Anda di halaman 1dari 2

Ikan Sebagai Bahan Pangan

Ikan merupakan salah satu bahan pangan sumber zat gizi penting bagi proses kelangsungan
hidup manusia. Sebagai bahan pangan, daging ikan mengandung zat gizi yang sangat berguna
bagi manusia berupa protein, lemak, sedikit karbohidrat, vitamin dan garam-garam mineral. Ikan
dan hasil perikanan lainnya memiliki bentuk dan rasa yang spesifik, serta memberikan daya tarik
yang khas, sehingga banyak disukai. Sifat segar hasil perikanan umumnya lebih banyak disukai
dari pada sifat sesudah mengalami perlakuan pengolahan, karena rasa, cita rasa, sifat fisik dan
kimiawinya belum banyak berubah. Oleh karenanya penanganan ikan pasca panen dengan
metode pendinginan dan atau pembekuan, merupakan salah satu cara untuk mempertahankan
tingkat kesegaran ikan. Ikan memiliki manfaat yang sangat baik untuk tubuh karena memiliki
kandungan gizi yang cukup tinggi. Untuk itu ikan memiliki fungsi yaitu : Ikan sebagai bahan
makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam amino esensial yang
diperlukan oleh tubuh, disamping itu nilai biologisnya mencapai 90%, dengan jaringan pengikat
sedikit sehingga mudah dicerna. Hal paling penting adalah harganya jauh lebih murah
dibandingkan
sumber protein lain. Ikan juga dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan, pakan ternak, dan
Ikan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam
amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Selain itu juga memiliki jaringan pengikat sedikit
sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Selain itu juga harganya mudah dijangkau oleh masyarakat.
Ikan merupakan salah satu sumber zat gizi penting bagi proses kelangsungan hidup
manusia. Sebagai bahan pangan, daging ikan mengandung zat gizi yang sangat berguna bagi
manusia berupa protein, lemak, sedikit karbohidrat, vitamin dan garam-garam mineral.
Ikan dan hasil perikanan lainnya memiliki bentuk dan rasa yang spesifik, serta memberikan daya
tarik yang khas, sehingga banyak disukai. Sifat segar hasil perikanan umumnya lebih banyak
disukai dari pada sifat sesudah mengalami perlakuan pengolahan, karena rasa, cita rasa, sifat
fisik dan kimiawinya belum banyak berubah. Oleh karenanya penanganan ikan pasca panen
dengan metode pendinginan dan atau pembekuan, merupakan salah satu cara untuk
mempertahankan tingkat kesegaran ikan.
Kandungan lemak pada beberapa jenis ikan tergolong tinggi, sehingga ikan sering
disebut-sebut merupakan sumber lemak yang baik. Beberapa jenis ikan dengan daging merah
(seperti pada ikan tongkol, ikan kembung dan ikan hiu), memiliki kandungan lemak lebih tinggi
dibanding jenis-jenis ikan dengan daging putih (seperti pada kepiting, udang, kerang dan cumi-
cumi, ikan). Namun kandungan protein daging merah ikan lebih rendah dibandingkan daging
putih ikan. Lemak ikan banyak mengandung asam lemak tidak jenuh, seperti asam linoleat,
linolenat, dan arachidonat. Ketiga jenis asam lemak tidak jenuh tersebut merupakan asam lemak
esensial. Omega 3 yang diyakini dapat mencegah terjadinya penyakit jantung koroner, pada
dasarnya berasal dari sintesis asam lemak linoleat dan linolenat.
Ikan juga merupakan sumber zat gizi mineral dan vitamin. Jumlah mineral pada daging
ikan hanya sedikit. Selain itu, daging ikan juga dipandang sebagai sumber kalsium, besi,
tembaga dan yodium. Vitamin yang terdapat pada daging ikan terbagi menjadi 2 golongan, yaitu
vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin B kompleks; dan vitamin yang larut dalam lemak,
seperti vitamin A, D dan E. Vitamin A dan D banyak ditemukan pada spesies-spesies ikan
berlemak, terutama dalam hati. Daging ikan memiliki nilai biologis tinggi, meskipun tiap jenis
ikan angka biologiknya berbeda, tetapi pada umumnya diatas 0,90. Dibandingkan dengan nilai
gizi daging hewan darat (misalnya daging sapi), kedudukan daging ikan memiliki nilai gizi yang
jauh lebih tinggi. Sedangkan dibandingkan dengan telur, kedudukan daging ikan sebagai bahan
pangan tidak jauh berbeda.

Anda mungkin juga menyukai