ACARA III
DARAH
Disusun oleh :
Kelompok XXXIX
Tinjauan Pustaka
Materi
Alat. Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu lanset,
stopwatch, kertas filter, kapas, parafin, gelas arloji berlapis parafin, jarum
pentul, hemoglobinometer, sphygmomanometer, dan stetoskop.
Bahan. Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu alkohol
70%, darah probandus (manusia), HCl 0,1 N, dan aquadestilata.
Metode
Waktu Pendarahan.
Jari dibersihkan menggunakan kapas yang telah dibasahi dengan
alkohol 70%, kemudian jari ditusuk dengan lanset steril. Ketika darah
keluar dari tangan waktunya dicatat. Setiap 30 detik, kertas filter
ditempelkan pada darah yang keluar, kertas filter jangan sampai terkena
luka kemudian ketika darah berhenti dicatat waktunya.
Pembekuan Darah (Koagulasi Darah).
Jari tempat pengambilan darah dibersihkan dengan diusap dengan
alkohol 70%. Jari ditusuk dengan lanset device steril. Satu sampai dua
tetes darah dengan cepat dipindah ke dalam gelas arloji. Waktu dicatat
saat darah keluar. Menggunakan kepala jarum pentul ditusukkan ke dalam
darah dan diangkat hal ini dilakukan demikian sampai secara terus
menerus sampai benang fibrin terlihat dan waktu dicatat. Waktu mulai
darah keluar dari pembuluh darah sampai terbentuknya benang fibrin
disebut waktu pembekuan darah.
Kadar Hemoglobin dalam Darah.
Tabung diisi HCL 0,1 N sampai angka 10. Sampel darah disiapkan
kemudian dihisap menggunakan pipet Sahli hingga mencapai skala 0,02
ml. Ujung pipet dibersihkan dan dimasukkan ke dalam tabung Sahli yang
diletakkan pada kedua bagian standar warna dalam Hemoglobinometer.
Tabung didiamkan selama 3 menit sampai terbentuk asam hematin.
Aquadestilata ditambahkan ke dalam tabung setetes demi setetes
kemudian di aduk sampai warna sama dengan warna standar. Tinggi
permukaan cairan pada tabung Sahli dibaca dengan skala jalur 95%.
Pengukuran Tekanan Darah secara tidak Langsung.
Manset sphygmomanometer dipasang dengan kencang pada
lengan bagian atas kira-kira sejajar dengan jantung. Stetoskop diletakkan
pada bagian lipatan siku di bawah manset. Bagian katup pompa
dikencangkan lalu manset dipompa hingga monitor menunjukkan 180
mmHg. Katup pompa dikendorkan secara perlahan hingga tekanan pada
manset menurun. Jarum monitor diperhatikan dan degupan yang
terdengar pada stetoskop didengarkan saat tekanan menurun, Degupan
pertama yang terdengar dan angka 120 yang ditunjuk jarum disebut
sistole dan degupan akan terdengar semakin melemah. Degupan terakhir
yang ditunjukkan angka 80 disebut dengan diastole.
Hasil dan Pembahasan
Agustina R., Z. Mandala, dan R. Liyola. 2020. Kadar ferritin dengan status
gizi pasien thalassemia β mayor anak di rsam bandar lampung.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 11(1): 219-224.
Alfian, Dasrul, dan Azhar. 2017. Jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan
nilai hematokrit pada ayam bangkok, ayam kampung, dan ayam
peranakan. Jimvet. 1(3): 533-539.
Amiruddin, M. A., V. R. Danes., dan F. Lintong. 2015. Analisa hasil
pengukuran tekanan darah antara posisi duduk dan posisi berdiri
pada mahasiswa semester tujuh tahun 2014/2015 fakultas
kedokteran universitas sam ratulangi. Jurnal e-Biomedik. 3(1):125-
129.
Andayani, D., D. Arlita, dan M. W. Diarti. 2020. Pengaruh ekstrak etanol
96% daun katuk (sauropus androgynus) terhadap waktu perdarahan
(bleeding time) pada kelinci putih jantan (oryctolagus cuniculus).
JIKF. 8(2): 46-48.
Ansar J., I. Dwinata, dan Apriani. 2019. Determinan kejadian hipertensi
pada pengunjung posbindu di wilayah kerja puskesmas ballaparang
kota makassar. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) LP2M Unhas.
1(3): 28-35.
Andriyanto E. 2011. Pengenalan penyakit darah pada citra darah
menggunakan logika fuzzy. Jurnal JITIKA. 5(2); 1-7.
Anggara, F. H. D. dan Prayitno, N. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan
dengan tekanan darah di puskesmas telaga murni, cikarang barat
tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 5(1): 20-25.
Ardina, R., dan Yemimasike, P. 2019. Pengaruh variasi waktu inkubasi
terhadap kadar hemoglobin menggunakan metode sahli. Borneo
Journal of Medical Laboratory Technology. 2(1): 87-91.
Aziz, F., Julianto, W., dan Imam, R. 2008. Panduan Pelayanan Medik
Model Interdisiplin Penatalaksanaan Kanker Serviks dengan
Gangguan Ginjal. Penerbit Kedokteran EGC. Jakarta.
Faatih, M., Kambang, S., Ida, S., Ratih, R. P., Frans, D., dan Ully, A. N.
2017. Penggunaan alat pengukur hemoglobin di puskesmas,
polindes, dan pustu. Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Pelayanan Kesehatan. 1(1): 32-39.
Fitryadi K., dan Sutikno. 2016. Pengenalan jenis golongan darah
menggunakan jaringan syaraf tiruan perceptron. Jurnal Masyarakat
Informatika. 7(1): 1-10.
Gibson, J. 2002. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat. EGC.
Jakarta.
Hidayah S. N. 2017. Hubungan obesitas dengan tekanan darah di rt 05
desa kalisapu kecamatan slawi kabupaten tegal tahun 2015. Jurnal
Siklus. 6(2): 223-228.
Indriasari, D. 2009. 100% Sembuh Tanpa Dokter. Yogyakarta: Pustaka
Grhatama.
Khasanah, A.N. and Suyadi, S., 2014. Studi jumlah trombosit antara
pendonor laki-laki dan perempuan pada usia yang berbeda di unit
transfusi darah cabang kota Malang. Florea: Jurnal Biologi Dan
Pembelajarannya, 1(1): 17-22.
Kusumawati, E., Nova, L., Ika, M., Sri, H., dan Esti, N. A. 2018. Perbedaan
hasil pemeriksaan kadar hemoglobin (hb) remaja menggunakan
metode sahli dan digital (easy touch GCHb). Journal of Health
Science and Prevention. 2(2): 95-98.
Lisiswanti R., dan D. N. A. Dananda. 2016. Upaya pencegahan hipertensi.
Majority. 5(3): 50-54.
Lessy, A., D.S. Paransadan G. Gerung.2013. Uji aktivitas antikoagulan
pada sel darah manusia dari ekstrak alga coklat turbinaria ornate.
Jurnal pesisir dan laut tropis. 2(1):21-27.
Norsiah, W. 2015. Perbedaan kadar hemoglobin metode
sianmethemoglobin dengan dan tanpa sentrifugasi pada sampel
leukositosis. Medical Laboratory Technology Journal. 1(2): 72-83.
Perawati, S., Andriani, L., Pratama, S. dan Humayroh, H., 2019. Aktivitas
koagulan ekstrak dan fraksi daun Sembung Rambat (Mikania
micrantha Kunth.). Chempublish Journal, 4(1): 30-37.
Pranata L. 2018. Pengaruh wet cupping terhadap kadar hemoglobin darah
vena orang sehat. Sriwijaya Journal Of Medicine. 1(3) : 139-142.
Putri, R.R.R.F., E.U. Ulfa, and R. Riyanti, 2014. Uji Aktivitas Antiplatelet
Ekstrak Etanol Kubis Merah (Brassica oleracea var. capitata L.).
Pustaka Kesehatan, 2(1): 111-114.
Rifqi Arif Muhtarom, R., Noviar, G., Adang, D. and Betty Nurhayati, B.,
2021. Potensi Filtrat Bawang Putih Sebagai Antikoagulan Alternatif
Terhadap Pemeriksaan Skrining Hemostasis. Skripsi. Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung. Bandung.
Sari, R.P. dan Pertiwi, D., 2013. Pengaruh sari buah kurma (phoenix
dactylifera) terhadap waktu perdarahan studi eksperimental pada
tikus jantan galur wistar yang diinduksi. Sains Medika. 5(1): 20-22.
Saputra B. A., Rodiani, dan R. D. Puspita. 2018. Kehamilan dengan
trombositopenia. Medula. 8(1): 94-101.
Setiadinata, J. 2003. Penanggulangan Pendarahan. Universitas
Padjadjaran. Bandung.
Sherwood, L. 2012. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. EGC. Jakarta.
Sidrotullah, M.S., 2021. Efek waktu henti pendarahan (bleeding time) daun
bandotan (ageratum conyzoides l.) pada mencit (mus musculus).
Journal Syifa Sciences and Clinical Research (JSSCR). 3(1): 37-44.
Simaremare, E., Awuy, J.A. and Gunawan, E., 2020. Aktivitas
antikoagulan daun ungu (Graptophyllum pictum (Linn.) Griff) dengan
metode lee-white dan hapusan darah. Jurnal Farmasi Galenika, 7(1):
1-11.
Tutik, dan Susilowati, N. 2019. Pemeriksaan kesehatan hemoglobin di
posyandu lanjut usia (lansia) pekon tulung agung puskesmas
gadingrejo pringsewu. Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati. 2(1):
22-26.
Waterbury, L. 2001. Hematologi. Jakarta: EGC
Lampiran