Di
S
U
S
U
N
Oleh :
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMETRIAN KESEHATAN ACEH
PRODI D-III TLM
TAHUN AJARAN 2020/2021
1. Sebutkan jenis-jenis pemeriksaan hematologi
Jawab:
3. Pemeriksaan Hematokrit
8. Pmeeriksaan Retikulosit
Jawab:
untuk mengetahui jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan
ini juga sering dilakukan saat medical check-up. Salah satu tujuannya
terjadi.
berdarah.
pembuluh darah vena yang terletak dekat dengan permukaan kulit. Daerah
yang paling sering dipilih adalah lipatan siku. Pengerjaan tes ini cukup
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh perawat atau petugas
lengkap:
larutan antiseptik.
2. Mengikatkan tali elastis pada bagian atas lokasi pengambilan darah, agar
diperiksa.
Dalam pemeriksaan darah lengkap, ada tiga jenis sel darah yang akan
dihitung oleh petugas laboratorium, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah
masing-masing sel darah ini tergantung pada usia dan jenis kelamin. Jumlah
sel darah yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menandakan adanya
Proporsi sel darah merah tergambar dalam dua komponen, yaitu kadar
terhadap total darah Anda. Kadar hemoglobin rendah dan hematokrit di bawah
penyakit.
Sel darah putih adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi
sedangkan kadar yang rendah disebut leukopenia. Kadar sel darah putih yang
tidak normal ini bisa menandakan adanya berbagai macam penyakit, seperti
Trombosit
menyembuhkan luka. Kadar trombosit yang tidak normal, baik itu terlalu tinggi
ini perlu dilakukan setiap kali Anda sakit. Adakalanya, dokter sudah bisa
sebaiknya tanyakan dengan jelas kepada dokter mengenai persiapan apa saja
besi) dan rantai polipeptida globin (alfa,beta,gama, dan delta), berada di dalam
jenis rantai globin yang ada. Terdapat 141 molekul asama amino pada rantai
alfa, dan 146 mol asam amino pada rantai beta, gama dan delta.
adalah gugus prostetik yang terdiri dari atom besi, sedang globin adalah
protein yang dipecah menjadi asam amino. Setiap orang harus memiliki sekitar
15 gram hemoglobin per 100 ml darah dan jumlah darah sekitar lima juta sel
darah merah per millimeter darah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan
pembawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara
pembawa oksigen pada darah. Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat
besi. Memiliki afinitas ( daya gabung terhadap oksigen dan dengan oksigen itu
*Fungsi Hemoglobin:
pada seluruh jaringan tubuh. Jika kandungan O2 di dalam tubuh lebih rendah
2. Mengangkut karbon dioksida dari berbagai proton, seperti ion Cldan ion
hidrogen asam (H+ ) dari asam karbonat (H2CO3) dari jaringan perifer ke
hemoglobin juga termasuk salah satu sistem buffer atau penyangga untuk
*Struktur Hemoglobin
gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi. Mutasi pada gen
terhubung satu sama lain. Hemoglobin normal orang dewasa (HbA) terdiri dari
masih dalam kandungan atau yang sudah lahir terdiri dari beberapa rantai beta
dan molekul hemoglobinnya terbentuk dari 2 rantai alfa 8 dan 2 rantai gama
masing dua subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen. Subunit-
subunitnya mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap subunit
memiliki berat molekul kurang lebih 16,000 Dalton, sehingga berat molekul
dengan porfirin yang menahan satu atom besi; atom besi ini merupakan
situs/loka ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi disebut heme . Tiap
molekul heme inilah zat besi melekat dan menghantarkan oksigen serta
disebut protoporfirin terbentuk dari empat cincin pirol yang dihubungkan oleh
jembatan meterna membentuk cincin tetra pirol. Empat gugus mitral dan gugus
vinil dan dua sisi rantai propionol terpasang pada cincin ini ( Nelson dan Cox,
2005 ).
darah yang bikonkaf, jika terjadi gangguan pada bentuk sel darah ini, maka
keluwesan sel darah merah dalam melewati kapiler jadi kurang maksimal. Hal
inilah yang menjadi alasan mengapa kekurangan zat besi bisa mengakibatkan
anemia. Jika nilainya kurang dari nilai diatas bisa dikatakan anemia, dan
Internal :
• Keasaman / pH
• Tekanan Parsial O2
Metode Sahli
metode sahli memeberikan hasil 2% lebih rendah dari pada metode lain
Metode Sahli merupakan metode estimasi kadar hemoglobin yang tidak teliti,
warna secara visual tidak teliti. Metode sahli juga kurang teliti karena
Metode Cyanmenth
paling akurat. Jika semua fasilitas tersedia metode ini yang sebaiknya
digunakan.
Cara Kerja:
reaksi.
4. Kelebihan darah yang melekat pada bagian luar pipet dihapus dengan kain
5. Darah dalam pipet dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi larutan
Drabkin.
absorban standar
a. Pemeriksaan akurat.
b. Reagent dan alat untuk mengukur kadar hemoglobin dapat dikontrol dengan
3. Pemeriksaan Hematokrit
cairan darah keluar dari pembuluh darah. Sementara bagian padatnya tetap
yashid, 2012).
1. Metode makro hematokrit
kecepatan 3.000 rpm. Tinggi kolom eritrosit adalah nilai hematokrit yang
dinyatakan dalam %
Pada metode ini, sampel darah dimasukan dalam tabung kapiler yang
yang digunakan ada dua macam yaitu yang berisi heparin (bertanda merah)
untuk sampel darah kapiler dan yang tanpa antikoagulan (bertanda biru)
1. Polisitemia
2. Hemokonsentrasi
3. Dehidrasi
2. Anemia
3. Leukemia
4. Serosis hepatis
1. Kecepatan sentrifuge
a. Metode cepat
c. Mudah
d. Darah sedikit
Metode Kerja
A. Pra analitik
1. Cawan porselin
2. Rak tabung
3. Sentrifuge hematokrit
5. Tabung reaksi
6. Tourniquet
b. Bahan yang digunakan
1. Alkohol 70%
2. Aquadest
3. Darah EDTA
4. Kapas
5. Spoit 3 ml
6. Tissue
B. Analitik
beraktifitas
kemudian minta
7. Ketika terlihat darah diujung semprit tarik hingga mencapai volume yang
diinginkan
1. Isilah tabung mikro kapiler yang khusus dibuat untuk penetapan mikro
hematokrit
ditutup
Eritrosit atau sel darah merah berfungsi untuk membawa oksigen dari paru-
paru ke seluruh jaringan tubuh. Sel darah ini mengandung hemoglobin dan
diproduksi di sumsum tulang. Bila kadar sel darah merah dalam tubuh terlalu
normal sel darah merah tergantung pada usia dan jenis kelamin. Jumlah
eritrosit normal pada pria dewasa berkisar antara 4,3 – 5,6 juta/mcl (mikroliter),
Kadar eritrosit dapat diketahui melalui tes darah atau pemeriksaan darah
namun kadar eritrosit tinggi bukan berarti kesehatan tubuh bisa menjadi lebih
baik. Kondisi eritrosit tinggi atau polisitemia secara umum dibedakan menjadi
Polisitemia primer
Eritrosit tinggi jenis ini biasanya disebabkan oleh kelainan genetik atau faktor
turunan. Selain itu, tak hanya sel darah merah, polisitemia primer juga
putih dan trombosit. Kondisi ketika semua jenis sel darah meningkat ini disebut
antaranya:
merah meningkat.
• Tumor atau kanker di organ tertentu, seperti tumor ginjal, hati, rahim,
• Apnea tidur.
pada orang yang tinggal di dataran tinggi atau pegunungan dan perokok.
Tingginya kadar eritrosit dalam tubuh tidak selalu menimbulkan gejala. Namun,
sebagian orang dengan kondisi ini dapat merasakan keluhan berupa mudah
thrombosis (DVT), stroke, serangan jantung, dan emboli paru. Selain itu,
jumlah sel darah merah yang berlebihan dan mencegah terjadinya sumbatan
pembuluh darah.
Cara lain untuk mengatasi eritrosit tinggi adalah dengan melakukan donor
darah. Melalui prosedur ini, sekitar 500 cc darah akan dikeluarkan dari dalam
tubuh dan dapat diulang sesuai jadwal yang disarankan oleh dokter. Untuk
tersebut.
Leukosit atau sel darah putih adalah salah satu komponen darah yang
berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh kita dalam melawan benda asing
dari luar tubuh. Perhitungan leukosit total dan hitung jenis leukosit menjadi
▪ Demam
▪ Tanda dan gejala spesifik lainnya, tergantung lokasi dari infeksi atau inflamasi
memonitor akan sebuah penyakit atau kondisi yang dapat mempengaruhi nilai
satu atau lebih dari jenis leukosit dengan melihat jumlah dari sel darah putih,
apakah lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai normal/referensi yang ada.
Sebagai contoh hitung jenis leukosit dapat menjadi alat bantu dalam
▪ Inflamasi
Kronis)
▪ Sindrom Mielodisplasia
▪ Keganasan mieloproliferatif
Ada 5 jenis sel darah putih yang biasa dikenal dalam pemeriksaan
hitung jenis yaitu neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil.[1] Hasil dari
hitung jenis leukosit akan dilaporkan sebagai nilai absolut dari 5 jenis sel darah
putih atau dalam bentuk persentase dari jumlahnya. Nilai absolut didapat
dengan cara mengalikan nilai total leukosit dengan persentase dari tiap-tiap
jenis sel. Nilai referensi dari hitung jenis leukosit adalah sebagai
Dalam bentuk persentase, nilai referensi dari hitung jenis leukosit adalah
▪ Eosinofil : 2-4%
▪ Basofil : 0-2%
▪ Limfosit : 21-35 %
▪ Monosit : 4-8%
▪ Neutrofil
▪ Metamielosit : 0%
▪ Batang : 0-10%
▪ Segmen : 51-67%
hitung sel darah maka pemeriksaan hitung sel trombosit cara manual tidak
darah cara manual masih dipertahankan. Hal ini disebabkan hitung sel
dapat melisiskan eritrosit sehingga terlihat sel trombosit saja, bayangan sel
besar perbedaan yang ditimbulkan oleh kedua cara tersebut, yang masing-
milimeter per jam). Pada pemeriksaan LED akan didapatkan hasil LED tinggi,
merata di seluruh plasma darah karena darah terus mengalir. Akan tetapi jika
darah diambil dan ditempatkan dalam tabung khusus yang sebelumnya diberi
zat antikoagulan (anti pembekuan darah), maka sel-sel darah merah akan
mengalami peradangan atau inflamasi, jika iya maka umumnya akan ditandai
dengan laju endap darah (LED) tinggi. Dokter akan melihat hasil pemeriksaan
LED bersama dengan informasi atau hasil tes lain untuk membantu mencari
autoimun, kanker, dan infeksi yang umumnya ditandai dengan gejala demam,
tahap awal penyakit laju endap darah tinggi, setelah dilakukan perawatan
beberapa hari pemeriksaan LED dilakukan ulang dan hasilnya LED turun
• Hormon estrogen
• Asam valproik
• Divalproex natrium
• Fenitoin
• Heroin
• Metadon
• Fenotiazin
• Prednisone
Jika yang diharapkan adalah hasil pemeriksaan yang akurat, maka dokter
Tes ini memerlukan sampel darah yang diambil dari pasien, biasanya
darah akan diambil dari pembuluh darah vena di lengan. Pertama, kulit yang
darah secukupnya. Setelah darah terkumpul, jarum akan dilepas dan bagian
kulit yang ditusuk kemudian ditutup dengan kapas atau kasa steril untuk
menit.
yang memiliki sekala dalam milimeter, tabung yang berisi darah diletakkan
berdiri tegak selama satu jam. Darah akan mengendap di bagian darah
Kemungkinan Resiko
Risiko umumnya terjadi ketika prosedur pengambilan darah, namun risiko ini
infeksi peradangan vena Memang akan terasa nyeri ringan sampai sedang
saat jarum menusuk kulit, namun ketika ini dilakukan oleh tenaga profesional
dan pasien dapat kooperatif, maka resiko komplikasi tidak akan terjadi.
atau milimeter per jam. Hasil yang abnormal tidak dapat menunjukkan
menyebabkannya.
LED Normal
LED Tinggi
LED Rendah
8. Pemeriksaan Retikulosit
Retikulosit adalah sel darah merah yang masih terdapat pecahan inti (RNA,
lebih besar dari eritrosit dan berwarna lebih biru. Ciri-ciri Morfologi : Ukuran : 8
atau multipel, pekat,lembayung, Bentuk inti: tidak ada, Distribusi dalam darah:
Prinsip :
larutan BCB selam beberapa menit. Kemudian dibuat sediaan apus tipis
Cara kerja :
2. Campur dibuat sediaan apus tipis pada obyek glass dan dibiarkan
mongering diudara.
3. Menghitung jumlah retikulosit secara mikroskopik dengan perbesaran kuat
(100X).
Perhitungan :
= N/1000 X 100%
Interpretasi Hasil :
retikulosit antara lain anemia hemolitik, anemia sel sabit, talasemia mayor,
leukimia, eritroblastik feotalis, HBC dan D positif, kehamilan, dan kondisi paska
pendarahan berat.
produksi eritrosi terhenti, misalnya pada anemia hemolitik kronis karena HBS,
hati.
Indeks eritrosit adalah batasan untuk ukuran dan isi hemoglobin eritrosit. Istilah
lain untuk indeks eritrosit adalah indeks kospouskuler. Indeks eritrosit terdiri
atas : isi/volume atau ukuran eritrosit (MCV : mean corpuscular volume atau
perbedaan ukuran (RDW : RBC distribution width atau luas distribusi eritrosit).
Indeks eritrosit dapat ditetapkan dengan dua metode, yaitu manual dan
(ukuran normal), dan makrositik (ukuran besar). Nilai MCV diperoleh dengan
Nilai rujukan :
hemoglobin (MCH)
Nilai rujukan :
anemia mikrositik-hipokromik.
zat besi serta talasemia. Nilai MCHC dihitung dari nilai MCH dan MCV atau
Nilai rujukan :
• Dewasa : 32 - 36 %
pengukuran luas kurva distribusi ukuran pada histogram. Nilai RDW dapat
diketahui dari hasil pemeriksaan darah lengkap (full blood count, FBC)
dengan hematology analyzer. Nilai RDW berguna untuk memperkirakan
terjadinya anemia dini, sebelum nilai MCV berubah dan sebelum terjadi tanda
dan gejala. Peningkatan nilai RDW dapat dijumpai pada : anemia defisiensi
(zat besi, asam folat, vit B12), anemia hemolitik, anemia sel sabit.
ketika endothelium yang melapisi pembuluh darah rusak atau hilang. Proses
1. Vaskulair
Waktu perdarahan
2. Trombosit
Hitung trombosit
Retraksi bekuan
3. Koagulasi
Jalur umum : TT
time, APTT) adalah uji laboratorium untuk menilai aktifitas faktor koagulasi jalur
intrinsik dan jalur bersama, yaitu faktor XII (faktor Hagemen), pre-kalikrein,
kadarnya <> 7 detik dari nilai normal, maka hasil pemeriksaan itu dianggap
abnormal.
1. Defisiensi bawaan
Faktor VIII
Faktor IX
Faktor XI
Faktor XII
hipofibrinogenemia.
dengan usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatannya. Berikut adalah nilai
normal hemoglobin:
• Anak-anak: 33 -38%
Pada dasarnya, nilai leukosit yang normal akan berbeda-beda pada anak
trombosit per mikroliter darah. Jika jumlah trombosit kurang dari 150.000 per
Sebaliknya, jika jumlah trombosit lebih dari 400.000 per mikroliter darah, Anda
Setelah prosedur tes laju endap darah berhasil dilakukan maka nilainya bisa
dilihat. Nilai laju endap darah yang didapatkan tergantung pada metode yang
digunakan. Pada metode Westergren, nilai laju endap darah normal pada
Nilai normal uji APTT adalah 20 – 35 detik, namun hasil ini bisa bervariasi untuk
▪ Eosinofil : 2-4%
▪ Basofil : 0-2%
▪ Limfosit : 21-35 %
▪ Monosit : 4-8%
▪ Neutrofil
▪ Metamielosit : 0%
▪ Batang : 0-10%
▪ Segmen : 51-67%
dalam pemeriksaan
Yang dipakai disini adalah garam kalium dan natriumnya, tetapi yang
larutnya dalam air kira-kira 15 kali lebih besar daripada garam natriumnya.
Cara kerjanya dengan garam kaliumnya (K2EDTA) yaitu dapat mengubah ion
Calcium dari darah menjadi bentuk yang bukan ion membentuk senyawa
Sebaliknya Na2 NaEDTA juga kurang baik karena lambat larut sehingga perlu
Keuntungan EDTA :
adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (International Council for
(vacutainer tube) dengan tutup lavender (purple) atau pink seperti yang
Kerugian :
Lambat larut karena sering digunakan dalam bentuk kering sehingga harus
Cara pembuatan :
2. Trisodium Citrate
bentuk larutan dengan konsentrasi 3,8% dan 3,2%. Cara kerjanya sebagai
bahan yang isotonik dengan darah dan mencegah pembekuan darah dengan
cara mengikat ion Ca++ melalui gugus karboksilat dari senyawa ini membentuk
3,8% dan 3,2% tidak bisa lagi digunakan bila mengalami kekeruhan.
Keuntungan :
Antikoagulan ini karena tidak toksis maka sering digunakan dalam unit
Kerugian :
jarang dipakai pada pemeriksaan hematologi karena mahal. Untuk tiap 0,1 �
dengan heparin. Ada tiga macam heparin: ammonium heparin, lithium heparin
dan sodium heparin. Dari ketiga macam heparin tersebut, lithium heparin
Kerugian :
wright�s stain.
- Harganya mahal.
4. Double Oxalat
Nama lainnya adalah anticoagulant dari Heller and Paul atau Balanced
Oxalate Mixture. Dipakai dalam bentuk kering agar tidak mengencerkan darah
darah.
Keuntungan :
Kerugian :
- Tidak dapat digunakan dalam pemeriksaan hapusan darah karena bahan ini
5. Natrium Oxalat
Antikoagulan jenis ini sudah jarang digunakan karena selain tidak luas
pemakaian, juga menyebabkan perubahan morfologi pada sel darah bila terlalu
ini biasanya tersedia dalam tabung vakum yang diproduksi pabrikan. Kalium