Anda di halaman 1dari 53

Standar Kompetensi

Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan


tertentu, kelainan dan atau penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada Salingtemas.

Kompetensi Dasar
Mengaitkan struktur, fungsi, proses dan kelainan
dan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi
manusia.
Indikator

1. mengidentifikasi, struktur, fungsi dan


proses reproduksi pada manusia.
2. menjelaskan, struktur, fungsi dan proses
sistem reproduksi pada manusia.
3. mengaitkan struktur, fungsi dan proses
sistem reproduksi pada manusia.
4. mengidentifikasi kelainan yang terjadi
pada sistem reproduksi manusia
5. memberi contoh teknologi yg berhubungan
dengan kelainan yg terjadi pada sistem.
reproduksi manusia.
materi
A. PEMBENTUKAN SEL GAMET
B. STRUKTUR-FUNGSI ALAT REPRODUKSI
C. MENSTRUASI& KEHAMILAN
D. KESEHATAN REPRODUKSI
E. PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
F. BAYI TABUNG
PENDAHULUAN
 Melibatkan penyatuan sel gamet, dibentuk dalam organ reproduksi
 Pria => spermatozoa
wanita => sel telur
Sel telur + spermatozoa => pembuahan => zigot => embrio =>
fetus (dlm rahim)
 Organ reproduksi melibatkan : kelenjar kelamin dan saluran
kelamin
 Sistem reproduksi melibatkan : interaksi organ reproduksi, kelenjar
dan saluran reproduksi
PEMBENTUKAN SEL GAMET
(gametogenesis)
Gametogenesis dibedakan 2 yaitu:
1. SPERMATOGENESIS SPERMATOZOA
2. OOGENESIS  OVUM

1. SPERMATOGENESIS
 Terjadi di dalam testis /buah zakar
 Spermatogonium= sel induk sperma (n) mitosis menjadi spermatosit primer(2n)
 meiosis menghasilkan spermatosit sekunder (n) berkembang menjadi spermatid
 spermatozoa berekor  epididimis (sekitar 3 minggu dewasa)  vas deferen.
 Di ujung vas deferen spermatozoa bercampur dengan getah dari produk kelenjar
vesikula seminalis, prostat, Cowper, getahnya menjamin kehidupan spermatozoa
 Semen bersifat basa.
 Urethra dan saluran kelebjar wanita bersifat asam
Sel spermatozoa
1. Kepala dengan Akrosom enzim
hialuronidase dan proteinase
menembus lapisan pelindung
ovum
2. Leher  kaya mitokondria
3. Ekor

• Jumlah spermotozoa normal 


minimal 20 jutaan
• Produksi spermatozoa  FSH dan
LH, bersamaan dengan produksi
testosteron.
• Testis menghasilkan hormon
inhibisi  mengendalikan peran
FSH (negatif feedback)
EJakulasi  5 ml sperma  20 – 50 jt spermatozoa
setiap spermatogonium menghasilkan 4 spermatozoa
2. oogenesis
• Berasal dari oogonium = sel induk
telur
• Oogonium tumbuh  oosit primer
(2n)
• Oosit primer meiosis I  2 tidak
sama
ukuran, Yang besar = oosit
sekunder(n) yang kecil = polosit
primer=sel kutub
primer(n).
• Oosit sekunder meosis II 
Ovum + polosit sekunder.
polosit primer  2 polosit
sekunder.
• Hasil akhir 1oogonium  3
polosit sekunder + 1 ovum.
 Pertumbuhan ovum dipacu FSH, dengan memacu
aktivitas folikel pada ovarium dan memacu produksi
estrogen.
 Estrogen menghambat produksi FSH
 FSH berhenti terbentuk  hipofisis memproduksi LH
 LH merangsang ovum keluar dari folikel  ovulasi
 LH mengubah folikel kosong  korpus luteum 
menghasilkan estrogen + progresteron
 Progesteron  menghambat produksi LH dan
memungkinkan tertahannya korpus luteum.
 Progesteron  pertumbuhan endometrium +
pembuluh darah endometrium  implantasi telur
yang dibuahi.
 Ovum  meninggalkan ovarium  fimbria dari
infundibulum dari oviduk
 Masa gestasi = kehamilan  implantasi sampai
kelahiran  280 hari
B. Struktur – fungsi sistem Reproduksi

 Prinsipnya manusia dan mamalia sama


 Pria  spermatozoa  seperti berudu
 Wanita  ovum di dalam ovarium
 Individu baru terbentuk  zigot  pembuahan 
perkawinan. Zigot  embrio  fetus
1. ALAT REPRODUKSI KELAMIN
PRIA
a. Alat kelamin luar b. Alat kelamin dalam

Terdiri : Terdiri :
 Penis  Testes
 skortum  Saluran kelamin
 Kelenjar kelamin
ALAT KELAMIN PRIA
Alat kelamin luar
 Penis dan skrotum

 PENIS : alat kopulasi.


di dalamnya terdapat uretra yang dikelilingi jaringan
erektil, kaya pembuluh darah
Alat reproduksi pria berfungsi mulai masa puber sampai
tua, selama sehat
 SKORTUM : suatu kantung yang didalamnya
tersimpan gonad pria yang berupa testes
Alat kelamin dalam
 Testes, saluran kelamin dan kelenjar kelamin
 TESTES : sepasang, tersimpan di dalam skortum.
Fungsinya memproduksi sperma dan hormon testosteron
Banyak terdapat pembuluh-pembuluh halus disebut tubulus
seminiforus
 SALURAN KELAMIN PRIA terdiri
( epididimis,vas deferens, saluran ejakulasi, uretra)
a.Epididimis : keluar dari testis, berkelok-kelok. Sperma
disimpan sementara hingga masak, berekor
b.Vas deferens : lanjutan epidimis, lurus keatas, Ujungnya
di dalam kelenjar prostat.
Fungsi : mengangkut sperma dari epipidimis ke vesikula
seminalis.
c . Saluran ejakulasi : pendek menghubungkan vesikula
seminalis dg uretra

d . Uretra : saluran akhir di dalam penis.


Fungsi : alat ekskresi dan alat kelamin

 KELENJAR KELAMIN
memproduksi getah-getah kelamin. terdiri:
a.Vesikula seminalis = kantong mani/kantong semen.
dindingnya menghasilkan getah berwarna kuning
banyak mengandung zat makanan
b. Kelenjar Prostat = getahnya dialirkan ke saluran
sperma
c. Kelenjar Bulbourethralis (Cowper) = getah berupa
lendir, dialirkan ke uretra.

Sperma + getah-getah  semen


2. ALAT REPRODUKSI KELAMIN
WANITA
a. Alat kelamin luar b. Alat kelamin dalam

 vulva,  ovarium,
 labium,  saluran kelamin,
 saluran urine dan kelamin  vagina / liang peranakan.
2. ALAT REPRODUKSI WANITA
Alat Kelamin Luar
 vulva, labium, saluran urine dan kelamin
1. Vulva : celah yang dibatasi 2 pasang bibir.
2. Labium : sepasang bibir besar dan sepasang kecil
disebelah depan dari vulva terdapat klistoris

3. saluran urine dan saluran kelamin.


Pada vulva bermuara saluran uretra dan vagina
Alat Kelamin Dalam
 ovarium, saluran kelamin, vagina dan liang peranakan.
1. OVARIUM / indung telur
 sepasang, seperti telur, di rongga badan,daerah pinggang
 punya kelenjar buntu dan penghasil ovum
 mempunyai sel tubuh penghasil ovum = folikel

2. Saluran Kelamin
a. Tubafalopi = saluran telur
Pangkalnya disebut infundibulum dilengkapi
fimbria untuk menangkap ovum dari ovarium.
Pembuahan 1/3 dari tubafalopi  zigot  uterus =
rahim
gerakan zigot  silia dinding tuba dan gerakan
peristaltik dinding tuba.
b. Rahim = uterus
Dindingnya  otot polos dan endometrium  menghasilkan lendir dan
banyak pembuluh darah.
 Tipe simpleks
Perubahan ketebalan dinding rahim
1. Menjelang ovulasi, menebal  pengaruh estrogen
2. setelah ovulasi  makin menebal  progesteron
3. Saat Menstruasi  menipis  endometrium mengelupas.

3. VAGINA
 Saluran akhir dari saluran kelamin
 Kaya akan lipatan dan kelenjar lendir
 Lipatan  elatisitas saat melahirkan
MENSTRUASI/ HAID
 Ovum yang ke tuba fallopi dibuahi/tidak dibuahi 
berpengaruh pada penebalan endometrium.
 Bila tidak dibuahi  akan diikuti peristiwa menstruasi.

 Menstruasi melalui 4 fase :


a. Fase menstruasi :Ovum tidak dibuahi, korpus luteum
berhenti memproduksi estrogen dan progesteron
lepasnya ovum dan robeknya endometrium  dinding
rahim menipis.
b. Fase Praovulasi : Progesteron turun kadarnya 
hipofisis  FSH  ovarium memproduksi hormon
estrogen  menghambat prod. FSH, ttp merangsang
produksi LH dan merangsang penebalan endometrium
rahim
c. Fase Ovulasi :
○ terhentinyaproduksiFSH memungkinkan
memproduksi LH merangsang pematangan ovum
meninggalkan folikel.
○ Folikel  korpus luteum  memproduksi
progesteron.
○ Terjadi pada hari ke 14 menstruasi.(24-35 hr) rata-
rata 28 hr.

d. Fase Pascaovulasi :
○ waktu antara ovulasi –menstruasi berikutnya.
○ Hari ke 15-28. Hormon  progesteron dan estrogen
yang dihasilkan korpus luteum.
○ Korpus luteum  korpus albikans kemampuan
produksi estrogen dan progesteron rendah.
○ Hipofisis aktif  FSH kemudian LH  fase berikutnya
 siklus menstruasi.
KEHAMILAN/ GESTASI
Yaitu : masa antara implantasi zigot sampai kelahiran

Hormon-hormon yang berperan


a. Progesteron dan estrogen
Bulan ke 3-4 diproduski korpus luteum
selanjutnya diganti oleh plasenta

b. Prolaktin
Diproduksi plasenta
Merangsang kelenjar susu dan mengatur metabolisme
pada ibu. Sehingga kebutuhan zat tubuh ibu dapat dikurangi
dan di alirkan ke janin
Fertilisasi dan penempelan zigot
Selaput pembungkus
embrio
Embrio yang berkembang didalam rahim dibungkus oleh
macam-macam selaput
Fungsi selaput
a. Melindungi embrio dari kekeringan dan goncangan
b. Membantu proses pernapasan, ekskresi dan fungsi
lain selama dalam rahim.

Terdiri atas : sakus vitelinus,amnion,korion & alantois


a. Sakus vitelinus : diantara amnion dan plasenta.
Tempat pemunculan sel darah dan pembuluh darah
yang pertama.
b. Amnion : ruangan amnion  ada embrio.
Dindingnya  getah,  menjaga embrio tetap basah dan
tahan goncangan.

c. Korion : terdapat disebelah luar amnion


○ Korion dan alantois  keluar membentuk jonjot

○ berhubungan dengan dinding rahim


○ didalamnya banyak pembuluh darah, berhubungan
pembuluh darah induk melalui plasenta

d. Alantois : di dalam tali pusat.


○ jaringan epitel menghilang, pembuluh darah tetap ada
menghubungkan peredaran embrio-plasenta.
Peredaran darah janin
 Tali pusat menghubungkan embrio dan plasenta  punya 2 arteri + 1 vena
 berhubungan dengan pembuluh darah plasenta.
 Zat makanan + O2 induk  pembuluh darah induk  plasenta  tali pusat
 pembuluh darah embrio.
 Zat sisa embrio pembuluh darah embrio, ke pusat, plasenta  pembuluh
darah ibu
KELAHIRAN
Setelah tumbuh di dalam rahim ± selama 40 minggu, sudah sempurna
dan siap lahir

 Hormon yg berperan dalam persalinan


a. Relaksin : perenggangan otot pada simpisis pubis.
b. Estrogen : mengatasi pengaruh progesteron 
menghambat kontraksi otot dinding rahim
c. Prostaglandin : dihasilkan semua sel, fungsinya sama
dengan estrogen.
d. Oksitosin : kontraksi dinding uterus
Tahapan proses Kelahiran
Air Susu Ibu
 Setelah lahir makanan bayi  ASI
 ASI mengandung zat makanan komplit  mutlak untuk bayi
 ASI yang keluar hari-hari pertama  kolostrum  kekuningan
kaya zat kebal, protein dan mineral.
 Keunggulan ASI dibanding formula : antiinfeksi, bersih, tdk terkontaminasi.
 Mengandung juga : ADH ( asam dokosaheksaenoat) dan ARA (asam
arakidonat)  perkembangan kecerdasan anak.
 Pemberian ASI : 4 bl s.d 2 tahun.
 Pemberian ASI ekskusif = 2 th, menguntungkan:
a. pendarahan setelah melahirkan.
b. pemulihan kesehatan ibu.
c. menunda kehamilan.
d. mengurangi resiko kanker payudara.
e. secara psikologis  hubungan ibu dan bayi.
 Hormon prolaktin  merangsang pembentukan ASI, oksitosin 
pengeluaran ASI.
Kontrasepsi
 Tujuan : mencegah pembuahan ovum oleh spermatozoa
 Cara kontrasepsi :
a. secara hormonal : suntik, pil, susuk KB
b. kondom bagi pria, diafragma atau IUD bagi wanita.
c. secara kimia : spermatisida (jeli, buih, vaginal
douche=pembilasan liang senggama dg air)
d. Sterilisasi : vasektomi dan tubektomi
e. Sistem kalender
D. KESEHATAN REPRODUKSI
 Kondisi sehat dari sistem, fungsi dan proses alat reproduksi
 Sehat : bebas dari penyakit, dari kecacatan, mental, sosial
kultural
 Kasus yang mengancam :
○ meningkatnya aborsi, kehamilan tidak diinginkan (KTD ), penyakit
menular seksual (PMS)
○ PMS  gonorhoe, sifilis, HIV/AIDS langsung berkaitan dg alat reproduksi
 Informasi tentang kesehatan reproduksi  penting  menentukan
sikap dan tingkah laku bertanggungjawab mengenai proses
reproduksi
 Mampu mencegah atau mengobati terhadap permasalahan sistem
reproduksi.
Pengetahuan dasar tentang kesehatan reproduksi
1. Pengenalan sistem, proses, fungsi alat reproduksi
2. Penyakit menular HIV/AIDS dan dampaknya  kesehatan
reproduksi
3. Mendewasakan usia kawin dan perencanaan kehamilan
4. Pengaruh sosial dan media  perilaku seksual
5. Kekerasan seksual dan cara menghindarinya
6. Kemampuan berkomunikasi  katakan tidak terhadap hal-
hal yang negatif
7. Persiapan dalam menghadapi kehamilan dan persalinan
E. PENYAKIT MENULAR
SEKSUAL
 Ditularkan melalui hubungan seksual
 Menjalar, sakit berkepanjangan, mandul. Meninggal
 Gejala PMS Pada pria
1. bintil berisi cairan, lecet, borok npada penis
2. luka tdk sakit, keras, kemerahan pada alat kelamin
3. tumbuh kutil  daging spt cengger ayam.
4. Gatal pada seluruh alat/sebagian alat kelamin
5. sakit hebat saat kencing
6. kencing nanah  berbau busuk
7. panas dan nyeri pada pangkal paha  borok.
Penyakit Menular Seksual
 Gejala PMS Pada wanita
1. sakit  kencing dan hubungan seksual
2. nyeri  perut bagian bawah
3. keluar lendir  alat kelamin
4. keputihan  putih susu, bergumpal,  rasa gatal, kemerahan
pada alat kelamin dan sekitarnya.
5. keputihan  berbusa, kehijauan, berbau busuk, gatal.
6. timbul bercak darah saat berhupungan seksual.
7. timbul bintil-bintilberisi cairan, lecet, borok.

Penyakit PMS
. HIV/AIDS, GO, sifilis, herpes genital, klamidia, trikomoniasis,
kandidiasis, kutil kelamin
Penyakit Menular Seksual

1. GO  Neisseria gonorhoeae
 Masa inkubasi 2-10 hr.
 Tanda-tanda : nyeri, merah, bengkak, kencing bernanah
 60% pada wanita tidak menampakkan gejala. Bila bergejala : sakit saat
kencing, keputihan.
 Dampak : kemandulan p/w. Wanita  radang panggul  dapat
menular ke janin dalam rahim  kebutaan.

Gejala sekunder GO dan sifilis


Penyakit Menular Seksual lanjutan ….
2. Sifilis  Treponema pallidum
○ Masa inkubasi 3–4 minggu, ada yang sampai 13 minggu.
○ Gejala : benjolan di sekitar alat kelamin
pusing-pusing, nyeri kepala  hilang sendiri.
timbul bercak pada tubuh 6 – 12 minggu setelah
terinfeksi. Gejala hilang sendiri.
○ Dampak : 23 th pertama  tidak menunjukkan gejala  masa
laten.
○ 5 – 10 th  menyerang saraf , pembuluh darah dan jantung.
○ Pada wanita hamil  menular ke janin  kerusakan kulit, hati, limpa
dan kemunduran mental.

3. Herpes Genital  virus herpes simplex


○ masa inkubasi 4 – 7 hr
○ Gejala : bintil-bintil seperti anggur dan nyeri di sekitar alat kelamin.
○ Pecah meninggalkan bekas kerak, hilang sendiri.
○ Dapat kambuh karena pemicu  stres, haid, minuman makanan beralkohol,
○ Pada wanita  bisa memicu kanker mulut rahim
Penyakit Menular Seksual
lanjutan ….
4. Klamida  Chlamydia trachomatis
○ masa inkubasi  7 – 21 hr
○ gejala : perdangan pada alat reproduksi. Wanita : keluar cairan
(keputihan encer), nyeri di rongga panggul.
○ Pada pria  nyeri saat kencing, keluar cairan bening  berlanjut , sering
keluar cairan bercampur darah.
○ Gejala sering tidak muncul  penderita carrier  berpotensi menjadi
sumber penularan.
Dampak :
○ wanita : kemandulan, radang saluran kencing, robeknya selaput
amnion, kelahiran prematur.
Pria: rusaknya saluran sperma, kemandulan. 60 – 70 % terkena
penyakit saluran pernapasan, penyakit mata.
5. Trikomoniasis  Trichomonas vaginalis
○ Vulva bengkak, gatal, kemerahan, tidak nyaman.
○ cairan vagina encer, kuning kehijauan, berbusa dan bau busuk.
Penyakit Menular Seksual
lanjutan ….
6. Kandidiasis Vaginalis  Candida albicans
○ Tidak selalu tergolong sebagai PMS
○ Normalnya hidup di kulit dan liang kemaluan vanita.
○ Menimbulkan keputihan seperti susu, gatal di kemaluan dan sekitarnya.

7. Kutil kelamin  Human papillo virus (HPV)


Gejala Wanita :
○ Tumbuh kutil di sekitar kemaluan. Hingga sekitar dubur, selaput
lendir liang kemaluan, sampai rahim
○ Dapat menyebabkan kanker lehir rahim.
Pria : mengenai alat kelamin dan saluran kencing kutil sering tidak

muncul.
Penyakit Menular Seksual lanjutan
….
AIDS
• Kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh  terinfeksi
HIV
• Penderita tidak mampu mengatasi serbuan infeksi kuman.
• Penularan : hubungan seks, homosek, jarum suntik yang tidak steril.
• Gejala : diare berulang, penurunan berat badan mendadak, sering
sariawan mulut, pembengkakan kelenjar getah bening.
• HIV terdapat pada semua sel tubuh yg dapat menular  sperma, darah,
cairan vagina.

Menghindari PMS
1. Saling setia dengan pasangan nikahnya
2. Hindari hubungan seks beresiko
3. Menggunakan kondom untuk menghindari PMS
4. Selalu menjaga kebersihan alat kelamin
5. Tidak melakukan hubungan seks
F. TEKNOLOGI BAYI TABUNG
 Keadaan normal, pembuahan di dalam tuba Fallopii
 Seseuatu dan lain hal tsb tdk dapat terjadi  infertilisasi 
Penyebabnya :
○ pasangan tdk subur
○ Pasangan subur  mengalami kelainan fisik dan kelainan alat reproduksi
Pada Ibu: gangguan saluran telur, endometrium, ovarium, sperma kurang
aktif, jumlah sel sperma kurang dari normal.
○ Untuk membantu pasangan infertilitas, 1978 dihasilkan teknologi reproduksi
manusia  teknologi Bayi Tabung

 Pembuahannya diluar tubuh( invitro)


 Ovum dari ibu  media + sperma pasangannya  zigot  yang membelah
dipindahkan ke rahim ibu.
 Bayi tabung pertama Louis Brown bayi tabung pertama (Inggris 1978).
 Di Indonesia di rintis RSAB Harapan Kita (1987)
Teknologi Bayi Tabung
lanjutan ….
Beberapa teknologi bayi tabung :
Konvensional :
IVF ( in vitro fertilisation): pembuahan di
cawan petri. Syarat : jumlah sperma
normal dan aktif. Diperlukan sperma
50.000 – 100. 000

Modern :
a. PZD = partial zona dessection,
sperma disemprotkan ke ovum setelah
selaput plasmanya dibuat celah.
b. SUZI = subzonal sperm intersection,
sperma disuntikkan langsung ke dalam
ovum.
Teknologi Bayi Tabung
lanjutan ….
c. ISIS =injeksi sperma intra sitoplasma
Sperma pilihan disuntikkan dengan paksa ke dalam sitoplasma
ovum.Ovum diambil dari ovarium.
Biasa dilakukan pada suami yang jumlah dan mutu spermanya
kurang normal

 Azoospermia : keadaan dimana semen tidak mengandung


sperma. Penyebabnya : kemungkinan penyumbatan atau
gangguan saluran sperma
 Teknik pengambilan sperma
a. MESA : Microsurgical Sperm aspiration, sperm diambil
langsung dari tempat sperma dimatangkan.=epididimis.
b.TESE : Testicular Sperm Extraction  sperm diambil dari
pabrik sperma  testis.

Anda mungkin juga menyukai