Anda di halaman 1dari 2

KISI KISI IPA BAB 1

* Fungsi organ reproduksi pria dan wanita.


> Pria > Wanita
- Penis : Saluran kencing (urine) dan saluran - Ovarium : Menghasilkan sel telur (ovum)
sperma. - Saluran telur (Tuba fallopi / Oviduk) :
- Skrotum : Menjaga suhu testis menghubungkan ovarium dengan rahim. (Uterus)
- Testis : Memproduksi sperma dan testoteron. - Infudibullum : ujung dari tuba fallopi
- Epididimis : Tempat penyimpanan sperma - Fimbriae : Menangkap sel telur.
sementara. - Rahim (Uterus) : Tepat berkembangnya janin
- Vas Deferens : Menghubungkan epididimis dan selama masa kehamilan.
uretra. - Endometrium : Lapisan yang membatasi rongga
- Uretra : Saluran keluarnya sperma dan urine. rahim dan meluruh ketika menstruasi.
- Kelenjar vesikula seminalis : Menghasilkan zat - Serviks : Lubang tempat keluarnya bayi.
zat yang di perlukan untuk perkembangan sperma - Vagina : Menghubungkan lingkungan luar
(memberi gizi) dengan rahim.
- Kelenjar Prostat : Menghasilkan cairan bersifat Saluran mengalirnya darah saat
asam. (mensterilkan) menstruasi.
- Kelenjar cowper : menghasilkan lendir dan Saluran keluarnya bayi.
cairan yang bersifat basa. (melumasi uretra)

* Gambar organ reproduksi wanita bagian dalam * Siklus Menstruasi

Siklus Menstruasi berlangsung selama kurang


lebih 28 hari. Perempuan yang mengalami siklus
pendek berlangsung selama 18, sedangkan
Perempuan yang mengalama siklus panjang
berlangsung selama 40 hari.

Fase 1. Menstruasi : Hormon FSH (follicle


stimulating hormone): memicu berkembangnya
folikel dalam ovarium. Dihasilkan oleh kelenjar
pituitari atau hipofisis (otak bagian depan).
Dinding rahim luruh dan seorang perempuan
* Fertilisasi pembuahan merupakan peleburan inti mengalami menstruasi.
sel sperma dan inti sel telur (ovum) sehingga
membentuk zigot. Proses ini terjadi di dalam tuba Proses perkembangan folikel ada beberapa folikel
Fallopi (oviduk). Ketika proses pembuahan yang berkembang. Namun hanya ada satu folikel
berlangsung, hanya kepala sperma yang masuk ke yang dapat terus berkembang tiap bulannya.
dalam ovum. Kemudian, inti sperma bergabung
dengan inti ovum. Fase 2.Pada awal perkembangan nya, folikel
menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
* Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis Hormon estrogen dan progesteron ini akan
memicu dinding rahim untuk menebal
(mempersiapkan tempat melekatnya embiro
apabila sel telur di buahi). Pada saat ini dinding
rahim sedang mengalami fase proliferasi. Fungsi
lain dari hormon esterogen adalah memicu
kembali kelenjar pituitari untuk menghasilkan
hormon FSH dan LH (liuteinizing hormone).
Hormon LH terus di produksi dan meningkat
secara mendadak => memicu pengeluaran sel telur
dari folikel yang telah matang proses ini di sebut
ovulasi.
Fase 3. Sekretori. Folikel yang telah melepaskan progesteron lagi. Dengan demikian, pada fase ini
sel telur. Folikel yang telah melepaskan sel telur jumlah hormon estrogen dan progesteron pada
akan berubah menjadi korpus luteum. Sel telur perempuan menjadi rendah. Rendahnya hormon
yang telah diovulasikan akan ditangkap oleh estrogen dan progesteron menyebabkan jaringan
fimbriae dan akan bergerak menuju tuba fallopii. penyusun dinding rahim rusak dan pembuluh
Jika pada saat itu sel telur tidak dibuahi oleh darah yang ada pada dinding rahim pecah,
sperma (tidak terjadi fertilisasi), maka akan sehingga perempuan akan mengalami menstruasi.
dikirimkan sinyal tertentu pada korpus luteum
untuk tidak memproduksi hormon estrogen dan

3. Pembelahan Mitosis
> Interfase :
- Sel sedang istirahat.
> Profase :
- Krosom mengganda dan memadat.
- Membran inti rusak menjadi begian kecil.
> Metafase :
- Kromosom berjajar pada bidang pembelahan.
> Anafase :
- Kromosom bergerak menuju kutub yang berlawanan (membelah)
- Kedua kutub sel memiliki kromosom yang jumlahnya sama.
> Telofase :
- Membran inti mulai kembali bergabung.
- Terbentuk dua sel anakan yang bersifat diploid.
> Sitokinesis
- Pembelahan Sitoplasma setelah Telofase.

6. Penyebab Penyakit Reproduksi


- Jarang celana dalam.
- Tidak menyeka alat kelamin sehabis buang air kecil.
- Menggunakan handuk yang kotor.
- Infeksi bakteri atau jamur.
- Biarkan alat kelamin lembap.

Anda mungkin juga menyukai