Fase menstruasi atau haid terjadi apabila ovum tidak dibuahi sperma ,
sehingga korpus luteum akan menghentikan produksi hormon estrogen dan
progesteron.
Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari
dinding uterus yang menebal ( endometrium).
Lepasnya ovum tersebut menyebabkan endometrium sobek atau meluruh,
sehingga dindingnya menjadi tipis .
Peluruhan pada endometrium yang mengandung pembuluh darah yang
menyebabkan terjadinya pendarahan pada fase menstruasi.
Pendarahan ini biasanya berlangsung selama 3-5 hari volume darah yang di
keluarkan rata- rata 50ml.
Keluhan yang mungkin terjadi menjelang atau selagi mestruasi iyalah perut
agak nyeri, payudara agak nyeri, dan mudah tersinggung.
Lama siklus ini terkenal berfariasi dalam wanita, tetapi gambaran rata rata
28 hari dari mulai 1 masa menstruasi ke mulai berikutnya
fase
Fase prolifiatif
Fase sekretori
Menopause
Berhentinya daur haid seorang wanita pada Menopause ketika usia antara
45 dan 55
Perubahan-perubahan ini mencakup kekeringan vagina, yang dapat
menimbulkan rasa tidak nyaman selama hubungan seks, dan atrofi bertahap
organ genital.
wanita pasca menopause tetap memiliki hasrat seks
Fase Praovulasi
Fase praovulasi atau akhir siklus menstruasi.
Fase ovulasi
Pada saat mendekati fase ovulasi atau mendekati hari ke-14 terjadi
perubahan produksi hormon
Fase pasca ovulasi
Proses pasca ovulasi ini berlangsung pada hari ke-15 sampai hari ke-28.
Namun bila sekitar hari ke-26 bila terjadi pembuahan,
oogenesis
Fertilisasi adalah penyatuan gamet pria dan wanita, dalam keadaan normal di
ampula, yaitu ⅓ atas oviduktus. Oleh sebab itu, baik ovum maupun sperma
harus diangkut dari tempat produksi mereka di gonad ke ampula.
TRANSPOR OVUM KE
OVIDUKTUS