3. Gametosis
Peristiwa pembentukan gamet-gamet / sel-sel kelamin
Jantan : spermatogenesis
Betina : oogenesis
A. Spermatogenesis
Terjadi didalam testis (tubulus seminiferrus).
B. Oogenesis
Oogenesis terjadi didalam ovarium. Dalam satu ovarium wanita berisi sekitar 400 ribu sel
buah oogonium yang terbentuk sejak embrio. Oogonium ini akan mengalami pembelahan
sejak embrio berumur 6 bulan. Oogonium akan membelah secara mitosis menjadi jutaan pada
bayi lahir, setiap ovariumnya mengandung 2 juta oosit primer, tetapi pada saat berumur 1
tahun jumlahnya menurun dan kembali seperti semula yaitu 300-400 ribu.
Saat pubertas, oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan oosit sekunder dan sel
tanpa sitoplasma tetapi hanya berisi bahan inti yang disebut polosit primer (berfungsi
memberi makan ovum). Selanjutnya polosit primer membelah meiosis II membentuk 2 buah
polosit sekunder yang tidak fungsional oosit sekunder membelah meiosis II membentuk ootid
yang fungsional dan polosit sekunder.
Oosit sekunder mengeluarkan senyawa fertilizin, tersusun dari glikoprotein dengan fungsi:
a. mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat.
b. menarik sperma secara kemotoksis positif.
c. mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.
Hasil akhir oogenesis ovarium adalah 1 ovum fungsional dan 3 sel polar / sel badan sekunder
non fungsional.
4. Siklus menstruasi
Menstruasi adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari rahim karena luruhnya
endometrium yang terdiri dari darah, mukus, dan sel-sel epitelium.
Menstruasi pertama kali dialami wanita pada umur 10-16 tahun, tetapi umumnya 12 tahun.
Siklus menstruasi pada umumnya berksar 21 hari, 28 hari, atau 42 hari. Siklus tersebut diatur
hormon-hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus, hipofisis, dan ovarium. Periode
menstruasi pertama disebut meharche dan yang terakhir disebut menopause.
A. Masa proliferasi
Hormon FSH meransang pertumbuhsn folikel dan merangsang ovarium menghasilkan
hormon esterogen yang akan meransang pembentukan endometrium pada dinding rahim
sehingga menebal menjadi kurang lebih 5-7cm dan meransang cairan encer pada kelenjar
serviks. Hormon esterogen yang tinggi menghambat pengeluaran FSH tapi meransang
pengeluaran LH. Hormon LH merangsang terjadinya ovulasi. Masa proliferasi berlangsung
pada hari ke-5 sampai hari ke-14, antara hari ke-12 sampai 14 terjadi ovulasi.
B. Masa sekresi
Masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi
pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (pelekatan
janin ke rahim).
C. Masa menstruasi
Masa menstruasi berlangsung 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) mengalami
degenerasi dan luruh sehingga timbul pendarahan dan hormon-hormon ovarium dalam kadar
paling rendah.
Siklus ovarium:
a. Fase folikulasi
Pada fase ini hormon reproduksi bekerja mematangkan ovum yang berasal dari 1 folikel.
Kemudian, matang pada pertengahan siklus dan siap untuk proses ovulasi. Waktu rata-rata
fase folikulasi pada manusia berkisar 10-14 hari, dan hari variabilitasnya mempengaruhi
panjang siklus menstruasi keseluruhan.
b. Fase luteal
Fase dari ovulasi hingga menstruasi dengan jangka waktu rata-rata 14 hari.
Setiap sperma melepaskan sejumlah enzim untuk menembus sel folikel yang mengelilingi
ovum. Setelah sperma masuk, oosit menyelesaikan pembelahan meiosis kedua, menghasilkan
ovum dan badan polar. Inti sel sperma dan ovum melebur dan menghasilkan zigot.
B. Kehamilan
a. Fase implantasi embrio sampai kelahiran
Pada fase ini, hormon yang berperan:
ª Progesteron dan esterogen : pada awalnya kehamilan 3-4 bulan, kedua hormon
disekresikan oleh korpus luteum dan selanjutnya diproduksi oleh plasenta.
ª Prolaktin : meransang kelenjar susu untuk memproduksi ASI
C. Kelahiran
Setelah embrio tumbuh dan berkembang didalam uterus selama kurang lebih 40 minggu,
maka bayi akan sempurna dan siap untuk lahir.
Hormon yang berperan :
ª Relaksin : dihasilkan oleh korpus luteum pada ovarium dan plasenta, berfungsi
mempengaruhi perenggangan otot pada simfisis pubis.
ª Esterogen : dihasilkan oleh plasenta, berfungsi mengatasi pengaruh progesteron yang
menghambat kontraksi uterus.
ª Oksitoksin : dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin. Berfungsi mempengaruhi kontraksi
dinding uterus.
ª Prostaglandin : dihasilkan oleh membran pada janin. Berfungsi mengingkatkan intensitas
kontraksi otot.
D. Air susu ibu
Mekanisme sekresi ASI:
a. penghisapan puting payudara, ibu melihat / mendengar suara bayi akan mancetus produksi
eksitoksin di hipotalamus dan pengeluaranna lewat hipofisa posterior.
b. hipofisa anterior mensekresi prolaktin.
c. oksitoksin meransangn kontraksi mioepitel kelenjar payudara.
d. prolaksin meransang sintesis air susu.
e. sekresi ASI pertama kali mengandung kolostrum.
ASI yang pertama kali keluar setelah melahirkan disebut kolostrum, yaitu susu rendah lemak
dan tinggi karbohidrat, protein, serta antibodi.
Setelah 3-4 hari, ASI tidak berbentuk kolostrum lagi, tetapi menjadi air susu matang yang
disebut ASI saja. ASI memiliki kandungan asam lemak, laktosa, air, dan asam amino yang
tepat untuk pencernaan, perkembangan otak dan pertumbuhan.
6. Kontrasepsi
ª Kontrasepsi permanen (sterilisasi)
Metode ini dsebut juga kontrasepsi menetap. Usaha kontrasepsi ini dilakukan dengan
pengikatan / pemotongan tuba fallopi (tubektomi) dan pengikatan / pemotongan vas
deferens (vasektomi).
ª Kontasepsi KB alami
Metode ini menggunakan sistem kalender (pantang berkala) dengan tidak melakukan
hubungan seksual pada masa subur.
ª Kontrasepsi menggunakan alat
a. Kondom untuk pria
Berbentuk tabung dan terbuat dari bahan yang sangat tipis (lateks) yang membungkus
penis saat ereksi ketika berhubungan seks. Kondom dapat mencegah penularan penyakit
seksual.
b. Female kondom
kondom perempuan yang berbentuk kantong sekitar 7 inchi dan memiliki 2 cincin yang
fleksibel di masing-masing ujungnya. Dipasang di vagina.
c. Diafragma
ª Metode hormonal
Bekerja dengan cara:
a. mencegah indung telur melepaskan ovum setiap bulan.
b. mempertebal lendir di serviks sehingga menyulitkan sperma untuk mencapai ovum.
c. penipisan lapisan rahim yang mengurangi kemungkinan ovum dibuahi.
Pil KB, susuk, suntik