Anda di halaman 1dari 10

JURNAL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM REPRODUKSI

Nama : Annisa

Kelas :A

Asisten : Riska Permatasari

I. Hari/Tanggal : Selasa,6 April 2021

II. Judul Praktikum : Sistem Reproduksi

III. Tujuan Praktikum :

III.1 Fungsi-fungsi organ yang terlibat dalam sistem reproduksi manusia serta
perannya masing-masing
III.2 Fungsi sistem reproduksi
III.3 Mengapa harus mempelajari siklus estrus

IV. Prinsip praktikum :


Memahami dan mempelajari sistem reproduksi pada manusia serta mempelajari
penampang melintang tubulus seminiferosa, perkembangan folikel dalam ovarium
serta peristiwa yang terjadi pada setiap tahap perkembangan ovum selama 1 minggu
setelah fertilisasi dan menjelaskan perjalanan dan nasib telur setelah dibuahi

V. Alat dan Bahan :


V.1Alat
- Alat bedah
- Staining far
- mikroskop
- cover dan kaca objek
- pipet tetes
V.2Bahan
- Larutan NACL 1%
- Albumin (putih telur)
- Metilen blue
- Hamster
- Alkohol

VI. Prosedur (Bagan alir) :


VI.1 Sistem Reproduksi Manusia

START
Dijelaskan Sistem reproduksi laki-laki
Dijelaskan Sistem reproduksi wanita
Dilengkapi penampang melintang tubulus seminiferosa
Dilengkapi perkembangan folikel dalam ovarium
Dilengkapi peristiwa yang terjadi pada setiap tahap perkembangan
ovum selama 1 minggu setelah fertilisasi
Dijelaskan perjalanan dan nasib telur setelah dibuahi
Diamati bagian-bagian penyusun plasenta dan dijelaskan fungsi
masing-masing bagian plasenta

SELESAI
VI.2 Pembuatan Apusan

START
Kasa objek dioleskan dengan albumin (putih telur)
Hamster betina disiapkan
NaCL 1% diambil dengan pipet tetes
Nacl 1% dimasukkan kedalam vagina hamster betina lalu dihisap
kembali
Apusan vagina hamster diteteskan pada objek glass
Apusan vagina diratakan
Apusan vagina dikeringkan
Alkohol diteteskan pada apusan vagina yang telah dikeringkan
Selanjutnya metilen blue diteteskan untuk pewarnaan apusan vagina
Apusan vagina dibilas dengan aquadest
Preparat diamati dengan mikroskop

SELESAI
VII. Hasil
VII.1 Sistem Reproduksi Manusia
VII.1.1 Sistem reproduksi laki-laki
https://youtu.be/JUlG4KhJjTo

pada alat reproduksi pria terdapat Skrotum, skrotum atau kantong


pembungkus testis dapat memiliki kemampuan mengerut dan mengendur
karena terdapat otot polos yang dinamakan otot dartos dan dapat mengatur
suhu bagi testis.
Testis, testis memiliki jumlah sepasang. Testis memiliki peranan yang
sangat penting untuk menghasilkan sperma yang dibentuk di tubulus
seminiferosa . di testis juga dapat menghasilkan hormon, yaitu hormon
estrogen dan testosteron. Ada 3 komponen di dalam testis yaitu Tubukus
seminiferus, sel sertoli dan sel leydig
Epididimis tempat pematangan sperma dan penyimpanan sperma pertama.
Jadi sperma yang terdapat di seminiferus belum dewasa makan dimatangkan
di epididimis setelah matang akan lanjut ke vas deferen yang akan
mengantarkan sperma menuju vesica seminalis
Vesica seminalis sperma diberi nutrisi dan dihasilkan getah semen yang
berwarna putih
Kelenjar prostat tempat bertemunya saluran sperma dengan saluran urin
selanjutnya menuju Kelenjar cowper yang menghasilkan getah basa bagi
sperma
Penis untuk dikeluarkannya sperma, di penis ada jaringan erektil yang
akan membuat penis mampu berelaksasidan berkontraksi. Di penis ada bagian
kepala penis yaitu glans penis di glans penis terdapat kulit pelindung

VII.1.2 Sistem reproduksi perempuan


https://youtu.be/3V3O3H5gX48

reproduksi pada wanita ada internal (bagian dalam) dan eksternal


(bagian luar) struktur reproduksi eksternal ada dua yaitu klitoris dan labium
minor dan mayor. Klitoris adalah salah satu titik rangsangan seksual yang
paling sensitif karena mengandung ujung saraf. Dan labium mayor dan minor
yang mengelilingi lubang vagina
lalu ada internal bagian dalam, ada ovarium yang berfungsi untuk
menghasilkan ovum. Proses menghasilkan ovum dari ovarium disebut ovulasi.
Ovarium dikenal juga sebagai gona betina yang berjumlah sepasang
bentuknya seperti kacang almond. Di dalam ovarium terdapat struktur kecil
yang mirip kantung disebut dengan folikel.
Di dalam folikel terdapat ovum yang belum matang yang dikenal dengan
oosit. Folikel memiliki jumlah yang sangat banyak kurang lebih sekitar
400.000 dan akan berkurang seiring bertambahnya umur wanita folikel secara
bertahap berkurang jumlahnya sampai pada saat menopause dan berhentinya
fungsi reproduksi, beberapa folikel yang tersisa mengalami degenerasi
Oviduk/tuba falopii letaknya memanjang dari rahim menuju lubang
yang berbentuk corong di setiap ovarium setelah ovulasi ovum akan
meninggalkan menuju tuba falopii yang akan menunggu bertemu dengan
sperma, setelah bertemu dengan sperma maka akan terjadi fertilisasi atau
meleburnya sperma dan ovum untuk menghasilkan zigot yang akan
berkembang menjadi janin dibagian rahim
Rahim / uterus bagian tebal yang berotot yang dapat menampung janin.
Lapisan dalam bagian rahim dikenal sebagai endometrium yang kaya akan
pembuluh darah . ketika terjadi mentruasi endometrium akan meluruh, jadi
mentruasi dikenal dengan meluruhnya bagian endometrium akibat ovum tidak
dibuahi oleh sperma.
Mulut rahim/serviks dan terakhir ada vagina bagian berotot tetapi elastik
dan berfungsi jalan lahir ketika melahirkan. Di dalam vagina terdapat selaput
dara
VII.1.3 Penampang melintang tubulus seminiferosa

VII.1.4 Perkembangan folikel dalam ovarium


https://youtu.be/3V3O3H5gX48
Folikel merupakan bola sel berlubang, mengandung telur yang belum
matang dan ada di ovarium saat lahir. Folikel memiliki jumlah yang sangat
banyak kurang lebih sekitar 400.000 dan akan berkurang seiring
bertambahnya umur wanita, folikel secara bertahap berkurang jumlahnya
sampai pada saat menopause dan berhentinya fungsi reproduksi, beberapa
folikel yang tersisa mengalami degenerasi
https://youtu.be/4hdtv6yc3Go

ketika wanita masih di dalam kandungan, wanita mempunyai


folikel yang dinamakan folikel primodiar kemudian ketika lahir ketika
beranjak dewasa folikel primodiar berubah menjadi folikel primer
perkembangan ini tidak dipengaruhi oleh hormon FSH tetapi
menggunakan hormon yang lain. Hormon FSH bekerja mengubah dari
folikel primer menjadi folikel sekunder. Dalam folikel sekunder terdapat
zona pelucida yang berfungsi menghambat sperma ketika salah satu
sperma sudah menembus ovum. Maka ketika satu sperma sudah masuk
kedalam ovum, sperma lain tidak bisa menembus lagi. Lalu terdapat sel
granulosa, sel theca interna dan sel theca ekstrena yang memiliki fungsi
masing-masing. Sel theca interna menghasilkan androgen dan sel
granulosa mengubah androgen menjadi estrogen. Setelah menjadi folikel
sekunder berubah menjadi folikel the graaf

VII.1.5 peristiwa yang terjadi pada setiap tahap perkembangan ovum selama 1
minggu setelah fertilisasi
https://youtu.be/ntKhsDASdf0
ketika sperma dilepaskan sekitar 300 juta sel sperma akan memasuki vagina,
tetapi hanya ratusan sel sperma yang akan mencapai Tuba Fallopi menuju sel
telur. Dari ratusan sperma yang masuk, hanya ada satu sperma yang berhasil
bertemu dengan sel telur sehingga pembuahan atau fertilisasi terjadi.
Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur
sehingga membentuk zigot di dalam tuba fallopi, sel sperma bergerak menuju
sel telur menggunakan flagella yang berputar untuk menggerakan tubuh dalam
cairan yang ada pada tuba falopi menuju ke sel telur. Zigot yang `terbentuk
setelah fertilisasi akan melakukan pembelahan menjadi embrio yang akan
menuju ke rahim kemudian tertanam ke dalam endometrium. Pada kondisi ini
maka seseorang dikatakan kehamilan. Kehamilan ini dapat dilakuakn dengna
menggunakan test.

VII.1.6 perjalanan dan nasib telur setelah dibuahi


https://youtu.be/-V5KmnP5VGk
perjalanan telur di dalam tubuh dimulai dari
1. sebelum pembuahan
sebelum mencapai pembuahan unsur terpenting adalah sel telur dan
sperma. Sel telur berasal dari wanita, setiap bulan wanita melepaskan sel
telur dari ovarium yang disebut ovulasi. Agar terjadi kehamilan sel telur
harus dibuahi oleh sperma agar terjadi kehamilan.
2. Terjadinya pembuahan
Sperma masuk ke dalam mulut rahim, kemudian sel sperma mencari sel
telur untuk dibuahi
3. Setelah pembuahan
Setelah sel sperma membuahi sel telur, materi genetik sel sperma dan sel
telur melakukan penggabungan. Jika salah satu sel sperma masuk ke tuba
falopi dan bertemu sel telur yang telah menanti, maka terjadilah fertilisasi
(pembuahan), proses kehamilan dimulai dari sini. Sel telur akan mengubah
dirinya sehingga tidak ada sperma lain bisa masuk (membuahi). Pada saat
pembuahan, gen bayi dan jenis kelaminnya ditetapkan pada saat itu juga.
Jika yang membuahi sperma yang berkromosom Y, maka jadi anak laki-
laki. Sedangkan jika yang membuahi berkromosom X, maka jadi anak
perempuan.
4. Implantasi
Telur yang telah dibuahi (zigot) tetap dalam tuba falopi selama sekitar tiga
sampai empat hari, tetapi dalam waktu 24 jam setelah dibuahi, zigot mulai
membelah diri (zigot yang sudah membelah disebut embrio) sangat cepat
menjadi banyak sel.
Embrio terus membelah ketika bergerak perlahan-lahan melalui tuba
falopi menuju rahim.
Ketika sampai rahim embrio akan menempel dan tertanam dalam dinding
rahim yang sudah menebal (lahan subur), inilah yang disebut implantasi
(penanaman).
Beberapa perempuan mengalami spotting atau sedikit bercak perdarahan
selama satu atau dua hari sekitar waktu implantasi.
Lapisan rahim semakin tebal dan leher rahim disegel oleh plug lendir
sampai bayi lahir. Dalam minggu pertama, hormon yang disebut human
chorionic gonadotropin (hCG) dapat ditemukan dalam darah.
Hormon ini dibuat oleh sel-sel yang akhirnya menjadi plasenta. Hormon
beta-hCG inilah yang dideteksi pada test pack atau tes kehamilan.

VII.1.7 Bagian-bagian penyusun placenta dan fungsinya

NO BAGIAN FUNGSI
1 Trofoblast berfungsi dalam implantasi embrio
dan interaksi dengan endometrium
rahim ibu berikut desidualisasi
Membantu dalam perlindungan
2 Khorion embrio Bersama air ketuban yang
ada di dalam perut rahim ibu
membawa darah yang miskin O2
(oksigen) kaya CO2 dari tubuh
fetus/janin bayi ke plasenta untuk
3 Arteri umbilicus kemudian darah tersebut dapat
bertukar CO2 dan memasukkan O2
dari darah ibu melalui plasenta (ari-
ari)
4 Sinus marginalis Pembentukan placenta
tempat pertukaran makanan,
oksigen dan zat sisa janin, sehingga
5 Vilus berat plasenta akan berperan
penting dalam menentukan berat
badan lahir bayi
6 Arteri uterus memasok darah ke uterus wanita
7 Vena uterus mengalirkan darah dari uterus
membawa darah kaya O2 dan
miskin CO2 ke dalam tubuh
8 Vena umbilicus fetus/janin, dan diedarkan ke
seluruh tubuh janin tersebut.

Sumber darah, oksigen dan sumber


9 Tali umbilicus
energi, sumber makanan
10 Amnion Pergerakan janin
11 Ruang atar Mendukung pertumbuhan placenta

VII.2 Pembuatan Apusan


Siklus etrus adalah perubahan fisiologis yang terjadi secara berkala pada kebanyakan
mamalia betina dari ordo theria akibat hormon reproduksi. Etrus atau birahi adalah
periode atau waktu hewan betina siap menerima pejantan untuk melakukan
perkawinan. Terdapat 4 fase pada siklus estrus :
1. Fase pro-estrus
2. Fase estrus
3. Fase metae
4. Fase diestrus
Fase estrus adalah periode yang ditandai dengan penerimaan pejantan oleh hewan
betina untuk berkopulasi. Pada saat itu, keseimbangan hormon hifopisa bergeser
dari FSH ke LH yang mengakibatkan peningkatan LH

VIII. Kesimpulan
VIII.1 Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri
dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya
VIII.2 Anatomi sitem reproduksi wanita terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian dalam
dan bagian luar. Bagian dalam terdiri dari vagina, servix, endometrium, tuba fallopi,
uterus ovarium dan bagian luar terdiri dari klitoris, labium minor dan mayor.
Sedangkan anatomi sistem reproduksi pria adalah testis, penis, epididimis dll.
VIII.3 Siklus etrus adalah perubahan fisiologis yang terjadi secara berkala pada
kebanyakan mamalia betina dari ordo theria akibat hormon reproduksi

Anda mungkin juga menyukai