DISUSUN OLEH :
NIM : 190110004
KELOMPOK :1
FAKULTAS AGROINDUSTRI
YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
”Laporan Praktikum Perbanyakan Vegetatif” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk menuhi syarat nilai
mata kuliah Praktikum Perbanyakan Vegetatif”. Dalam penyusunan laporan
ini, tentu tak lepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
ACARA 11 PERSIAPAN EKSPLAN ................................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 5
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM........................................................................ 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 10
KESIMPULAN ....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12
LAMPIRAN ............................................................................................................... 13
iii
ACARA 11 PERSIAPAN EKSPLAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persiapan eksplan merupakan kegiatan terakhir dalam kultur jaringan
yang akan dilakukan pengamatan terhadap pertumbuhan dan
perkembangan eksplan yang ditanam. Kegiatan persiapan eksplan kultur
jaringan sangat sederhana yaitu suatu sel atau irisan jaringan tanaman
yang sering disebut ekplan secara aseptik diletakkan dan ditanam dalam
medium padat atau cair yang cocok dalam keadaan steril. Dengan cara
demikian sebagian sel pada permukaan irisan akan mengalami poliferasi
dan membentuk kalus. Apabila kalus yang terbentuk dipindahkan ke
dalam medium yang cocok, maka akan terbentuk tanaman kecil yang
lengkap dan disebut planlet.
Kegiatan persiapan eksplan dilakukan di dalam Laminair Air Flow
Cabinet dengan kondisi aseptik. Prinsip kerja Laminair Air Flow ialah
dengan mengalirkan arus udara yang laminair ke dalam almari penabur
melalui saluran saringan. Bakteri dan jamur ditahan oleh saringan ini,
sehingga udara yang masuk ke dalam laminair air flow sudah steril dan
membuat ruangan menjadi steril juga karena berhasil tidaknya kegiatan
kultur jaringan sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan penanaman.
Alat dan eksplan yang akan digunakan juga harus dalam keadaan steril,
karena jika tidak kemungkinan terkontaminasi sangat besar dibandingkan
dengan yang disterilkan terlebih dahulu. Bakteri dan jamur yang ada
diudara bebas akan dengan mudah menempel di alat – alat atau eksplan
yang akan dipakai.
B. Tujuan
Mengetahui dan mempraktikan persiapan eksplan dan cara menanam
eksplan pada media padat.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
5
digunakan, maka proses pembelahan dan regenerasi sel cenderung semakin
menurun ( Nurtjahjaningsih, 2009 ; Yelnitis & Komar, 2011 ; Untari &
Puspitaningtyas, 2006 ; Zulkarnain, 2009).
6
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
7
Penyiapan eksplan secara in vitro (perkecambahan)
8
Beri label pada masing masing botol kultur dan lapisi lagi botol
kultur menggunakan plastik wrap.
Persiapan eksplan
Ditanam pada
BAB media lalu diinkubasikan
IV HASIL dan diamati setiap
DAN PEMBAHASAN
minggu sekali.
9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Tabel eksplan kecambah media alami
Hari/Tanggal Eksplan dalam media Keterangan
Pengamatan alami
1 2 1 2
Senin,13 T T MB MB
Juni 2022
Kamis, 23 T T MB MB
Juni 2022
Keterangan :
T : Tumbuh
MB : Media Baik
10
bebas kontaminasi serta pencoklatan. Sedangkan pada eksplan wortel
mengalami kegagalan dalam pertumbuhan setelah 1 minggu tahap
perlakuan. Eksplan wortel yang tidak menunjukkan gejala hidup dicirikan
dengan warna wortel pucat, kontaminasi dan pencoklatan. Hal ini karena
adanya kontaminan pada bahan tanam yang disebabkan tidak
sempurnanya proses sterilisasi alat dan bahan yang digunakan pada saat
kultur jaringan (Azmin, 2017). Selain itu, eksplan dapat terkontaminasi
oleh berbagai mikroorganisme seperti jamur, bakteri, serangga atau virus.
Namun sumber utama kontaminasi adalah spora jamur dan bakteri yang
membentuk bagian alami dari atmosfer tetapi banyak yang bersifat non
patogenik artinya mereka tidak menyebabkan bahaya bagi tanaman inang
pada kondisi normal. Selain kontaminasi dari mikorganisme dapat juga
jaringan tanaman terluka dengan cara pemotongan atau perlakuan bahan
kimia, reaksi fisiologis terjadi pada sel disekitar luka (Anonim, 2019).
KESIMPULAN
11
Pada persiapan eksplan dan cara menanam eksplan pada media padat harus
dalam keadaan steril karena untuk menunjang keberhasilan dari suatu
kegiatan kultur jaringan sehingga tidak ada eksplan atau media yang terkena
kontaminasi.
DAFTAR PUSTAKA
12
Anonim, 2019. https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/60-penanganan-
kontaminasi-pada-kultur-jaringan.html.
Gunawan, L.W. 1988. Teknik Kultur Jaringan.Bogor : Laboratorium
KulturJaringan, PAU Bioteknologi, IPB
Gunawan I. 2007. Perlakuan Sterilisasi Eksplan Anggrek Kuping Gajah
(Bulbophyllum beccarii Rchb.f). Skripsi. Bogor: Fakultas Kehutanan.
Institut Pertanian Bogor.
Handoyowati, G. 2016. Ketahanan Kultur Kencur (Kaempferia galanga L.)
Secara In Vitro Pada Konsentrasi Sterilan Dan Jenis Eksplan Yang
Berbeda. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Kumar N, Reddy MP. 2011. In vitro plant propagation: a review. Journal
ofForest Science 27(2):61−72.
Nurtjahjaningsih. 2009. Pengaruh media dasar dan zat pengatur tumbuh BAP
pada perbanyakan mikro Pinus merkusii. Jurnal Pemuliaan Tanaman
Hutan 3 (3):103-116.
Rahardja,P.C.1995.Kultur Jaringan : Teknik Perbanyakan Tanaman Secara
Modern. Penebar Swadaya, Jakarta
Untari R, Puspitaningtyas DM. 2006. Pengaruh bahan organik dan NAA
terhadap pertumbuhan anggrek hitam (Coelogyne pandurata Lindl.)
dalam kultur in vitro. Biodiversitas 7(3):344-348.
Wattimena, G. A., L. W. Gunawan, dan S. S. Harjadi. 1986. Penelitian Kultur
Jaringan Beberapa Tanaman Hortikultur Penting. Bogor: Budidaya
Pertanian Fakultas Pertanian IPB.
Yelnititis, Komar TE. 2011. Mikropropagasi ramin (Gonistylus bancanus
(Miq.) Kurz) dari eksplan batang satu buku secara in vitro. Jurnal
PemuliaanTanaman Hutan 5(3):149 157.
Zulkarnain. 2009. Kultur Jaringan Tanaman. Jakarta: Bumi Aksara.
LAMPIRAN
13
14
15