengaruhi inkubasi adalah suhu, kelembapan,
udara atau oksigen, dan perlakuan.

DAFTAR PUSTAKA

Haninsyah. 2017. “ MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM


DAN KELENGKAPAN ALAT/BAHAN”. (Online). Diunduh Senin, 29
November 2021. Pukul 15.00

Anda mungkin juga menyukai