Anda di halaman 1dari 19

JURNAL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM KARDIOVASKULER

Nama : Annisa

Kelas :A

Asisten : Riska Permatasari

I. Hari/Tanggal : Selasa, 13 April 2021

II. Judul Praktikum : Sistem Kardiovaskuler

III. Tujuan Praktikum :

III.1 Menentukan bagian-bagian anatomi eksternal dan internal jantung.


III.2 Menjelaskan sirkulasi pulmonari, sistemik, hepatik portal, dan fetal.
III.3 Menentukan struktur anatomi arteri, vena dan kapilari.
III.4 Menentukan lokasi arteri dan vena utama tubuh.
III.5 Menentukan bunyi dan kecepatan denyut jantung.
III.6 Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi warna kulit seseorang.
III.7 Menentukan tekanan darah dan faktor yang mempengaruhi tekanan darah.

IV. Prinsip praktikum :


Sistem kardiovaskuler yaitu sistem yang secara umum berperan mengedarkan
darah keseluruh tubuh sekaligus membawa oksigen dan zat gizi ke semua jaringan
tubuh serta mengangkut semua zat buangan. Sistem kardiovaskuler terdiri dari
jantung dan pembuluh darah.
V. Alat dan Bahan :
V.1Alat
- Alat Tensi Digital
- Blood Lancet
- Autoclick Lancet
- Kapas
- Benang kasur
V.2Bahan
- Alcohol
- Responden wanita dan pria

VI. Prosedur (Bagan alir) :


VI.1 Gambar Anatomi

START

Digambar 1 Anatomi eksternal Jantung


Digambar 2a Anatomi internal jantung
Digambar 2b Lapisan penyusun dinding jantung
Digambar 3a Sirkulasi pulmonari dan sirkulasi sistemik
Digambar 3b Sirkulasi hepatik portal
Digambar 3c Sirkulasi fetal
Digambar 4 struktur arteri, vena, dan kapilari
Digambar 5 Distribusi arteri dan vena-vena utama tubuh

SELESAI
VI.2 Fisiologi Sirkulasi Kapiler Darah Katak

START

Dibuat garam fisiologis 0,7% dengan Nacl 0,7 gr dan 100 ml aquadest
atau 0,35 gram dan 50ml aquadest
Ditimbang Nacl sebanyak 0,35 gr atau 350 mg
Dimasukkan Nacl 0,35 gr kedalam aquades 50ml lalu diaduk hingga
homogen
Dimasukkan ke dalam botol yang sudah diberi label Nacl 0,7%
Katak dibius menggunakan alcohol 70%
Simpan katak yang sudah dibius di atas kaca arloji
Diamati peredaran darah menggunakan mikroskop
Diamati pembuluh darah vena sebelum dan sesudah diberikan garam
fisiologis
Diamati perbedaannya dan

SELESAI

VI.3 Warna Kulit

START

Tangan di sisi badan, dipasang dua sfigmomanometer satu pada setiap


lengan.
Diberikan tekanan sampai 100 mmHg.
Dicelupkan jari-jari dari satu tangan ke dalam air 35 oC dan jari tangan
yang lain ke dalam air 20 oC.
Diamati warna ujung jari tersbeut. Apakah terjadi sianosis atau
manifestasi lainnya.
Diturunkan tekanan sfigmomanometer sampai 50 mmHg dan diamkan
sampai tangan berwarna ungu.
Dimasukkan jari tangan yang sebelumnya berada di air bersuhu 35 oC ke
air yang bersuhu 20 oC dan yang sebaliknya selama tiga menit dan
pertahankan pada posisi sama.
Dikeluarkan jari dari air dan amati warna kulit pada tangan dan lengan
bawah.
Diulangi percobaan ini pada 2 orang lainnya.
Diganti orang, celupkan jari-jari dari satu tangan ke dalam air 45 oC dan
tangan lain ke dalam air 10 oC tanpa diberi tekanan apa-apa selama lima
menit. Keluarkan kedua tangan dan diamati warna masing-masing
tangan (rosa sampai biru) dan intesitas warna (tua sampai pucat).
Diulangi percobaan pada dua orang lainnya.
Diamati juga ukuran vena dari kedua tangan.

SELESAI

VI.4 Hiperemia
VI.4.1 Tipe A

START

Diikatkan seutas benang kasur di atas sendi kedua pada sebuah


jari tangan.
Dibiarkan beberapa menit.
Diamati perubahan warna, ukuran, dan suhu.

SELESAI

VI.4.2 Tipe B

START

Direndam jari tangan dalam air panas (pada suhu tertinggi yang
dapat ditahan)
Diamati perubahan warna, ukuran, dan suhu yang terjadi

SELESAI
VI.5 Triple Response

START

Dibilas sebuah jarum pentul dengan alkohol


Digores kulit dengan jarum pentul tersebut
Diamati efek yang timbul selama 5 menit, Amati warna kulit dan
pembentukan edema

SELESAI

VI.6 Kecepatan Denyut Jantung

START

Ditempatkan jemari tangan pada salah satu arteri superfisial dan


dihitung kecepatan denyut jantung pada posisi berbaring, duduk
dan berdiri
Dihitung denyut jantung Setelah latihan ringan (lari di tempat
selama 2 menit atau 10 langkah).
Dihitung denyut jantung Setelah latihan lebih berat (lari di tempat
selama 10 menit atau 50 langkah).
Dicatat kecepatan denyut jantung dalam denyut/menit.

SELESAI
VI.7 Denyut Jantung

START

Ditempatkan stetoskop pada ruang antar rusuk.


Dengarkan bunyi jantung dan diberikan pemerian bunyi yang
dengar.
Dengarkan bunyi jantung anggota kelas setelah ia berlari di tempat
sebanyak 25 langkah, kemudian dibandingkan dengan bunyi
jantung normalnya.

SELESAI

VI.8 Tekanan Darah


VI.8.1 Penentuan tekanan darah dengan cara perabaan denyut nadi

START
Ditutup sekrup pentil pada bola karet yang dipegang
dengan tangan kanan.
Diraba nadi pada pergelangan tangan yang akan diukur
tekanannya.
Berangsur-angsur kembangkan ban dengan memompa bola
Karet dan diperhatikan tekanan saat denyut nadi
menghilang.
Dinaikkan tekanan 10 mmHg lagi di atas tekanan nadi.
Diturunkan tekanan berangsur-angsur dengan cara
perlahan-lahan membuka sekrup pentil.
Diturunkan terus tekanan dalam ban sampai pada suatu saat
bunyi tidak terdengar lagi

SELESAI
VI.8.2 Penentuan tekanan darah dengan cara auskultasi

START

Dililitkan ban pada lengan atas seperti pada cara A di atas.


Ditempatkan stetoskop pada percabangan arteri brakhial
menjadi arteri ulnaris dan arteri radialis.
Dinaikkan tekanan dalam ban, sehingga aliran dalam arteri
radialis dan ulnaris dihambat.
Diturunkan tekanan berangsur-angsur dengan menbuka
sekrup pentil dan dicatat tekanan dimana bunyi terdengar
untuk pertama kalinya
Diturunkan terus tekanan dalam ban, sampai pada suatu
saat bunyi tidak terdengar lagi
Dilakukan pengukuran tekanan darah terhadap wanita dan
pria
Dicatat data dan dihitung

SELESAI

VII. Hasil
VII.1 Gambar Anatomi
VII.1.1 Anatomi eksternal jantung
VII.1.2 Anatomi internal jantung

VII.1.3 Lapisan penyusun dinding jantung

VII.1.4 Sirkulasi pulmonari dan sirkulasi sistemik

VII.1.5 Sirkulasi hepatik portal


VII.1.6 Sirkulasi fetal

VII.1.7 struktur arteri, vena, dan kapilar

VII.1.8 Distribusi arteri dan vena-vena utama tubuh


VII.2 Sirkulasi Kapiler Darah Katak
https://youtu.be/W1ea2uLC36A
7.2.1 Sebelum diberikan Garam fisiologis

Dari video tersebut, pada pengamatan ini, dilakukan dengan cara merentangkan
selaput renang katak dibawah mikroskop. Setelah itu, mengamati sirkulasi darahnya.
Hasil yang didapatkan adalah arteri,arteriola, vena, venula dan kapiler
7.2.2 Sesudah diberikan Garam fisiologis

Pada pengamatan ini, yaitu dengan ditetesi kaki katak pada larutan Nacl 0,7% dan
kemudian mengamati selaput renang katak dibawah mikroskop. Adapun hasilnya
yang didapatkan adalah terdapat bagian arteri,arteriola, dan kapiler.
Tekanan Kualitas warna Intensitas warna
Suhu (oC) Ukuran vena
(mmHg) kulit kulit

20 Kebiruan pink sedikit Membesar


100 merah

35 Kebiruan pink Pink pucat Membesar

20 Pink netral Pucat Mengecil dari


sebelumnya
50
35 Pink sedikit Pink kemerahan Mengecil
merah

- 10 Merah keunguan Lebih tua Pembuluh


menuju merah

- 45 Kemerahan Pucat hamper Pembuluh darah


putih membesar

VII.3 Warna kulit

 Faktor apa sajakah yang menentukan warna kulit seseorang ?


Faktor utama yang menentukan warna kulit seseorang adalah melanin atau
pigmen alami yang memberi warna pada kulit, mata, dan rambut. Melanin
memiliki peran penting pada tubuh, yaitu untuk melindungi kulit dari kerusakan
akibat radiasi sinar matahari. Semakin banyak kadar melanin dalam tubuh,
semakin gelap pula kulit seseorang
VII.4 Hiperemia
VII.4.1 Tipe A

VII.4.2 Tipe B

perubahan yang terjadi


warna ukuran suhu
Tipe A Memerah Membengkak Dingin
Tipe B Memerah Mengkerut Hangat
 Jenis hiperemia apakah yang terjadi pada percobaan A dan B di atas ?
Pada percobaan Tipe A termasuk jenis pasif karena darah tidak dapat keluar dari
organ dengan baik, sehingga menumpuk di pembuluh darah sedangkan pada
percobaan Tipe B termasuk jenis pasif karena terjadi ketika ada peningkatan
suplai darah ke suatu organ. Ini biasanya sebagai respons terhadap permintaan
darah yang lebih besar
 Berikan manfaat melakukan percobaan hiperemia ini ?
Untuk dapat melihat perbedaan jenis aktif dan pasif serta jadi lebih mnegetahui
pengertiannya

VII.5 Triple Response


Efek yang timbul setelah 5 menit, reaksi merah muncul di daerah yang ditusuk jarum
karena dilasi kapiler, diikuti oleh pembengkakan edema di sekitar cedera dalam
beberapa menit
 Manfaat melakukan uji triple response adalah untuk mengetahui apa yang terjadi
kepada bagian yang terjadi edema dan reaksi apa yang terjadi
 Mekanisme terjadinya triple response adalah trauma melepaskan antigen yang
berinteraksi dengan immunoglobulin E sel tiang, yang melepaskan mediator
inflamasi, terutama histamin, ke dalam jaringan. Hal ini menyebabkan pembuluh
darah kecil bocor, memungkinkan cairan menumpuk di kulit.

VII.6 Kecepatan denyut jantung


Jemari tangan ditempatkan pada salah satu arteri superfisila, Dihitung selama 1 menit
dan didapatkan hasil sebagai berikut :

Posisi Kecepatan denyut


jantung

Berbaring 65 denyut

Duduk 60 denyut

Berdiri 70 denyut

Latihan ringan 2 menit 87 denyut

Latihan berat 10 menit 106 denyut

 Adakah pengaruh usia terhadap kecepatan denyut jantung?


Usia seseorang dapat berpengaruh terhadap denyut nadi. Denyut nadi maksimum
pada orang lanjut usia sangat menurun (penurunan 50% dari usia remaja pada usia
80 tahun). Hal ini disebabkan berkurangnya massa otot, dan daya maksimum otot
yang dicapai sangat berkurang.
 Bagaimanakah pengaruh bobot badan terhadap kecepatan denyut jantung ?
Hubungan antara berat badan dengan frekuensi denyut nadi adalah berbanding
lurus, yang ditunjukkan oleh nilai r positif. Artinya adalah bila berat badan
meningkat maka frekuensi denyut nadi juga meningkat, begitu juga sebaliknya
nadi akan menurun bila berat badan menurun.
 Faktor apa sajakah yang mempengaruhi denyut jantung ?
Denyut nadi pada setiap orang dapat berbeda-beda dan dapt dipengaruhi oleh
banyak factor. Diantaranya adalah usia, aktivitas fisik, tingkat kebugaran, suhu
udara, emosi, posisi dan ukuran tubuh, serta konsumsi obat-obatan tertentu.
 Bagaimanakah pengaruh makanan atau minuman seperti kopi, teh, alkohol, atau
merokok terhadap kecepatan denyut jantung ?
Beberapa jenis makanan dan minuman bisa membuat jantung berdebar dengan
kandungan kopi, coklat, the, alcohol dan lain-lain. Pengaruh makanan dan
minuman seperti kopi, the, alcohol, merokok dapat mempengaruhi terhadap
kecepatan denyut nadi. Denyut nadi akan lebih berdebar dan tidak beraturan.

VII.7 Bunyi jantung


https://youtu.be/Q5-0mSydRR4
pada video tersebut seseorang melakukan pemeriksaan terhadat bunyi jantung dan
didapatkan bunyi yang berbeda sesuai dengan tempat daerah bunyi jantung tersebut.
Mitral Valve = ruang interkostal kelima di garis tengah klavikuler
Katup tricuspid = ruang interkostal keempat di tepi sternal kiri bawah
Katup paru = ruang interkostal kedua di tepi buritan kiri
Katup aorta = ruang interkostal kedua di tepi buritan
https://youtu.be/f8kuvTN0l54
Pada video tersebut bunyi jantung pada 2 orang yang berlari selama 30 menit dan
setelahnya dihitung denyut jantung selama 1 menit dan dihasilkan A 165 denyut
dengan hasil nilai kesegaran jasmani kelas C/sedang dan B 150 denyut dengan hasil
daerah kesegaran tinggi/baik. Sedangkan pada awal sebelum berlari denyut jantung A
80 denyut dan B 85 denyut
 Bagaimanakah Saudara menentukan bunyi sistol dan bunyi diastol ?
1. Fase I
Ketika memompa manset sampai suatu nilai tekanan (missal 140 mmHg) atau
sampai tidak terdengar suara duk..duk..duk.. maka kegiatan memompa
dihentikan. Ketika katup pengatur udara dibuka sedikit, udara akan
dikeluarkan sedikit demi sedikit, maka tekanan manset berkurang secara
bertahap. Mendadak akan terdengar suara yang jelass, pendek-pendek, bersifat
ketukan (tapping) yang makin lama semakin keras, suara ini dinamakan suara
Korotkoff. Suara ini terdengar selama tekanan manset diturunkan 10-14
mmHg (TEKANAN SISTOLE)
2. Fase II
Suara berubah menjadi bising (murmur) da kerasnya berkurang selama
penurunan tekanan 15-20 mmHG
3. Fase III
Suara menjadi jelas kembali dan lebih keras selama penurunan 5-7mmHh
berikutnya
4. Fase IV
Suara menjadi redup dan lemah dengna cepat selama penurunan 5-6 mmHg
berikutnya (TEKANAN DIASTOLE)
5. Fase V
Suara mulai menghilang (TEKANAN DIASTOLE)
 Dapatkah bunyi jantung digunakan unguk mendiagnosa ?
Ya, karena sangat penting dalam meberi diagnosa
 Apakah yang dimaksud dengan murmur ?
Murmur jantung adalah kondisi adanya suara tiupan atau desingan yang muncul
ketika aliran darah bergerak melalui jantung atau pembuluh darah di sekitar
jantung. Bunyi desingan ini bisa terdengar dengan stetoskop dan digambarkan
dengan suara seperti “lub-dup”, yang merupakan suara katup
 Apa sebenarnya yang dimaksud dengan bunyi jantung ?
bunyi atau suara yang terdengar ketika kedua katup atrioventrikular (mitral dan
trikuspidal) menutup dan darah keluar dari dalam jantung yaitu dari ventrikel kiri
ke aorta kemudian ke seluruh tubuh, dan dari ventrikel kanan ke paru-paru

VII.8 Tekanan darah

Posisi/Kegiatan Tekanan Darah Tekanan Darah


Anggota Wanita Anggota Pria

Duduk 115/79 mmHg 111/71 mmHg

Berbaring ---- 100/64 mmHg

Berbaring, kaki 90o ---- 103/63 mmHg

Berdiri 115/80 mmHg 112/74 mmHg

Kerja Otak 123/101 mmHg 112/76 mmHg

Gerak Badan selama 1 120/81 mmHg 105/69 mmHg


menit

Mean Blood Pressure (MBP)


Rumus: Tekanan Diastolik + 1/3 (tekanan sistolik-tekanan diastolik)

Posisi/Kegiatan Tekanan Darah MBP


Anggota Wanita

Duduk 115/79 mmHg 91 mmHg

Berbaring ---- -----

Berbaring, kaki 90o ---- -----

Berdiri 115/80 mmHg 91,6 mmHg

Kerja Otak 123/101 mmHg 108,3 mmHg

Gerak Badan selama 1 120/81 mmHg 94 mmHg


menit
Posisi/Kegiatan Tekanan Darah MBP
Anggota pria

Duduk 111/71 mmHg 84,3 mmHg

Berbaring 100/64 mmHg 76 mmHg

Berbaring, kaki 90o 103/63 mmHg 76,3 mmHg

Berdiri 112/74 mmHg 86,6 mmHg

Kerja Otak 112/76 mmHg 88 mmHg

Gerak Badan selama 1 105/69 mmHg 81 mmHg


menit

 Dari data seluruh anggota apakah ada perbedaan antara tekanan darah wanita dan
pria ?
Ada perbedaaan tekanan darah pada wanita dan pria dimana wanita lebih besar
tekanan darahnya disbanding dengan pria
 Faktor apa sajakah yang mempengaruhi tekanan darah ?
Factor yang mempengaruhi tekanan darah adalah usia, stress, jenis kelamin,
genetic, ras, obesitas, konsumsi garam, konsumsi potassium, konsumsi alcohol
dan sebagainya
 Bagaimanakah hubungan antara tekanan darah dengan perfusi jantung ?
Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama bagi banyak penyakit
kardiovaskular. Kematian akibat komplikasi kardiovaskular seperti kegagalan
jantung, strok dan serangan jantung dilaporkan lebih tinggi dalam kalangan
pesakit yang memiliki tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi menyebabkan
ketegangan berlebihan terhadap dinding arteri koronari. Dari masa ke masa,
tekanan tambahan ini boleh merosakkan lapisan arteri, menjadikan ia lebih
cenderung untuk membina plak dan menyempitkan arteri. Proses ini dikenali
sebagai aterosklerosis. Darah beku akan terbentuk sekiranya arteri dipenuhi
dengan plak. Apabila arteri koronari tersekat akibat pengumpulan plak atau
bekuan darah, aliran darah ke otot jantung terganggu, mengganggu bekalan
oksigen dan nutrien. Hasilnya, kerosakan atau kematian bahagian otot jantung
yang berlaku itulah dipanggil serangan jantung (myocardial infarction).
 Bagaimanakah pengaruh posisi tubuh dan aktivitas terhadap tekanan darah ?
postur tubuh selalu dikaitkan dengan perubahan tekanan darah oleh karena
hubungannya dengan gaya gravitasi. Kompensasi tubuh terhadap gaya gravitasi
agar tekanan darah dapat normal adalah dengan adanya refleks baroreseptor,
sirkulasi serebrum, pompa otot rangka, dsb. Hal yang perlu dilakukan dengan
menjaga tekanan darah tetap dalam keadaan normal dengan cara : hindari berdiri
dengan tiba - tiba setelah berbaring atau duduk, olahraga teratur sesuai dengan
kemampuan, hindari makan makanan yang terlalu asin, makan makanan sehat dan
bergizi tepat waktu, minum air putih minimal 2 liter perhari, kelola stress
psikologis.

 Sebutkan 3 kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi hipertensi ?


- diuretika tiazida
- antagonis-Ca
- beta blocker
 Berikan juga contoh obat untuk mengatasi hipotensi.
- obat vasopressin
- catecholamine
 Adakah pengaruh hormonal, makanan minuman seperti alkohol, kopi, teh, dan
merokok terhadap tekanan kecepatan denyut jantung ?
Beberapa jenis makanan dan minuman bisa membuat jantung berdebar dengan
kandungan kopi, coklat, the, alcohol dan lain-lain. Pengaruh makanan dan
minuman seperti kopi, the, alcohol, merokok dapat mempengaruhi terhadap
kecepatan denyut nadi. Denyut nadi akan lebih berdebar dan tidak beraturan.

VIII. Kesimpulan
Pada praktikum ini, didapatkan hasil gambar anatomi eksternal dan internal
jantung, gambar lapisan dinding jantung, gambar sirkulasi pulmonalis dan sirkulasi
sistemik, gambar struktur vena arteri dan kapiler, gambar distribusi arteri dan vena-
vena tubuh, gambar sirkulasi hepatic portal dan gambar sirkulasi fetal. Selanjutnya
sistem sirkulasi pada katak, hiperemia tipe A dan tipe B, triple response, kecepatan
denyut jantung, bunyi jantung dan tekanan darah.
Makanan dan minuman dapat mempengaruhi terhadap kecepatan denyut nadi.
Denyut nadi akan lebih berdebar dan tidak beraturan. Factor yang dapat
mempengaruhi tekanan darah adalah usia, strees, genetic, jenis kelamin, obesitas,
konsumsi garam, konsumsi potassium, konsumsi alcohol. Hal yang perlu dilakukan
dengan menjaga tekanan darah tetap dalam keadaan normal dengan cara : hindari
berdiri dengan tiba - tiba setelah berbaring atau duduk, olahraga teratur sesuai dengan
kemampuan, hindari makan makanan yang terlalu asin, makan makanan sehat dan
bergizi tepat waktu, minum air putih minimal 2 liter perhari, kelola stress psikologis.

Anda mungkin juga menyukai