Anda di halaman 1dari 13

MODUL PRAKTIKUM

PRODUKSI TANAMAN PAKAN

OLEH :
TIM PENGAMPU PRAKTIKUM PRODUKSI TANAMAN PAKAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia Nya sehingga
Petunjuk Praktikum Produksi Hijauan Pakan ini dapat diselesaikan dengan baik.

Petunjuk praktikum ini dibuat sebagai pegangan para mahasiswa program studi S-1
Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang yang mengambil
matakuliah Produksi Hijauan Pakan. Petunjuk praktikum ini berisi tentang skarifikasi dan uji
muncul tanah, pengenalan jenis rumput dan legum, dan pengelolaan hijauan pakan. Pada
kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua

Pihak yang telah membantu demi tersusunnya petunjuk prakilku ini. Akhir kata, tentunya
petunjuk praktikum ini masih jauh dari sempurna. Sumbang saran dan koreksi sangat diharapkan
demi perbaikan petunjuk praktikum ini di masa mendatang. Semoga bermanfaat.

Semarang, Maret 2023

Penyusun
TATA TERTIB PRAKTIKUM
1 Praktikan diwajibkan memakai jas laboratorium, masker hidung dan sarung tangan
sebelum memasuki laboratorium dan dilepas di luar laboratorium.
2 Praktikum dilarang berbicara yang tidak perlu dan membuat gaduh
3 Praktikan datang tepat waktu.
4 Praktikan wajib mengikuti asistensi maupun praktikum secara penuh.
5 Sebelum dan sesudah bekerja, meja praktikum dibersihkan dengan disinfektan.
6 Praktikan berambut panjang harus mengikat rambutnya.
7 Praktikan yang datang terlambat lebih dari 20 menit maka wajib inhal.
8 Praktikan memakai pakaian yang sopan pada saat praktikum (baju berkerah untuk
laki-laki.
10 Praktikan yang akan berpindah jadwal praktikum harus seizin koordinator praktikum
produksi tanaman pakan dengan menyerahkan surat pengantar paling lambat dua hari
berikutnya
11 Praktikan wajib mengikuti pre-test, post-test dan pertanggung jawaban praktikum
produksi tanaman pakan.
12 Praktikan akan dinilai keterampilannya selama praktikum oleh asisten
13 Praktikan yang tidak mengikuti pengamatan harus mengikuti pengamatan susulan.
14 Dilarang keras makan, merokok dan minum di laboratorium.
15 Dilarang membuang sampah sisa disembarang tempat
16 Laporkan segera jika terjadi kecelakaan seperti kebakaran, biakan tumpah, ada
yang menelan bahan kimia, atau biakan kepada asisten.
17 Sebelum meninggalkan laboratorium disarankan untuk mencuci tangan dengan
seksama.
18 Praktikan wajib mengerjakan dan mengumpulkan laporan sesuai dengan batas waktu
yang telah diberikan.
19 Praktikan wajib mengerjakan work sheet dan laporan sementara, dikumpulkan setiap
akhir acara.
20 Praktikan wajib membawa modul/petunjuk praktikum praktikum produksi tanaman
pakan.
21 Aturan-aturan / tata tertib yang belum tercantum akan diputuskan kemudian.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................
DAFTAR TABEL ...............................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................
BAB II. ACARA PRAKTIKUM ........................................
ACARA 1. Skarifikasi dan Uji Muncul Tanah ....................
ACARA II. Pengenalan Jenis Rumput dan Legum .............
ACARA III. Pengelolaan Hijauan Pakan ............................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................
PENDAHULUAN
BAB I
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kesadaran gizi, maka kebutuhan
protein hewani akan meningkat pula Produksi ternak khususnya ruminansia merupakan cermin dari
kualitas hijauan pakan, karena sebagian besar pakan ruminansia berasal dari hijauan.
Menurut laporan FAO tentang padang rumput dan hijauan pakan di Indonesia, untuk
meningkatkan produksi protein hewani harus didasarkan pada rencana penelitian, perluasan dan
pemeliharaan padang rumput serta hijauan pakan lainnya. Percobaan-percobaan tersebut dapat
dilakukan baik di rumah kaca maupun di lapang.
Dalam upaya pengembangan hijauan pakan perlu diperhatikan perlu diperhatikan tentang
seleksi jenis tanaman maupun bahan tanamnya. Di Indonesia pada umumnya, bahan tanam rumput
dapat berupa pols (sobekan rumpun) ataupun stek tergantung pada jenis varietasnya. Bahan tanam
berupa biji biasanya untuk tanaman pakan famili leguminosa. Rumput-rumputan pakan umumnya
sulit menghasilkan biji dengan kualitas yang baik.
Unsur nitrogen merupakan salah satu unsur hara tanaman yang penting, sebab tanah-tanah
di Indonesia bahkan di seluruh dunia pada umumnya kekurangan unsur hara tersebut. Pupuk
nitrogen berperan mendorong proses pertumbuhan vegetatif tanaman, juga merupakan hara utama
pembentuk protein. Urea merupakan salah satu pupuk nitrogen. Kebutuhan pupuk nitrogen tidak
selalu sama untuk tiap jenis tanaman. Mengenai sistem pertanaman, ada sistem tanam monokultur
dan campuran (ganda). Dalam hal pertanaman ganda, sebaiknya diterapkan pada tanaman yang
berbeda famili seperti rumput dengan legum, tanaman tinggi dan tanaman rendah, tahan naungan,
mampu hidup bersama serta saling menguntungkan.
Secara garis besar ada dua kelompok faktor pembatas dalam pertumbuhan dan
perkembangan hijauan. Faktor tumbuhan pengganggu (gulma), hama dan penyakit tanaman
merupakan kelompok pertama yang secara langsung mempengaruhi (mengurangi) potensi
produksi. Sedangkan kelompok faktor kedua seperti unsur hara, varietas, jarak tanam dapat
menaikkan potensi produksi. Pengelolaan hijauan pakan diarahkan pada keseimbangan diantara
faktor tersebut untuk memperoleh hasil maksimum.
Teknik-teknik budidaya hijauan pakan merupakan beberapa tindakan yang harus dilakukan
untuk mendapatkan produksi maksimum yang lestari. Tindakan- tindakan tersebut antara lain
penanaman bibit unggul (jenis, bibit, dan bahan tanam); pemilihan lokasi, skarifikasi dan uji muncul
tanah, pengolahan tanah dan penanaman (pengelolaan, sistem tanam, jarak tanam, dsb),
pemupukan, pengaturan defoliasi, pengairan dan sebagainya.
Apabila dalam budidaya tanaman pakan telah diperhatikan dan diterapkan seleksi bibit
unggul, cara-cara pengelolaan yang baik, maka diharapkan akan mendapatkan hasil yang optimum
dan kebutuhan hijauan akan tercukupi sepanjang tahun.
BAB II

ACARA PRAKTIKUM
ACARA I.: Skarifikasi dan Uji Muncul Tanah

TUJUAN
1. Mengetahui pengaruh skarifikasi terhadap persentase perkecambahan pada berbagai macam
legum pakan
2. Mengetahui pengaruh skarifikasi dan kedalaman tanam terhadap persentase muncul tanah
pada berbagai macam legum pakan.

PRINSIP DASAR
Perkecambahan merupakan suatu aktivitas pertumbuhan yang sangat singkat dari suatu
embrio dalam perkembangan dari biji menjadi tanaman muda. Suatu benih tanaman dapat
berkecambah jika syarat-syarat berikut terpenuhi:
a Embrio benih masih hidup
b. Benih tidak dalam keadaan dorman
c. Faktor lingkungan (suhu, kelembaban, aerasi) menguntungkan untuk perkecambahan.
Benih mempunyai sifat dapat menunda perkecambahannya sampai ia menemukan kondisi
lingkungan yang optimum untuk perkecambahannya. Tetapi ada benih-benih dari beberapa spesies
tanaman yang tidak juga berkecambah walaupun ditempatkan pada kondisi lingkungan yang
optimum, meski benih itu tidak mati. Benih hidup demikian disebut benih dorman. Banyak faktor
penyebab dormansi, antara lain karena kulit benih yang tidak permiabel terhadap air maupun gas,
adanya penghambat kimiawi dalam benih.
Proses penyerapan air (imbibisi) merupakan proses awal yang secara langsung akan
berpengaruh terhadap proses-proses selanjutnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses
imbibisi antara lain temperatur, kelembaban lingkungan, permiabilitas kulit biji, dan lamanya biji
dalam kondisi lembab.
Permiabilitas kulit biji pada legum pakan sering merupakan faktor penghambat utama dalam
perkecambahan, karena mempunyai kulit yang keras sehingga untuk membantu proses
perkecambahan diperlukan skarifikasi. Skarifikasi adalah usaha- usaha untuk mematahkan benih
dorman yang diakibatkan oleh kulit benih yang permiabel.
Macam dan cara skarifikasi dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Skarifikasi dengan asam pekat (kimia)
b. Skarifikasi dengan air parts (fisik)
c. Skarifikasi dengan pengikisan (mekanis)
Benih legum tertentu mempunyai karakteristik benih yang berbeda dengan benih lain, baik
kekerasan kulitnya maupun sifat-sifat lainnya. Sehingga suatu metode skarifikasi tertentu mungkin
baik bagi benih legum tertentu tetapi tidak bagi yang lain Pematahan benih legum dorman perlu
dicari untuk mendapatkan pertumbuhan awal sebaik-baiknya.

MATERI DAN METODE :

MATERI : benih legum pakan, H₂SO, 96%, air panas, amplas, air steril, cawan petri, bak
perkecambahan, kertas saring, pipet, media tanam tanah.
METODE :
a. Ambil legum pakan yang telah disediakan
b. Skarifikasi benih: fisik (air panas 60°C selama 10 menit) kimia (H2 SO4 , pekat 96%, dialiri
H2 SO4 kemudian disiram/dicuci dengan air mengalir dan disaring menggunakan penyaring)
mekanis (amplas)
c. Untuk uji kecambah, kecambahkan masing-masing 10 berih setiap cawan petri yang telah
diberi kertas saring basah dan diulang 2 kali.
d. Kertas saring harus diusahakan selalu basah selama pengamatan perkecambahan.
e. Catat perkecambahan benih setiap hari selama 14 hari.
f. Hitung persentase perkecambahannya.
g. Untuk uji muncul tanah, tanam benih yang telah diskarifikasi kedalam media tanam tanah
dalam bak perkecambahan.
h. Catat jumlah benih yang berkecambah setiap hari selama 14 hari.
i. Hitung persentase perkecambahannya.
j. Diskusikan berbagai masalah yang ada dengan anggota kelompok
k. Buatlah laporan
Tabel 1. Hasil Pengamatan dan Perkecambahan Benih …………….. dalam Cawan Petri pada
Berbagai Macam Skarifikasi

Tanpa Fisik Kimia Mekanik


Hari Ke
1 2 1 2 1 2 1 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Jumlah
%
Kecambah

Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Muncul Tanah Benih ……….. pada berbagai Macam Skarifikasi
Tanpa Fisik Kimia Mekanik
Hari Ke
1 2 1 2 1 2 1 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Jumlah
%
Kecambah
ACARA II: Pengenalan Jenis Rumput dan Legum

TUJUAN
Mengenali dan memahami tentang karakteristik jenis-jenis penting rumput dan legum sebagai
tanaman pakan

PRINSIP DASAR :

Identifikasi genus/spesies hijauan pakan menjadi semakin penting untuk dilakukan


mengingat semakin pentingnya arti hijauan pakan bagi kebutuhan ternak khususnya
ruminansia. Identifikasi hijauan pakan khususnya rumput dapat dilakukan berdasarkan tanda-
tanda atau karakteristik vegetatif.

Mengingat dasar di atas maka pelaksanaan identifikasi dapat dibagi menjadi group
yaitu: Group A, mempunyai karakteristik sebagai berikut Daun berlipat dalam kuncup daun
Tanaman berstolon, dan kadang-kadang membentuk semak Group B, mempunyai karakteristik
sebagai berikut Daun bergulung dalam kuncup daun Tanaman berstolon, mempunyai rhizoma
dan membentuk semak.
Secara umum, rumput pakan dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu rumput potongan
dan rumput gembala. Syarat-syarat rumput potongan adalah: Produksi per satuan luas cukup
tinggi Tumbuh tinggi secara vertical Banyak anakan dan responsif terhadap pemupukan

Contoh Pennisetum purpureum, Panicum maximum, Euclaena mexicana, Setaria sphacelata.

Syarat-syarat rumput gembala adalah:

a. Tumbuh pendek atau menjalar dengan stolon


b. Tahan renggut dan injak karena perakaran kuat dan dalam Tahan kekeringan
Contoh Brachiaria brizantha, Brachiaria ruziziensis, Brachiaria mutica, Paspalum
dilatatum, Digitaria decumbent, Chloris gayana. Contoh tanaman legum pohon adalah
lamtoro, kaliandra, Gliricidia, turi, dll, sedangkan tanaman legum cover crop seperti
centro, puero, kalope, dll.
MATERI DAN METODE:

MATERI : kertas dan alat tulis untuk keperluan menggambar

METODE:
a. Setiap kelompok praktikan diwajibkan untuk menggambar pada kertas 1 tanaman
rumput dan 1 legum pakan sesuai tugas masing-masing kelompok lengkap dengan
uraian karakteristiknya.
b. Buatlah laporan
ACARA III.

Pengelolaan Hijauan Pakan

TUJUAN :
1. Mengetahui cara pengolahan lahan yang benar

2. 2Memilih bahan tanam yang sesuai

3. Mengetahui cara menanam yang benar

4. Mengetahui jarak tanam yang tepat

5. Mengetahui cara pemupukan yang benar

6. Mengetahui interval pemotongan yang tepat

7. Memprediksi produksi hijauan pakan

PRINSIP DASAR

Produktivitas temak khususnya ruminansia sangat dipengaruhi oleh ketersediaan hijauan


pakan yang cukup dengan kualitas baik, sedangkan produktivitas dan kualitas hijauan sangat
dipengaruhi oleh bibit hijauan dan persiapan lahan yang baik. Tujuan utama membangun lahan
tanaman pakan adalah menyediakan hijauan pakan yang bergizi tinggi, efisien, dan kontinyu
sepanjang tahun.

Pengolahan lahan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun
suatu lahan tanaman pakan. Pengolahan lahan yang biasa dilakukan meliputi pembersihan lahan
yang bertujuan untuk membersihkan area dari semak- semak, alang-alang, dan tumbuhan liar
lainnya, pembajakan bertujuan memecah lapisan tanah menjadi bongkahan-bongkahan sehingga
menjadi gembur agar proses mineralisasi bahan organik berlangsung cepat dan penggaruan yang
bertujuan untuk menghancurkan bongkahan padat hasil pembajakan menjadi struktur tanah
remah sekaligus membersihkan sisa-sisa tumbuhan liar.

Bahan tanam dapat berupa biji, pols, stek. Bahan tanam untuk rumput biasanya berupa biji,
pols dan stek, sedangkan untuk legum berupa biji dan stek Dasar pertimbangan dalam pemilihan
bahan tanam yaitu sesuai dengan lingkungan setempat, mudah dikembangkan dan dikelola, dan
kemungkinan dapat memberikan produksi yang tinggi

Secara umum, cara penanaman terdiri dari 3 macam yaitu penanaman di dalam jalur apabila
bahan tanam yang digunakan berupa stek, penanaman dalam lubang apabila bahan tanam benipa
biji dan penanaman secara disebar apabila bahan tanam yang digunakan biji dan untuk daerah
yang luas Jarak tanam tergantung beberapa faktor antara lain sifat tumbuh spesies tanaman dan
kesuburan lahan Untuk tanaman yang tumbuh tegak dan berumpun, jarak tanam yang
direkomendasikan 60-90 cm x 45-60 cm, untuk tanaman yang
MATERI DAN METODE
MATERI : bibit hijauan pakan, pupuk urea, SP 36, dan KCl, cangkul, sabit, gunting, timbangan,
kantong sampel

METODE
a. Siapkan lahan yang akan digunakan untuk praktikum dengan jalan dilakukan pengolahan
lahan
b. Buat petak ukuran 2 x 2.5 m sebanyak 1 petak untuk setiap kelompok praktikan 1 petak
ditanami rumput atau legum sesuai spesies yang ditentukan, I petak ditanami tanam rumput
dengan jarak tanam rumput gajah dan rumput raja 50 x 50 cm, legum 50 x 50 cm.
Penanaman dimulai ½ jarak tanam dari tepi petak. Rumput gajah menggunakan bahan
tanam stek; legum menggunakan bahar: tanam biji
c. Pemupukan pertama dilakukan bersamaan waktu tanam untuk semua tanaman dengan dosis
urea 1/3 dosis, SP 36 dan KCI sesuai dosis anjuran. Rumput dan jagung manis 200 kg N,
100 kg PO, dan 100 kg K₂O/ha, legum 100 kg N, 100 g PO, dan 100 kg K,Oha Pemupukan
urea berikut dengan dosis masing-masing 1/3 untuk rumput pada 2 dan 4 minggu setelah
tanam, untuk legum dan jagung manis pada 3 dan 5 m.nggu setelah tanam.
d. Penyiangan dilakukan setiap minggu, penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan
tanaman
e. Pengamatan pertumbuhan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah anakan dilakukan
setiap minggu.
f. Panen dilakukan pada akhir masa vegetatif, kemudian dihitung produksi segar dan bahan
kering hijauannya.
g. Panen jagung manis pada umur 70 hari setelah tanam, rambut jagung sudah berwarna coklat
(masak susu)
h. Buatlah laporan
Pola Tanam tumpang sari

2,5 cm

Pola Tanam Monokultur

2,5 cm

Anda mungkin juga menyukai