Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II

PERCOBAAN 5

SISTEM KARDIOVASKULAR

DI SUSUN OLEH :

Nama : Annisa

NIM : 200106022

Dosen Pengampu : Dr. apt. Dwintha Lestari, M.Si.

Asisten : Riska Permatasari

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


PROGAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


1.1.1 Menentukan bagian-bagian anatomi eksternal dan internal jantung.
1.1.2 Menjelaskan sirkulasi pulmonari, sistemik, hepatik portal, dan fetal.
1.1.3 Menentukan struktur anatomi arteri, vena dan kapilari.
1.1.4 Menentukan lokasi arteri dan vena utama tubuh.
1.1.5 Menentukan bunyi dan kecepatan denyut jantung.
1.1.6 Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi warna kulit seseorang.
1.1.7 Menentukan tekanan darah dan faktor yang mempengaruhi tekanan darah.

1.2 Prinsip
Sistem kardiovaskuler yaitu sistem yang secara umum berperan mengedarkan
darah keseluruh tubuh sekaligus membawa oksigen dan zat gizi ke semua
jaringan tubuh serta mengangkut semua zat buangan. Sistem kardiovaskuler
terdiri dari jantung dan pembuluh darah.

2
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Teori Dasar


Fungsi sistem kardiovaskuler adalah memebrikan dan mengalirkan
suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan dan organ tubuh yang diperlukan
dalam proses metabolism. Secara normal setiap jaringan dan organ tubuh akan
menerima aliran darah dalam jumlah yang cukup sehingga jaringan dan organ
tubuh menerima nutrisi dengan kuat (Nurachman,2009)

Sistem kardiovaskuler yang berfungsi sebagai sistem regulasi


melakukan mekanisme yang bervariasi dalam merespons seluruh aktivitas tubuh.
Salah satu contoh adalah mekanisme meningkatkan suplai darah agar aktivitas
jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan tertentu, darah akan lebih banyak dialirkan
pada organ-organ vital seperti jantung dan otak untuk memelihara sistem sirkulasi
organ tersebut (Nurachman,2009)

Siklus jantung terdiri dari systole dan diastole. Jantung berkontraksi


secara berirama dengan pusat kendali impuls berasal dari simpul sinus. Pengisian
darah di dalam ruang-ruang jantung terjadi selama diastole dan pengeluarannya
terjadi selama systole secara berirama dan secara serentak di jantung kanan dan
kiri. Pada akhir diastole, tekanan ventrikel hamper sama dengan tekanan atrium,
sebab kedua ruang tersebut berhubungan langsung melalui katup antrioventrikular
yang masih terbuka. Tetapi hanya sedikit atau hamper tidak ada darah yang
mengalir di antara ruang-ruang tersebut (Ronny,2009)

Darah seperti semua cairan, mengalir dari daerah-daerah yang


bertekanan lebih tinggi ke daerah-daerah yang bertekanan lebih rendah. Kontraksi
ventrikel jantung menghasilkan teknaan darah, yang memberikan gaya ke semua
arah. Gaya yang terarah memanjang dalam suatu arteri menyebabkan darah
mengalir dari jantung, tempat yang bertekanan paling tinggi. Gaya yang diberikan
terhadap dinding arteri yang elastis akan merentangkan dinding tersebut. Dan
pelentingan kembali dinding-dinding arteri memainkan peran yang penting dalam

3
mempertahankan tekanan darah, demikian pula dengan aliran darah di seluruh
siklus jantung. Begitu darah memasuki jutaan arteriola-arteriola dan kapiler-
kapiler yang mungil, diameter pembuluh-pembuluh ini yang sempit akan
menghasilkan tahanan yang cukup besar terhadap aliran darah. Tahanan ini
menyingkirkan sebagian bear tekanan yang dihasilkan oleh pemompaan jantung
pada saat darah memasuki vena-vena (Campbell,2008)

Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri.


Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi yang disebut dengan tekanan
systole. Tekanan diastole adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung
beristirahat. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan systole
terhadap tekanan diastole, dengan nilai normal berkisar dari 100/60 mmHg
sampai 129/80 mmHg. Rata tekanan darah normal biasanya 120/80 mmHg
(Abdurahman,2016)

Tekanan darah sangat penting dalam sistem sirkulasi darah dan selalu
diperlukan untuk daya dorong mengalirkan darah di dalam arteri, arteriola,
kapiler, dan sistem vena sehingga terbentuk aliran darah yang menetap. Jantung
bekerja dengan pemompa darah dapat memindahkan darah dari pembuluh vena ke
pembuluh arteri pada sistem sirkulasi tertutup. Aktivitas pompa jantung
berlangsung dengan cara mengadakan kontraksi dan relaksasi, sehingga
menimbulkan perubahan tekanan tekanan darah dalam sistem sirkulasi
(Syaifuddin,2011)

4
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dab Bahan


3.1.1 Alat
No Alat Fungsi
1 Alat Tensi Digital Untuk mengukur tekanan darah

2 Autoclick Lancet Memberikan tusukan pada jari


untuk mengambil sample darah
3 Blood lancet Jarum yang dipasang di
Autoclick Lancet untuk
mengambil sampel darah dalam
jumlah kecil
4 Benang kasur Bahan uji untuk tangan

5 Kapas Mengelaskan kulit yang akan


disuntik dengan alcohol

3.1.2 Bahan
No Bahan Fungsi
1 Alkohol Antiseptik

2 Responden wanita dan Bahan uji


laki-laki

3.2 Prosedur
3.2.1 Gambar Anatomi
Digambar Anatomi eksternal Jantung, Anatomi internal jantung,
Lapisan penyusun dinding jantung, Sirkulasi pulmonari dan sirkulasi
sistemik, Sirkulasi hepatik portal, Sirkulasi fetal, struktur arteri, vena, dan
kapiler, Distribusi arteri dan vena-vena utama tubuh

3.2.2 Fisiologi Sirkulasi Kapiler Darah Katak

5
Dibuat garam fisiologis 0,7% dengan Nacl 0,7 gr dan 100 ml
aquadest atau 0,35 gram dan 50ml aquadest lalu ditimbang Nacl sebanyak
0,35 gr atau 350 mg kemudian dimasukkan Nacl 0,35 gr kedalam aquades
50ml lalu diaduk hingga homogen. Setelah itu, dimasukkan ke dalam botol
yang sudah diberi label Nacl 0,7% lalu Katak dibius menggunakan alcohol
70% dan simpan katak yang sudah dibius di atas kaca arloji kemudian
diamati peredaran darah menggunakan mikroskop dan diamati pembuluh
darah vena sebelum dan sesudah diberikan garam fisiologis dan diamati
perbedaannya

3.2.3 Warna Kulit

Tangan di sisi badan, dipasang dua sfigmomanometer satu pada


setiap lengan kemudian diberikan tekanan sampai 100 mmHg lalu
dicelupkan jari-jari dari satu tangan ke dalam air 35 oC dan jari tangan
yang lain ke dalam air 20 oC. Setelah itu diamati warna ujung jari tersbeut.
Apakah terjadi sianosis atau manifestasi lainnya. Kemudian setelah itu
diturunkan tekanan sfigmomanometer sampai 50 mmHg dan diamkan
sampai tangan berwarna ungu setelah itu dimasukkan jari tangan yang
sebelumnya berada di air bersuhu 35 oC ke air yang bersuhu 20 oC dan
yang sebaliknya selama tiga menit dan pertahankan pada posisi sama.
Kemudian setelah itu dikeluarkan jari dari air dan amati warna kulit pada
tangan dan lengan bawah. Dan ulangi percobaan ini pada 2 orang lainnya.
Diganti orang, celupkan jari-jari dari satu tangan ke dalam air 45 oC dan
tangan lain ke dalam air 10 oC tanpa diberi tekanan apa-apa selama lima
menit. Keluarkan kedua tangan dan diamati warna masing-masing tangan
(rosa sampai biru) dan intesitas warna (tua sampai pucat) dan ulangi
percobaan pada dua orang lainnya. Diamati juga ukuran vena dari kedua
tangan.

3.2.4 Hiperemia

 Tipe A

6
Diikatkan seutas benang kasur di atas sendi kedua pada sebuah jari
tangan. Kemudian dibiarkan beberapa menit setelah itu diamati
perubahan warna, ukuran, dan suhunya
 Tipe B
Direndam jari tangan dalam air panas (pada suhu tertinggi yang dapat
ditahan) setelah itu, diamati perubahan warna, ukuran, dan suhu yang
terjadi
3.2.5 Triple Response
Dibilas sebuah jarum pentul dengan alcohol kemudian digores kulit
dengan jarum pentul tersebut dan Diamati efek yang timbul selama 5
menit, setelah itu Amati warna kulit dan pembentukan edema

3.2.6 Kecepatan denyut jantung

Ditempatkan jemari tangan pada salah satu arteri superfisial dan


dihitung kecepatan denyut jantung pada posisi berbaring, duduk dan
berdiri. Kemudian dihitung denyut jantung Setelah latihan ringan (lari di
tempat selama 2 menit atau 10 langkah). Dan dihitung denyut jantung
Setelah latihan lebih berat (lari di tempat selama 10 menit atau 50
langkah). Setelah itu, dicatat kecepatan denyut jantung dalam
denyut/menit.

3.2.7 Denyut jantung

Ditempatkan stetoskop pada ruang antar rusuk. Dengarkan bunyi


jantung dan diberikan pemerian bunyi yang dengar dan dengarkan bunyi
jantung anggota kelas setelah ia berlari di tempat sebanyak 25 langkah,
kemudian dibandingkan dengan bunyi jantung normalnya.

3.2.8 Tekanan darah


 Penentuan tekanan darah dengan cara perabaan denyut nadi
Ditutup sekrup pentil pada bola karet yang dipegang dengan tangan
kanan. Diraba nadi pada pergelangan tangan yang akan diukur
tekanannya. Lalu berangsur-angsur kembangkan ban dengan
memompa bola. Karet dan diperhatikan tekanan saat denyut nadi

7
menghilang. Dinaikkan tekanan 10 mmHg lagi di atas tekanan nadi.
Dan diturunkan tekanan berangsur-angsur dengan cara perlahan-lahan
membuka sekrup pentil lalu turunkan terus tekanan dalam ban sampai
pada suatu saat bunyi tidak terdengar lagi

 Penentuan tekanan darah dengan cara auskultasi


Dililitkan ban pada lengan atas seperti pada cara A di atas.
tempatkan stetoskop pada percabangan arteri brakhial menjadi arteri
ulnaris dan arteri radialis. Setelah itu naikkan tekanan dalam ban,
sehingga aliran dalam arteri radialis dan ulnaris dihambat. Dan
turunkan tekanan berangsur-angsur dengan menbuka sekrup pentil
dan dicatat tekanan dimana bunyi terdengar untuk pertama kalinya,
diturunkan terus tekanan dalam ban, sampai pada suatu saat bunyi
tidak terdengar lagi setelah itu dilakukan pengukuran tekanan darah
terhadap wanita dan pria kemudian catat data dan dihitung

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan

4.1.1 Gambar Anatomi

 Anatomi eksternal jantung

 Anatomi internal jantung

 Lapisan penyusun dinding jantung

9
 Sirkulasi pulmonari dan sirkulasi sistemik

 Sirkulasi hepatik portal

 Sirkulasi fetal

 Struktur arteri, vena, dan kapilar

10
 Distribusi arteri dan vena-vena utama tubuh

4.1.2 Sirkulasi Kapiler Darah Katak


https://youtu.be/W1ea2uLC36A
 Sebelum diberikan Garam fisiologis

11
Dari video tersebut, pada pengamatan ini, dilakukan dengan cara
merentangkan selaput renang katak dibawah mikroskop. Setelah itu,
mengamati sirkulasi darahnya. Hasil yang didapatkan adalah
arteri,arteriola, vena, venula dan kapiler
 Sesudah diberikan Garam fisiologis

Pada pengamatan ini, yaitu dengan ditetesi kaki katak pada larutan
Nacl 0,7% dan kemudian mengamati selaput renang katak dibawah
mikroskop. Adapun hasilnya yang didapatkan adalah terdapat bagian
arteri,arteriola, dan kapiler.

4.1.3 Warna kulit

12
Tekanan Kualitas warna Intensitas
Suhu (oC) Ukuran vena
(mmHg) kulit warna kulit
20 Kebiruan pink sedikit Membesar
100 merah
35 Kebiruan pink Pink pucat Membesar
20 Pink netral Pucat Mengecil dari
sebelumnya
50
35 Pink sedikit Pink Mengecil
merah kemerahan
- 10 Merah Lebih tua Pembuluh
keunguan menuju merah
- 45 Kemerahan Pucat hamper Pembuluh
putih darah
membesar

- Faktor apa sajakah yang menentukan warna kulit seseorang ?


Faktor utama yang menentukan warna kulit seseorang adalah
melanin atau pigmen alami yang memberi warna pada kulit, mata,
dan rambut. Melanin memiliki peran penting pada tubuh, yaitu
untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar matahari.
Semakin banyak kadar melanin dalam tubuh, semakin gelap
pula kulit seseorang
4.1.4 Hiperemia
 Tipe A

13
 Tipe B

perubahan yang terjadi


warna ukuran suhu
Tipe A Memerah Membengkak Dingin
Tipe B Memerah Mengkerut Hangat

- Jenis hiperemia apakah yang terjadi pada percobaan A dan B di


atas ?
Pada percobaan Tipe A termasuk jenis pasif karena darah tidak
dapat keluar dari organ dengan baik, sehingga menumpuk di
pembuluh darah sedangkan pada percobaan Tipe B termasuk jenis
pasif karena terjadi ketika ada peningkatan suplai darah ke suatu
organ. Ini biasanya sebagai respons terhadap permintaan darah
yang lebih besar
- Berikan manfaat melakukan percobaan hiperemia ini ?
Untuk dapat melihat perbedaan jenis aktif dan pasif serta jadi lebih
mnegetahui pengertiannya

4.1.5 Triple Response


Efek yang timbul setelah 5 menit, reaksi merah muncul di daerah yang
ditusuk jarum karena dilasi kapiler, diikuti oleh pembengkakan edema
di sekitar cedera dalam beberapa menit

14
- Manfaat melakukan uji triple response adalah untuk mengetahui
apa yang terjadi kepada bagian yang terjadi edema dan reaksi apa
yang terjadi
- Mekanisme terjadinya triple response adalah trauma melepaskan
antigen yang berinteraksi dengan immunoglobulin E sel tiang,
yang melepaskan mediator inflamasi, terutama histamin, ke dalam
jaringan. Hal ini menyebabkan pembuluh darah kecil bocor,
memungkinkan cairan menumpuk di kulit.

4.1.6 Kecepatan denyut jantung


Jemari tangan ditempatkan pada salah satu arteri superfisila, Dihitung
selama 1 menit dan didapatkan hasil sebagai berikut :

Posisi Kecepatan denyut


jantung
Berbaring 65 denyut
Duduk 60 denyut
Berdiri 70 denyut
Latihan ringan 2 menit 87 denyut
Latihan berat 10 menit 106 nyut
- Adakah pengaruh usia terhadap kecepatan denyut jantung?
Usia seseorang dapat berpengaruh terhadap denyut nadi. Denyut
nadi maksimum pada orang lanjut usia sangat menurun (penurunan
50% dari usia remaja pada usia 80 tahun). Hal ini disebabkan
berkurangnya massa otot, dan daya maksimum otot yang dicapai
sangat berkurang.
- Bagaimanakah pengaruh bobot badan terhadap kecepatan denyut
jantung ?
Hubungan antara berat badan dengan frekuensi denyut nadi adalah
berbanding lurus, yang ditunjukkan oleh nilai r positif. Artinya
adalah bila berat badan meningkat maka frekuensi denyut nadi juga

15
meningkat, begitu juga sebaliknya nadi akan menurun bila berat
badan menurun.
- Faktor apa sajakah yang mempengaruhi denyut jantung ?
Denyut nadi pada setiap orang dapat berbeda-beda dan dapt
dipengaruhi oleh banyak factor. Diantaranya adalah usia, aktivitas
fisik, tingkat kebugaran, suhu udara, emosi, posisi dan ukuran
tubuh, serta konsumsi obat-obatan tertentu.
- Bagaimanakah pengaruh makanan atau minuman seperti kopi, teh,
alkohol, atau merokok terhadap kecepatan denyut jantung ?
Beberapa jenis makanan dan minuman bisa membuat jantung
berdebar dengan kandungan kopi, coklat, the, alcohol dan lain-lain.
Pengaruh makanan dan minuman seperti kopi, the, alcohol,
merokok dapat mempengaruhi terhadap kecepatan denyut nadi.
Denyut nadi akan lebih berdebar dan tidak beraturan.

4.1.7 Bunyi jantung


https://youtu.be/Q5-0mSydRR4
pada video tersebut seseorang melakukan pemeriksaan terhadat bunyi
jantung dan didapatkan bunyi yang berbeda sesuai dengan tempat
daerah bunyi jantung tersebut.
Mitral Valve = ruang interkostal kelima di garis tengah klavikuler
Katup tricuspid = ruang interkostal keempat di tepi sternal kiri bawah
Katup paru = ruang interkostal kedua di tepi buritan kiri
Katup aorta = ruang interkostal kedua di tepi buritan
https://youtu.be/f8kuvTN0l54
Pada video tersebut bunyi jantung pada 2 orang yang berlari selama 30
menit dan setelahnya dihitung denyut jantung selama 1 menit dan
dihasilkan A 165 denyut dengan hasil nilai kesegaran jasmani kelas
C/sedang dan B 150 denyut dengan hasil daerah kesegaran
tinggi/baik. Sedangkan pada awal sebelum berlari denyut jantung A 80
denyut dan B 85 denyut

16
- Bagaimanakah Saudara menentukan bunyi sistol dan bunyi
diastol ?
1. Fase I
Ketika memompa manset sampai suatu nilai tekanan (missal
140 mmHg) atau sampai tidak terdengar suara duk..duk..duk..
maka kegiatan memompa dihentikan. Ketika katup pengatur
udara dibuka sedikit, udara akan dikeluarkan sedikit demi
sedikit, maka tekanan manset berkurang secara bertahap.
Mendadak akan terdengar suara yang jelass, pendek-pendek,
bersifat ketukan (tapping) yang makin lama semakin keras,
suara ini dinamakan suara Korotkoff. Suara ini terdengar selama
tekanan manset diturunkan 10-14 mmHg (TEKANAN
SISTOLE)
2. Fase II
Suara berubah menjadi bising (murmur) da kerasnya berkurang
selama penurunan tekanan 15-20 mmHG
3. Fase III
Suara menjadi jelas kembali dan lebih keras selama penurunan
5-7mmHh berikutnya
4. Fase IV
Suara menjadi redup dan lemah dengna cepat selama penurunan
5-6 mmHg berikutnya (TEKANAN DIASTOLE)
5. Fase V
Suara mulai menghilang (TEKANAN DIASTOLE)
- Dapatkah bunyi jantung digunakan unguk mendiagnosa ?
Ya, karena sangat penting dalam meberi diagnose
- Apakah yang dimaksud dengan murmur ?
Murmur jantung adalah kondisi adanya suara tiupan atau desingan
yang muncul ketika aliran darah bergerak melalui jantung atau
pembuluh darah di sekitar jantung. Bunyi desingan ini bisa
terdengar dengan stetoskop dan digambarkan dengan suara seperti
“lub-dup”, yang merupakan suara katup

17
- Apa sebenarnya yang dimaksud dengan bunyi jantung ?
bunyi atau suara yang terdengar ketika kedua katup atrioventrikular
(mitral dan trikuspidal) menutup dan darah keluar dari
dalam jantung yaitu dari ventrikel kiri ke aorta kemudian ke
seluruh tubuh, dan dari ventrikel kanan ke paru-paru

4.1.8 Tekanan darah

Posisi/Kegiatan Tekanan Darah Tekanan Darah


Anggota Wanita Anggota Pria
Duduk 115/79 mmHg 111/71 mmHg
Berbaring ---- 100/64 mmHg
Berbaring, kaki 90o ---- 103/63 mmHg
Berdiri 115/80 mmHg 112/74 mmHg
Kerja Otak 123/101 mmHg 112/76 mmHg
Gerak Badan selama 120/81 mmHg 105/69 mmHg
1 menit

Mean Blood Pressure (MBP)


Rumus: Tekanan Diastolik + 1/3 (tekanan sistolik-tekanan diastolik)

Posisi/Kegiatan Tekanan Darah MBP


Anggota Wanita
Duduk 115/79 mmHg 91 mmHg
Berbaring ---- -----
Berbaring, kaki 90o ---- -----
Berdiri 115/80 mmHg 91,6 mmHg
Kerja Otak 123/101 mmHg 108,3 mmHg
Gerak Badan selama 120/81 mmHg 94 mmHg
1 menit

Posisi/Kegiatan Tekanan Darah MBP


Anggota pria

18
Duduk 111/71 mmHg 84,3 mmHg
Berbaring 100/64 mmHg 76 mmHg
Berbaring, kaki 90o 103/63 mmHg 76,3 mmHg
Berdiri 112/74 mmHg 86,6 mmHg
Kerja Otak 112/76 mmHg 88 mmHg
Gerak Badan selama 105/69 mmHg 81 mHg
1 menit

- Dari data seluruh anggota apakah ada perbedaan antara tekanan


darah wanita dan pria ?
Ada perbedaaan tekanan darah pada wanita dan pria dimana wanita
lebih besar tekanan darahnya disbanding dengan pria
- Faktor apa sajakah yang mempengaruhi tekanan darah ?
Factor yang mempengaruhi tekanan darah adalah usia, stress, jenis
kelamin, genetic, ras, obesitas, konsumsi garam, konsumsi
potassium, konsumsi alcohol dan sebagainya
- Bagaimanakah hubungan antara tekanan darah dengan perfusi
jantung ?
Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama bagi banyak
penyakit kardiovaskular. Kematian akibat komplikasi
kardiovaskular seperti kegagalan jantung, strok dan serangan
jantung dilaporkan lebih tinggi dalam kalangan pesakit yang
memiliki tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi menyebabkan
ketegangan berlebihan terhadap dinding arteri koronari. Dari masa
ke masa, tekanan tambahan ini boleh merosakkan lapisan arteri,
menjadikan ia lebih cenderung untuk membina plak dan
menyempitkan arteri. Proses ini dikenali sebagai aterosklerosis.
Darah beku akan terbentuk sekiranya arteri dipenuhi dengan plak.
Apabila arteri koronari tersekat akibat pengumpulan plak atau

19
bekuan darah, aliran darah ke otot jantung terganggu, mengganggu
bekalan oksigen dan nutrien. Hasilnya, kerosakan atau kematian
bahagian otot jantung yang berlaku itulah dipanggil serangan
jantung (myocardial infarction).
- Bagaimanakah pengaruh posisi tubuh dan aktivitas terhadap
tekanan darah ?
postur tubuh selalu dikaitkan dengan perubahan tekanan darah oleh
karena hubungannya dengan gaya gravitasi. Kompensasi tubuh
terhadap gaya gravitasi agar tekanan darah dapat normal adalah
dengan adanya refleks baroreseptor, sirkulasi serebrum, pompa
otot rangka, dsb. Hal yang perlu dilakukan dengan menjaga
tekanan darah tetap dalam keadaan normal dengan cara : hindari
berdiri dengan tiba - tiba setelah berbaring atau duduk, olahraga
teratur sesuai dengan kemampuan, hindari makan makanan yang
terlalu asin, makan makanan sehat dan bergizi tepat waktu, minum
air putih minimal 2 liter perhari, kelola stress psikologis.
- Sebutkan 3 kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi
hipertensi ?
a. diuretika tiazida
b. antagonis-Ca
c. beta blocker
- Berikan juga contoh obat untuk mengatasi hipotensi.
a. obat vasopressin
b. catecholamine
- Adakah pengaruh hormonal, makanan minuman seperti alkohol,
kopi, teh, dan merokok terhadap tekanan kecepatan denyut
jantung?
Beberapa jenis makanan dan minuman bisa membuat jantung
berdebar dengan kandungan kopi, coklat, the, alcohol dan lain-lain.
Pengaruh makanan dan minuman seperti kopi, the, alcohol,
merokok dapat mempengaruhi terhadap kecepatan denyut nadi.
Denyut nadi akan lebih berdebar dan tidak beraturan.

20
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan percobaan pada warna kulit, hyperemia,
triple response, kecepataan denyut jantung, bunyi jantung dan tekanan darah.
Pada warna kulit, dilakukan percobaan untuk melihat kualitas warna
kulit, intensitas warna kulit, dan ukuran vena yang sudah diteliti sesuai
dengan tekanan mmHg dan suhunya. Pada tekanan 100 dengan suhu 20 oC
terjadi warna kebiruan dengan intensitas pink sedikit merah dan ukuran vena
membesar. Pada suhu 35 oC terjadi warna kebiruan pink dengan intesitas
warna pink sedikit merah dan ukuran vena membesar. Dan pada tekanan 50
mmHg, Pada suhu 10 oC terjadi warna merah keunguan denagn intesitas
warna lebih tua menuju merah. Pada suhu 20 oC terjadi warna pink netral
dengan intesitas warna pucat dan ukuran vena mengecil dari sebelumnya.
Pada suhu 35 oC terjadi warna pink sedikit merah dengan intesitas warna pink
kemerahan dan ukuran vena menjadi mengecil. Pada suhu 45 oC terjadi warna
kemerahan dengan intesitas warna pucat hamper putih dan ukuran vena
membesar.
Hiperemia adalah peningkatan jumlah darah di pembuluh suatu organ
atau jaringan di tubuh. Pada percobaan ini terdapat tipe A dan tipe B. pada
tipe Atermasuk jenis pasif karena darah tidak dapat keluar dari organ dengan
baik. Perubahan yang terjadi ketika jari telunjuk dililitkan oleh benang Kasur
adalah warna menjadi memerah, membengkak dan suhunya menjadi dingin.
Sedangkan tipe B termasuk jenis aktif karena terjadi ketika ada peningkatan
suplai darah ke suatu organ. Perubahan yang terjadi ketika jari di rendam di
air panas adalah warna menjadi memerah, mengkerut dan suhu menjadi
panas karena direndam oleh air panas.
Triple response adalah Tiga respons peredaran darah kardinal kulit
(yaitu kemerahan, pembentukan suar atau pembilasan kulit yang berdekatan,
dan pembentukan atau pembengkakan paus) terhadap segala bentuk cedera,
seperti tusukan, goresan, luka bakar, paparan agen kimia korosif, dan
sebagainya. Pada percobaan ini jari telunjuk di tusuk menggunakan blood
lancet dan terjadi efek yang timbul setelah 5 menit, reaksi merah muncul di

21
daerah yang ditusuk jarum karena dilasi kapiler dan diikuti dengan
pembengkakan edema di sekitar cedera dalam beberapa menit.
Pada kecepatan denyut jantung, jeamri tangan ditempatkan pada salah
satu arteri superfisial dan dihitung selama 1 menit untuk mendapatkan hasil
kecepatan denyut jantung. Pada posisi berbaring dihasilkan 65 denyut, posisi
duduk 60 denyut, posisi berdiri 70 denyut, pada latihan ringan yaitu berjalan
10 langkah 87 denyut dan latihan berat berjalan 50 langkah dihasilkan denyut
106 denyut. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa, semakin melakukan
pekerjaan yang berat maka denyut jantung pun akan semakin cepat.
Tekanan darah adalah ukuran kekuatan yang digunakan jantung untuk
memompa darah ke seluruh tubuh. Pada percobaan ini dilakukan dengan
mengambil response wanita dan laki-laki untuk dilihat perbedaannya. Pada
wanita posisi duduk tekanan darah 115/79 mmHg dan pria 111/71 mmHg.
Pada posisi berbaring pria 100/64 mmHg. Pada posisi berbaring dengan kaki
di angkat 90 derajat 103/63 mmHg. Pada posisi berdiri pada wanita 115?80
mmHg dan pria 112/74 mmHg. Pada kerja otak pada wanita 123/101 mmHg
dan pria 112/76 mmHg dan pada gerak badan selama 1 menit wanita 120/81
mmHg dan pria 105/69 mmHg. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa
tekanan darah dapat dilihat dari beberapa factor contohnya faktor usia, jenis
kelamin.

22
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada praktikum ini, didapatkan hasil gambar anatomi eksternal dan
internal jantung, gambar lapisan dinding jantung, gambar sirkulasi pulmonalis dan
sirkulasi sistemik, gambar struktur vena arteri dan kapiler, gambar distribusi arteri
dan vena-vena tubuh, gambar sirkulasi hepatic portal dan gambar sirkulasi fetal.
Selanjutnya sistem sirkulasi pada katak, hiperemia tipe A dan tipe B, triple
response, kecepatan denyut jantung, bunyi jantung dan tekanan darah.

Makanan dan minuman dapat mempengaruhi terhadap kecepatan denyut


nadi. Denyut nadi akan lebih berdebar dan tidak beraturan. Factor yang dapat
mempengaruhi tekanan darah adalah usia, strees, genetic, jenis kelamin, obesitas,
konsumsi garam, konsumsi potassium, konsumsi alcohol. Hal yang perlu
dilakukan dengan menjaga tekanan darah tetap dalam keadaan normal dengan
cara : hindari berdiri dengan tiba - tiba setelah berbaring atau duduk, olahraga
teratur sesuai dengan kemampuan, hindari makan makanan yang terlalu asin,
makan makanan sehat dan bergizi tepat waktu, minum air putih minimal 2 liter
perhari, kelola stress psikologis.

23
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachman,R.,Indah.H.,Nany,A.2016.Hubungan Asupan Natrium.Frekunsi


dan Durasi Aktivitas Fisik Terhadap Tekanan Darah Lansia di Panti
Sosial.Tresna Werdha budi sejahtera dan bina lara budi luhur kota
Pekanbaru, Kalimantan Selatan.jurnal of The Indonesian nutrition
Association (p-ISSN; 0436-0265)

Campbell,Reece and Mitchell, 2008. Biologi edisi ke lima jilid 3.Jakarta :


erlangga

Nurachman, Elly, 2009. Pengantar asuham keperawatan dengan gangguan


sistem kardiovaskuler. Jakarta : Penerbit Salemba Medika

Ronny..,Setiawan.,Fatimah, 2009. Fisiologi Kardiovaskuler berbasis masalah


keperatan. Jakarta : EGC

Syaifuddin,2011. Anatomi fisiologi untuk keperawatan dan kebidanan edisi 4.


Jakarta : EGC

24

Anda mungkin juga menyukai