1. Ryan
2. Sulthan
3. Harif
4. Hazhiyah
5. Saskia
6. Sazkia
Alat kelamin luar berupa penis yang memiliki fungsi untuk kopulasi
(persetubuhan).
1) Testis
2) Saluran reroduksi
3) Kelenjar kelamin
5) Kelenjar prostat
3) Uterus (rahim)
4) Vagina
1. Spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi setelah seorang laki-laki mengalami masa puber
(dewasa secara biologis). Spermatogenesis kemudian akan terjadi secara teratur
dan terus menerus seumur hidup laki-laki.
Didalam testis, spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Pada diniding
tubulus seminiferus , telah tesedia calon calon sperma (spermatogonia) yang
berjumlah ribuan.
2. Oogenesis
Oogenesis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon calon sel telur
(oosit primer) yang terbentuk sejak bayi lahir. Saat pubertas, oosit primer melakukan
pembelahan meiosis menghasilkan oosit sekunder dan badan polar pertama
(polosit primer).
C. Siklus Menstruasi
1. Fase Proliferasi
Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen sehingga fase ini juga bisa disebut
“fase estrogeni”. Fase ini dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus.
Setiap bulan setelah haid, hipofisis anterior menyekresikan FSH (follicle
stimulating hormone).
Fase ini terjadi pada hari ke-14 sampai pada hari ke-28 dari siklus. Folikel
Graaf yang pecah pada ovulasi berubah menjadi korprus rubrum yang
mengandung banyak darah. Adanya LH menyebabkan korpus ruburm berubah
menjadi korpus luteum (badan kuning). Korpus luteum menyekresikan hormon
progesteron.
3. Fase menstruasi
Tahapan ini terjadi selama 4-6 hari dalam satu siklus. Pada saat ini hormon
estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan sehingga endometrium mengalami
degenerasi. Darah, mukus, dan sel-sel epitel dikeluarkan sebagai darah haid dari
rongga uterus ke vagina. Dengan menurun dan hilangnya progesteron dan
estrogen, FSH aktif diproduksi lagi dan siklus dimulai kembali.
D. Fertilisasi, Kehamilan, dan Persalinan
Sel telur yang sudah dibuahi akan mengalami pembelahan secara terus-
menerus hingga menjadi satu kelompok sel baru yang berbentuk benda bulat seperti
buah murbei yang disebut stadium atau fase morla. Morula kemudian membentuk
bola berongga;bentuk ini disebut blatosit. Proses ini disebut blastulasi.
Kemudian terbentuklah ruangan yang berisi cairan yang makin lama makin
luas antara bintik benih dengan tropoblas. Tempat terhubungnya bintik benih dan
tropoblas ini disebut selom (coelom). Stadium ini dinamakan stadium blastula.
Selanjutnya ada tahap stadium gartrula. Pada stadium ini bintik benih
membagi diri menjadi 3 bagian, yaitu ektoderma, endoderma, dan mesoderma. Saat
embrio tumbuh, endoderma akan menjadi bagian atas epitelium gastrointestium, alat
pernapasan, dan sejumlah organ. Mesoderma membentuk peritonium, otot, tulang,
dan jaringan ikat lain. Adapun ektoderma membentuk kulit dan sistem saraf.
2. Pembentukan membran embrio
b. Amnion
c. Korion
d. Alantois
Alantois berupa membran vaskular kecil yang meupakan tempat awal
pembentukan darah.
3. Pembentukan plasenta
4. Persalinan
Persalinan adalah proses melahirkan atau (partus) yang terdiri atas 3 tahap
yaitu sebagai berikut:
a. Dilatasi serviks (pembukaan). Pada tahap ini serviks akan melebar hingga 10 cm dan
tahap ini berlangsung selama6-24 jam.
b. Pengeluaran bayi. Pada tahap ini bayi mulai bergerak melewati serviks dan vagina.
Tahap ini berlangsung selama 30-90 menit
c. Pengeluaran plasenta. Pengeluaran plasenta terjadi beberapa menit setelah bayi lahir.
Proses ini berlangsung selama 5-30 menit.
Program ASI eksklusif memberikan ASI kepada bayi hanya sampai berumur 6
bulan. Setelah 6 bulan jumlah ASI yang dihasilkan ibu akan berkurang. Keunggulan
yang dimiliki ASI adalah sebagai berikut.
1. ASI mengandung hampir semua zat yang dibutuhkan oleh bayi dengan komposis
yang sesuai dengan yang dibutuhkan bayi.
2. Asi mengandung zat imun yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi.
3. ASI aman dari kontaminasi
4. Resiko alergi sangat kecil.
5. Suhu ASI sesuai dengan yang dibutuhkan olehn bayi.
6. Pemberian Asi dapat mempererat hubungan ibu dengan bayi.
7. Bayi yang menyusu dengan ibunya memiliki pertumbuhan geraham yang baik.
8. Bentuk payudara ibu memungkinkan bayi tidak tersedak saat menyusu.
F. Pengaturan kelahiran
Pada zaman sekarang ini dibutuhkan yang namanya pengaturan kelahiran untuk
mengatur laju pertumbuhan penduduk. Unntuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan
upaya pengaturan kelahiran yang di indonesia disebut program keluarga berencana
(KB). Berikut adalah tabel alat KB dan mekanisme kerjanya.
a. Vulvovaginitis
Vulvoginitis adalah peradangan pada vulva dan vagina yang sering
menimbulkan gejala keputihan (flour albus), yaitu keluarnya cairan putih
kehijauan dari vagina.
b. Impotensi
c. Gonorea
Gonorea merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir pada
uretra, serviks, rektum, sendi, tulang, faring, dan mata. Penyakit ini disebabkan
oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
d. Hipertropik prostat
Hipertropik prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang terjadi pada laki-
laki usia di atas 50 tahun. Penyakit ini di duga karena penuaan dan proses
perubahan hormon.
e. Prostatitis
f. Infertilitas
g. Kanker serviks
Kanker serviks (kanker leher rahim) disebabkan oleh infeksi virus Herpes
simplex tipe 2 dan human papilloma virus.
h. Sifilis
NGU merupakan peradangan pada uretra dan serviks yang disebabkan oleh
bakteri Chlamydia trachomatis dan Ureaplasma urealytium.
j. Herpes genitalis
Herpes genitalis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simplex
tipe 2 yang menyerang kulit di daerah luar, anus, dan vagina.
k. Endometriosis
l. Sindrom pramenstruasi
Pencitraan Ultrasound yang selama ini kita kenal dan sering dilakukan oleh
orang-orang yang bermasalah di bagian perutnya atau juga ibu-ibu hamil. Teknik
ini akan menunjukkan sebuah gambar yang ada pada tubuh manusia terutama di
bagian sekitar perut dengan memanfaatkan gelombang suara yang memiliki
frekuensi tinggi.
2. Fertilisasi In Vitro
Fertilisasi In Vitro dirintis oleh P.C Steptoe dan R.G Edwards di tahun 1977.
Saat ini, Bayi Tabung sering dijadikan solusi untuk memiliki keturunan.
Walaupun biayanya yang tidak murah, tetapi para pasangan rela mengeluarkan
uang sebanyak apapun itu asalkan mereka mendapat keturunan.
3. Teknologi Sistem Reproduksi – Amniosentesis
Prosedur ini hanya dikhususkan untuk para wanita yang sedang hamil dan
berisiko anak yang dilahirkan berpotensi cacat lahir. Tes ini biasanya dilakukan
antara minggu ke 16 atau pun 20.