DISUSUN OLEH
HELENA SITUMEANG
X MIPA 1
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul, “ Hukum Gravitasi Newton ” dapat saya
selesaikan dengan baik. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan
yang Tuhan Yang Maha Esa karuniai kepada saya sehingga makalah ini dapat saya
susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui
media internet..
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Budiawati.S.Pd pada bidang studi Fisika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Hukum Gravitasi Newton bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Demikian makalah ini saya buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang saya angkat pada makalah ini, saya
mohon maaf. Saya menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar
bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Helena Situmeang
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ………………………………...............……..........……………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang
mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi matahari mengakibatkan benda-
benda langit berada pada orbit masing-masing dalam mengitari matahari. Fisika
modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari
Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang lebih sederhana
merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus. Sebagai
contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi
yang sangat besar untuk menarik benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup,
dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda-
benda-benda yang ada di luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa
lainnya, termasuk satelit buatan manusia.
Dengan akselerasi (g) rata-rata 9.8 m/s². Dengan gravitasi itu semua benda di
permukaan bumi bisa diam di tempatnya masing-masing dan dengan itu pula lah
kita bisa berdiri stabil di tempat kita berada.
Ada 2 cara. Cara yang pertama adalah dengan tidak mempunyai massa, karena
gravitasi hanya memberikan efek pada benda yang mempunyai bobot. Cara kedua
ini kelihatannya lebih mudah dan sudah banyak diaplikasikan. Manusia bisa
meluncurkan roket, mendisain pesawat bahkan mengorbitkan satelit selama
berbulan-bulan. Perlu diketahui bahwa persoalan yang dipikirkan Newton ini telah
ada sejak zaman yunani kuno. Ada dua persoalan dasar yang telah diselidiki oleh
orang yunani, jauh sebelum Newton lahir. Persoalan yang selalu dipertanyakan
adalah mengapa benda-benda selalu jatuh ke permukaan bumi dan bagaimana
gerakan planet-planet, termasuk matahari dan bulan (matahari dan bulan pada
waktu itu digolongkan menjadi planet-planet). Orang-orang Yunani pada waktu
itu melihat kedua persoalan di atas (benda yang jatuh dan gerakan planet)
sebagai dua hal yang berbeda.
Demikian hal itu berlanjut hingga zaman Newton. Jadi apa yang dihasilkan oleh
dibangun diatas hasil karya orang-orang sebelum dirinya. Yang membedakan
Newton dan orang-orang sebelumnya adalah bahwa Newton memandang kedua
persoalan dasar di atas (gerak jatuh benda dan gerakan planet) disebabkan oleh
satu hal saja dan pasti mematuhi hukum yang sama. Pada abad ke-17,
menemukan bahwa ada interaksi yang sama yang menjadi penyebab jatuhnya
buah apel dari pohon dan membuat planet tetap berada pada orbitnya ketika
mengelilingi matahari. Demikian juga bulan, satu-satunya satelit alam kesayangan
bumi tetap berada pada orbitnya. Dalam makalah ini, penulis mencoba mengkaji
mengenai penerapan hokum gravitasi newton.
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum tarik-menarik gravitasi Newton dalam bidang fisika berarti gaya tarik
untuk saling mendekat satu sama lain. Dalam bidang fisika tiap benda dengan
massa m1 selalu mempunyai gaya tarik menarik dengan benda lain (dengan
massa m2 ). Misalnya partikel satu dengan partikel lain selalu akan saling tarik-
menarik. Contoh yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton dalam bidang
mekanika klasik bahwa benda apapun di atas atmosfer akan ditarik oleh bumi,
yang kemudian banyak dikenal sebagai fenomena benda jatuh.
Gaya tarik menarik gravitasi ini dinyatakan oleh Isaac Newton melalui
tulisannya di journal Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica pada tanggal 5
Juli 1687 dalam bentuk rumus sebagai berikut: ,
di mana:
Teori ini kemudian dikembangkan lebih jauh lagi bahwa setiap benda angkasa
akan saling tarik-menarik, dan ini bisa dijelaskan mengapa bumi harus berputar
mengelilingi matahari untuk mengimbangi gaya tarik-menarik gravitasi bumi-
matahari. Dengan menggunakan fenomena tarik menarik gravitasi ini juga,
meteor yang mendekat ke bumi dalam perjalanannya di ruang angkasa akan
tertarik jatuh ke bumi.
Hukum-Hukum Keppler
Karya Keppler sebagian di hasilkan dari data – data hasil pengamatn yang di
kumpulkan Ticho Brahe mengenai posisi planet – planet dalam geraknya di luar
angkasa . Hukum ini telah di cetuskan Keppler setengah abad sebelum Newton
mengajukan ketiga hukumnya tentang gerak dan hukum gravitasi universal .
Penerapan hukum gravitasi Newton dapat diterapkan untuk menjelaskan gerak
benda-benda angkasa. Hukum hukum ini menjabarkan gerakan dua badan yang
mengorbit satu sama lainnya. Massa dari kedua badan ini bisa hampir sama,
sebagai contoh Charon—Pluto (~1:10), proporsi yang kecil, sebagai contoh. Bulan
—Bumi(~1:100), atau perbandingan proporsi yang besar, sebagai contoh
Merkurius—Matahari (~1:10,000,000).
Dalam semua contoh di atas, kedua badan mengorbit mengelilingi satu pusat
massa, barycenter, tidak satu pun berdiri secara sepenuhnya di atas fokus elips.
Namun, kedua orbit itu adalah elips dengan satu titik fokus di barycenter. Jika
rasio massanya besar, sebagai contoh planet mengelilingi Matahari,
barycenternya terletak jauh di tengah obyek yang besar, dekat di titik massanya.
Di dalam contoh ini, perlu digunakan instrumen presisi canggih untuk mendeteksi
pemisahan barycenter dari titik masa benda yang lebih besar. Jadi, hukum Kepler
pertama secara akurat menjabarkan orbit sebuah planet mengelilingi Matahari.
Karena Kepler menulis hukumnya untuk aplikasi orbit planet dan Matahari,
dan tidak mengenal generalitas hukumnya, artikel ini hanya akan mendiskusikan
hukum di atas sehubungan dengan Matahari dan planet-planetnya.
1. Hukum I Kepler
Hukum I ini dapat menjelaskan akan lintasan planet yang berbentuk elips,
namun belum dapat menjelaskan kedudukan planet terhadap matahari, maka
muncullah hukum II Kepler. Keplpler tidak mengetahui alasan mengapa planet
bergerak dengan cara demikian . Ketika mulai tertarik dengan gerak planet –
planet , Newton menemukan bahwa ternyata hukum – hukum Keppler ini bisa
diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi universal dan hukum gerak
Newton . Newton juga menunjukkan bahwa di antara kemungkinan yang masuk
akal mengenai hukum gravitasi , hanya satu yang berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak yang konsisten dengan Hukum Keppler.
2. Hukum II Kepler
“ Setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang ditarik
dari matahari ke planet tersebut mencakup daerah dengan luas yang sama dalam
waktu yang sama “.
Telah Anda ketahui bahwa jari-jari rata-rata orbit bumi rB = 1,5 × 1011 m dan
periode bumi dalam mengelilingi matahari TB = 1 tahun = 3 × 107 s.Berdasarkan
kedua hal tersebut serta dengan menyamakan gaya matahari dan gaya sentripetal
bumi, maka dapat diperkirakan massa matahari.
Suatu benda yang bergerak mengelilingi benda lain yang bermassa lebih besar
dinamakan satelit, misalnya bulan adalah satelit bumi. Sekarang banyak satelit
buatan diluncurkan untuk keperluan komunikasi, militer, dan riset teknologi.
Untuk menghitung kecepatan satelit dapat digunakan dua cara, yaitu hukum
gravitasi dan gaya sentrifugal.
a. Menghitung Kecepatan Satelit Menggunakan Hukum Gravitasi
Sebuah satelit memiliki orbit melingkar, sehingga dalam acuan ini, satelit akan
merasakan gaya sentrifugal (mv2/r2). Gaya sentrifugal muncul karena
pengamatan dilakukan dalam sistem non inersial (sistem yang dipercepat, yaitu
satelit). Gaya sentrifugal besarnya sama dengan gaya gravitasi.
Apabila satelit berada pada jarak r dari pusat bumi, maka kelajuan satelit saat
mengorbit bumi dapat dihitung dengan menyamakan gaya gravitasi satelit dan
gaya sentripentalnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik dapat berlaku secara universal dan
sebanding oleh massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak kedua benda. Hukum tarik-menarik gravitasi Newton dalam bidang
fisika berarti gaya tarik untuk saling mendekat satu sama lain. Dalam bidang fisika
tiap benda dengan massa m1 selalu mempunyai gaya tarik menarik dengan benda
lain (dengan massa m2 ). Misalnya partikel satu dengan partikel lain selalu akan
saling tarik-menarik. Contoh yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton dalam
bidang mekanika klasik bahwa benda apapun di atas atmosfer akan ditarik oleh
bumi, yang kemudian banyak dikenal sebagai fenomena benda jatuh.
Semua benda di alam semesta menarik semua benda lain dengan gaya
sebanding dengan hasil kali massa benda-benda tersebut dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara benda-benda tersebut. Penerapan hukum gravitasi
Newton dapat diterapkan untuk menjelaskan gerak benda-benda angkasa. Salah
seorang yang memiliki perhatian besar pada astronomi adalah Johannes Kepler.
Dia terkenal dengan tiga hukumnya tentang pergerakan benda-benda angkasa,
yaitu:
a) Hukum I Kepler
b) Hukum II Kepler
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id ›
Hukum Gravitasi Newton dan Kepler - Materi Fisika SMA - Zenius Education
https://www.academia.edu › Makala...
https://123dok.com › Lainnya
http://needmoreintelligent.blogspot.com › ...
http://repository.unair.ac.id › ...PDF
https://www.kompas.com › Skola