JURUSAN FARMASI
“ INOKULASI MIKROORGANISME”
NAMA MAHASISWA/NIM :
KELOMPOK : III
KELAS : IA
JURUSAN FARMASI
adalah :
ini adalah :
DASAR TEORI
bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat
tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat
yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari
media agar memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga
memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni, yaitu sekelompok massa sel yang
dapat dilihat dengan mata telanjang. Bahan yang diinokulasikan pada medium disebut inokulum,
dengan menginokulasi medium agar nutrien (nutrien agar) dengan metode agar tuang atau media
agar sebar, sel-sel mikroorganisme akan terpisah sendiri-sendiri. Setelah inkubasi, sel-sel
mikroba individu memperbanyak diri secara cepat sehingga dalam waktu 18 sampai 24 jam
terbentuklah massa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni. Koloni dapat terlihat oleh mata
Suatu jenis koloni mikroba yang terpisah dari koloni campurannya akan lebih
mudah untuk diamati. Selain itu teknik untuk memisahkan dan mendapatkan koloni tunggal
serta pemeliharannya terdapat beberapa jenis. Teknik-teknik tersebut memiliki kelebihan dan
kelemahan. Beberapa cara dapat dilakukan untuk menentukan jumlah bakteri yang terdapat pada
bahan pemeriksaan. Cara yang paling sering digunakan adalah cara penghitungan koloni pada
lempeng pembiakan (plate count) atau juga dapat dilakukan penghitungan langsung secara
mikroskopis.
Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan suatu hal yang
mikroba sangat penting di dalam mengendalikan mikroba. Berikut ini faktor-faktor penting yang
(ph), ketersediaan oksigen.
biakan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat pertumbuhan yang nampak pada media.
Pada metode penanaman pada agar,jika sedikit saja sel diletakkan dalam medium
agar,maka tiap sel akan tumbuh menjadi koloni yang terpisah.Jika suspensi sel cukup
tinggi untuk diturunkan menjadi sel tunggal.Namun untuk membuat yang demikian,penting
untuk mengambil satu tipe koloni yang diinginkan,memasukkan ke dalam air dan menanamnya
kembali ke agar.Dengan mengulangi prosedur ini beberapa kali menjamin untuk memperoleh
biakan murni.
Metode Pengenceran
Metode yang sedikit dapat dipercaya adalah pengenceran.Suspensi diencerkan seri dan
tadi dimulai dari sel tunggal.Metode ini tidak digunakan kecuali jika penanaman pada agar tidak
dimungkinkan karena beberapa alas an.Gambaran yang tidak diinginkan dari metode ini adalah
bahwa metode ini hanya dapat digunakan untuk isolasi tipe mikroorganisme yang dominan
Agar Miring
Pembuatan agar miring tidak boleh menyentuh tutup tabung saat dimiringkan.Agar
miring ini mempunyai permukaan luas sehingga sering digunakan untuk menumbuhkan atau
Agar Tegak
Tabung yang berisi agar dibiarkan tegak hingga beku.Agar tegak ini digunakan untuk
Metode Gores
Teknik ini mempunyai dua keuntungan yaitu menghemat bahan dan waktu,tetapi
memerlukan keterampilan-keterampilan.
Prinsip dari metode ini,yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang
Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrient dalam cawan petri dengan jarum
pindah(lup inokulasi),diantara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah
Metode Tusuk yaitu metode yang digunakan untuk medium tegak,yang dilakukan dengan
cara menusukkan ujung jarum yang didalamnya terdapat inokulum dan dimasukkan ke dalam
media.
1. Agar Miring
2. Agar Tegak
a. Pada bentuk media cair,kita menggunakan metode tuang.Penanaman biakan pada media
Media cair (kaldu pepton)
Media cair kaldu pepton dimasukkan sebanyak 5ml menggunakan gelas ukur
kedalam tabung reaksi yang bersih, kemudian tabung reaksi ditutup menggunakan
kapas berlemak.
Media disterilisasi akhir menggunakan autoklaf.
BAB III
METODE KERJA
1. Cawan Petri
2. Tabung reaksi
4. Pemanas Spiritus
6. Ose Bulat
7. Ose Lurus
8. Beaker Glass
9. Swab Steril
11. Korek
12. Spoit
14. Tissue
III.1.2 Bahan yang digunakan
.Mengambil 0,1 ml pada pengenceran 10-5, 10-4 dan 10-3 teteskan ke dalam cawan
petri yang telah berisi media padat, sebarkan dengan menggunakan Batang L
permukaan media, dan diinkubasi selama 2 hari (Metode tuang / spread). Terakhir
Menyalakan Bunsen dan siapkan biakan murni sample air selokan dan medium
NA cawan petri yang baru lalu ambil sebanyak 0,1 ml kultur biakan murni
sample air.
Mengambil jarum ose dengan tangan kanan dan bakar pada bunsen hingga
kiri, buka tutup tabung kemudian bakar mulut tabung dengan bunsen
Mengambil bakteri dengan jarum ose lalu bakar kembali mulut tabung biakan
dan tutup, letakkan dengan tangan kiri, ambil medium agar miring baru dengan
tangan kiri, buka penutup dengan cara yang sama dengan sebelumnya dan
bakar mulut tabung medium dan tutup kembali Bakar jarum ose hingga
Menyalakan Bunsen dan siapkan biakan sample air selokan dan medium agar
Mengambil jarum inokulasi dan bakar pada Bunsen hingga memijar, dinginkan.
Ambil tabung biakan bakteri, buka tutup tabung, kemudian bakar mulut
tabung dengan Bunsen. Lalu ambil bakteri dengan jarum inokulasi lalu bakar
Mengambil medium tegak, buka penutup, bakar mulut tabung pada Bunsen
Mengambil biakan murni tersebut dengna cara panaskan kawat ose terlebih dahulu
hingga merah
Setelah itu pindahkan kedalam tabung reaksi lalu aduh hingga tersebar merata.
Tutup tabung tersebut dengan kapas, amati bakteri yang tumbuh setelah 48 jam
dan catat hasilnya
.
Cara kerja pada cawan petri
Catatan :
1. Semua bakteri yang sudah diinokulasi diinkubasi pada incubator selama 24-48 jam
banyak/tebal,memanjang
(Filiform).
Pada percobaan inokulasi mikroorganisme menggunakan media padat dan cair ini,hal
pertama yang harus dilakukan adalah mensterilkan alat-alat yang akan digunakan. Hal ini
yang sangat kecil dan terdapat dimana-mana sehingga kita harus menjaga kesterilan alat dan
bahan yang akan digunakan . Semua pekerjaan pada praktikum ini harus memperhatikan
Alat-alat yang tahan akan pemanasan sebelum digunakan terlebih dahulu harus
difalmbir(dipanaskan sampai pijar) untuk menjaga kesterilannya. Ujung jarum ose diflambir
sampai membara.Untuk tabung reaksi,flambir hanya cukup dilakukan dengan melewatkan mulut
tabung reaksi beberapa kali di atas spiritus.Kemudian, alat-alat tersebut didiamkan terlebih
dahulu selama beberapa detik agar suhunya sedikit turun agar bakteri tidak mati akibat suhu yang
terlalu tinggi .Apabila tidak digunakan , jarum ose harus disimpan terlebih dahulu di dalam
alcohol 70% agar terhindar dari kontaminasi dan tetap dalam keadaan steril.Sedangkan untuk
spoit yang telah selesai digunakan harus direndam di dalam desinfektan yang telah disediakan
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
jamur dari tempat atau sumber asalnya ke medium baru yang telah dibuat dengan tingkat
mikroorganisme dari sampel yang diinokulasi. Metode tusuk bertujuan untuk motilitas
pertumbuhan mikroorganisme.Untuk bentuk bentuk media inokulasi juga ada 4 yaitu plat
V.2 Saran
Sebaiknya alat-alat yang hendak digunakan disterilisasi terlebih dahulu agar tidak