Anda di halaman 1dari 8

Tugas Kimia

Disusun Oleh :
Nama : Devi Monika
Oktaviona
Kelas : XII IPA 2

SMA Santo Tarcisius Dumai


T.P. 2019/2020

1) Hubungan antara sinar matahari , anti oksidan dengan virus corona


Pertama ada UVA, yang membentuk sebagian besar radiasi yang
mencapai permukaan bumi.

UVA mampu menembus jauh ke dalam kulit dan dianggap bertanggung


jawab atas 80% penuaan kulit, dari keriput hingga bintik-bintik penuaan.
Selanjutnya ada UVB, yang dapat merusak DNA di kulit kita,
menyebabkan kulit terbakar dan akhirnya kanker kulit (baru-baru ini para
ilmuwan telah menemukan bahwa UVA juga dapat menyebabkan ini).
Keduanya cukup dikenal, dan dapat diblokir oleh krim matahari yang
paling baik.

Ada juga tipe ketiga: UVC.


apakah benar karena "virus corona baru membenci matahari", sinar
matahari akan segera membunuhnya, seperti yang dilaporkan beberapa
media sosial?
Bagian spektrum yang relatif tidak jelas ini terdiri dari panjang
gelombang cahaya yang lebih pendek dan lebih berenergi. UVC sangat
baik dalam menghancurkan materi genetik - baik pada manusia atau
partikel virus.

Untungnya, sebagian besar dari kita tidak mungkin pernah berhadapan


dengan UVC karena spektrum itu disaring oleh ozon di atmosfer jauh
sebelum mencapai kulit kita yang rapuh.

Atau itulah yang terjadi, setidaknya, sampai para ilmuwan menemukan


bahwa mereka dapat memanfaatkan UVC untuk membunuh
mikroorganisme.

Sejak ditemukan pada tahun 1878, UVC yang diproduksi secara artifisial
telah menjadi metode pokok sterilisasi - yang digunakan di rumah sakit,
pesawat terbang, kantor, dan pabrik setiap hari.

Yang terpenting, UVC juga penting untuk proses sanitasi air minum
karena beberapa parasit resisten terhadap disinfektan kimia seperti klorin.

Meskipun belum ada penelitian yang melihat bagaimana UVC


mempengaruhi Covid-19 secara khusus, penelitian telah menunjukkan
bahwa UVC dapat digunakan terhadap virus corona lain, seperti Sars.

Radiasi melengkungkan struktur materi genetik mereka dan mencegah


partikel virus membuat lebih banyak salinan dari diri mereka sendiri.
Akibatnya, UVC terkonsentrasi sekarang berada di garis depan dalam
pertarungan melawan Covid-19.

Di China, seluruh bus diterangi oleh cahaya biru suram setiap malam,
sementara squat, robot pemancar UVC telah digunakan untuk
membersihkan lantai di rumah sakit.

Di China, seluruh bus diterangi oleh cahaya biru suram setiap malam.
Bank bahkan telah menggunakan lampu dengan UVC untuk
mendisinfeksi uang mereka.

Pada saat yang sama, pemasok peralatan UV telah melaporkan rekor


penjualan, dan banyak yang segera meningkatkan produksi untuk
memenuhi pesanan mereka.
Sejak virus corona masuk di Indonesia, banyak sekali
informasi-informasi yang bermunculan. Termasuk cara ampuh
mencegah virus corona dengan berjemur di paparan sinar
matahari. terkena paparan sinar matahari langsung mampu
merangsang produksi vitamin D. Di mana vitamin ini berperan
penting dalam penyerapan kalsium dan fosfor pada makanan.

Tidak hanya itu, vitamin D juga memiliki peranan penting


dalam fungsi kekebalan tubuh dan pembentukan sel darah.
Dengan berjemur di pagi hari nantinya juga bisa menekan
sistem imun yang terlalu aktif bekerja. Sel darah putih pun akan
mengalami peningkatan, sehingga mampu mencegah infeksi dan
mengatasi penyakit dengan sendirinya.
Antioksidan Untuk menakan radikal bebas, tubuh memerlukan
antioksidan. Antioksidan berfungsi membantu melindungi tubuh dari
serangan radikal bebas serta meredam dampak negatifnya. Dengan
antioksidan, kerusakan jaringan organ tubuh dan risiko terserang berbagai
penyakit di usia tua dapat dicegah.Zat antioksidan dapat diperoleh
melalui tubuh. Namun, ada beberapa zat yang harus diperoleh dari luar
tubuh. Vitamin dan mineral yang terdapat dalam makanan yang
dikonsumsi sehari-hari adalah oksidan yang diperoleh dari luar
tubuh.Vitamin C, E, karetonoid, beberapa mineral seperti zinc, selenium,
mangan, cuprum, dsb. adalah antioksidan. Antioksidan yang optimal
diperoleh melalui berbagai kerja sama antara unsur-unsur
tersebut.Hampir semua makanan dapat menjadi sumber antioksidan.
Semua biji-bijian, buah, sayur mayur, daging, makanan laut, susu, adalah
sumber antioksidan. Vitamin E alami, misalnya, banyak ditemukan dalam
gandum, minyak sayur, sayur berdaun hijau, kuning telur, dan kacang-
kacangan. Sedang vitamin C alami ditemukan dalam buah.Pro vitamin A
juga antioksidan penting bersumber dari karetonoid. Banyak ditemukan
dalam buah aprikot, wortel, blewah, bit, daun singkong, daun bayam, dan
ubi merah. Sumber antioksidan terbaik memang berasal dari sumber
makanan alami. Namun, jika sumber alami terbatas dapat mengkonsumsi
makanan tambahan atau suplemen antioksidan. (dari berbagai sumber)

2) Praktek membuat hand sanitizer

Bahan :
I. Daun sirih
II. Jeruk nipis
III. Air
Langkah langkah :

1. Ambil sekitar 50 gram daun sirih, lalu dicuci sampai bersih

2. Kemudian potong kecil-kecil daun sirih tersebut

3. Panaskan air di panci stainless steel sebanyak 200 ml

4. Masukan daun sirih yang sudah dipotong-potong, steam dengan


api kecil selama 30 menit

5. Setelah selesai, saring hasil steam tersebut

6. Tambahkan jeruk nipis ke dalam ekstrak daun sirih yang sudah


disaring

7. Tambahkan air secukupnya


8. Hand sanitizer siap digunakan
3) Salah satu ramuan yang dapat menambah daya tahan tubuh
atau imun :

Bahan-bahan:
- 600 ml air
- 2 ruas jahe (kalau ada jahe merah, bakar sebentar, memarkan)
- 1-2 keping gula merah, serut
- 2 batang serai, memarkan
- 1 batang kayu manis
- 3 buah cengkeh

Cara membuat:
1. Rebus semua bahan sampai mendidih.
2. Tuang air rebusan dengan saringan ke dalam gelas/cangkir
3. Siap dinikmati.

Anda mungkin juga menyukai