Terdapat sejumlah peninggalan kerajaan Sriwijaya yang belum diketahui oleh orang
banyak.
1. Prasasti Kedukan
Gunawan Kartapranata
Prasasti Kedukan Bukit
Prasasti tersebut ditemukan di tepi sungai Batang, Kedukan Bukit, Kota Palembang.
Pada prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya itu terdapat angka tahun yakni 686
masehi yang ditulis menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.
Di dalam prasasti Kedukan Bukit berisi ungkapan mengenai Dapunta Hyang yang
menaiki perahu dan mengisahkan mengenai kemenangan Sriwijaya.
2. Prasasti Ligor
Selain prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang telah disebutkan di atas
terdapat juga peninggalan kerajaan sriwijaya lainnya yaitu prasasti Ligor.
Di dalam prasasti Ligor berisi mengenai kisah seorang Raja Sriwijaya yang
membangun Tisamaya Caitya untuk Karaja.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang kedua ini yaitu prasasti Kota Kapur.
Prasasti itu ditemukan di Pulau Bangka sebelah Barat yang isinya mengenai kutukan
untuk orang yang berani melanggar perintah dari Raja Sriwijaya.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang selanjutnya ini yaitu prasasti Talang Tuo.
Di dalam prasasti Telaga Batu berisi tentang kutukan untuk orang-orang jahat yang
berada di wilayah kerajaan Sriwijaya.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang kelima ini yaitu prasasti Karang Berahi.
Didalam prasasti Karang Berahi isinya mengenai kutukan untuk orang-orang jahat
yang tidak setia terhadap Raja Sriwijaya.
Candi Muara Takus, salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Inilah candi-candi peninggalan
Sriwijaya.
Terdapat peninggalan Kerajaan Sriwijaya berupa candi yang bernama Muara Takus.
Candi Muara Takus mempunyai corak Budha yang khas dengan beberapa susunan
stupa.
Di dalam halaman candi ini pun terdapat candi dengan nama Candi Bungsu, Candi
Sulung, Stupa Palangka, dan Stupa Mahligai.
Demikian pembahasan mengenai prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan candi
peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang saksi sejarah tentang salah satu kerajaan
terbesar di Indonesia tersebut.
8. Prasasti Leiden
Serta tertulis bahasa Tamil dalam prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya tersebut
yang mengisahkan mengenai hubungan dinasti Cola terhadap dinasti Syailendra
dari Sriwijaya.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang kedelapan ini yaitu prasasti Palas Pasemah.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang berikutnya ini yaitu prasasti Hujung Langit.
Di dalam prasasti Hujung Langit terdapat sebuah angka tahun yakni 997 masehi.
Prasasti Sumber Sejarah Kerajaan Mataram Kuno
Prasasti Kedu
Prasasti Kedu atau Mantyasih merupakan peninggalan dari Wangsa Sanjaya. Prasasti yang
ditemukan di Kampung Mateseh, Jawa Tengah ini memuat daftar silsilah raja-raja Mataram sebelum
Raja Balitung.
Perbesar
Prasasti Kalasan
Prasasti peninggalan Wangsa Sanjaya ini ditemukan di kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Usianya sekitar 700 Saka atau 788 masehi. Prasasti Kalasan dituliskan dalam huruf Pranagari dan
bahasa Sansekerta.
Prasasti berusia 792 masehi ini dinamakan sebagai Prasasti Abhayagiriwihara, yang artinya biara
yang dibangun di bukit kedamaian. Prasasti ini menceritakan sejarah kekalahan Balaputradewa
dalam peperangan dengan Pramordawardhani. Prasasti Ratu Boko ditemukan di Kecamatan
Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Candi Borobudur
Candi yang paling terkenal di kalangan turis ini terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Candi
Borobudur didirikan pada masa wangsa Syailendra sekitar pada 800-an masehi. Monumen ini
dibangun untuk memuliakan Buddha dan menjadi tempat ziarah.
Candi Mendut
Candi Mendut didirikan pada masa pemerintaan Raja Indra dari dinasti Syailendra di Kota Mungkid,
Magelang, Jawa Tengah. Candi ini dihiasi dengan ukiran makhluk khayangan, yakni dewata gandarwa
dan apsara atau bidadari, dua ekor kera dan seekor garuda.