Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN TUTORIAL

HEMATOLOGI I

DISUSUN OLEH:
1. Intan Putri Permata (51120013)
2. Jefry Ardiansyah (51120014)
3. Meilisa Dwi Sela (51120015)
4. Nabila Margareta (51120016)
5. Neci Ecin (51120017)
6. Nurhaliza (51120018)
7. Nurul Pathia (51120019)
8. Putri Utami (51120020)
9. Rosilawati (51120022)
10. Suci Romadhona (51120023)
11. Umi Kalsum (51120024)

DOSEN PEMBIMBING :
Denny Juraijin,S.Si., M.Si

PROGRAM S.Tr TEKNOLOGI LABORATARIUM MEDIS


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
IKesT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KASUS
Seorang pasien wanita dengan umur 40 tahun, datang ke sebuah klinik untuk melakukan
pemeriksaan darah. Pasien tersebut terindikasi mengalami anemia. Salah satu pemeriksaan
yang dilakukan adalah pemeriksaan hemoglobin, yang dilakukan dengan memasukkan darah
ke dalam antikoagulan. Apakah jenis koagulan yang paling sesuai?
DISKUSI MENGGUNAKAN 7 STEP
Step 1 ( Klasifikasi istilah )
1. Anemia
Anemia adalah keadaan yang ditandai dengan berkurangnya hemoglobin dalam
tubuh.Hemoglobin adalah suatu metaloprotein yaitu protein yang mengandung zat
besi di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-
paru ke seluruh tubuh. ( Ganz, tomas.2017 )
2. Antikoagulan
Antikoagulan adalah terapi utama untuk pencegahan dan pengobatan akut dan jangka
panjang dari berbagai macam tipe penyakit tromboemboli. (Wiza erlanda, 2018 )
3. Pasien
Pasien adalah orang yang memiliki kelemahan fisik atau mentalnya menyerahkan
pengawasan dan perawatannya, menerima dan mengikuti pengobatan yang ditetapkan
oleh tenaga kesehatan yang dikemukakan oleh Prabowo ( Saputra, beny. 2019 ).
4. Klinik
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dan
menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih
dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis (Permenkes
RI No.9,2014).
5. Darah
Pemeriksaan darah adalah salah satu rangkaian tindakan pemeriksaan sampel darah
yang diambil menggunakan jarum suntik kecil di pembuluh darah pada bagian tubuh
tertentu. tujuannya yang paling sering untuk mendeteksi suatu penyakit. ( Bella
Pratiwi Anzan.2019)
Step 2 ( Analisis Masalah )
1. Apa yang akan dilakukan pasien berumur 40tahun tersebut?
2. Apa penyakit yang mengindikasi pasien tersebut?
3. Apa pemeriksaan yang akan dilakukan terhadap pasien untuk menghasilkan
diagnosis Tersebut?
4. Bagaimana cara pemeriksaan hemoglobin tersebut ?
Step 3 ( Penjelasan Masalah )
1. Pasien berumur 40tahun tersebut datang kesebuah klinik untuk melakukan
pemeriksaan darah
2. Pasien tersebut terindikasi penyakit anemia
3. Pemeriksaan yang akan dilakukan adalah pemeriksaan hemoglobin
4. Cara pemeriksaan hemoglobin adalah dengan memasukkan darah kedalam
antikoagulan
Step 4 ( Tahap, Pranalitik,Analitik, Dan Pasca Analitik )
1. Pra analitik
Tahap pra analitik yaitu tahap mulai mempersiapkan pasien,meneatau
sampel,memberi identitas spesimen,mengambil spesimen,menyimpan spea.
a. Mencuci tangan dengan 5 momen cuci tangan yaitu ( wijaya dkk,2018).
- Sebelum menyentuh pasien
- Sebelum melakukan tindakan aseptic
- Setelah terkontaminasi cairan tubuh pasien
- Setelah menyentuh pasien
- Setelah menyentuh lingkungan pasien
b. Memakai APD lengkap
c. Identifikasi pasien mengisi form permintaan.
1. Petugas bersifat ramah dan memberikan layanan yang baik.
2. Petugas memperkenalkan diri
3. Menanyakan nama pasien
4. Menanyakan tanggal lahir atau umur pasien
5. Memberitahukan arahan akibat atau dampak dari tindakan flebotomi
6. Memberitahukan tanggal pegambilan sample
7. Sebelum itu, petugas menanyakan keadaan pasien seperti dalam kondisi
berpuasa atau tidak, apabila puasa Tanya dan catat kapan terakir makan pasien
tersebut.selain itu, tanyakan kepada pasien, serta sedang mengonsumsi obat
atau tidak.
d. Persiapan alat dan bahan

Gambar 1. Tabung EDTA

Gambar 2. Heamometer

Gambar 3. Lancet
Gambar 4. Alkohol swab

Gambar 5. Kapas
2. Analitik
a. Masukkan HCl 0.1 N ke dalam tabung pengencer sampai tanda 2
b. Isap darah kapiler dengan pipet Hb sampai tanda 20 ul
c. Hapuslah darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet
d. Segera alirkan darah dari pipet ke dalam dasar tabung pengencer.
e. Catat waktu /saat darah dicampurkan ke dalam HCl.
f. Isap kembali isi tabung ke dalam pipet kemudian tiupkan kembali isi pipet ke
dalam tabung, lakukan hal ini 2 sampai 3 kali agar sisa-sisa darah terbilas ke
dalam tabung.
g. Tambahkan aquadest, tetes demi tetes, sambil mengaduk isi tabung sampai
diperoleh warna isi tabung sama dengan warna standar yang ada di komparator.
h. Tepat 3 menit setelah darah tercampur dengan HCl, warna larutan dibaca pada
jarak sepanjang lengan atas dengan latar belakang cahaya matahari, warna larutan
disamakan dengan warna gelas standar. Tinggi larutan sesuai dengan skala yang
menunjukkan kadar Hb dalam g% (lihat pada dasar meniskus).
i. Laporkan nilainya dalam gr% (=gr/100 ml = gr/dl)( Faatih, mukhlissul, dkk.2017 )
3. Pasca analitik
Nilai rujukan (Arif, Mansyur. 2015):
a. Perempuan : 12 – 16 gr/dl
b. Laki-laki: 14 – 18 gr/dl
Dengan demikian, pemeriksaan hemoglobin termasuk pemeriksaan darah rutin,
dimana tabung atau antikoagulan yang digunakan adalah EDTA dan yang
digunakan kurang lebih 12ml. ( Faatih, mukhlissul, dkk. 2017 )

Step 5 ( Tujuan Belajar )


Pada kasus tersebut kita dapat mengetahui pemeriksaan yang dilakukan pada pasien yang
terindikasi mengalami anemia, dan mengetahui jenis jenis antikougelan yangsesuai pada
kasus tersebut.

Step 6 ( Informasi Tambahan )


Ada beberapa teknik untuk mengestimasi Hemoglobin (Hb) yang telah tersedia
secara komersial. Sebagian besar metode ini tidak cocok untuk kondisi di negara
berkembang dengan keterbatasan sumber daya, terutama karena harga pembelian
peralatan yang tinggi atau biaya operasional yang tinggi. Mengestimasi Hb pada
kondisi yang sumber dayanya terbatas diperlukan metode yang ekonomis, praktis,
cepat, valid, dan handal. Cyanmethemoglobin langsung telah menjadi gold-standard
untuk estimasi hemoglobin, tetapi metode lain seperti Haemoglobin Color Scale
(HCS), teknik Sahli, teknik Lovibond-Drabkin, teknik Tallqvist, metode tembaga-
sulfat juga tersedia.
Setiap metode memiliki prinsip kerja yang berbeda dan kelebihan serta
kekurangannya masing-masing. Hemocuer adalah metode terbaik untuk skrining awal
anemia karena dapat diandalkan, mudah dibawa, tidak memerlukan satu daya dan
mudah digunakan dikondisi sumber daya yang kurang tanpa perlu melatih petugas
kesehatan. HCS adalah metode potensial lain yang dapat digunakan dalam situasi
kekurangan sumber daya. Akan tetapi, metode tersebut harus diselidiki lebihlanjut
melalui studi yang lebih besar sebelum diimplementasikan. Namun, penggunaan
penggunaan Hemocuaremenjadi sesuatu yang tidak lepas dari kelemahan alat tersebut.
Misalnya, adanya pengaruh suhu lingkungan, munculnya hasil pengukuran yang di
luar perkiraan tanpa konfirmasi ulang menggunakanmetode cyanmenthemoglobin di
laboratorium, penyimpanan reagen, strip, atau mikrokuvet yang tidak sesuai, kurang
menjaga kebersihan alat, dan kesalahan petugas yang mengoperasikan karena tidak
mempunyai latar belakang analis kesehatan (Faatih, Mukhlissul. 2020) .
Step 7 (Paparan)
REFERENSI

Bella Pratiwi Anzani, 2019. Hasil Pemeriksaan Darah Rutin Terhadap Manifastasi
Pendarahan Pada Anak Dengan Diagnosis Infeksi Dengue Di Rs Dr. Jurnal
Kesehatan Poltekkes Palembang. Vol 7 No 14
Budi Astute,2020. Pasien Terhadap Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta.Trans Info Media
Faatih, Mukhlissul, dkk.2017. Jurnal Penggunaan Alat Pengukur Hemoglobin di
Puskesmas,Polindes dan Pustu. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ;
Jakarta
Faatih, Mukhlissul. 2020. Jurnal Metode Estimasi Hemoglobin pada Situasi Sumber Daya
Terbatas:Kajian Pustaka. Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan
Teknologi Dasar Kesehatan;Jakarta
Julia Fitriany,Amaliaintan Saputri 2018 ,Avarerous : Jurnal Kedokteram Dan Kesehatan
Malikussaleh 4(2),1-14
Lailla, Meimi, dkk. 2021. Jurnal Perbandingan Hasil Pemeriksaan Hemoglobin Secara Digital
Terhadap Hasil Pemeriksaan Hemoglobin Secara Cyanmethemoglobin. Universitas
Riau; Pekan Baru.
Saputra, Beny. 2019. Journal Anemia Of Inflammation. The New England Journal of
Medicine
Wiza Erlanda,2018. Penggunaan Antikogulan Pada Penyakit Ginjal Kronik. Jurnal
Kesehatan.Vol 7

Anda mungkin juga menyukai