Kompetensi Dasar
Mengaitkan struktur, fungsi, proses dan kelainan
dan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi
manusia.
Indikator
1. SPERMATOGENESIS
Terjadi di dalam testis /buah zakar
Spermatogonium= sel induk sperma (n) mitosis menjadi spermatosit primer(2n)
meiosis menghasilkan spermatosit sekunder (n) berkembang menjadi spermatid
spermatozoa berekor epididimis (sekitar 3 minggu dewasa) vas deferen.
Di ujung vas deferen spermatozoa bercampur dengan getah dari produk kelenjar
vesikula seminalis, prostat, Cowper, getahnya menjamin kehidupan spermatozoa
Semen bersifat basa.
Urethra dan saluran kelebjar wanita bersifat asam
Sel spermatozoa
1. Kepala dengan Akrosom enzim
hialuronidase dan proteinase
menembus lapisan pelindung
ovum
2. Leher kaya mitokondria
3. Ekor
Terdiri : Terdiri :
Penis Testes
skortum Saluran kelamin
Kelenjar kelamin
ALAT KELAMIN PRIA
Alat kelamin luar
Penis dan skrotum
KELENJAR KELAMIN
memproduksi getah-getah kelamin. terdiri:
a.Vesikula seminalis = kantong mani/kantong semen.
dindingnya menghasilkan getah berwarna kuning
banyak mengandung zat makanan
b. Kelenjar Prostat = getahnya dialirkan ke saluran
sperma
c. Kelenjar Bulbourethralis (Cowper) = getah berupa
lendir, dialirkan ke uretra.
vulva, ovarium,
labium, saluran kelamin,
saluran urine dan kelamin vagina / liang peranakan.
2. ALAT REPRODUKSI WANITA
Alat Kelamin Luar
vulva, labium, saluran urine dan kelamin
1. Vulva : celah yang dibatasi 2 pasang bibir.
2. Labium : sepasang bibir besar dan sepasang kecil
disebelah depan dari vulva terdapat klistoris
2. Saluran Kelamin
a. Tubafalopi = saluran telur
Pangkalnya disebut infundibulum dilengkapi
fimbria untuk menangkap ovum dari ovarium.
Pembuahan 1/3 dari tubafalopi zigot uterus =
rahim
gerakan zigot silia dinding tuba dan gerakan
peristaltik dinding tuba.
b. Rahim = uterus
Dindingnya otot polos dan endometrium menghasilkan lendir dan
banyak pembuluh darah.
Tipe simpleks
Perubahan ketebalan dinding rahim
1. Menjelang ovulasi, menebal pengaruh estrogen
2. setelah ovulasi makin menebal progesteron
3. Saat Menstruasi menipis endometrium mengelupas.
3. VAGINA
Saluran akhir dari saluran kelamin
Kaya akan lipatan dan kelenjar lendir
Lipatan elatisitas saat melahirkan
MENSTRUASI/ HAID
Ovum yang ke tuba fallopi dibuahi/tidak dibuahi
berpengaruh pada penebalan endometrium.
Bila tidak dibuahi akan diikuti peristiwa menstruasi.
d. Fase Pascaovulasi :
○ waktu antara ovulasi –menstruasi berikutnya.
○ Hari ke 15-28. Hormon progesteron dan estrogen
yang dihasilkan korpus luteum.
○ Korpus luteum korpus albikans kemampuan
produksi estrogen dan progesteron rendah.
○ Hipofisis aktif FSH kemudian LH fase berikutnya
siklus menstruasi.
KEHAMILAN/ GESTASI
Yaitu : masa antara implantasi zigot sampai kelahiran
b. Prolaktin
Diproduksi plasenta
Merangsang kelenjar susu dan mengatur metabolisme
pada ibu. Sehingga kebutuhan zat tubuh ibu dapat dikurangi
dan di alirkan ke janin
Fertilisasi dan penempelan zigot
Selaput pembungkus
embrio
Embrio yang berkembang didalam rahim dibungkus oleh
macam-macam selaput
Fungsi selaput
a. Melindungi embrio dari kekeringan dan goncangan
b. Membantu proses pernapasan, ekskresi dan fungsi
lain selama dalam rahim.
Penyakit PMS
. HIV/AIDS, GO, sifilis, herpes genital, klamidia, trikomoniasis,
kandidiasis, kutil kelamin
Penyakit Menular Seksual
1. GO Neisseria gonorhoeae
Masa inkubasi 2-10 hr.
Tanda-tanda : nyeri, merah, bengkak, kencing bernanah
60% pada wanita tidak menampakkan gejala. Bila bergejala : sakit saat
kencing, keputihan.
Dampak : kemandulan p/w. Wanita radang panggul dapat
menular ke janin dalam rahim kebutaan.
muncul.
Penyakit Menular Seksual lanjutan
….
AIDS
• Kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh terinfeksi
HIV
• Penderita tidak mampu mengatasi serbuan infeksi kuman.
• Penularan : hubungan seks, homosek, jarum suntik yang tidak steril.
• Gejala : diare berulang, penurunan berat badan mendadak, sering
sariawan mulut, pembengkakan kelenjar getah bening.
• HIV terdapat pada semua sel tubuh yg dapat menular sperma, darah,
cairan vagina.
Menghindari PMS
1. Saling setia dengan pasangan nikahnya
2. Hindari hubungan seks beresiko
3. Menggunakan kondom untuk menghindari PMS
4. Selalu menjaga kebersihan alat kelamin
5. Tidak melakukan hubungan seks
F. TEKNOLOGI BAYI TABUNG
Keadaan normal, pembuahan di dalam tuba Fallopii
Seseuatu dan lain hal tsb tdk dapat terjadi infertilisasi
Penyebabnya :
○ pasangan tdk subur
○ Pasangan subur mengalami kelainan fisik dan kelainan alat reproduksi
Pada Ibu: gangguan saluran telur, endometrium, ovarium, sperma kurang
aktif, jumlah sel sperma kurang dari normal.
○ Untuk membantu pasangan infertilitas, 1978 dihasilkan teknologi reproduksi
manusia teknologi Bayi Tabung
Modern :
a. PZD = partial zona dessection,
sperma disemprotkan ke ovum setelah
selaput plasmanya dibuat celah.
b. SUZI = subzonal sperm intersection,
sperma disuntikkan langsung ke dalam
ovum.
Teknologi Bayi Tabung
lanjutan ….
c. ISIS =injeksi sperma intra sitoplasma
Sperma pilihan disuntikkan dengan paksa ke dalam sitoplasma
ovum.Ovum diambil dari ovarium.
Biasa dilakukan pada suami yang jumlah dan mutu spermanya
kurang normal