NO
1.
2.
3.
Waktu
10 menit pertama
Volume Urin
0 mL
10 menit kedua
10 menit ketiga
10,5 mL
1,3mL
Hasil percobaan pada tabel diatas menunjukkan adanya peningkatan volume urin
pada pemberian flurosemid dari 10 menit pertama ke 10 menit kedua. Peningkatan
jumlah urin cukup signifikan sebesar 10,5 mL. Hal ini menjadi bukti beberapa
penelitian yang mengungkapkan bahwa flurosemid merupakan obat dari golongan
diuretic kuat yang paling sering diresepkan untuk menurunkan volume urine. Pada
kasus kelebihan cairan tubuh, pembatasan cairan dilakukan dengan pemberian
diuretic yang salah satunya adalah flurosemid (Thitima Doungngern et al, 2012).
Peningkatan yang cukup besar dalam waktu 10 menit sesuai dengan teori
furosemide memiliki waktu paruh yang pendek. Disamping itu senyawa aktif
dalam obat ini merupakan senyawa yang ada pada obat-obat dengan kerja cepat.
Furosemide juga merupakan obat yang poten karena mekanisme kerjanya
berlangsung di ansa henle memungkinkan obat ini menghambat lebih banyak
reabsorbsi elektrolit dibanding obat golongan lain (Henly Lucida et al, 2006)
Penurunan volume urin yang terjadi pada 10 menit ketiga dapat dicurigai sebagai
kesalahan pada percobaan seperti urin kelinci tidak tertampung sempurna. Hal ini
tidak dipengaruhi oleh waktu kerja furosemide. Sekalipun telah dikatakan
furosemide memiliki waktu paruh yang pendek, namun obat ini dapat bertahan
sampai 4 jam sebelum akhirnya disekresikan dalam urin (Richard A Harvey et al,
2013). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penurunan volume urin dalam waktu
30 menit pada percobaan ini bukanlah pengaruh kerja furosemide melainkan
faktor kekurangtepatan melakukan perocaan.
Waktu
10 menit pertama
10 menit kedua
10 menit ketiga
Volume Urin
2,2 mL
2,1 mL
11 mL