Anda di halaman 1dari 21

OSTEOPOROSIS

The Etimologies of
OSTEOPOROSIS??

Asal kata :
osteo dan porous,
asteo artinya tulang dan 
porous berarti berlubang-
lubang atau keropos.
So, osteoporosis adalah
tulang yang keropos,
DEFINISI KHUSUS OSTEOPOROSIS

penyakit dengan sifat-sifat khas berupa massa tulang yang


rendah, disertai perubahan mikro-arsitektur tulang, dan
penurunan kualitas jaringan tulang, yang pada akhirnya
menimbulkan akibat meningkatnya kerapuhan tulang
dengan resiko terjadinya patah tulang (Suryati 2006)

Kelainan kerangka, ditandai dengan


kekuatan tulang yang mengkhawatirkan dan
dipengaruhi oleh meningkatnya resiko patah
tulang. Sedangkan kekuatan tulang
merefleksikan gabungan dari dua factor, yaitu
densitas tulang dan kualitas tulang
(Junaidi,2007)
Klasifikasi Osteoporosis

Osteoporosis Osteoporosis
Primer Sekunder
• Pada wanita • Oleh penyakit seperti :
postmenopouse Cushing disease,
(postmenopouse hipertiroidisme, kelainan
osteoporosis) hepar, gagal ginjal kronis,
• Laki—laki lanjut usia kurang gerak, kebiasaan
minum alkohol,
(senile osteoporosis) pemakaian obat
• Penyebab belum kortikosteroid, kelebihan
diketahui kafein, merokok.
Klasifikasi menurut Djuwantoro

 Osteoporosis postmenopouse (Tipe I)


 Paling sering pada wanita kulit putih dan asia
 Karena percepatan resorpsi tulang yang
berlebihan dan lama setelah penurunan sekresi
hormon estrogen pada masa menopouse

 Osteoporosis involutional (Tipe II)


 Terjadi usia >75 th
 Pada laki-laki dan perempuan
 Akibat ketidakseimbangan osteoklas dan
osteoblas
 Osteoporosis Idiopatik
 Jarang terjadi pada wanita premenopouse dan pada
laki- laki < 75 th
 Tidak berkaitan dengan penyebab sekunder atau
faktor resiko timbulnya penurunan densitas tulang

 Osteoporosis juvenil
 Terjadi pada anak-anak usia pubertas

 Osteoporosis sekunder
 Akibat penurunan densitas tulang yang drastis
 Karena kelebihan kortikosteroid, kelainan hati/ginjal
yang kronis, dll
Faktor Resiko

Yang tidak dapat Yang dapat


dimodifikasi dimodifikasi
FAKTOR
FAKTOR RISIKO
RISIKO OSTEOPOROSIS
OSTEOPOROSIS DAN
DAN FRAKTUR
FRAKTUR PADA
PADA PASIEN
PASIEN
OSTEOPOROSIS
OSTEOPOROSIS

Resiko yang Tidak Dapat Dimodifikasi

Usia

Jenis
Hormonal
kelamin

Genetik
FAKTOR
FAKTOR RISIKO
RISIKO OSTEOPOROSIS
OSTEOPOROSIS DAN
DAN FRAKTUR
FRAKTUR PADA
PADA PASIEN
PASIEN
OSTEOPOROSIS
OSTEOPOROSIS

Faktor Risiko Yang Dapat Dimodifikasi

Kurang aktifitas Asupan gizi


Kebiasaan
fisik rendah

Kurang terkena Kurang aktifitas Penggunaan obat


Lingkungan
sinar matahari fisik. untuk waktu lama.
Gejala Osteoporosis

Depresi,
Deformitas Nyeri
ketakutan,
vertebra tanpa
Nyeri dan
tanpa fraktur
thorakalis
rasa Nyeri
fraktur
Nyeri
rendah dengan
dengan fraktur
fraktur
Depresi,
Deformitas
ketakutan,
vertebra dan
thorakalis
rasa  Penurunan

rendah diri
diri karena
Penurunan tinggi
karena
tinggi
keterbatasan
badan
badanfisik
keterbatasan fisik
Diagnosa

1. 2. 3.

• Riwayat • Identifikasi • Pemeriksaa


Penyakit Faktor n fisik
• Riwayat Resiko lengkap
Pengobatan
Diagnosa Lanjutan..

• Tes
5. • Pemeriksaan
laboratoriu • Pengukuran fisik
m massa lengkap
tulang

4. 6.
PENCEGAHAN
Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan
tulang dengan mengkonsumsi kalsium yang
cukup
cukup

Olahraga
Olahraga teratur
teratur sesuai
sesuai batas
batas kemampuan
kemampuan

Konsumsi
Konsumsi vitamin
vitamin D
D yang
yang cukup
cukup

Terapi
Terapi estrogen
estrogen bagi
bagi wanita
wanita (4-6
(4-6 tahun
tahun setelah
setelah
menopouse)
menopouse)
TERAPI

Farmakologis
Non
Farmakologis
Sub Terapi Non Farmakologis

Olahraga

Cakupan
Nutrisi
Sub Terapi Farmakologis; Algoritma
Deskripsi Algoritma
Nutrisi
Nutrisi yang
yang
tepat
tepat (mineral
(mineral
dan
dan elektrolit,
elektrolit,
vitamin,
vitamin, protein,
protein,
karbohidrat).
karbohidrat).

Pencegahan
Pencegahan
terhadap
terhadap Suplemen
Suplemen Ca
Ca dan
dan
kecelakaan
kecelakaan atau
atau vitamin
vitamin D
D
trauma
trauma

Gaya
Gaya hidup
hidup yang
yang Aktivitas
Aktivitas fisik
fisik
sehat
sehat yang
yang optimal
optimal
Lanjutan Deskripsi Algoritma
 Pengobatan tanpa pengukuran BMD (Bone Mineral Density)

 Pengobatan dengan pengukuran BMD

Populasi yang perlu pengukuran BMD :


Untuk wanita dengan usia ≥ 65 tahun
Untuk wanita usia 60-64 tahun postmenopause dengan
peningkatan risiko osteoporotis
Pria dengan 70 tahun atau yang risiko tinggi
Dari hasil pengukuran BMD, jika T-score >-1, maka nilai
BMD termasuk normal, tetapi tetap diperlukan monitoring
DXA setiap 1-5 tahun. Dan jika diperlukan pengobatan,
maka pilihan pengobatannya adalah Biphosponate,
Raloxifene, Calcitonin (Dipiro et.al, 2005).
Terapi Dengan Obat

Kalsium

Vitamin D

Kalsitonin

Diuretik Tiazid

Terapi Hormonal
Diagnosa keperawatan

1. Nyeri
2. Gangguan mobilisasi
3. Konstipasi
4. Kurang pengetahuan ttg
osteoporosis dan terapi
5. Resiko cidera (jatuh atau fraktur)
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008a, ISO Farmakoterapi, Jakarta : PT ISFI Penerbitan.


Anonim, 2008b, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Edisi 8 2008/2009, Jakarta: Info Master.
Anonim, 2010, Teriparatide Padatkan Tulang Lebih Baik  , Majalah Farmacia Edisi Januari 2010 Vol.9 No.6,
http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=1540, diakses tanggal 22 September
2011.
Anonim,2011,SenamOsteoporosis,http://www.medistra.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=45:Senam%20Osteoporosis, diakses tanggal 22 September 2011.
Chisholm-burns, Marie A., Wells, Barbara G., Schwinghammer, Terry L., Malone, Patrick M., Kolesar, Jill M.,
Rotschafer, John C., Dipiro, Joseph T., 2008, Pharmacotherapy principles and practice, United States of
America : McGraw-Hill Companies, Inc.
 
Dipiro, Joseph T., Talbert , Robert L.,Yee, Gary C., Matzke, Gary R., Wells, Barbara G., Posey, L. Michael., 2005,
Pharmacotheraphy a Pathophysiologic Approach 1 Fifth Edition , United States of America : McGraw-Hill
Companies, Inc.
Dipiro, J. T., Robert L. T., Gary C. Y., Gary R. M., Barbara G. W., and L. Michael Posey. 2006. Pharmacotherapy
A Pathophysiologic Approach. Seventh edition. New York. Mc Graw Hill Medical.
Hannan, E.L., Magaziner, J., Wang, J.J., Eastwood, E.A., Silberzweig, S.B., Gilbert, M., Morrison, R.S.,
McLaughlin, M.A., Orosz, G.M., Siu, A.L., 2001, Mortality and locomotion 6 months after hospitalization for
hip fracture: risk factors and risk-adjusted hospital outcomes, JAMA, 285(21):2736-42.
Ikawati, Z., Mari Melangkah Dengan Pasti di Tahun 2011 (tanpa osteoporosis),
http://zulliesikawati.wordpress.com/2011/01/03/mari-melangkah-dengan-pasti-tanpa-osteoporosis/,
diakses tanggal 22 September 2011.
Ratih
Agustin Prikhatina. Program Studi :S1 Ekstensi Gizi Kesehatan Masyarakat. Judul. :Hubungan Status Gizi,
Gaya Hidup dan Kebiasaan. Konsumsi Kalsium

Anda mungkin juga menyukai