Anda di halaman 1dari 9

KERAJAAN KALINGGA

KELOMPOK 5
1. Guntur Sulistyo (17)
2. Nida Ulya A (26)
3. Yasmin Ayu S (34)
SUMBER SEJARAH
Kerajaan Kalingga dapat diketahui dari prasasti yang ditemukan
dan berita dari cina, yaitu sebagai berikut:
1. Prasasti Tuk mas

Ditemukan di lereng sebelah barat Gunung Merapi, Desa


Lebak, Kec. Grabag, kab. Magelang. Prasasti ini memakai huruf
Pallawa dan bahasa Sansekerta disertai pahatan beberapa gambar
(relief).
Prasasti Tuk Mas menceritakan tentang keberadaan
sungai di lereng gunung Merapi yang sumber mata airnya sangat
jernih sama persis seperti Sungai Gangga di India. Bentuk gambar
yang terpapar dipadati ini adalah, sebuah gambar trisula, kendi,
kapak, Cakra, dan kelasangka, serta bunga teratai.
2. Prasasti Sojo Merto
Prasasti ini ditemukan di Desa Sojo Merto, Kec. Reban, Kab. Batang, Jawa
Tengah. Prasasti Sojo merto bertuliskan huruf Kawi dan berbahasa Melayu
kuno. Isi prasasti Sojo merto bermuat dalam 11 baris, tulisan yang sebagian
telah rusak. Prasasti ini menceritakan mengenai keberadaan seseorang
negarawan yang dihormati ia bernama sapunya sallendra. Ia memuja dewa
Siwa dan memiliki seorang ayah bernama santanu dan seorang ibu bernama
bhadrawati serta seorang istri bernama sampula. Isi dari prasasti tersebut
adalah sebagai berikut:
1. ryayon çrî sata …
2. â kotî
3. namah ççîvaya
4. bhatâra parameçva
5. ra sarvva daiva ku samvah hiya
6. mih inan –is-ânda dapû
7. nta selendra namah santanû
8. namânda bâpanda bhadravati
9. namanda ayanda sampûla
10. namanda vininda selendra namah
11. mamâgappâsar lempewângih
3. Berita Cina dari Dinasti Tang
Menyebutkan adanya kerajaan Kalingga atau Holing yang lokasinya ada di
Cho-Po Jawa.
Pada zaman Dinasti Tang (618 M - 906 M) memberikan keterangan tentang
Ho-ling sebagai berikut:
1) Ho-ling atau disebut Jawa terletak di Lautan Selatan. Di sebelah
utaranya terletak Ta Hen La (Kamboja), di sebelah timur terletak Po-Li
(Pulau Bali) dan di sebelah barat terletak Pulau Sumatera.
2) Ibukota Ho-ling dikelilingi oleh tembok yang terbuat dari tonggak kayu.
3) Raja tinggal di suatu bangunan besar bertingkat, beratap daun palem,
dan singgasananya terbuat dari gading.
4) Penduduk Kerajaan Ho-ling sudah pandai membuat minuman keras dari
bunga kelapa.
5) Daerah Ho-ling menghasilkan kulit penyu, emas, perak, cula badak dan
gading gajah.
Catatan dari berita Tiongkok ini juga menyebutkan bahwa sejak tahun 674,
rakyat Ho-ling diperintah oleh Ratu Hsi-mo (Shima). Ia adalah seorang ratu
yang sangat adil dan bijaksana. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Ho-
ling sangat aman dan tentram.
4. Catatan I-Tsing (tahun 664/665 M)
Menyebutkan bahwa pada abad ke-7 tanah Jawa telah menjadi salah
satu pusat pengetahuan agama Buddha Hinayana. Di Ho-ling ada
pendeta Tiongkok bernama Hwining, yang menerjemahkan salah
satu kitab agama Buddha ke dalam Bahasa Tionghoa. Ia
bekerjasama dengan pendeta Jawa bernama Janabadra. Kitab
terjemahan itu antara lain memuat cerita tentang Nirwana, tetapi
cerita ini berbeda dengan cerita Nirwana dalam agama Buddha
Hinayana.
KEHIDUPAN POLITIK PEMERINTAHAN

Kehidupan politik pada abad 7 M kerajaan Kalingga pernah


dipimpin seorang ratu bernama Sima. Ratu Sima menjalankan
pemerintahan dengan tegas, keras, adil dan bijaksana. Dia
melarang rakyatnya untuk menyentuh dan mengambil barang
bukan milik mereka yang ditercecer dijalan. Bagi siapapun yang
melanggar akan memperoleh hukuman berat. Oleh karena itu,
ketertiban dan ketentraman Kalingga, berjalan dengan baik.
KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI
Kerajaan Kalingga mengembangkan perekonomian di bidang
perdagangan dan pertanian. Oleh karena letak Kalingga dekat
dengan pesisir Utara Jawa tengah, menyebabkan Kalingga mudah
diakses oleh pedagang dari luar negeri. Selain itu, penduduk
Kalingga dikenal pandai membuat minuman yang berasal dari
bunga kelapa dan bunga aren dari hasil dan pertanian itu
penduduk Kalingga hidup makmur.
KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA
Penduduk Kalingga hidup dengan teratur. Ketertiban dan
ketentraman sosial di Kalingga berjalan dengan baik berkat
kepemimpinan Ratu Sima yang tegas dan bijaksana dalam
menjalankan hukum dan pemerintahan. Ketegasan hukum ratu Sima
didengar oleh raja Ta-Shaiha. Ia lalu menguji kebenaran kabar
tersebut. Dia memerintahkan anak buahnya untuk meletakan satu
kantong emas di jalan raya Kerajaan Ratu Sima.
Selama tiga tahun, setiap orang yang melewati kantong emas
tersebut berusaha menyingkir. Pada suatu hari putra mahkota tidak
sengaja menginjak kantong itu sehingga isinya berhamburan. Lalu
Ratu Sima marah dan memerintahkan hukuman mati untuk putra
mahkota. Akan tetapi para menteri berusaha memohon pengampunan
untuk putra mahkota. Dan ratu Sima memerintahkan agar jari kaki
putra mahkota yang menyentuh kantong mas tersebut dipotong.
KERUNTUHAN

Keruntuhan kerajaan Kalingga sebenarnya sejak Ratu Sima meninggal


dunia. Sekitar tahun 732 yang digantikan oelh keturunannya. Tetapi
penyebab runtuhnya Kerajaan Kalingga adalah karena ditaklukan oleh
kerajaan lain yaitu Kerajaan Sriwijaya. Runtuhnya Kerajaan Kalingga
(Holing) kira-kira terjadi pada tahun 752 M. Karena Kerajaan Kalingga
adalah bagian dari jaringan perdagangan Hindu bersama Kerajaan
Tarumanegara dan Kerajaan Malayu yang sebelumnya telah ditaklukan
Kerajaan Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai