Anda di halaman 1dari 26

SILVIKULTUR DAN HASIL HUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM
“PEMBIBITAN TANAMAN HUTAN (NANGKA)
DI PERSEMAIAN JATIMULYO”

Disusun Oleh:
Karina Eka Prasetya Pitaloka
215040301111017
Kehutanan A

Asisten Praktikum
Dimas Suryo Bintoro

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS PERTANIAN
UIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i


DAFTAR TABEL ................................................................................................. ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 2
BAB II .................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 3
2.1 Pembibitan ..................................................................................................... 3
2.2 Nangka........................................................................................................... 3
2.3 Persemaian ..................................................................................................... 4
2.4 Media tanam…………………………………………………………………………………………………………5

BAB III ................................................................................................................... 6


METODOLOGI .................................................................................................... 6
3.1 Waktu dan Tempat ........................................................................................ 6
3.2 Alat dan bahan ............................................................................................... 6
3.3 Prosedur kerja ................................................................................................ 6
BAB IV ................................................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 6
4.1 Hasil............................................................................................................... 6
4.2 Pembahasan ................................................................................................. 18
BAB V................................................................................................................... 20
KESIMPULAN.................................................................................................... 20

i
DAFTAR TABEL
Tabel 1 kondisi bibit nangka ............................................................................................... 6
Tabel 2 Pertumbuhan setiap minggu nya .......................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Media tumbuh merupakan salah satu faktor penting yang mendukung
keberhasilan pertumbuhan semai. Media tanam berfungsi sebagai tempat
penampung unsur hara, mineral, dan air yang dibutuhkan tanaman untuk
tumbuh dan berkembang. Selain itu, media tanam berfungsi sebagai tempat
menjangkarnya akar tanaman (Landis, Jacobs, et al., 2014). Oleh karena itu,
pemilihan media yang tepat menjadi penting agar tanaman dapat tumbuh
dengan baik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media tanam
diantaranya ialah sifat fisik dan kimia suatu media. Sifat fisik dapat berupa
tekstur, struktur, porositas, serta ketersediaan bahan organik. Sedangkan sifat
kimia diantaranya terdiri dari ketersediaan unsur hara, pH, dan kapasitas
pertukaran kation (Landis, Jacobs, et al., 2014).
Sedangkan kontainer dapat didefinisikan sebagai suatu wadah untuk
menampung media tanam yang memiliki saluran pengering dan dapat menjadi
tempat berkembangnya akar yang utuh, sehat, dan kokoh (Landis, Luna, et al.,
2014). Kontainer juga berperan penting dalam mempersiapkan semai agar dapat
memiliki kondisi yang optimal untuk penanaman di lapangan.
Secara umum, fungsi kontainer dapat dibagi menjadi 2, yaitu
1. Fungsi Operasional, yakni kontainer sebagai pembungkus semai dalam
bentuk dan ukuran yang baku sehingga mempermudah pemeliharaan semai
saat di persemaian, pengangkutan semai dan penaman semai di lapangan.
2. Fungsi Biologis, yakni kontainer sebagai wadah media tanam, pelindung,
dan pembentuk akar.

Menurut Moelyohadi (2021) budidaya tanaman nangka agar dapat berhasil


dengan baik harus melalui pembibitan tanaman dengan mempersiapkan bahan
tanam melalui pembibitan, karena pembibitan merupakan pertumbuhan awal
dari suatu tanaman sebagai penentu pertumbuhan selanjutnya maka
pemeliharaan dalam pembibitan harus dilakukan lebih intensif. Selain

1
pemupukan, pertumbuhan bibit tanaman nangka juga dipengaruhi oleh
komposisi media tanam yang dipergunakan.

1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh berbagai media tumbuh terhadap
pertumbuhan semal dan perkembangan akar
2. Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh berbagai container terhadap
pertumbuhan bibit dan perkembangan akar

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembibitan
Pembibitan adalah proses untuk menghasilkan tumbuhan baru, bibit dapat
diperoleh dengan cara vegetative dan generatif (Romadhoba,2020). Proses
pembibitan dilakukan dengan berbagai tahap diantaranya persiapan pembibitan,
teknik perbanyakan, pemeliharaan, dan panen bibit. Teknik vegetative dilakukan
dengan menggunakan bahan tanam berupa stek cabang. Sedangkan Teknik
generatif dilakukan dengan cara menggunakan bahan tanam biji. Pada proses
pembibitan di dalamnya juga mencakup kegiatan penyiraman dan pengendalian
hama. Bibit yang memiliki tinggi berkisar 50-70 cm termasuk kedalam bibit yang
siap untuk dipanen atau dilakukan ke proses berikutnya. Metode dan teknik
pembibitan yang sesuai akan menghasilkan bibit yang berkualitas tinggi dan
berdampak pada lebih cepat nya tumbuh dan berkembang suatu jenis tanaman.
2.2 Nangka
Nangka merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk kedalam
kelompok gymnospermae. Persebaran sengon tersebar di Pulau Jawa, Sumatera,
Nusa Tenggara dan Bali. Seluruh bagian pohon nangka terdapat getah atau yang
biasa disebut dengan pulut (Wibisono,2021). Nangka adalah tanaman yang berasal
dari hutan hujan tropis di Ghats Barat, India. Nangka termasuk tanaman yang
mudah dibudidayakan dimana saja, biasanya nangka dapat tumbuh di ketinggian 0-
800 mdpl bahkan sengon juga dapat tumbuh di ketinggian 1.300 mdpl. Rata-rata
suhu udara minimum untuk pertumbuhan Nangka adalah 16-21 °C dan suhu udara
maksimum 31- 31,5°C .Selain itu nangka juga merupakan salah satu tanaman yang
banyak ditanam di hutan sebagai tanaman selingan karena nangka memiliki nilai
jual yang tinggi, umumya pemanfaatan Nangka lebih dimanfaatkan buahnya. Pada
umur 5-10 tahun nangka sudah bisa di panen dan dimanfaatkan sesuai dengan
keperluannya.
Klasifikasi tumbuhan nangka sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tubuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

3
Sub-divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (berbiji keping dua)
Ordo : Morales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus heterophyllus L.
Dalam pertumbuhannya pohon nangka dewasa dapat mencapai ketinggian
hingga 25 meter. Akar pohon nangka yakni jenis akar tunggang tnpa banir,
perakaran pohon nangka dapat menembus tanah sedalam 10-15 meter. Daun nangka
memiliki bentuk bulat , lonjong, dan lebar yang termasuk kedalam daun tunggal.
Buah pohon nangka berbentuk bulat memanjang berwarna hijau dan kekuningan
jika sudah mau matang. Buah ini tergolong kedalam buah yang majemuk, yang
memiliki daging didalamnya yang banyak. Buah pohon nngka yang masih muda
dapat diolah menjadi sayur sedangkan buah yang sudah matang dapat langsung
dikonsumsi. Ditinjau dari berat jeis dan kekuatannya Kayu nangka (Artocarpus
heterophyllus Lamk) mempunyai berat jenis maksimum 0,71 dan berat jenis
minimum adalah 0,55 dengan berat jenis rata-rata 0,61 dan kelas kuat II – III
(Rini&Diansyah, 2019)
2.3 Persemaian
Persemaian adalah tempat atau areal yang disiapkan untuk tahapan proses
benih (Chandra, 2022). Tujuan adanya penyemaian adalah untuk meminimalisir
kematian benih yang disebabkan ketidaksiapan dengan kondisi lapang. Penggunaan
benih yang baik akan mendukung kualits bibit sedangkan benih yang berkualitas
buruk jika dilakukan persemaian akan menghasilkan bibit yang kurang baik.
Banyak hal peting yang perlu dilakukan dalam persemaia seperti hal-nya luasan
lokasi, tenaga kerja, benih, waktu, medi tanah, kelerengan, kebutuhan air, dan
pemeliharaan. Sebagai upaya untuk mendukung keberhasilan persemaian maka
harus diimbangi dengan monitoring secara intensif.
Menurut jenisnya persemaian terbagi menjadi persemaian dua yakni
persemaian sementara dan persemaian tetap (Tuheteru et al., 2020). Persemaian
sementara biasanya dilakukan di daerah yang akan di tanami jika dilihat dari
ukurannya persemaian sementara luasanya hanya berukuran kecil. Sebaliknya

4
persemian tetap memiliki luasan lokasi yang besar dan berlokasi menetap di suatu
tempat. Antisipasi terhadap serangan hama dan penyakit juga perlu diperhatikan
mengingat di dalam tahapan persemaian umur tanaman yang terlalu muda mudah
terserang hama dan penyakit.
2.4 Media tanam
Media tanam merupakan salah satu syarat penting dalam pertumbuhan
tanaman. Dimana media tanam ini adalah tempat akar tumbuh dan berkembang.
Contoh dari media tanam adalah tanah, sekam, kompos, dan pasir. Kesesuaian
perbandingan media tanam perlu diperhatikan agar menghasilkan tumbuhan yang
berkualitas unggul seperti yang diharapkan.Penambahan pupuk kompos dalam
media tanam memang perlu dilakukan untuk menambah bahan organic atau unsur
hara yang tidak tersedia oleh tanah (Supadma&Arthagama, 2018). Selain itu
penambahan kompos sebagai media tanam juga dapat meningkatkan sifat fisik,
kimia ,dan biologi tanah. Selain itu kompos juga dapat memacu pertumbuhan
tanaman agar dapat tumbuh cepat an berkualitas. Pupuk anorganik atau yang biasa
disebut dengan pupuk kimia juga dapat ditambahkan untuk mendukung
pertumbuhan tanaman, namun demikian penambahan pupuk kimia sebagai media
tanam harus dengan dosis yang sesuai karena jika terlalu banyak yang diberikan
maka akan menimbulkan dampak negative bagi tanaman itu sendiri. Beberapa
contoh pupuk kimia yang biasanya digunakan untuk tanaman adalah pupuk urea
dan NPK.

5
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum pembibitan nangka dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2022 –
11 Desember 2022 di Persemaian lahan Jatimulyo yang berlokasi di Jl. Kuping
Gajah No 45, Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65141.
3.2 Alat dan bahan
-Biji buah nangka -Gembor
-Polybag -Paranet
-Tanah -Cetok
-Kompos -Cangkul
-Air -Alat tulis
3.3 Prosedur kerja
-Siapkan alat dan bahan .
-Kupas kulit biji nangka agar memudahkan pertumbuhan nya nanti
-Siapkan media tanam (tanah dan kompos).
-Siapkan polybag berkuran besar, sedang, kecil.
-Isi polybag dengan perbandingan yang telah ditetapkan (tanah , tanah kompos 3:1,
tanah kompos 1:3)
-Masukkan biji nangka yang telah dikupas kulitnya kedalam polybag yang telah
diisi tanah.
-Siram media tanam untuk menjaga kelembaban media tanam.
-Lakukan penyiraman dan perawatan secara intensif
-Amati pertumbuhan nangka selama kurun waktu yang telah ditentukan.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1 kondisi bibit nangka

Minggu 1 (7 Minggu 2 (14 Minggu 3 (21 Minggu 4 (28


Jenis Minggu 5 (5
Ulangan November November November November
Media/Kontainer Desember 2022)
2022) 2022) 2022) 2022)
1 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
2 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
3 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Mati Mati
4 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Mati Mati
5 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
6 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
7 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
Polybag Besar Tanah 8 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
9 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
10 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Mati Mati
11 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Hidup
12 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
13 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
14 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Mati
15 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
1 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati

6
2 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
3 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
4 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
5 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
6 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Hidup
7 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
Polybag Sedang 8 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
Tanah 9 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
10 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
11 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Hidup
12 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
13 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Mati
14 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
15 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
1 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
2 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
3 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
4 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
5 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Mati
Polybag Kecil Tanah
6 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Mati
7 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
8 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
9 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Mati
10 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup

7
11 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
12 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
13 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
14 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
15 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Mati
1 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Hidup
2 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Hidup
3 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
4 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
5 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
6 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
7 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
Polybag Besar Tanah
8 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
Kompos (1:3)
9 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
10 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
11 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
12 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
13 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
14 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
15 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
1 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
Polybag Sedang 2 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Mati Mati
Tanah Kompos (1:3) 3 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
4 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup

8
5 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
6 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Mati Mati
7 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
8 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Mati Mati
9 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
10 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
11 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
12 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
13 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Mati
14 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
15 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
1 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Mati
2 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
3 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
4 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
5 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Mati
6 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
Polybag Kecil
7 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
Tanah Kompos (1:3)
8 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
9 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
10 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
11 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Hidup
12 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Hidup
13 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati

9
14 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
15 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
1 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Mati Mati
2 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Mati
3 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
4 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Mati Mati
5 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Mati Mati
6 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Mati Mati
7 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Mati Mati
Polybag Besar
8 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Mati Mati
Tanah Kompos (3:1)
9 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Mati Mati
10 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
11 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Mati
12 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Mati Mati
13 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
14 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
15 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Mati
1 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Hidup
2 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Hidup
3 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Mati
Polybag Sedang
4 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Mati Hidup
Tanah Kompos (3:1)
5 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Hidup
6 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Hidup
7 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati

10
8 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
9 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Hidup Hidup
10 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
11 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
12 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Mati
13 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Hidup
14 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Mati
15 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
1 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
2 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
3 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
4 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Hidup
5 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
6 Belum tumbuh Belum tumbuh Hidup Hidup Mati
7 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Hidup
Polybag Kecil
8 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Hidup Hidup
Tanah Kompos (3:1)
9 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
10 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
11 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Hidup
12 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Mati
13 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati
14 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Hidup Mati
15 Belum tumbuh Belum tumbuh Mati Mati Mati

11
Tabel 2 Pertumbuhan setiap minggu nya

Minggu 2 (14 Minggu 3 (21 Minggu 5 (5


Jenis Minggu 1 (7 Minggu 4 (28
Ulangan November November Desember
Media/Kontainer November 2022) November 2022)
2022) 2022) 2022)
1 Belum tumbuh Belum tumbuh 8.2 21 26
2 Belum tumbuh Belum tumbuh 5 18 18
3 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Berkecambah -
4 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah - -
5 Belum tumbuh Belum tumbuh 4.3 13 14.5
6 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
7 Belum tumbuh Belum tumbuh 11.8 22 24
Polybag Besar Tanah 8 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
9 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
10 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
11 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah Berkecambah 10
12 Belum tumbuh Belum tumbuh 5.3 18 22.2
13 Belum tumbuh Belum tumbuh 3.5 13.3 20.2
14 Belum tumbuh Belum tumbuh 4 7.8 -
15 Belum tumbuh Belum tumbuh 14 26.3 29.1
1 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
Polybag Sedang 2 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
Tanah 3 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
4 Belum tumbuh Belum tumbuh 5 19.7 25.7

12
5 Belum tumbuh Belum tumbuh 8 16.8 22.7
6 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 5.6 18.3
7 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
8 Belum tumbuh Belum tumbuh 5.4 17.6 24.3
9 Belum tumbuh Belum tumbuh 7.4 24.5 29.5
10 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
11 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 12.8 20.5
12 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
13 Belum tumbuh Belum tumbuh 1.3 5.2 -
14 Belum tumbuh Belum tumbuh 3 14.3 24.7
15 Belum tumbuh Belum tumbuh 3.3 15 17.5
1 Belum tumbuh Belum tumbuh 4.9 12 14.8
2 Belum tumbuh Belum tumbuh 3.3 18.6 19.8
3 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 9.8 11.6
4 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
5 Belum tumbuh Belum tumbuh 2.6 9.9 -
6 Belum tumbuh Belum tumbuh 7.4 14.3 -
Polybag Kecil Tanah 7 Belum tumbuh Belum tumbuh 9.5 18.4 18.3
8 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
9 Belum tumbuh Belum tumbuh 1 3 -
10 Belum tumbuh Belum tumbuh 12.5 20 20.5
11 Belum tumbuh Belum tumbuh 6 24 24.4
12 Belum tumbuh Belum tumbuh 14.5 16.5 20.1
13 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 11.6 11.8

13
14 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 16.2 22.2
15 Belum tumbuh Belum tumbuh 4.7 19.9 -
1 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 6.1 12
2 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 11.2 16.3
3 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
4 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
5 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
6 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
7 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
Polybag Besar Tanah
8 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
Kompos (1:3)
9 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
10 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
11 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
12 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
13 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
14 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
15 Belum tumbuh Belum tumbuh 6.1 23.6 30.5
1 Belum tumbuh Belum tumbuh 1.8 3.2 9
2 Belum tumbuh Belum tumbuh 6 - -
3 Belum tumbuh Belum tumbuh 5.4 16.3 19.3
Polybag Sedang
4 Belum tumbuh Belum tumbuh 3.9 13.9 17.2
Tanah Kompos (1:3)
5 Belum tumbuh Belum tumbuh 9.5 18.3 23.3
6 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah - -
7 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -

14
8 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah - -
9 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
10 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
11 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
12 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
13 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah - -
14 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
15 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
1 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah - -
2 Belum tumbuh Belum tumbuh 12.2 25.1 31
3 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
4 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
5 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 1.6 -
6 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
7 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
Polybag Kecil
8 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
Tanah Kompos (1:3)
9 Belum tumbuh Belum tumbuh 2.4 11.6 16.6
10 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
11 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 12.5 16.8
12 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 12.4 21
13 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
14 Belum tumbuh Belum tumbuh 12 14.5 37.4
15 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
1 Belum tumbuh Belum tumbuh 5.2 - -

15
2 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 2.3 -
3 Belum tumbuh Belum tumbuh 3.1 15.1 26.2
4 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah - -
5 Belum tumbuh Belum tumbuh 5.1 - -
6 Belum tumbuh Belum tumbuh 1.8 - -
7 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah - -
Polybag Besar 8 Belum tumbuh Belum tumbuh 1.8 - -
Tanah Kompos (3:1) 9 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah - -
10 Belum tumbuh Belum tumbuh 11.2 12.8 17.3
11 Belum tumbuh Belum tumbuh 3.6 2.8 -
12 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah - -
13 Belum tumbuh Belum tumbuh 5.1 - -
14 Belum tumbuh Belum tumbuh 3.7 10.6 12.2
15 Belum tumbuh Belum tumbuh 2.3 5.6 14.7
1 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 10 13.3
2 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 4 9.7
3 Belum tumbuh Belum tumbuh 2.2 - -
4 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 4 10.7
Polybag Sedang 5 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 13 13.2
Tanah Kompos (3:1) 6 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 12 17.5
7 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
8 Belum tumbuh Belum tumbuh 2.3 21.8 23.8
9 Belum tumbuh Belum tumbuh 2.6 5.8 8
10 Belum tumbuh Belum tumbuh 6.3 7.4 9.5

16
11 Belum tumbuh Belum tumbuh 2 13.5 14.9
12 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 5.3 -
13 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 17.6 30.3
14 Belum tumbuh Belum tumbuh 6.5 10.8 -
15 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 18.4 21.4
1 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
2 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
3 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
4 Belum tumbuh Belum tumbuh 5.1 11.4 11.7
5 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
6 Belum tumbuh Belum tumbuh 3.4 10.6 16.1
7 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 8.3 11.5
Polybag Kecil
8 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
Tanah Kompos (3:1)
9 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
10 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
11 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 5.7 11.9
12 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 2.2 -
13 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -
14 Belum tumbuh Belum tumbuh Berkecambah 2.6 -
15 Belum tumbuh Belum tumbuh - - -

17
4.2 Pembahasan
Pembibitan merupakan tahapan penting untuk dilakukan dalam
mempersiapkan bibit unggul. Dalam melakukan pembibitan banyak hal penting
yang perlu diperhatikan mulai dari penyiapan sarana dan prasarana pembibitan,
pengadaan benih, penyiapan media kecambah dan sapih, perlakuan benih,
penyemaian, pemeliharaan bibit di persemaian, hingga seleksi bibit untuk
penanaman (Irawan et al., 2020). Pemilihan tempat juga perlu diperhatikan dimana
tempat pembibitan yang direkomendasikan adalah tempat yang landai, jauh dari
kandang ternak, dekat dengan sumber air, jauh dari gangguan bencana, dan dekat
dengan lokasi penanaman. Selain itu waktu untuk melakukan pembibitan juga harus
diperhatikan dimana waktu yang dinilai sesuai untuk mulai melakukan pembibitan
yakni sekitar 5-6 bulan sebelum penanaman di lapang. Bibit yang berusia 5-6 bulan
sudah dapat beradaptasi dengan lingkungan, tidak mudah patah saat dilakukan
pengangkutan dan pemindahan, serta tinggi nya sudah optimal untuk di tanam di
lapang.
Perbandingan media tanam harus disesuaikan karena menyangkut
pertumbuhan tanaman secara langsung. Media tanam yang baik yakni media tanam
yang dapat mencukupi kebutuhan suatu tanaman dalam menyediakan unsur hara
dan air dalam mendukung pertumbuhan tanaman (Novita et al.,2018). Dalam
praktikum kali ini terdapat 3 pengujian yakni penggunaan media tanah seluruhnya
berupa tanah, perbandingan tanah dan kompos 1:3 , perbandingan tanah dan
kompos 3:1 .
Menurut praktikum yang telah dilakukan selama 5 minggu di persemaian
Jatimulyo didapati hasil bahwa pada minggku ke 1-2 bibit nangka belum ada yang
tumbuh. Memasuki minggu ke 3-4 beberapa bibit nangka mulai tumbuh dan
beberapa pula terlihat mati. Kondisi serupa terjadi pada minggu ke-5 dimana pada
bibit yang hidup beberapa terjadi kematian yang terjadi karena faktor internal
maupun eksternal. hasil yang paling baik untuk pertumbuhan bibit nangka adalah
perbandingan tanah dan kompos sebanyak 3:1 karena dari 5 minggu paa
perbandingan tanah dan kompos 3:1 didapati jumlah bibit nangka dapat tumbuh
paling banyak yakni sebanyak 11 bibit.

18
Penambahan kompos dalam media tanam memang perlu dilakukan karena
kompos dapat membantu mempercepat dan meningkatkan pertumbuhan suatu jenis
tanaman. Selain itu penambahan kompos juga dapat meningkatkan kesuburan tanah
karena kompos membantu menyediakan berbagai unsur hara yang tidak tersedia di
tanah. Dampak positif lainnya yang terjadi saat kompos ditambahkan adalah dapat
memperbaiki sifat fisik, biologi, dan kimia tanah.
Kompos sebagai tambahan media tanam memiliki fungsi biologi yakni
sebagai sumber makanan untuk mikroba yang ada di dalam tanah. Adanya kompos
membantu mencukupi kebutuhan bahan organic yang diperlukan sehingga
berpengaruh pada aktivitas organisme di dalam tanah. Aktivitas organisme di dalam
tanah akan memiliki kaitan erat dengan pembentukan pori makro dan mikro, siklus
hara, dan ketersediaan nutrisi (Setyorini,2004). Indikator media tanam yang baik
yakni memiliki agregat yang mantap , kemampuan menahan air yang baik dan
ruang untuk perakaran yang cukup.
Selain media tanam yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
penyesuaian suhu saat pembibitan juga perlu diperhatikan karena jika bibit
ditempatkan di tempat yang terpapar matahari secara langsung dapat berakibat
kematian bibit. Sedangkan bibit yang diletakkan ditempat yang terlalu lembab juga
dapat menyebabkan kebusukan bibit. Sebagai salah satu cara untuk melidungi bibit
dari suhu yang kurang sesuai adalah dengan pemasangan paranet di lokasi
persemaian. Pemakaian paranet sendiri bertujuan untuk menaungi tanaman agar
dapat mengontrol jumlah intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan oleh tanaman
selain itu juga untuk penghalau dalam mengurangi tekanan jatuhnya air hujan yang
jatuh ke tanaman (Yona et al., 2018).

19
BAB V
KESIMPULAN
Dalam pembibitan banyak hal yang harus diperhatikan dan disesuaikan untuk
menunjang pertumbuhan bibit. Bibit yang berkualitas baik dapat diperoleh dari
teknik pembibitan yang benar dan sesuai. Pemilihan tempat pembibitan diharapkan
terhindar dari berbagai faktor yang dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan
bibit. Kesesuaian media tanam perlu dipertimbangkan karena menyangkut tempat
pertumbuhan akar tanaman secara langsung. Penambahan kompos dalam media
tanam memberikan banyak dampa positif yang dapat membantu meningkatkan
produktivitas suatu jenis tanaman, tidak hanya itu adanya kompos juga dapat
memperbaiki sifak fisik, kimia, dan biologi tanah.

20
DAFTAR PUSTAKA
Aprianti, R. R. (2006). Penilaian Kesehatan Pohon Plus Kayu Afrika (Maesopis
eminii Engl.) Di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) Sukabumi
Dengan Metode FHM (Forest Health Monitoring).
Chandra, A. A. (2022). KAJIAN KEBERADAAN TELUR DAN LARVA
CACING TAMBANG DI TANAH LAHAN PERSEMAIAN BPDASHL
SOP, BUNDER, GUNUNG KIDUL (Doctoral dissertation, Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta).
Irawan, U., Arbainsyah, R. A., Putranto, H., & Afifudin, S. (2020). Manual
Pembuatan Persemaian dan Pembibitan Tanaman Hutan. Bogor (ID):
Operasi Wallacea Terpadu.
Novita, E., Fathurrohman, A., & Pradana, H. A. (2018). Pemanfaatan kompos blok
limbah kulit kopi sebagai media tanam. AGROTEK: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pertanian, 2(2), 61-72.
Rini, D. S., Swastana, I. W., & Diansyah, A. (2019). VARIASI RADIAL SIFAT
FISIKA KAYU NANGKA (Artocarphusheterophyllus) YANG BERASAL
DARI DESA SESAOT KABUPATEN LOMBOK BARAT. JURNAL
SANGKAREANG MATARAM, 5(2), 66-71.
Romadhona, S., Mutmainnah, L., & Setiawati, T. C. (2020). Praktik Pembibitan
Dan Revitalisasi Mangrove Guna Mengembangkan Ekoeduwisata Hutan
Mangrove di Wilayah Pesisir Desa Agel Kecamatan Jangkar
Situbondo. Community Empowerment, 5(2), 58-63.
Setyorini, D. (2004, October). Strategies Harmonize Rice Production With
Biodiversity. In Workshop on Harmonious Coexstence of Agriculture and
Biodiversity, Tokyo, Japan (pp. 20-22).
Tuheteru, F. D., Albasri, H., Arif, A., Basrudin, W. R. N., & Jainuddin, I. P. S.
PENGELOLAAN PERSEMAIAN DI KOTA KENDARI DAN
KABUPATEN KONAWE SELATAN.
WIBISONO, G. (2021). PENGENDALIAN LALAT RUMAH DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA GETAH POHON NANGKA DAN POHON
BENDA (Doctoral dissertation, Poltekkes Tanjungkarang).
Yanne, Y., Ludang, Y., & Supriyati, W. (2022). BEBERAPA TANAMAN PASCA
KEBAKARAN DI DESA TRAHEAN KABUPATEN BARITO UTARA
KALIMANTAN TENGAH. Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian, 16(1), 26-40.
Yona, D., Hidayati, N., Sari, S. H. J., Amar, I. N., & Sesanty, K. W. (2018). Teknik
Pembibitan Dan Penanaman Mangrove Di Banyuurip Mangrove Center,
Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. J-
Dinamika: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1).
Supadma, A. N., & Arthagama, D. M. (2008). Uji formulasi kualitas pupuk kompos
yang bersumber dari sampah organik dengan penambahan limbah ternak
ayam, sapi, babi dan tanaman pahitan. Jurnal Bumi Lestari, 8(2), 113-121.
Wilkinson, K. M., Landis, T. D., Haase, D. L., Daley, B. F., & Dumroese, R. K.
(2014). Tropical nursery manual: a guide to starting and operating a nursery
for native and traditional plants. Agriculture Handbook 732. Washington,
DC: US Department of Agriculture, Forest Service. 376 p., 732.

21
LAMPIRAN

22

Anda mungkin juga menyukai