Anda di halaman 1dari 15

RESUME TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH PADA Ny.

MISEM
DI RUANG KENANGA 1 RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

OLEH:
CRISTINA ROMAULI SARAGIH
NIM: P032215201093

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
PRODI D III KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN
PEKANBATU
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “RESUME
TINDAKAN PENGEMABILAN DARAH PADA Ny. MISEM”
Resume ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pengambilan darah.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Praktik Klinik Kebidanan yang di laksanakan di RSUD Arifin Achmad Selain itu.Terlebih
dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Juraida Roito Harahap, SKM, M.Kes, Selaku ketua jurusan Program Stuidi D-III
kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau
2. Ani Laila, SST, M.Biomed, selaku ketua Program Studi D-III Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Riau
3. Elly Susilawati, SST,M.Keb, Selaku Dosen Koordinator Praktik Klinik Kebidanan
4. Yan Sartika,SST.M.Keb, Selaku Dosen Pembimbing Institusi Praktik Klinik
Kebidanan
5. Ester Tiur Damai Yanti,Amk. selaku Pembimbing Lahan Ruang Kenanga 1 RSUD
Arifin Achmad.
6. Seluruh pihak yang turut membantu dan kerja samanya dalam menyelesaikan tugas
ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca untuk penyempurnaan laporan ini.

Pekanbaru,26 Agustus 2023


Mahasiswa

ii
RESUME TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH
PADA Ny.M
DI RUANG KENANGA 1 RSUD ARIFIN ACHAMAD
PEKANBARU

PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah
(cairan)dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu trombosit (keping-keping
darah), leukosit (sel darah putih) dan eritrosit (sel darah merah).
Fungsi utama eritrosit adalah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel
jaringantubuh dan mengangkut karbondioksida dari sel jaringan tubuh ke paru-paru.
Hemoglobinadalah protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi, yang
merupakantempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Dalam menunjang diagnosa suatu penyakit adalah dengan pemeriksaan
laboratorium yang baik. Salah satu pemeriksan laboratorium yang sering digunakan yaitu
pemeriksaan hemoglobin.
Pengumpulan atau pengambilan sampel darah yang baik merupakan langkah awal
dalam menjamin ketelitian dan kepercayaan terhadap hasil pemeriksaan
laboratorium.Specimen darah untuk pemeriksaan hematologi (pemeriksaan hemoglobin)
dapat diperolehdari darah vena ataupun darah kapiler.
Pembuluh darah vena yang membawa darah dari bagian tubuh yang masuk ke
dalam jantung susunan darah dalam kapiler dan dalam vena berbeda-beda. Darah vena
berwarnalebih tua dan agak ungu kerena banyak dari oksigennya sudah diberikan kepada
jaringan.Darah dalam kapiler terus-menerus berubah susunan dan warnanya karena
terjadinya pertukaran gas.
Pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk membantu menegakkan diagnosis
penyakit. Agar hasil pemeriksaan laboratorium akurat dan dapat dipercaya harus
dilakukan pengendalian terhadap pra analitik, analitik, dan pasca analitik. Tahap pra
analitik: persiapan pasien, pengambilan sampel darah, persiapan sampel, penyimpanan

1
sampel, persiapan kertas kerja. Tahap analitik:persiapan alat, kalibrasi alat, pengolahan
sampel, interpretasi hasil.Tahap pasca analitik: pencatatan hasil dan pelaporan.
Internasional Commite for Standardization in Hematology (ICSH) menganjurkan
pemeriksaan hemoglobin melalui metode cyanmethehemoglobin.Cara ini mudah
dilakukankarena mempunyai standart yang stabil dan dapat mengukur semua jenis
hemoglobin kecuali sulf hemoglobin.

2. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian,indikasi, kontraindikasi, persiapan pasien, persiapan
alat, prosedur kerja dan manfaat dalam pemeriksaan laboratorium darah

3. Manfaat
 Diagnosis Dini: Pengambilan darah memungkinkan dokter untuk mendiagnosis
penyakit lebih awal, yang dapat mengarah pada perawatan yang lebih efektif. Ini
bisa berarti perbedaan antara hidup atau meninggal bagi beberapa pasien.
 Pemantauan Kesehatan yang Efektif: Pemantauan kesehatan dengan
menggunakan tes darah memungkinkan dokter untuk memantau respons pasien
terhadap pengobatan dan mengubah perawatan jika diperlukan. Ini dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien.
 Menghindari Transfusi Darah yang Tidak Cocok: Pengambilan darah sebelum
transfusi darah adalah langkah kunci dalam memastikan bahwa darah yang
diberikan sesuai dengan golongan darah dan faktor Rh pasien. Ini mencegah
reaksi transfusi yang berpotensi fatal.
 Mengumpulkan Data untuk Penelitian: Data dari pengambilan darah sering
digunakan dalam penelitian medis untuk memahami lebih baik tentang penyakit,
efek obat-obatan, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi kesehatan manusia.
Ini membantu dalam pengembangan terapi baru.
 Memberikan Bantuan Hidup: Dalam kasus kecelakaan serius atau operasi besar,
transfusi darah dapat menyelamatkan nyawa pasien yang membutuhkan darah
tambahan untuk menggantikan yang hilang.

2
RINGKASAN TEORI

1. Pengertian
Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomyyang berarti
proses mengeluarkan darah. Dalam praktek laboratoriumklinik, ada 3 macam cara memperoleh
darah, yaitu : melalui tusukan vena(venipuncture), tusukan kulit (skinpuncture) dan tusukan
arteri atau nadi.Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan, oleh karena ituistilah
phlebotomy sering dikaitkan dengan venipuncture
2. Indikasi
 Diagnosis Penyakit: Pengambilan darah sering digunakan untuk mendiagnosis berbagai
penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, penyakit hati, dan penyakit menular seperti
HIV atau hepatitis.
 Pemantauan Kondisi Medis: Pasien dengan kondisi medis tertentu mungkin perlu
menjalani pengambilan darah secara berkala untuk memantau perkembangan penyakit
mereka, seperti pemeriksaan kadar glukosa darah bagi penderita diabetes.
 Penilaian Kesehatan Umum: Pengambilan darah dapat menjadi bagian dari pemeriksaan
kesehatan rutin atau pemeriksaan kesehatan tahunan untuk menilai kesehatan umum
seseorang.
 Pemantauan Efek Obat: Beberapa obat-obatan memerlukan pemantauan rutin melalui
pengambilan darah untuk memastikan bahwa kadar obat dalam tubuh berada dalam
kisaran yang aman dan efektif.
 Evaluasi Fungsi Organ: Pengambilan darah dapat digunakan untuk menilai fungsi organ
seperti hati, ginjal, dan tiroid dengan mengukur kadar enzim atau hormon tertentu dalam
darah.
 Penyelidikan Penyakit:Dalam beberapa kasus, pengambilan darah dapat dilakukan
sebagai bagian dari proses penyelidikan untuk mengidentifikasi penyebab gejala yang
tidak jelas.
 Donor Darah: Orang-orang sering memberikan darah mereka secara sukarela untuk
transfusi darah kepada orang yang membutuhkan dalam situasi darurat atau perawatan
medis.

3
3. Kontraindikasi
 Alergi Terhadap Jarum atau Alat Medis
 Pendarahan Abnormal: Jika seseorang sedang mengalami masalah pendarahan yang
signifikan, seperti gangguan pembekuan darah atau trombositopenia (jumlah trombosit
rendah), pengambilan darah bisa berisiko tinggi dan harus dihindari.
 Infeksi Lokal atau Peradangan: Pengambilan darah tidak boleh dilakukan dari area kulit
yang terinfeksi atau mengalami peradangan, seperti infeksi pada kulit atau
pembengkakan yang signifikan di area tersebut.
 Penggumpalan Darah di Vena (Trombosis)
 Tekanan Darah Rendah (Hipotensi Berat)
 Ketidakmampuan Kooperatif
 Kulit yang Rusak di Area Pengambilan Darah

4. Prosedur Tindakan
Prosedur pengambilan darah dengan spuit 3 cc adalah tindakan medis yang dilakukan
oleh profesional kesehatan, seperti perawat atau petugas laboratorium. Berikut adalah panduan
umum untuk prosedur ini:
Persiapan:
Persiapkan Peralatan:
 spuit 3 cc
 tabung darah atau wadah darah yang sesuai ( Vaculab Plain)
 Handscoon
 kapas alcohol
 plester
 bengkok
 baki

Identifikasi Pasien
mengidentifikasi pasien dengan benar seperti bertanya nama.
Pesan Pasien: Beri tahu pasien tentang prosedur yang akan dilakukan dan minta izin mereka.
Menjelaskan mengapa pengambilan darah diperlukan.
4
Pelaksanaan:
 Cuci Tangan: Pastikan Anda mencuci tangan dengan benar atau menggunakan hand
sanitizer sebelum memulai.
 Sarung Tangan: Pakai sarung tangan medis untuk menghindari penularan infeksi.
 Pilih Vena: Temukan vena yang cocok untuk pengambilan darah. Biasanya, vena di
bagian dalam siku atau tangan sering digunakan.
 Desinfeksi: Gunakan kapas yang dibasahi dengan alkohol untuk membersihkan daerah di
sekitar vena yang akan ditusuk. Tunggu sampai alkohol mengering.
 Suntikan Jarum: buka jarum pada spuit 3 cc dan pastikan jarum tersebut terpasang
dengan aman dan Masukkan jarum ke dalam vena dengan sudut sekitar 15-30 derajat.
Pastikan Anda melihat aliran darah yang masuk ke dalam spuit.
 Tarik Darah: Tarik pelatuk spuit perlahan untuk mengambil darah. Pastikan Anda
mengambil jumlah darah yang cukup sesuai dengan kebutuhan pengujian atau analisis
yang akan dilakukan.
 Lepas Jarum: Setelah selesai mengambil darah, lepaskan jarum dengan hati-hati dari
vena.
 Masukan Darah kedalam abung darah dan label: Label spuit darah dengan benar dengan
informasi pasien yang sesuai. Alihkan darah ke dalam tabung darah atau wadah darah
yang sesuai jika perlu.
 Buang Jarum dan Limbah Medis: Buang jarum suntik yang digunakan dan limbah medis
lainnya sesuai dengan protokol keamanan dan kebersihan medis.

Evaluasi Pasien
Pantau pasien setelah pengambilan darah untuk memastikan tidak ada reaksi negatif atau
komplikasi.

Prinsip PI Tindakan

5
 Keamanan Pasien: Pasien harus merasa aman selama prosedur pengambilan darah.
Fasilitas perawatan kesehatan harus memastikan bahwa tindakan ini dilakukan dengan
hati-hati dan tanpa risiko infeksi atau cedera tambahan.
 Sterilisasi: Alat-alat yang digunakan dalam pengambilan darah harus steril. Ini mencakup
jarum suntik, selang, dan tabung pengambilan darah. Sterilisasi adalah langkah penting
untuk mencegah infeksi.
 Identifikasi Pasien: Petugas medis harus memastikan bahwa pasien yang akan menjalani
tindakan adalah pasien yang benar. Ini dilakukan dengan memeriksa identitas pasien,
seperti nama dan tanggal lahir.
 Persiapan Pasien: Pasien harus diinformasikan tentang prosedur yang akan dilakukan,
termasuk tujuan pengambilan darah dan apa yang diharapkan dari mereka. Pasien juga
harus diberi tahu tentang risiko dan manfaatnya.
 Teknik Pengambilan Darah: Petugas medis harus memiliki keterampilan teknis yang baik
dalam melakukan pengambilan darah. Ini melibatkan pemilihan tempat pengambilan
darah yang sesuai (biasanya pembuluh darah di lengan), pemilihan jarum yang sesuai,
dan teknik pengambilan darah yang tepat.
 Pengolahan Sampel: Setelah darah diambil, sampel darah harus ditangani dengan hati-
hati. Ini termasuk penandaan dengan benar, penyimpanan sesuai, dan pengiriman ke
laboratorium jika diperlukan.
 Keamanan Staf Medis: Petugas medis yang melakukan pengambilan darah harus
memastikan keamanan mereka sendiri dengan menggunakan alat pelindung diri (APD)
yang sesuai, seperti sarung tangan steril.
 Kepatuhan Hukum dan Etika: Selama tindakan pengambilan darah, staf medis harus
mematuhi semua peraturan hukum dan etika yang berlaku. Ini termasuk hak pasien untuk
privasi dan keamanan informasi medis.
 Kualitas Sampel: Kualitas sampel darah adalah kunci untuk hasil yang akurat. Oleh
karena itu, pengambilan darah harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari
kontaminasi atau kerusakan pada sampel.
 Pemantauan Pasien: Setelah pengambilan darah, pasien harus dipantau untuk memastikan
bahwa tidak ada reaksi merugikan atau komplikasi. Petugas medis harus siap untuk
bertindak jika terjadi masalah.

6
RINGKASAN TEORI

Nama Mahasiswa :Cristina RomaUli Tempat : RSUD ARIFIN ACHMAD


Saragih Hari/Tanggal : 16 AGUSTUS 2023
Pukul : 17:58
Nama CI/ Petugas yang mendampingi
: Ester Tiur Damai Yanti,Amk

Nama Pasien :Ny. Misem


Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 56 th
Diagnosa dokter :Ca tyroid std Lv metastase tulang

Indikasi tindakan :

 Tranfusi PCR 1 labu cm (1)


 Pemeriksaan penunjang labolatorium

Tujuan tindakan :
 Cek ulang DR
 Ure,cre,elektrolit,AGD sampel (+)

Prosedur Tindakan

Pra Tindakan
Persiapan alat/bahan/tempat :
Persiapan alat
 Spuit 3cc
 Turniquet
 Plester
 Handscoon
 Bengkok
 Baki
 Bak instrument
 Tabung darah vaculab
Bahan
 Alkohol Swab
 Hypafix/ Plaster

7
Tempat
 Ruangan Kenanga 1,Ruang RPL Bed 1
 Menjaga privasi pasien

Persiapan Pasien/keluarga :
 Memberi salam
 Memperkenalkan diri
 Memastikan pasien dengan keadaan yang nyaman dan rileks
 Menjelaskan tujuan dan meminta ijin kepada pasien

Persiapan Penolong :
 Edukasi
 Mempersiapkkan diri
 Pempersiapkan alat dan bahan
 Mendekatkan alat ke pasien

Pelaksanaan Tindakan
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien tentan tujuan dan prosedur tindakan
3. Atur posisi pasien dan siapkan lingkungan
4. pakai handscoon
5. Tentukan lokasi
6. Ambil spuit sesuai kebutuhan sampel yang akan diambil (5-10 cc)
7. Tentukan vena yang akan diambil darahnya
8. Lakukan desinfektan dengan kapas alcohol
9. Lakukan pengikatan dengan tourniquet pada bagian atas vena yang akan
dilakukan pengambilan darah (bila pengambilan dilakukan oleh satu
orang)
10. Lakukan penusukan pada vena dengan jarum suntik menghadap ke atas
dengan sudut 15 – 30 derajat terhadap kulit. Lanjutkan pengambilan darah
dan saat pengambilan tourniquet dilepaskan terlebih dahulu.
11. Setelah didapatkan sampel yang dibutuhkan lakukan penekanan pada area
penusukan selama 2 – 5 menit dan massukkan darah kedalam tabung yang
telah diberi koagulan (sesuai dengan jenis pemeriksaan)
12. Isi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dengan tepat dan
kirimkan kelaboratorium.
13. Cuci tangan
14. Catat tanggal prosedur, jumlah, dan jenis sampel serta respon pasien

Pasca Tindakan
Alat/bahan/tempat :
Alat
 membereskan alat-alat yang sudah di gunakan
Bahan

8
 Membuang bahan-bahan yang sudah di gunakan ke dalam tong sampah sesuai
dengan tempatnya
Tempat
 Membereskan kembali tempat tidur pasien

Pasien/keluarga :
 Memposisikan pasien dengan nyaman

Penolong :
 Membereskan alat-alat
 Membersihkan diri

Hasil tindakan :
 Dokumentasi hasil Tindakan
 Evaluasi hasil Tindakan dan respon pasien

Kendala/hambatan :
 Vena yang tidak nampak jelas

Pembahasan :

Pengambilan darah vena merupakan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui hasil


laboratorium agar dapat menunjang dalam penegakkan diagnosa medis.

1. Penutup
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan Tindakan yang telah di lakukan bahawa Tindakan berhasil melakukan
pengambilan darah vena dengan volume darah yang di ambil sebanyak 3 ml dengan
menggunakan spuit dan di masukan ke dalam tabung darah.

1.2 Saran
Berdasarkan tindakan yang telah di lakukan bahwa tindakan berhasil melakukan
pengambilan darah untuk tetap mempertahankan kesterilan dan kenyamanan pasien saat
pengambilan darah

9
Pekanbaru,16 AGUSTUS 2023
Mahasiswa

Cristina RomaUli Saragih


P032215401093

Mengetahui

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Yan Sartika,SST.Keb Ester Tiur Damai Yanti,Amk.


NIP…… Nip.199012282019032001

10
DAFTAR PUSTAKA
1. 5756 (brin.go.id)
2. (1) CARA PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA (VENA PUNCTIE)
DENGAN VACUTAINER | rina apriani - Academia.edu
3. Phlebotomy - Fungsi, Prosedur, dan Efek Samping (sehatq.com)
4. STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PENGAMBILAN DARAH
VENA ( PENGAMBILANG DARAH IV ) - JAMDESA.COM
5. Teknik Phlebotomy - Alomedika
6. SOP Pengambilan Darah | PDF (scribd.com)
7. 12._BAB_II_.pdf (poltekkes-malang.ac.id)
8. Teknik Pengambilan dan Penanganan Spesimen Darah Vena Manusia untuk
Penelitian | Penerbit BRIN
9. MODUL_FLEBOTOMI.pdf (um-surabaya.ac.id)
10. Laporan Praktikum Phlebotomi | PDF (scribd.com)
11. Mengenal Prosedur Flebotomi untuk Pengambilan Darah - KlikDokter
12. Analisis Tindakan Pengambilan Darah Vena [9n0kpjzpzp4v] (idoc.pub)

11
Lampiran Dokumentasi Tindakan

12
13

Anda mungkin juga menyukai