Anda di halaman 1dari 17

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

JURUSAN FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR

“ INOKULASI MIKROORGANISME”

NAMA MAHASISWA/NIM :

 Theresia Michelle Umkeketo PO 713251141048


 Sri Wahyuni PO 713251141044
 Sri Wahyuni Asri PO 713251141045
 Suriani PO 713251141046
 Tanti Irawanti PO 713251141047
 Tria Riska Lestari PO 713251141049
 Yuni Afsari PO 713251141050
 Nur Ilmi PO 713251121030

KELOMPOK : III

KELAS : IA

HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS,2 APRIL 2015

PEMBIMBING : Sesilia Rante Pakadang,S.Si,M.Si,Apt

JURUSAN FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR


2015
Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini

adalah :

 Mahasiswa mampu memahami teknik kerja secara aseptik


 Mahasiswa mampu memahami teknik inokulasi dengan baik, secara goresan maupun
 tusukan, pada media cair.
 Mahasiswa mampu melaksanakan pembuatan media isolasi dan media pertumbuhan
mikroorganisme serta larutan pengencer

1.3 Manfaat Praktikum

Berdasarkan tujuan praktikum, manfaat yang ingin dicapai pada praktikum

ini adalah :

 Mahsiswa dapat mengetahui teknik kerja secara aseptik


 Mahasiswa dapat mengetahui teknik inokulasi dengan baik, secara goresan maupun
 tusukan, pada media padat cair
BAB I

DASAR TEORI

Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan

bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat

tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat

yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari

terjadinya kontaminasi. Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada

media agar memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga

memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni, yaitu sekelompok massa sel yang

dapat dilihat dengan mata telanjang. Bahan yang diinokulasikan pada medium disebut inokulum,

dengan menginokulasi medium agar nutrien (nutrien agar) dengan metode agar tuang atau media

agar sebar, sel-sel mikroorganisme akan terpisah sendiri-sendiri. Setelah inkubasi, sel-sel

mikroba individu memperbanyak diri secara cepat sehingga dalam waktu 18 sampai 24 jam

terbentuklah massa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni. Koloni dapat terlihat oleh mata

telanjang. Setiap koloni merupakan biakan murni satu macam mikroorganisme.

Suatu jenis koloni mikroba yang terpisah dari koloni campurannya akan lebih

mudah  untuk diamati. Selain itu teknik untuk memisahkan dan mendapatkan koloni tunggal

serta pemeliharannya terdapat beberapa jenis. Teknik-teknik tersebut memiliki kelebihan dan

kelemahan. Beberapa cara dapat dilakukan untuk menentukan jumlah bakteri yang terdapat pada

bahan pemeriksaan. Cara yang paling sering digunakan adalah cara penghitungan koloni pada

lempeng pembiakan (plate count) atau juga  dapat dilakukan penghitungan langsung secara

mikroskopis.
            Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan suatu hal yang

penting untuk diketahui. Pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

mikroba sangat penting di dalam mengendalikan mikroba. Berikut ini faktor-faktor penting yang

mempengaruhi pertumbuhan mikroba, suplai energi, suhu/temperatur, keasaman atau kebasaan

(ph), ketersediaan oksigen.

A.TEKNIK INOKULASI DAN PEMURNIAN

Teknik inokulasi mikroba untuk memisahkan dan mengidentifikasi,jenis mikroba dari

biakan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat pertumbuhan yang nampak pada media.

Metode penanaman pada agar

Pada metode penanaman pada agar,jika sedikit saja sel diletakkan dalam medium

agar,maka tiap sel akan tumbuh menjadi koloni yang terpisah.Jika suspensi sel cukup

diencerkan,koloni akan terpisah dengan baik,sehingga masing-masing memiliki kemungkinan

tinggi untuk diturunkan menjadi sel tunggal.Namun untuk membuat yang demikian,penting

untuk mengambil satu tipe koloni yang diinginkan,memasukkan ke dalam air dan menanamnya

kembali ke agar.Dengan mengulangi prosedur ini beberapa kali menjamin untuk memperoleh

biakan murni.

Metode Pengenceran

Metode yang sedikit dapat dipercaya adalah pengenceran.Suspensi diencerkan seri dan

contoh masing-masing pengenceran ditanam pada agar.Jika hanya sedikit contoh

daripengenceran tertentu menunjukkan pertumbuhan ,diperkirakan bahwa beberapa dari biakan

tadi dimulai dari sel tunggal.Metode ini tidak digunakan kecuali jika penanaman pada agar tidak

dimungkinkan karena beberapa alas an.Gambaran yang tidak diinginkan dari metode ini adalah
bahwa metode ini hanya dapat digunakan untuk isolasi tipe mikroorganisme yang dominan

dalam populasi campuran.

Teknik Penggoresam Agar

Agar Miring

Pembuatan agar miring tidak boleh menyentuh tutup tabung saat dimiringkan.Agar

miring ini mempunyai permukaan luas sehingga sering digunakan untuk menumbuhkan atau

menyimpan biakan murni.Beberapa teknik goresan yang digunakan : Goresan T,goresan

kuadran,goresan radix dan goresan sinambung.

Agar Tegak

Tabung yang berisi agar dibiarkan tegak hingga beku.Agar tegak ini digunakan untuk

membiakkan bakteri dengan cara menusuk.

Ada beberapa metode inokulasi,diantaranya :

Metode Gores

Teknik ini mempunyai dua keuntungan yaitu menghemat bahan dan waktu,tetapi

memerlukan keterampilan-keterampilan.

Prinsip dari metode ini,yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang

lain,sehingga mempermudah proses inokulasi.

Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrient dalam cawan petri dengan jarum

pindah(lup inokulasi),diantara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah

sehingga dapat tumbuh menjadi koloni.


Metode Tusuk

Metode Tusuk yaitu metode yang digunakan untuk medium tegak,yang dilakukan dengan

cara menusukkan ujung jarum yang didalamnya terdapat inokulum dan dimasukkan ke dalam

media.

A.Bentuk-Bentuk Media Inokulasi

1. Agar Miring

Untuk menanamkan biakan,agar miring juga menggunakan metode


gores.Penanaman bakteri pada agar miring berfungsi untuk peremajaan dan
pengamatan reaksi biokimia. MediaNutrient Agar cair hangat (yang masih cair) dan
media Potato DextOse Agar masing-masing sebanyak 5 ml dimasukkan kedalam
tabung-tabung reaksi yang bersih, kemudian bagian atas tabung reaksi diberi sumbat
dengan kapas berlemak.
Mediadisterilisasi akhir menggunakan autoklaf
Setelah steril dan dikeluarkan dari autoklaf, tabung yang berisi media agar ini
diletakkan pada suatu penyangga dengan posisi miring sekitar 300, mediadibiarkan
hingga memadat.

2. Agar Tegak

Untuk menanamkan biakan pada agar tegak,digunakan metode tusuk


(menggunakan jarum ose lurus). Pada agar tegak kita dapat mengamati
berdasarkan kondisi oksigen yang dibutuhkan oleh biakan. MediaNutrient Agar
cair hangat (yang masih cair) masing-masing sebanyak 5ml dimasukkan kedalam
tabung-tabung reaksi yang bersih, diberi sumbat tabung dengan menggunakan kapas
berlemak.
Media disterilisasi akhir menggunakan autoklaf
3. Media Cair

a. Pada bentuk media cair,kita menggunakan metode tuang.Penanaman biakan pada media
Media cair (kaldu pepton)
Media cair kaldu pepton dimasukkan sebanyak 5ml menggunakan gelas ukur
kedalam tabung reaksi yang bersih, kemudian tabung reaksi ditutup menggunakan
kapas berlemak.
Media disterilisasi akhir menggunakan autoklaf.

BAB III

METODE KERJA

III.1 Alat dan Bahan

III.1.1 Alat yang digunakan

1. Cawan Petri

2. Tabung reaksi

3. Rak Tabung Reaksi

4. Pemanas Spiritus

5. Lamina Air Flow

6. Ose Bulat

7. Ose Lurus

8. Beaker Glass

9. Swab Steril

10. Pipet Tetes

11. Korek

12. Spoit

13. Erlenmeyer Tertutup

14. Tissue
III.1.2 Bahan yang digunakan

1. Media PDA (Potato Dextrose Agar)

2. Media NA (Nutrient Agar)

3. Media PW (Peptone Water)

III.2 Cara Kerja

Menyiapkan 5 gr sampel, masukkan ke dalam larutan pengencer aquades 5 ml

yang sebelumnya telah disiapkan, kocok sampai merata selanjutnya disebut

sebagai pengenceran pertama 10-1

Pipet 1 ml dari 10-1 kemudian dimasukkan ke tabung reaksi yang berisi 1 ml

larutan pengencer, selanjutnya disebut pengenceran ke dua 10-2 lakukan

sampai pengenceran terakhir

.Mengambil 0,1 ml pada pengenceran 10-5, 10-4 dan 10-3 teteskan ke dalam cawan

petri yang telah berisi media padat, sebarkan dengan menggunakan Batang L

yang telah disterilkan atau dengan cara mengoyangkan ke seluruh

permukaan media, dan diinkubasi selama 2 hari (Metode tuang / spread). Terakhir

lakukan pengamatan dan perhitungan jumlah koloni


Penanaman bakteri pada medium agar miring

Menyalakan Bunsen dan siapkan biakan murni sample air selokan dan medium

NA cawan petri yang baru lalu ambil sebanyak 0,1 ml kultur biakan murni

sample air.

Mengambil jarum ose dengan tangan kanan dan bakar pada bunsen hingga

memijar ,dinginkan, kemudian ambil tabung biakan bakteri dengan tangan

kiri, buka tutup tabung kemudian bakar mulut tabung dengan bunsen

Mengambil bakteri dengan jarum ose lalu bakar kembali mulut tabung biakan
dan tutup, letakkan dengan tangan kiri, ambil medium agar miring baru dengan

tangan kiri, buka penutup dengan cara yang sama dengan sebelumnya dan

bakar mulut tabung reaksi pada bunsen.

Masukkan jarum ose ke dalam tabung

medium, tanam bakteri dengan menggerakkan jarumose secara zig-zag lalu

bakar mulut tabung medium dan tutup kembali Bakar jarum ose hingga

memijar untuk mematikan bakteri


Penanaman bakteri pada medium agar tegak

Menyalakan Bunsen dan siapkan biakan sample air selokan dan medium agar

tegak yang baru

Mengambil jarum inokulasi dan bakar pada Bunsen hingga memijar, dinginkan.

Ambil tabung biakan bakteri, buka tutup tabung, kemudian bakar mulut

tabung dengan Bunsen. Lalu ambil bakteri dengan jarum inokulasi lalu bakar

kembali mulut tabung biakan dan tutup dengan penutupnya.

Mengambil medium tegak, buka penutup, bakar mulut tabung pada Bunsen

Memasukkan jarum inokulasi ke dalam tabung medium, tanam bakteri dengan

menusukkan jarum inokulasi ke dalam medium. Bakar mulut tabung dan

tutup. Lalu bakar jarum inokulasi untuk mematikan bakteri.


Penanaman bakteri pada medium cair

Mengambil biakan murni tersebut dengna cara panaskan kawat ose terlebih dahulu
hingga merah

Kemudian diangin-anginkan,lalu mengambl bakteri dari biakan murni.

Setelah itu pindahkan kedalam tabung reaksi lalu aduh hingga tersebar merata.

Tutup tabung tersebut dengan kapas, amati bakteri yang tumbuh setelah 48 jam
dan catat hasilnya

.
Cara kerja pada cawan petri

1. Menyiapkan cawan petri yang bersih dan kering,diberi label pada

tutup cawan petri sesuai dengan jenis media

2. Mengambil ose tumpul ,ditunggu beberapa saat hingga agak dingin

3. Menggoreskan ose pada permukaan agar,dimulai dari bagian pinggir

cawan petri,secara tidak terputus digerakkan ke kiri dank e kanan

sampai seluas seperempat luas permukaan agar.

4. menutup ulasan dan ditunggu hingga kering

membuka kembali lalu lakukan penggoresan kearah kanan

5. mengambil ose tumpul yang sudah digunakan agar steril kembali


Cara kerja pada tabung reaksi

1. Menyiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering,diberi label

sesuai dengan jenis media panaskan mulut tabung reaksi dengan

melewatkan sekilas melalui api.

2. Mengambil mikroba dari agar menggunakan ose tumpul,goreskan

pada media dalam bentuk zigzag

3. menutup kembali tabung reaksi dengan kapas ,panaskan kembali

ose tumpul setelah digunakan

Catatan :

1. Semua bakteri yang sudah diinokulasi diinkubasi pada incubator selama 24-48 jam

2. Diamati mikroba yang sudah diinkubasi

3. Diambil gambar dari setiap hasil pengamatan

4. Dicatat hasil pengamatan pada lembar kerja


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan

Nama Metode Gambar Hasil Bentuk Koloni

Media Inokulasi Pengamatan


Miring Gores Koloni bakteri

banyak/tebal,memanjang

,dan berwarna putih

(Filiform).

Cair Tuang Koloni bakteri sedikit,

berkumpul dan berwarna

bening di atas permukaan

agar (Pikel) dan ada juga

dibagia bawah (Anaerob).


IV.2 Pembahasan

Pada percobaan inokulasi mikroorganisme menggunakan media padat dan cair ini,hal

pertama yang harus dilakukan adalah mensterilkan alat-alat yang akan digunakan. Hal ini

bertujuan agar pertumbuhan mikroorganisme yang akan diinokulasi tidak terkontaminasi

mikroorganisme lain yang akan menganggu hasil pengamatan.Mikroorganisme memiliki ukuran

yang sangat kecil dan terdapat dimana-mana sehingga kita harus menjaga kesterilan alat dan

bahan yang akan digunakan . Semua pekerjaan pada praktikum ini harus memperhatikan

prosedur teknik aseptis.

Alat-alat yang tahan akan pemanasan sebelum digunakan terlebih dahulu harus

difalmbir(dipanaskan sampai pijar) untuk menjaga kesterilannya. Ujung jarum ose diflambir

sampai membara.Untuk tabung reaksi,flambir hanya cukup dilakukan dengan melewatkan mulut

tabung reaksi beberapa kali di atas spiritus.Kemudian, alat-alat tersebut didiamkan terlebih

dahulu selama beberapa detik agar suhunya sedikit turun agar bakteri tidak mati akibat suhu yang

terlalu tinggi .Apabila tidak digunakan , jarum ose harus disimpan terlebih dahulu di dalam

alcohol 70% agar terhindar dari kontaminasi dan tetap dalam keadaan steril.Sedangkan untuk

spoit yang telah selesai digunakan harus direndam di dalam desinfektan yang telah disediakan

agar mikroorganisme yang tertinggal tidak berpindah ke tempat lain.


BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

 Inokulasi adalah kegiatan pemindahan mikroorganisme baik berupa bakteri maupun

jamur dari tempat atau sumber asalnya ke medium baru yang telah dibuat dengan tingkat

ketelitian yang sangat tinggi dan aseptis.

 Ada 4 metode inokulasi,yaitu metode gores,metode sebar,metode tuang,dan metode

tusuk.Metode gores bertujuan untuk mangisolasi,mengidentifikasi,dan memurnikan

mikroorganisme .Metode sebar bertujuan untuk meremajakan mikroorganisme dan

menyimpan inokulum. Metode tuang bertujuan untuk menghitung jumlah koloni

mikroorganisme dari sampel yang diinokulasi. Metode tusuk bertujuan untuk motilitas

pertumbuhan mikroorganisme.Untuk bentuk bentuk media inokulasi juga ada 4 yaitu plat

agar,agar tegak,agar miring,dan media cair.

V.2 Saran

 Sebaiknya alat-alat yang hendak digunakan disterilisasi terlebih dahulu agar tidak

terkontaminasi mikroorganisme lain.

 Diharapkan praktikan bekerja sesuai dengan prosedur aseptis.


DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro.D.Prof.Dr., 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi.Djambatan : Jakarta

Hastowo.Susyo. 1992. Mikrobiologi.Rajawali : Jakarta

Pelczar, Michael. 1986. Dasar - Dasar Mikrobiologi1.Jakarta : UI Press

Pratiwi, Sylvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga

Schtegel. Hans E. 1994. Mikrobiologi Umum.Gajahmada University pers : Yogyak

Anda mungkin juga menyukai