MIKROBIOLOGI PETERNAKAN
“Kulit Empon-Empon”
Oleh :
Kelompok 4
Siti Nufida/ 2010515120009
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kegiatan Praktikum Mikrobiologi Peternakan ini dengan baik. Laporan ini
disusun berdasarkan pelaksanaan praktikum yang telah dilaksanakan di Laboratorium
BDP Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Penulis menyadari bahwa
laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik, saran dan bimbingan yang membangun demi kesempurnaan laporan praktikum
ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dimasa yang
akan datang.
Siti Nufida
BAB I
PENDAHULUAN
1. Mahasiswa dapat mempersiapkan alat dan bahan /media kultur mikrobiologi untuk
praktikum sterilisasi alat dan media serta memahami fungsi alat dan bahan tersebut.
2. Mahasiswa dapat mempergunakan peralatan dan memahami cara sterilisasi alat dan
bahan untuk membuat media kultur mikrobiologi.
3. Mahasiswa dapat melakukan isolasi dan inokulasi mikrorganisme pada media
sesuai prosedur.
4. Mahasiswa dapat memahami cara kerja untuk pengamatan dan perhitungan total
koloni kultur mikroorganisme.
BAB II
MATERI DAN METODE
1. Sterilisasi alat
Sterilisasi dilaksanakan setelah semua alat dibersihkan kemudian alat dibungkus
dengan kertas sampul/aluminium foil dan dimasukkan kedalam. Lakukan sterilisasi
dengan memanaskan pada suhu 121oC dan tekanan 1 atm.
2. Pembuatan dan sterilisasi medium
Medium Nutrient Broth Agar yang telah ditimbang dilarutkan dalam aquadest
lalu dipanaskan sambil hingga homogen, kemudian disterilisasi menggunakan
autoclave pada suhu 121oC dan tekanan 1 atm. Aquadest untuk seri pengenceran
dapat disterilkan bersama dengan medium. Setelah proses sterilisasi, medium
sebanyak 8-10 ml dituang ke cawan petri di dalam laminar flow. Setelah agak dingin
(tidak ada uap air), cawan ditutup dan dibiarkan dalam laminar atau disimpan pada
suhu ruangan hingga saat pelaksanaan plating.
3.1.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum ini adalah :
Tabel 1. Hasil Pengenalan Alat dan Media Kultur Mikrobiologi
Tabel 2. Bahan
3.1.2 Pembahasan
Dari praktikum persiapan alat dan media kultur mikrobilogi yang diperoleh
dapat diketahui bahwa sebelum praktikan melaksanakan praktikum, terlebih dahulu
kita harus mengenal atau mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam
melakukan suatu praktikum. Hal ini mempermudah kita dalam melaksanakan
praktikum. Pada saat mempersiapkan alat-alat tersebut keadaan tangan praktikan
harus dalam kondisi steril bisa dicuci terlebih dahulu menggunakan sabun dan dibilas
dengan air mengalir atau menggunakan semprotan alkohol. Sehingga pada saat
pengambilan alat-alat yang diperlukan tidak terdapat kuman, bakteri, virus,dan jamur
yang tertinggal pada alat tersebut sehingga mempengaruhi hasil akhir praktikum.
Karena kebersihan alat sangat penting untuk pelaksanaan praktikum.
Pada praktikum persiapan alat dan media kultur mikrobiologi ini ada beberapa
alat yang diperlukan yaitu tabung reaksi, mikro pipet, erlenmeyer, glass speader,
autoclave, pipet 10 ml dan bulp, jarum ose,aluminumfoil, Bunsen, mikroskop, kapas,
dan cawan petri dimana alat-alat tersebut ada yang harus dibersihkan terlebih dahulu
dengan cara dicuci menggunakan sabun lalu dibilas dibawah air mengalir lalu di
tiriskanhingga kering. Setelah alat-alat tersebut kering selanjutnya dibungkus
menggunakan aluminium foil hingga tertutup dengan rapat. Tujuan dilakukan hal
tersebut agar alat-alat yang akan digunakan untuk praktikum dalam keadaan steril
atau bebas dari kuman dan bakteri.
Dari hasil persiapan alat-alat yang diperlukan untuk pelaksanaan praktikum dapat
diketahui bahwa alat-alat tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda
menyesuaikan dengan kegunaannya masing-masing. Tabung reaksi berfungsi
untukdigunakan untuk tempat mereaksikan 2 larutan atau bahan kimia dan sebagai
tempat mengembangbiakan mikroba dalam media cair. Cawan petri merupakan
sebuah wadah yang berfungsi untukmenanam/ membiakan sel. Erlenmeyer berfungsi
sebagai tempat untukmeletakkan campuran aquadest dan agar beserta nutrient Broth
yang sudah di timbang.. Glass speader pada praktikum ini berfungsi sebagai tempat
untuk menanam biakan sel dengan metode spread.
MRSA (De man, Rogosa and Sharpe Agar) merupakan media untuk
memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis Lactobacillus dari seluruh jenis
bahan. Nutrien Broth dengan komposisi typical formula (g/l) Ph 7.4 kurang lebih 0.2
at 250 C, lab-Lemco’ powder 1.0; yeast extract 2.0; peptone 5.0; sodium chloride 5.0.
3.2.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum ini antara lain adalah:
1. Pengertian Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat
pada atau di dalam suatu benda.
Alat Bahan
Tabung reaksi Aquadest 500 ml
Erlenmeyer Alcohol 70%
Cawan petri Media MRS Broth 13 gr
Glass spreader Bubuk Agar 6 gr
Pipet 10 ml
Jarum ose
Autoclave
Laminar flow
Bunsen
Korek api
Aluminium foil
Kapas
Selotip
Alat Keterangan
1. Tabung Reaksi 1. Steril
2. Erlenmeyer 2. Steril
3. Cawan Petri 3. Steril
4.Glass Spreader 4. Steril
5. Pipet 10 ml 5. Steril
6. Jarum Ose 6. Steril
Bahan Keterangan
1. Aquadest 500 ml 1. Steril
2. Alcohol 70% 2. Steril
3. Bubuk Agar 6 g 3. Steril
4. MRS Broth 13 gr 4. Steril
2. Jenis Sterilisasi
Sterilisasi Secara Mekanik (filtrasi)
Adalah sterilisasi menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0,22
mikron atau 0,45 mikron) sehingga tertahan pada saringan tersebut. Proses ini
ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka terhadap panas, seperti larutan enzim dan
antibiotik.
Sterilisasi Secara Fisik
Adalah sterilisasi yang dapat dilakukan dengan pemanasan dan penyimpanan.
1) Pemansan
a). Pemijaran (dengan api langsung).
b). Panas kering (dengan oven suhu 60-800 C).
c). Uap air panas.
2) Radiasi
a) Sinar Ultra Violet (UV)
b) Gamma bersumber dari Cu 60 dan Cs 137
Sterilisasi Secara Kimiawi
Adalah sterilisasi yang biasanya menggunakan senyawa desinfektan. Desinfektan
adalah suatu bahan kimia yang dapat merusak jaringan. Prosesnya disebut desinfeksi.
Contohnya: alkhol, fenol, dan halogen.
3. Manfaat Sterilisasi
Menyiapkan peralatan dalam keadaan siap pakai.
Mencegah peralatan cepat rusak.
Mencegah terjadinya infeksi silang.
Menjamin kebersihan alat.
3.2.1 Pembahasan
Pada praktikum ini di ajarkan bagaimana cara sterilisasi alat. Sterilisasi dalam
bidang mikrobiologi merupakan suatu upaya atau metode yang bertujuan untuk
membebaskan alat-alat atau bahan/sample secara lengkap dari dekontaminasi segala
macam bentuk kehidupan mikroorganisme lain. Sterilisasi ini penting dilakukan
dalam praktikan mikrobiologi, hal ini dikarenakan agar bahan atau peralatan yang
digunakan tersebut tidak didapatkan kehadiran mikroorganisme lain yang tidak
diinginkan yang aka n mengganggu atau merusak media ataupun mengganggu
kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan sehingga pelaksanaan praktikum dapat
berjalan dengan lancar.
Pada praktikum ini alat yang disterilkan antara lain tabung reaksi, gelas ukur,
cawan petri, erlenmeyer dan lainnya yang dapat disterilkan dengan sterilisasi secara
fisik yaitu menggunakan autoclave. Adapun cara menggunakan autoclave, yaitu: 1.
keluarkan air bekas yang ada, tutup kembali tutupnya, isi air kembali sampai tanda
segitiga terendam. 2. Masukkan alat yang ingin disterilisasikan menggunakan
keranjang yang ada, tutup autoclave, tunggu sampai suhu 121oC dengan tekanan 1
atm, buang uap (exshausea) lalu tunggu sampai tekananya turun sampai 0 oC. Sebelum
semua alat dimasukan ke dalam autoclave, maka harus dibungkus terlebih dahulu
dengan kertas sampul. Khusus untuk tabung reaksi, erlenmeyer dan sejenisnya harus
di tutup mulut alat terlebih dahulu agar saat dikeluarkan dari autoclave dan dibuka
pembungkusnya alat-alat tersebut tetap dalam keadaan steril. Setelah dilakukan
sterilisasi dan semua alat telah didinginkan, barulah alat-alat tersebut bisa digunakan
untuk melakukan berbagai percobaan.
Selain alat, media juga berperan penting. Media adalah suatu bahan yang terdiri
dari campuran zat-zat hara (nutrient) yang berguna untuk mebiakkan mikroba.
Dengan penggunaan bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan,
pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba. Pembuatan media
adalah sebagai wadah membiakkan mikroba, sehingga mikroba dapat tumbuh baik
dalam suatu media yang telah dibuat.
3.3 Praktikum 3 Isolasi Dan Inokulasi Mikroorganisme
3.3.1 Hasil
Berdasarkan hasil dari praktikum dapat dilihat pada tabel
Tabel 6. Isolasi Bakteri Asam Laktat
3.3.2 Pembahasan
Isolasi adalah suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
Inokulasi (penanaman bakteri) merupakan suatu cara memindahkan bakteri dari
medium yang lama ke medium baru.
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient)
yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan penggunaan yang bermacam-
macam media dapat dilakukan isolasi. Pembuatan media adalah sebagai wadah
membiakan mikroba. Sehingga mikroba dapat tumbuh baik dalam suatu media yang
telah dibuat.
Pada praktikum ini yang digunakan sampel mikroorganismenya adalah usus
ikan . Pada percobaan pembuatan biakan dengan media Nutrient Broth dan Agar
dilakukan isolasi bakteri asam laktat dengan menimbang 5,8 gr atau diambil 1 ml
sumber isolat yang kemudian dicampur aquadest steril sebanyak 9 ml untuk digojok
selama 3 menit menggunakan vorteks sehingga dapat diperoleh hasil untuk diambil 1
ml yang akan dipergunakan dalam inokulan secara plating.
pada percobaan pembuatan biakan dengan media Nutrient Broth Agar
dilakukan juga tahapan serial pengenceran, disiapkan 6 buah tabung reaksi yang telah
diisi aquadest 9 ml dan diberi label masing-masing 10 -1, 10-2 sampai 10-6. 1 ml sampel
yaitu usus ikan yang mengandung campuran bermacam-macam spesies mikroba
dimasukkan kedalam tabung reaksi selanjutnya digojok homogen, lalu diambil 1 ml
untuk dimasukkan ke seri pengenceran berikutnya. Jadi dari 10 -1kemudian diencerkan
dalam tabung reaksi 10-1dan dihomogenkan. Dari hasil pengenceran ini kemudian
diambil 1 ml untuk diencerkan lagi dalam tabung reaksi 10 -2 lalu dihomogenkan.
Hasil pengenceran diambil kembali 1 ml dan dimasukkan dalam tabung reaksi 10 -3
dan dihomogenkan dan seterusnya hingga tabung ke 10-6.
Ketika hasil dari serial pengenceran sudah siap, lanjut ke tahap selanjutnya
yaitu inokulasi dengan metode spread dan streak plating. Ada beberapa hal yang perlu
disiapkan sebelum melakukan penanaman bakteri diantaranya adalah menyiapkan
ruangan, pemidahan dengan pipet, pemindahan dengan kawat inokulasi. Ruang
tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadannya harus steril agar tidak terjadi
kesalahan dalam pengamatan atau percobaaan. Inokulasi dapat dilakukan dalam
sebuah laminar flow udara yang dalam kotak tersebut dilewatkan saringan melalui
suatu jalan agar terkena sinar ultraviolet.
Metode pread plating dilakukan dengan menyemprotkan suspensi ke atas
medium agar kemudian menyebarkannya secara merata. Metode ini adalah tehnik
dimana menumbuhkan mikroorganisme didalam media agar dengan cara
menuangkan stok kultur bakteri atau menghapuskannya diatas media agar yangtelah
memadat, metode ini menggunakan glass spreader yang telah disterilkan dan
dipanaskan.
Metode yang kedua adalah metode streak plating. Prinsip metode ini, yaitu
mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga
mempermudah proses isolasi. Metode ini menggunakan jarum ose dan
menggoreskannya ke permukaan medium agar dengan pola tertentu dengan harapan
pada ujung goresan, hanya sel-sel bakteri tunggal yang terlepas dari ose dan
menempel ke medium. Cara ini dilakukan dengan membagi 4 cawan petri. Jarum ose
yang sudah steril diletakkan pada sumber isolat, kemudian menggoreskan jarum ose
pada cawan petri yang berisi media steril. Goresan tersebut dapat dilakukan 5 kali
membentuk garis horizontal disatu cawan. Jarum ose disterilkan lagi.
Selanjutnya cawan petri ditutup dan di inkubasi dengan posisi terbalik. Inkubasi
dilakukan dengan incubator CO2. Suhu inkubasi di atur pada 400C. Inkubasi sendiri
adalah proses penyimpanan media hasil inokulasi di inkubator dalam suhu terkontrol.
Tujuan inkubasi untuk menjaga pertumbuhan mikroba yang akan diamati. Pada
inkubasi inillah, bakteri akan memperbanyak diri dengan cepat selama 24 dan 48 jam,
sehingga terbentuk massa sel yang dapat terlihat dengan mata telanjang. Wadah
media yang menggunakan cawan petri, pada saat inkubasi mikroba pada cawan petri
selalu dalam posisi terbalik karena dimaksudkan untuk mencegah mikroba terkena
uap air yang dihasilakn pada saat inkubasi, sehingga kualitas mikroba tidak rusak atau
mengalami gangguan. Faktor yang mempengaruhi inkubasi adalah suhu, kelembapan,
udara atau oksigen, dan perlakuan.
DAFTAR PUSTAKA