Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM I

DARAH

Oleh

Reza armansyah
2022310626
KELOMPOK II

LABORATORIUM PETERNAKAN
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BULUKUMBA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Praktikum darah merupakan kegiatan penting dalam studi ilmu kedokteran


dan biologi. Melalui praktikum ini, peserta dapat memperoleh pemahaman yang
mendalam tentang komposisi, fungsi, dan analisis darah manusia. Darah adalah
jaringan tubuh yang mengandung berbagai komponen penting, termasuk sel-sel
darah, zat-zat kimia, dan faktor-faktor lain yang memainkan peran krusial dalam
menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh.

Pemeriksaan darah merupakan alat diagnostik yang umum digunakan dalam


praktek medis. Dengan melakukan analisis darah, dokter dapat pembekuan
darah. Selain itu, pemeriksaan darah rutin juga memberikan gambaran tentang
kondisi kesehatan umum seseorang. Parameter seperti hitung sel darah merah, sel
darah putih, dan trombosit, serta kadar hemoglobin dan hematokrit, dapat
memberikan informasi penting tentang fungsi organ dan sistem tubuh.

Selama praktikum darah, peserta akan mempelajari teknik pengambilan


sampel darah dan mengidentifikasi berbagai komponen darah menggunakan
mikroskop atau alat laboratorium lainnya. Mereka juga akan mempelajari
parameter penting dalam analisis darah serta metode interpretasi hasil
pemeriksaan.

Secara keseluruhan, praktikum darah memberikan pemahaman yang penting


tentang komposisi dan fungsi darah manusia. Praktikum ini memainkan peran
krusial dalam diagnosis penyakit, pemantauan terapi, dan penelitian ilmiah di
bidang kedokteran dan biologi.
B. Tujuan dan Kegunaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Waktu pendarahan
Pendarahan adalah proses keluarnya darah dari pembuluh darah yang rusak
atau terputus. Pendarahan dapat terjadi secara internal (di dalam tubuh) atau
eksternal (di permukaan tubuh). Pendarahan dapat terjadi sebagai akibat dari luka,
cedera, atau gangguan kesehatan tertentu.

Lama waktu pendarahan normal dapat bervariasi tergantung pada sumber


pendarahan dan kondisi individu. Secara umum, lama waktu pendarahan normal
berkisar antara 2 hingga 7 menit. Lama waktu ini mencakup beberapa tahap,
yaitu:
Fase konstriksi: Ketika pembuluh darah terputus atau rusak, respons fisik tubuh
adalah untuk mempersempit pembuluh darah di sekitar area yang terluka. Hal ini
membantu mengurangi aliran darah ke area tersebut.
Fase pembentukan bekuan: Dalam beberapa detik setelah terjadinya luka,
trombosit (sel darah yang berperan dalam pembekuan darah) mulai mengumpul di
area luka untuk membentuk bekuan darah. Proses ini dikenal sebagai agregasi
trombosit.
Fase koagulasi: Pada tahap ini, faktor-faktor pembekuan darah yang terdapat
dalam darah akan berinteraksi satu sama lain untuk membentuk bekuan yang lebih
stabil. Proses ini melibatkan serangkaian reaksi kimia yang kompleks.
Fase retraksi bekuan: Setelah pembentukan bekuan, bekuan tersebut akan
mengalami kontraksi. Hal ini membantu menyatukan tepi luka dan mempercepat
proses penyembuhan.

Setelah proses ini, luka biasanya akan tertutup oleh bekuan darah yang mengering
dan membentuk kerak atau koreng. Lama waktu pendarahan yang lebih lama dari
biasanya atau pendarahan yang berlangsung terus-menerus dapat menjadi tanda
adanya masalah kesehatan yang lebih serius dan memerlukan perhatian medis.

B. Pembekuan darah (Koagulasi darah)


Pembekuan darah, atau koagulasi darah, adalah proses penting dalam tubuh
manusia yang terjadi ketika terjadi kerusakan pada pembuluh darah. Tujuan utama
pembekuan darah adalah untuk menghentikan pendarahan dan membentuk bekuan
darah yang stabil guna melindungi tubuh dari kehilangan darah yang berlebihan.
Lama waktu pembekuan darah normal berkisar antara 6 hingga 10 menit. Namun,
faktor-faktor tertentu dapat mempengaruhi proses ini.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pembekuan darah adalah faktor-faktor
pembekuan darah yang terdiri dari protein-protein khusus. Faktor-faktor ini
bekerja secara berurutan untuk membentuk jaringan fibrin yang menguatkan
bekuan darah. Jumlah dan kualitas trombosit, yang merupakan sel darah keping,
juga memainkan peran penting dalam pembekuan darah. Trombosit membantu
memicu reaksi pembekuan dan membentuk agregat yang menghasilkan bekuan.
Selain faktor-faktor internal tersebut, kondisi medis juga dapat memengaruhi
pembekuan darah. Gangguan genetik seperti hemofilia, di mana terdapat
kekurangan faktor pembekuan darah tertentu, dapat mengganggu proses
pembekuan darah. Penyakit hati, yang berperan dalam produksi faktor-faktor
pembekuan darah, juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk
membekukan darah dengan baik.
C. Haemoglobin darah (metode Sahli)
Hemoglobin adalah protein yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit)
dan berperan penting dalam mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
serta membawa karbon dioksida kembali ke paru-paru untuk diekskresikan.
Metode Sahli adalah metode laboratorium yang digunakan untuk mengukur kadar
hemoglobin dalam darah.
Fungsi Hemoglobin:
Hemoglobin memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh, antara lain:
 Transportasi Oksigen: Hemoglobin berikatan dengan oksigen di paru-paru
dan membawa oksigen tersebut ke jaringan tubuh. Ini memungkinkan sel-
sel tubuh untuk menjalankan fungsi-fungsi vital yang membutuhkan
oksigen.
 Pengangkutan Karbon Dioksida: Hemoglobin juga membantu mengangkut
karbon dioksida yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh kembali ke paru-paru,
di mana karbon dioksida ini akan dikeluarkan dari tubuh melalui proses
pernapasan.
 Pengaturan pH Darah: Hemoglobin berperan dalam menjaga
keseimbangan pH darah dengan cara mengangkut ion hidrogen (H+) yang
dapat mempengaruhi tingkat keasaman darah.

Kadar Hemoglobin:
Kadar hemoglobin dalam darah dapat diukur menggunakan metode Sahli. Metode
ini melibatkan reaksi kimia antara hemoglobin dan larutan asam yang
menghasilkan warna merah kecoklatan. Intensitas warna ini kemudian diukur
menggunakan spektrofotometer atau dibandingkan dengan skala warna standar
untuk menentukan kadar hemoglobin.

Kadar hemoglobin yang normal bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti


usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan individu. Umumnya, pada pria dewasa,
kadar hemoglobin normal berkisar antara 13 hingga 17 gram per desiliter (g/dL),
sedangkan pada wanita dewasa, kadar hemoglobin normal berkisar antara 12
hingga 15 g/dL. Kadar hemoglobin yang rendah dapat menunjukkan kondisi
anemia, sedangkan kadar hemoglobin yang tinggi dapat mengindikasikan kondisi
seperti polisitemia vera atau dehidrasi.
Pengukuran kadar hemoglobin melalui metode Sahli penting dalam
mendiagnosis kondisi medis seperti anemia, memantau respons terhadap
pengobatan anemia, dan membantu dalam penilaian kesehatan umum pasien.
Catatan: Metode Sahli adalah metode tradisional untuk mengukur kadar
hemoglobin dan telah digantikan oleh metode yang lebih canggih dan akurat
seperti pengukuran spektrofotometri otomatis. Metode Sahli biasanya hanya
digunakan di beberapa laboratorium yang tidak memiliki akses ke peralatan
modern.
D. Tekanan darah (Sistolik dan Diastolik)
Tekanan darah sistolik dan diastolik adalah dua komponen utama dalam
pengukuran tekanan darah. Tekanan darah menggambarkan kekuatan yang
diberikan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah saat jantung memompa
darah ke seluruh tubuh.
Tekanan darah sistolik adalah angka pertama dalam pengukuran tekanan darah
dan mencerminkan tekanan di arteri saat jantung berkontraksi atau memompa
darah ke seluruh tubuh. Pada saat ini, ventrikel kiri jantung berkontraksi,
memompa darah ke dalam arteri sehingga tekanan darah meningkat. Tekanan
darah sistolik dicatat sebagai angka yang lebih tinggi, misalnya 120 mmHg
(milimeter raksa).
Tekanan darah diastolik adalah angka kedua dalam pengukuran tekanan darah
dan mencerminkan tekanan di arteri saat jantung beristirahat di antara dua
kontraksi. Pada saat ini, ventrikel kiri jantung berelaksasi dan diisi kembali
dengan darah dari atrium kiri. Tekanan darah diastolik dicatat sebagai angka yang
lebih rendah, misalnya 80 mmHg.
Pengukuran tekanan darah biasanya dilakukan dengan alat
sphygmomanometer atau tekanan darah digital. Hasil pengukuran tekanan darah
biasanya dinyatakan dalam format "sistolik/diastolik" seperti 120/80 mmHg.
Angka tekanan darah ini penting dalam mengevaluasi kesehatan kardiovaskular
dan dapat memberikan petunjuk tentang risiko penyakit jantung, stroke, dan
kondisi lainnya.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu praktikum

B. Materi praktikum

C. Metode praktikum
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Waktu pendarahan

Tabel 4.1 Waktu pendarahan


No Probandus Waktu

Sumber : Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2023

2. Waktu pembekuan darah

Tabel 4.2 Waktu pembekuan darah (koagulasi darah)


No Probandus Waktu

Sumber : Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2023

3. Kadar haemoglobin dalam darah

Tabel 4.3 Kadar haemoglobin


No Probandus Nilai

Sumber : Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2023

4. Tekanan darah

Tabel 4.2 Tekanan darah


No Probandus Nilai

Sumber : Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2023

B. Pembahasan
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

.
DAFTAR PUSTAKA

(Jurnal 10 tahun terakhir)

Anda mungkin juga menyukai