Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU TANAMAN PAKAN

KELAS: E35

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:

- ROMUALDA SURYATI RATNA (2105030392)


- NURUL FATIHAH AZZAHRA LUBIS (2105030054)
- ALBERTUS INGGAL (2105030081)
- AGUSTINA SOFIANI KOJA (2105030079)
- MARTINUS M. RAIN BURA (2105030198)
- MATHIAS MARIANO JAGONG (2105030367)
- KRISTOFORUS USKENAT (2105030040)
- FLAFIANUS FEBRI (1805030160)

PRODI ILMU PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum Ilmu Tanaman Pakan.
Penyusunan laporan ini untuk memenuhi salah satu tugas praktikum mata kuliah Ilmu Tanaman
Pakan.

Terima kasih kami ucapkan kepada Ir. Marthen L. Mulik, M.Agr.Sc. Ph. D dan Dr. Ir.
Twen O. Dami Dato, MP selaku dosen mata kuliah Ilmu Tanaman Pakan yang telah membantu
secara materi dan membimbing praktikum.

Kami menyadari laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
bahasa maupun banyaknya kekurangan dalam penyusunan laporan, karena itu kami sangat
mengharapkan respon berupa kritik dan saran yang membangun agar dapat menjadi acuan agar
kami dapat lebih baik di masa mendatang.

Kami berharap laporan praktikum ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
khususnya dalam bidang tanaman pakan.

Kupang, 6 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4

1.1. Latar Belakang.......................................................................................................4

1.2. Tujuan Praktikum...................................................................................................5

BAB II METODE PRAKTIKUM....................................................................................6

2.1. Waktu dan Tempat Praktikum................................................................................6

2.2. Alat dan Bahan.......................................................................................................6

2.3. Prosedur Kerja........................................................................................................7

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................9

3.1. Praktikum 1 (kelompok).....................................................................................9

3.2. Praktikum 2 (individu).....................................................................................11

3.3. Praktikum 3 (kelompok)...................................................................................13

BAB IV PENUTUP........................................................................................................16

4.1. Kesimpulan...........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tanaman pakan merupakan sumber esensial bagi kehidupan ternak, karena tanaman
mampu menggunakan energi matahari dalam mensintetsis zat makanan organik yang
kompleks dari bahan-bahan sederhana seperti karbon dioksida (CO2) dari udara, dengan air
yang diserap tanaman yang disimpan dalam bentuk energi kimia dan selanjutnya dapat
digunakan ternak untuk kelangsungan hidupnya.
Kelangsungan hidup disini, maksudnya adalah baik untuk hidup pokok, berproduksi
maupun untuk berkembang biak. Tanaman pakan mempunyai arti penting dalam setiap
usaha peternakan. Hal ini karena tanaman pakan mengandung hampir semua zat yang
dibutuhkan ternak (ruminansia dan herbivora). Banyak tanaman atau tumbuhan yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber hijauan pakan.
Tanaman atau tumbuhan dimaksud dapat berupa rumput-rumputan, leguminosa dan
tanaman non rumput atau non leguminosa lainnya, seperti rumput Mulato (Brachiaria Hybrid
cv) dan Telang ( clitoria ternatae). Rumput mulato (Brachiaria hybrid cv.Mulato) memiliki
kandungan protein kasar (PK) sebesar 10‒13% dengan kecernaan bahan kering (BK) sebesar
45‒50% dan bahan organik (BO) sebesar 48‒52%. mulato superior dalam kualitas dan
produktivitas, tahan terhadap tekanan penggembalaan, kemampuan pertumbuhan kembali
(regrowth) yang baik, dapat digunakan sebagai rumput potong atau rumput gembala,
palatabilitasnya sangat baik. Sedangkan Clitoria ternatea adalah leguminosa yang berkualitas
tinggi dan merupakan jenis kacang-kacangan yang kaya akan protein, dijuluki alfalfa tropis,
sering disebut pula sebagai bank protein yang dapat tumbuh dengan biaya produksi yang
rendah.
Ternak cenderung lebih menyukai tanaman kacang-kacangan dibandingkan dengan
rumput, namun biomasa Clitroriaternatea lebih rendah dibandingkan dengan rumput-
rumputan. Selain itu potensi C. ternatea sebagai pakan yang baik karena memiliki nilai
nutrisi yang tinggi dan juga sangat disukai ternak. Daun C. ternatea mengandung protein
berkisar antara 18-25%, sedangkan campuran batang dan daun (tanaman) C. ternatea
mengandung protein 9-15% dengan nilai kecernaan bahan kering mencapai 70%. Daun C.
ternatea dapat diberikan langsung ke ternak maupun dikeringkan terlebih dahulu sebelum
diberikan ke ternak. Manfaat lain dari daun C. ternatea adalah digunakan sebagai sumber
protein untuk produksi protein konsentrat daun. Selain kandungan protein yang tinggi C.
ternatea dapat dipergunakan pula sebagai sumber karoten, dimana kandungan karotennya
mencapai 587 mg/kg bahan kering. Sebagai pakan ternak tanaman C. Ternatea dapat
meningkatkan laju pertumbuhan ternak ruminan maupun non-ruminan.
Dengan mengetahui kandungan nutrisi yang ada pada rumput Mulato dan telang dalam
praktikum yang dilaksanakan di Puru, Desa Merbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten
Kupang memilih kedua tanaman tersebut sebagai bibit. Hal dilakukan untuk menambah
sumber pakan yang ada diPuru, Desa Merbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten
KupanG karena disana sebelumnya cendrung hanya lamtoro sebagai sumber pakan ternak.

1.2. Tujuan Praktikum


Tujuan umum dari serangkaian praktikum ini adalah menambah pengalaman praktis
dalam hal membuat benih dari biji, stek dan pols, serta keterampilan melakukan pengamatan
dan pengidentifikasian tumbuhan pakan yang tumbuh di alam.
Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah:
 Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam proses pembuatan anakan dari benih
berupa biji, stek dan pols, serta mengamati proses pertumbuhan dan perkembangan
benih setelah di tanam dalam polybag.
 Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam hal penanaman anakkan tanaman
pakan yaitu bunga telang dan diamati pertumbuhannya.
 Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam pengamatan dan identifikasi
berbagai jenis tumbuhan sumber pakan yang tumbuh di alam
BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1. Waktu dan Tempat Praktikum


Rangkaian Kegiatan praktikum berjalan dari bulan September hingga Desember
2022 di mana setiap kegiatan memiliki waktu dan tempat tersendiri sebagai berikut:

1. Menanam, mengamat dan mengukur anakkan rumput mulato.


Pembenihan dilakukan selama 1 bulan yaitu bulan November 2022 berlokasi di
kampus FPKP. Jenis hijauan yang dikembangkan dalam polybag yaitu anakan rumput
mulato.
2. Menanam, mengamati dan mengukur bungat telang.
Praktikum ini dilakukan dari tanggal 13 september 2022 sampai dengan 3
desember 2022 di tempat tinggal masing-masing mahasiswa.
3. Pengamatan dan identifikasi jenis tumbuhan pakan.
Praktikum ini kerjakan secara berkelompok pada 3 desember 2022 di desa
Merbaun, Kec. Amarasi Barat, Kawasan kampung Puru, Kab. Kupang di mana para
peternak biasanya mengambil pakan untuk ternaknya.

2.2. Alat dan Bahan


I. Praktikum 1 (kelompok)

 Media tumbuh yang terdiri dari tanah gembur, pupuk kandang, dan pasir halus
dengan perbandingan 2:2:1.
 Polybag ukuran 10 x 15 cm
 Benih rumput mulato
 Mistar pengukur
 Tabel pengamatan
 Alas tulis

II. Praktikum 2 (Individu)

 Media Tumbuh
 Polybag
 Benih Telang

III. Praktikum 3: (kelompok)

 Aplikasi untuk identifikasi tanaman (PlantNet)


 Kamera
 Alat tulis

2.3. Prosedur Kerja


I. Praktikum 1 (kelompok)

1. Di setiap kelas, mahasiswa dibagi ke dalam 6 (enam) kelompok di mana 1 orang


dalam setiap kelompok ditunjuk sebagai koordinator yang bertugas
mengkoordinir kegiatan anggotanya untuk menyelesaikan kegiatan kelompoknya.
2. Setiap kelompok mendapat 1 jenis untuk disemaikan dalam polybag berukuran
10x15 cm.
3. Jumlah benih yang disemaikan oleh setiap kelompok adalah minimal 2 x jumlah
anggota kelompok.
4. Isi polybag dengan media campuran tanah-kompos-pasir (lihat sub-bagian bahan
dan alat) hingga 80% penuh, dan kemudian di isi 1 atau 2 benih, lalu disiram.
5. Potong 70% daun anakan rumput agar dapat tumbuh dengan baik (setelah
dipotong anakan rumput menjadi 11,5 cm).
6. Letakkan polybag pada tempat teduh atau di bawah naungan
7. Siram sekali sehari.

II. Praktikum 2 (individu)

1. Benih telang dibagikan kepada mahasiswa 10 biji/orang.


2. Biji bunga telang kemudian ditanam di polybag berukuran sedang.
3. Satu orang mendapat jatah menanam 2 polybag untuk bahan praktikum.
4. Letakkan polybag di tempat yang teduh.
5. Siram anakan setiap hari.
6. Amati pertumbuhan telang setiap minggu lalu dicatat.
7. Foto anakan telang sebagai dokumentasi.

III. Praktikum 3 (kelompok)

1. Tiap kelompok menyebar dalam wilayah di disekitar lokasi beternak anggota


kelompok peternak binaan.
2. Identifikasi jenis tumbuhan yang biasanya digunakan sebagai sumber pakan oleh
peternak dilokasi tersebut.
3. Catat nama lokal (tanyaka pada petani), nama popular dalam Bahasa Indonesia,
dan nama ilmiahnya.
4. Gunakan aplikasi identifikasi tanaman yang telah terpasang di smartphone untuk
membantu mengidentifikasi.
5. Amati dan catat karaterisitik tanaman tesebut (daun, batang, akar).
6. Ambil gambar untuk setiap jenis tumbuhan/tanaman yang diidentifikasi.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Praktikum 1
Setelah dilakukan pengamatan dan pengukuran pada rumput mulato yang sebelumnnya
dilakukan pemotongan daun rumput menjadi 11,5 cm seluruh anakkan dan ditanam selama
1 bulan diperoleh data:

No. Tanggal Tanggal Parameter Hari setelah tumbuh


Polybag semai mulai tumbuh 7 14 21 28
1 3 november 8 november Tinggi (cm) 14,5 17.6 20,71 21,5
2022 2022 Jumlah daun 7 11 17 28
2 3 november 5 november Tinggi (cm) 14,6 17,7 20,92 22
2022 2022 Jumlah daun 6 13 16 20
3 3 november 5 november Tinggi (cm) 13.6 14,6 15,37 15,8
2022 2022 Jumlah daun 4 7 12 17
4 3 november 5 november Tinggi (cm) 13,5 15,5 17,5 23
2022 2022 Jumlah daun 5 8 10 13
5 3 november 7 november Tinggi (cm) 14,6 17,7 20,8 22
2022 2022 Jumlah daun 7 13 15 19
6 3 november 5 november Tiinggi (cm) 15,7 19,9 24,1 28,3
2022 2022 Jumlah daun 8 10 16 20
7 3 november 7 november Tinggi (cm) 14,5 17,6 20,71 21,5
2022 2022 Jumlah daun 6 9 13 16
8 3 november 7 november Tinggi (cm) 15,2 18,9 22,63 26
2022 2022 Jumlah daun 8 12 16 19
9 3 november 5 november Tinggi (cm) 15,5 19,5 23,8 28
2022 2022 Jumlah daun 5 9 14 17
10 3 november 5 november Tinggi (cm) 13,7 15 15,8 16
2022 2022 Jumlah daun 3 6 9 12
11 3 november 7 november Tinggi (cm) 14,5 17,5 20,5 21
2022 2022 Jumlah daun 4 8 13 18
12 3 november 7 november Tinggi (cm) 14,7 17,9 21,1 23
2022 2022
Jumlah daun 6 10 13 15
13 3 november 7 november Tinggi (cm) 14 16,6 22,1 23
2022 2022 Jumlah daun 8 14 18 20
14 3 november 8 november Tinggi (cm) 15,5 19,5 24,5 28
2022 2022 Jumlah daun 6 13 17 24
15 3 november 5 november Tinggi (cm) 15 18,5 22 24,5
2022 2022 Jumlah daun 5 11 15 18
16 3 november 8 november Tinggi (cm) 14.5 17 20,7 23
2022 2022 Jumlah daun 7 10 15 20
 Gambar rumput mulato usia 1 minggu.

 Gambar rumput mulato usia 2 minggu.

 Gambar rumput mulato usia 3 minggu.

 Gambar rumput mulato usia 4 minggu.


3.2. Praktikum 2 (individu)
Setelah bibit bunga telang ditanam dan anakkannya mulai tumbuh maka pengukuran dan
pengamatan dilakukan. Berdasarkan pengamatan individu dua polybag bunga telang dan
setelah disatukan dalam satu tabel maka diperoleh data sebagai berikut:

No Tangga Tangga Parameter Hari setelah tumbuh


Polybag l semai l mulai
tumbuh 7 14 28 42 56 70 84
1 12/9/22 19/9/22 Tinggi 5 19 21 37,1 60,5 81,5 95,21
(cm) 6 3 0
Jumlah 4 16 26 53 72 96 158
daun
2 18/9/22 25/9/22 Tinggi 4 18,5 26,34 39,4 60,9 85,9 93
(cm) 0 7 0 1
Jumlah 4 34 67 86 107 146 158
daun
3 19/9/22 25/9/22 Tinggi 4 16,1 20,77 38,4 61,2 81,6 97,27
(cm) 2 7 2 7 6
Jumlah 4 33 65 77 95 133 141
daun
4 12/9/22 23/9/22 Tinggi 5 19,8 25,14 41,4 60,5 77,0 98,72
(cm) 4 7 1 5
Jumlah 2 14 26 53 72 96 141
daun
5 18/9/22 27/9/22 Tinggi 4 17,6 25,87 39,2 60,2 86,0 100,3
(cm) 2 0 1 4
Jumlah 4 31 57 77 101 153 166
daun
6 18/9/22 25/9/22 Tinggi 5 22,9 30,62 49,4 73,4 94,3 124,0
(cm) 3 0 7 0 2
Jumlah 2 14 24 45 60 85 130
daun
7 15/9/22 27/9/22 Tinggi 4 16,6 25,30 42,8 53,0 80,2 99,58
(cm) 1 2 2 5
Jumlah 4 18 34 60 77 105 143
daun
8 18/9/22 30/9/22 Tinggi 4 16,6 25,80 41,6 56,3 79,2 102,5
(cm) 3 2 3 7 3
Jumlah 4 33 68 82 101 131 144
daun
 Gambar bunga telang.
3.3. Praktikum 3 (kelompok)
Setelah dilakukan penelusuran hutan sekitar tempat praktikum, telah diidentifikasi
beberapa tanaman yang berpotensi menjadi bahan pakan yang dapat dimanfaatkan peternak
menjadi bahan pakan. Tanaman yang diidentifikasi berpotensi menjadi pakan adalah:

Jenis Tanaman Nama Tanaman Prakiraan Karakteristik Foto


Proporsi fisik
Legum rambat Waruh Seimbang Batangnya
(Hibiscus cenderung
tiliaceus) agak bengkok,
berbentuk
bulat dan
bercabang
dengan ukuran
daun lebih
besar, daun
tunggal
berwarna
hijau.
Non legum, non Buah Dominan Tanamannya
rumput/tanama putri/rambusa sering tumbuh
n rambat (Passiflora merambat,
foetida) batang
berambut,
daun tunggal,
helai daun
berbentuk
bundar telur
berbagi tiga,
tepi daun rata
ujun daun
meruncing,
pangkal daun
berbentuk
jantung.
Pepohonan Kedondong Minor Batang
hutan (Spondias berkayu keras
pinnata) dan kuat,
tumbuh tegak,
permukaan
batang halus
warna putih
kehijauan,
daunnya
berbentuk
jorong dengan
ujung
meruncing,
berwarna
hijau, pangkal
daun
meruncing.
Rumput Malika gunung Seimbang Batang rumput
(Melica nutans tegak
L) berwarna
hijau, daunnya
memanjang
dan tipis hijau
Semak Kembang Minor Daun
sepatu berbentuk oval
(Hibiscus rosa- agak lebar,
sinesis) tipis, bagian
pangkal daun
meruncing dan
tepinya
bergerigi kasar
berwarna
hijau.
Semak Sigar jalak Seimbang Batang keras,
(Flueggea daun berwarna
virosa (Roxb. hijau bulat,
Ex Willd.) tangkai dauan
Royle) berwarna agak
kemerahan
Semak Senna liar, Minor Daun
Katepeng cina majemuk
(Senna berwarna hijau
marilandiac tua, batang
(L.) Link) kayu, daunnya
tumbuh
menyirip dan
berbentuk
bulat panjang.
Pohon/perdu Gamal Seimbang Batangnya
tegak
berwarna hijau
bisa juga
coklat keabu-
abuan bila tua,
daunnya
majemuk
menyirip,
berwarna hijau
dengan anak
daun terletak
berhadapan,
ujung daun
runcing dan
pangkal bulat.
Legum Lamtoro mini Dominan Daun
(Desmanthus majemuk
virgatus (L.) berwarna hijau
willd. dan batang
berwarna hijau
muda mirip
dengan
lamtoro
namun jauh
lebih kecil
Pohon Jati (Tectona Minor Daunnya
grandis) berbentuk
bulat telur
terbalik dan
menempel
pada batang
secara
berpasangan,
permukaan
daun
ditumbuhi
bulu halus
pada sisi atas
dan bawah.
Semak Nothern Seimbang Daun lonjong
spicebush berwarna hijau
(Lindera tua sampai
benzoin (L). agak muda,
Blume) batang hijau.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum diatas dapat disimpulkan beberapa hal berikut:

1. Pertumbuhan rumput mulato yang telah dipotong setinggi 11,5 cm setelah satu
bulan diamati bertambah tinggi 15-28 cm dengan jumlah daun paling banyak 28
helai. Laju pertumbuhan rumput ini termaksud cepat karena pada minggu kedua
tinggi rumput sudah bertambah dengan cepat.
2. Penanaman bibit bunga telang membutuhkan waktu sebelum anakkan muncul,
anakkan telang yang tertinggi mencapai 124 cm dengan daun terbanyak 166
helai dalam waktu sekitar 3 bulan.
3. Pada penelusuran di lokasi peternak desa Merbaun terdapat beberapa tanaman
yang telah diidentifikasikan sebagai tanaman yang berpotensi menjadi pakan
ternak, yaitu: waruh, buah putri, kedondong hutan, rumput malika gunung,
bunga kembang sepatu, sigar jalak, senna liar atau katepeng cina, gamal, lamtoro
mini, jati dan nothern spicebush.
DAFTAR PUSTAKA
Wirawan, I. G. K. O., & Nurcahyo, W. (2017). Daya Larvasida Ekstrak Daun Muda Kedondong
Hutan Terhadap Haemonchus contortus Secara In-vitro. Jurnal Veteriner Juni, 18(2), 283-288.

WIBOWO, M. PENGGUNAAN EM-4, MULSA JERAMI DAN SEKAM TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI HITAM (Glycine soja).

Widyawati, S. D., Silalahi, S. F., & Astuti, I. (2017). Efektivitas Penggunaan Daun Kembang
Sepatu sebagai Agensia Defaunasi dalam Pakan Berkonsentrat Tinggi dengan Jenis Hijauan
Berbeda Ditinjau dari Kecernaan Nutrienpada Kambing Kacang Jantan. Sains Peternakan:
Jurnal Penelitian Ilmu Peternakan, 15(2), 87-91.

Nursia, W. O., Asmawati, M., & Hittah, W. S. (2016). Studi Morfologi Serbuk Sari Kembang
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.). J. Ampibi, 1(2), 43-45.

Marpaung, R. G. (2020). Isolasi Senyawa Kempferol dan Rhamnetin yang Terkandung pada


Daun Tumbuhan Senna (Cassia angustifolia). Jakad Media Publishing.

Anda mungkin juga menyukai