FAUZAN ADHIMA
201810350311122
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktikum ini telah diterima sebagai persyaratan untuk mengikuti ujian
akhir praktikum pada program studi Peternakan Fakultas Pertanian Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang.
Asisten I Asisten II Asisten III Asisten IV
(Reta Juni Puspita) (Harum Sahara) (Kharisma Ayu M Amin) (Ica Damayanti)
NIM: 201710350311121 NIM: 201710350311167 NIM: 201610350311059 NIM: 201610350311053
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hijauan merupakan sumber makanan ternak terutama untuk ternak ruminansia.
Selain kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan sumber tenaga, hijauan juga
komponen penunjang produksi dan reproduksi ternak. Kelompok hijauan makanan
ternak meliputi famili rumput (gramineae), leguminosa dan hijauan dari tumbuhan
lain (seperti daun waru, nangka, dsb) serta limbah industri pertanian. Legum
merupakan tanaman yang biasany digunakan untuk pakan ternak ruminansia dan
juga non ruminansia. Legum ini memiliki kandungan protein yang sangat tinggi,
karena memiliki perakaran yang banyak mengandung air. Tanaman rumput
mempunyai adaptasi yang lebih baik terhadap temperatur dan curah hujan
dibandingakan dengan family tanaman yang lainnya, baik di daerah panas (tropik),
daerah dingin, kawasan gersang (kering) maupun di dataran tinggi. Rumput yang
digunakan sebagai pakan ternak berasal dari rumput yang tumbuh bebas (tidak
sengaja ditanam) dan rumput yang sengaja ditanam.
Karakteristik bahan makanan ternak sangat berpengaruh dalam menunjang
keberhasilan suatu usaha peternakan. Kebanyakan peternak lebih memilih
menggunakan ransum buatan pabrik dibandingkan memformulasi sendiri, hal ini
menyebabkan biaya produksi lebih besar. Padahal ketersediaan bahan baku lokal
cukup banyak dan mudah didapatkan. Akan tetapi kebanyakan bahan pakan ternak
mempunyai perbedaan karakteristik atau sifat bahan pakan.
1.2 Tujuan
5
1.2.2 Pengenalan dan Uji Fisik Bahan Pakan
1. Mengetahui cara uji organoleptik.
2. Mengetahui Kualitas bahan pakan ternak.
3. Mengetahui sumber dari bahan pakan ternak.
1.2.3 Analisa Proksimat Bahan Pakan
1.2.4 Analisa Kadar Serat Van Soest
1.2.5 Bomb Calorimeter
1.2.6 Kecernaan Bahan Kering dan Organik In Vitro
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengenalan Jneis Rumput dan Leguminosa
Rumput Chloris gayana sebagai pakan ternak yang berkualitas, dan sebagai
kecukupan pakan. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, kaitannya untuk
memenuhi kebutuhan pakan ternak, dan dapat meningkatkan skala usaha
pemeliharaan kerbau, peternak dapat mengurangi biaya produksi terutama untuk
tenaga kerja mencari pakan, sehingga pendapatan peternak meningkat. Tujuan
penelitian adalah untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan peternak
terhadap rumput Chloris gayana dan kelayakan ekonomi usaha ternak kerbau
ditingkat peternak, sebagai langkah awal untuk kegiatan selanjutnya.
(Supardi dan Iwan,2017)
Rumput gajah (Pennisetum purpureum) dan benggala (Panicum maximum)
merupakan beberapa jenis rumput yang mempunyai kualitas unggul sebagai pakan
ternak. Kebanyakan rumput tropis, apabila kebutuhan nutrien dan airnya tidak
terpenuhi akan menghasilkan produksi yang rendah, jika tumbuh pada tempat atau
areal yang ternaungi atau dengan kata lain tidak tahan terhadap naungan. Hal ini
tentunya berbeda dengan rumput yang tumbuh pada daerah yang mendapat
penyinaran matahari penuh. Naungan dapat mempengaruhi produksi dan kualitas
suatu jenis hijauan. Dengan demikian spesies hijauan pakan yang tahan terhadap
naungan akan mempunyai produksi dan kualitas yang tinggi meskipun tumbuh
pada areal yang ternaungi. (Sawen,2012)
Sifat fisik bahan pakan berperan sangat penting dalam pengendalian proses
pengolahan. Tanpa melakukan uji sifat fisik maka pengendalian sifat fisik pakan
dan pencampuran secara homogen tidak dapat tercapai. Pengetahuan tentang
karakteristik bahan ini sangat penting dalam menyediakan data teknis yang
diperlukan dalam rancangan mesin, struktur, proses dan pengendalian serta dalam
menganalisis dan menentukan efisiensi suatu mesin atau operasi dalam
pengembangan suatu produk pakan baru dalam mengevaluasi dan mempertahankan
kualitas produk pakan akhir. (Widya,2016)
7
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
3.2.1.1 Alat
1. Meja
2. Kertas nama
3. Gunting
3.2.1.2 Bahan
1. Meja
2. Kertas
3. Alat tulis
3.2.2.2 Bahan
Adapun bahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Garam
2. Kulit kedelai
3. Polard
4. Minyak ikan
5. Molases
6. Sorgum Genotip 8
7. Tepung alfafa
9
8. Kulit coklat
9. Sorgum genotip 7
10. MBM (Meat Bone Meal)
11. Bangkok Japfa
12. Bungkil kedelai
13. Bekatul
14. Minyak kelapa sawit
15. Kulit kopi
16. Kapur
17. Tepung ikan
18. New hope
19. Konsentrat ayam petelur
20. CGM (Corn Gluten Meal)
21. Konsentrat kambing
22. Tetes kering
23. Lysin
24. Kacang hijau
25. DDGS
26. Jagung giling
27. Premix
28. Tumpi jagung
29. Bungkil kelapa
30. Tepung kopra
31. CGF
32. Sorgum 1
10
3.2.3 Analisa Proksimat
3.2.3.1 Alat
Adapun alat pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
3.2.3.2 Bahan
Adapun bahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
3.2.4 Analisa Serat Van Soest
3.2.4.1 Alat
Adapun alat pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
3.2.4.2 Bahan
Adapun bahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
3.2.5 Bomb Calorimeter
3.2.5.1 Alat
1.
3.2.5.2 Bahan
Adapun bahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
3.2.5.1 Alat
1.
11
3.2.5.2 Bahan
Adapun bahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Pengenalan Jenis Rumput dan Leguminosa
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Jenis Hijauan pakan ternak yaitu rumput dan leguminosa.
2. Rumput adalah hijauan yang umum yang diberikan pada ternak dan
memiliki serat kasar yang cukup tinggi.
3. Leguminosa adalah tanaman dari jenis kacang – kacangan sebagai bahan
pakan ternak ruminansia yang memiliki protein tinggi dibandingkan
rumput.
4. Jenis dari rumput antara lain, rumput gajah, rumput raja, rumput setaria,
brachiaria brizantha, rumput mexico. Sedangkan jenis leguminosa antara
5. lain centrosema pubescens, calopaonium muconoides, lamtoro, kaliandra.
5.1.2 Pengenalan Uji Fisik Bahan Pakan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Uji organoleptik atau uji fisik bahan pakan dilakukan dengan bantuan panca
indra manusia. Bahan pakan akan diamati bau, rasa, warna, tekstur, dan
bentuknya menggunakan indra pengelihatan, indra peraba, indra perasa, dan
indra pembau.
2. Kualitas bahan pakan ternak yang baik adalah ketika hasil uji fisik sesuai
dengan standar uji fisik dari bahan tersebut. Adanya perbedaan antara
pengamatan dan standar uji fisik, maka dinyatakan kualitas bahan itu kurang
baik. Kualitas bahan pakan juga bisa dilihat dari kandungan nutrisi yang
terdapat dalam bahan pakan itu sendiri.
3. Bahan pakan ternak bersumber dari produk pertanian dan ikutannya dan juga
produk peternakan dan ikutannya.
14
5.2 Saran
Adapun saran dari praktikum ini. Untuk kedepannya sebaiknya praktikan
memperhatikan instruksi dari asisten dengan baik, begitu juga sebaliknya agar
tidak terjadii miss komunikasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
17