KELAS 9
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem reproduksi pada manusia merupakan proses berkembangbiak yang bertujuan untuk melestarikan
keberlangsungan mahluk hidup di dunia.
Perkembangan embrio
Embrio dalam rahim dapat berkembang dengan mendapat nutrisi melalui plasenta.
Plasenta berfungsi untuk menyalurkan nutrisi dan zat-zat makanan dari induknya, melindungi janin dari
berbagai kuman penyakit dan zat-zat berbahaya, dan menyalurkan zat sampah ke dalam darah induknya.
Embrio dalam rahim memiliki selaput pelindung, yaitu amnion, karion, sakus vitelinus (kantung kuning
telur), dan alantois.
Embrio mengalami pertumbuhan di dalam rahim sekitar 40 minggu dan kemudian siap untuk dilahirkan.
Siklus menstrusi
Sel telur dalam tuba falopi hanya bertahan selama 24 jam. Apabila tidak ada sperma yang membuahi sel
telur, sel telur akan bergerak ke rahim dan lapisan dinding rahim akan mengalami penebalan. Dinding
rahim/ endometrium mengalami penebalan karena mengandung banyak pembuluh darah, lama kelamaan
pembuluh darah ini akan rusak dan luruh sehinggan terjadilah proses menstruasi/ haid. Menstruasi memiliki
siklus, siklus menstruasi tiap wanita berbeda-beda. Siklus menstruasi wanita pada umunya terjadi selama 28 hari.
Endometriosis (nyeri pada saat haid dan berpengaruh pada kesuburan wanita)
HIV/AIDS (virus HIV menyerang sel darah putih)
Kanker serviks ( virus HPV mengganggu kesuburan wanita)
Gonorrhea dan Chlamydia (penyebab radang panggul dan mengganggu kesehatan organ reproduksi)
PCOS (timbulnya cairan pada salah satu atau kedua bagian ovarium)
Sifillis (luka pada alat kelamin sehingga menyebabkan munculnya bakteri yang dapat merusak sel otak, merusak
jantung serta pembuluh darah, dan melumpuhkan tulang
Fibroid rahim: penyakit pada sistem reproduksi
Disfungsi seksual: terjadi pada pria maupun wanita dengan gejala seks terasa nyeri, seks tidak menarik, dan
berpengaruh pada kesuburan