Anda di halaman 1dari 51

PENDAHULUAN

Deskripsi Modul

E-Module Fisika Materi Hukum Newton tentang Gravitasi dan


Hukum Kepler

(Sumber : dinkes.ntbprov.co.id)

E-Module fisika berbasis eXe-Learning ini disusun dengan harapan dapat


menjadi bahan bagi peserta didik dalam belajar tentang materi Hukum Newton
tentang Gravitasi dan Hukum Kepler untuk peserta didik MA/SMA kelas X. E-
Module ini berisi penjelasan materi mengenai pengetahuan fisika. Modul ini dapat
digunakan dengan atau tanpa guru yang memberikan penjelasan materi karena
isinya disusun untuk keperluan belajar mandiri peserta didik.

Hukum Newton tentang gravitasi disebut juga dengan Hukum Gravitasi


Universal yang membahas adanya gaya tarik-menarik yang dimiliki setiap partikel
atau benda seperti halnya pada kasus Bumi dan Bulan yang mana Bulan tetap
berada di orbitnya. Newton membahas tentang suatu gaya yang dimiliki benda,
sedangkan Kepler membahas tentang gerakan planet mengitari matahari lewat
ketiga buah hukumnya; Hukum I Kepler, Hukum II Kepler, dan Hukum III Kepler.

Tujuan penyusunan E-Module fisika adalah untuk dapat memfasilitasi peserta


didik dalam memahami materi Hukum Newton tentang gravitasi dan Hukum Kepler
serta memberikan pengetahuan dan dapat mermotivasi peserta didik dalam
mengaplikasikannya. Selain itu, diharapkan dengan menggunakan modul ini peserta
didik dapat melakukan pembelajaran secara mandiri tanpa harus tergantung atau
menunggu penjelasan guru dalam belajar sehingga dapat diperolehnya pemahaman
yang lebih bermakna melalui kegiatan belajar penemuan berupa membaca, menulis,
memahami dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada modul ini.
Kompetensi Inti
K-I : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

K-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional.
K-3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar
 Menganalisis keteraturan gerak planet dan satelit dalam tata surya
berdasarkan hukum-hukum Newton.
 Menyajikan karya mengenai gerak satelit buatan yang mengorbit bumi,
pemanfaatan dan dampak yang ditimbulkannya dari berbagai sumber
informasi.
Tujuan Pembelajaran
Secara umum, tujuan pembelajaran menggunakan e-module ini adalah agar
peserta didik dapat memahami tentang salah satu materi fisika berjudul hukum
Newton tentang gravitasi dan hukum Kepler. Untuk lebih spesifiknya, setelah
mempelajari e-module ini diharapkan siswa dapat:

3.8.1 Menjelaskan hukum-hukum Newton tentang gravitasi.


3.8.2 Menentukan resultan gaya gravitasi yang dialami suatu benda dalam suatu system.
3.8.3 Menentukan kuat medan gravitasi pada permukaan planet dalam tata surya.
3.8.4 Menentukan percepatan gravitasi pada ketinggian tertentu di atas planet.
3.8.5 Menentukan energi potensial gravitasi suatu benda dan energi potensial gravitasi pada
planet.
3.8.6 Menentukan periode revolusi planet menggunakan hukum Kepler III.
3.8.7 Menentukan kelajuan satelit dan kelajuan lepas dari suatu planet dan benda langit lainnya.
3.8.8 Menganalisis keteraturan gerak planet dalam tata surya berdasarkan hukum Newton tentang
gravitasi dan hukum Kepler.
3.8.9 Menganalisis penerapan hukum gravitasi Newton dan hukum Kepler.
Hukum Newton tentang Gravitasi
Pengetahuan Awal

Bulan sebagai satelit Bumi

Pernahkah kamu memainkan sebuah bola dengan melemparkannya ke atas?


Apa yang terjadi? Bola tersebut akan jatuh ke lantai, bukan? Tidak hanya itu, sebagai
contoh coba kamu ambil pulpen atau pensilmu. Lemparkan ke atas, dan lihatlah apa
yang terjadi. Kamu tentu mengetahui bahwa setiap benda di permukaan Bumi jika
dilemparkan ke atas maka akan kembali ke tanah. Di semester 1 khususnya pada
materi gerak vertikal ke atas telah dipelajari bahwa hal tersebut karena pengaruh
gaya gravitasi bumi. Coba kamu perhatikan langit malam yang cerah dengan segala
benda-benda langit yang berkilauan. Menakjubkan bukan?

Percayakah kamu jika alam semesta memiliki keteraturan dengan tidak saling
bertabrakan ataupun jatuh ke benda lainnya sebagaimana jatuhnya benda di
permukaan Bumi? Alam semesta merupakan suatu sistem yang sangat besar.
Pelajari uraian pada materi ini agar kamu dapat mempelajari tentang keteraturan
alam semesta berdasarkan hukum Newton dan hukum-hukum Kepler.

Mari berpikir!

1. Matahari merupakan pusat Tata Surya dan planet-planet selalu


mengelilingi Matahari, tetapi tidak pernah saling bertabrakan satu sama
lain. Mengapa bisa terjadi?
2. Bulan mengelilingi Bumi. Ketika mengelilingi Bumi, Bulan tidak jatuh ke
Bumi. Padahal benda-benda di permukaan Bumi jika dilemparkan maka
akan jatuh lagi ke Bumi. Mengapa Bulan tidak jatuh?
3. Apa yang terlukis di benakmu setelah mengamati animasi pergerakan
planet di atas?
4. Matahari merupakan pusat Tata Surya dan planet-planet selalu
mengelilingi Matahari, tetapi tidak pernah saling bertabrakan satu sama
lain. Mengapa bisa terjadi?
Hukum Newton tentang Gravitasi
Pada tahun 1687, Isaac Newton membuktikan dalam bukunya yang berjudul
“Principia” bahwa gerakan Bulan mengelilingi Bumi disebabkan oleh pengaruh suatu
gaya. Tanpa gaya ini Bulan akan bergerak lurus dengan kecepatan tetap. Newton
menyebutkan bahwa gaya ini dinamakan gaya gravitasi. Gaya gravitasi dimiliki oleh
semua benda termasuk planet hingga memengaruhi gerakan planet-planet dan
benda-benda angkasa lainnya. Selain itu, gaya gravitasi juga penyebab mengapa
semua benda jatuh menuju permukaan Bumi. Pemikiran Newton merupakan buah
karya luar biasa karena dapat menyatukan teori mekanika benda di Bumi dan
mekanika benda di langit. Menurut Newton jika ada dua benda bermassa didekatkan
maka antara keduanya itu akan timbul gaya gravitasi atau gaya tarik menarik antar
massa.

Newton menyadari bahwa gaya gravitasi tidak hanya bergantung pada massa
benda, tetapi juga pada jarak. Newton kembali menganalisis gravitasi. Ia meneliti
data yang telah dikumpulkan tentang orbit planet-planet mengitari Matahari. Dari
kumpulan data yang ia kumpulkan, ia mendapatkan bahwa gaya gravitasi yang
dikerjakan Matahari pada planet yang menjaga planet tetap pada orbitnya mengitari
Matahari ternyata juga berkurang secara kuadrat terbalik terhadap jarak planet-
planet itu dari Matahari. Selanjutnya, Newton mengajukan Hukum Gravitasi Universal
Newton. Besar gaya gravitasi ini sesuai dengan Hukum Newton adalah sebagai
berikut. “Semua benda di alam akan menarik benda lain dengan gaya yang besarnya
sebanding dengan hasil kali massa partikel tersebut dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jaraknya". Secara matematis Hukum Newton tentang gravitasi tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan :

F = gaya gravitasi (N)

G = konstanta gravitasi

m1 = massa benda 1 (kg)

m2 = massa benda 2 (kg)

R = jarak dua benda (m)


Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar Gaya Gravitasi antara Dua Benda

Gaya gravitasi yang bekerja antara dua benda merupakan gaya aksi reaksi.
Pada Gambar di atas, benda 1 menarik benda 2 yaitu dengan gaya F21 dan sebagai
reaksinya benda 2 menarik benda 1 dengan gaya F12 . Menurut hukum III Newton,
kedua gaya tarik ini sama besar tetapi berlawanan arah (Faksi = – Freaksi).

Tetapan Gravitasi Umum (G)


Nilai G merupakan tetapan umum yang diukur secara eksperimen dan memiliki
nilai numerik yang sama untuk semua benda. Nilai G ini pertama kali diukur oleh
Henry Cavendish, pada tahun 1798. Pada saat Newton mengemukakan teorinya
tentang gravitasi, G merupakan suatu konstanta yang belum diketahui nilainya. Nilai
G yang berhasil ditemukan oleh Cavendish sebesar 6,754 x 10‾¹¹ N.m²/kg²
menggunakan suatu beraca Torsi yang diperhalus dan sangat peka.

Skema Neraca Cavendish

Neraca puntir Cavendish ditunjukkan seperti gambar di atas. Neraca puntir terdiri
dari suatu kawat berbentuk huruf T terbalik yang digantung dengan serat vertikal
yang sangat lembut. Dua bola kecil masing-masing bermassa m ditempatkan pada
ujung lengan horizontal T. Ketika kita meletakkan dua bola besar yang masing-
masing massanya M ke posisi seperti gambar di atas, maka gaya tarik gravitasi akan
memilin atau memuntir T melalui sudut defleksi yang kecil. Untuk mengukur sudut
ini,kita menyinarkan seberkas cahaya pada sebuah cermin yang ditempatkan pada
T. Berkas sinar pantul mengenai suatu skala dan ketika T memilin atau
memuntir,maka berkas sinar pantul bergerak sepanjang skala. Setelah
mengkalibrasikan Neraca Cavendish, kita dapat menghitung gaya gravitasi dan nilai
G yang hingga saat ini ditentukan nilai G adalah 6,67 x 10‾¹¹ N.m²/kg².
Resultan Gaya Gravitasi

Gambar resultan dua buah gaya gravitasi

Jika suatu benda dipengaruhi oleh dua buah gaya gravitasi atau lebih, maka
resultan gaya gravitasi yang bekerja pada benda tersebut dihitung berdasarkan
penjumlahan vektor. Misalnya dua gaya gravitasi F12 dan F13 yang dimiliki benda
bermassa m2 dan m3 bekerja pada benda bermassa m1 (Gambar di atas), maka
resultan gaya gravitasi pada m1, yaitu F1 adalah:

Besar resultan gaya gravitasi F1 adalah:

dengan α adalah sudut antara F12 dan F13.

Contoh Soal (1)


Menentukan gaya gravitasi antara dua benda

Dua benda bermassa 10 kg dan 15 kg terpisah sejauh 20 cm. Jika tetapan gravitasi
umum sebesar 6,67 x 10‾¹¹ N.m²/kg², tentukan gaya gravitasi antara dua benda
tersebut!
"Pahamilah penyelesaian soal tersebut di bawah ini!"

Jadi, gaya gravitasi antara dua benda tersebut adalah 25,0125 x 10-8 N.

Contoh Soal (2)


Menentukan resultan gaya gravitasi

Tiga buah benda A, B, dan C diletakkan seperti gambar


disamping!
Massa A, B, C berturut-turut adalah 5kg, 10 kg, dan 4 kg.
Jika G = 6,67 x 10‾¹¹ N.m²/kg², tentukan besarnya gaya
gravitasi pada benda A akibat pengaruh benda B dan C!

Jawab:

Diketahui : mA = 5 kg

mB = 10 kg

m = 4 kg
C

G = 6,67 x 10‾¹¹ N.m²/kg²

rA = rAC = 10m
B

Ditanya : FA

:
Penyelesaian:

Jadi, Gaya gravitasi di benda A akibat benda B dan C sebesar 4,17 x 10‾¹¹ N

Contoh Soal (3)


Menentukan letak benda dengan gaya gravitasi bernilai nol

Dua benda bermassa 32m dan 50m terpisah pada jarak d. Benda ketiga berada di
antara kedua benda tersebut. Tentukan letak benda ketiga agar tidak terpengaruh
oleh gaya gravitasi!

Diketahui : m1 = 32 m
m2 = 50 m

m3 = M

Ditanya : letak benda ketiga

Jawab :
Penyelesaian:

 Fm  0
F32  F31  0
F32  F31
m3m1 m3m2
G 2
G 2
R31 R31
(m)(32m) (m)(50m)
G  G
x2 (d  x)2
32 50
2 
x (d  x)2

42 52
x
z
(d  x)2
4(d  x)  5x
4d  4x  5x
4d  5x  4x
4d  9x
9
x  d
4
R32  d  x
9
d d
4
9 4 5
 d d  d
9 9 9
R31  x  4 d
9
Jadi, letak benda ketiga yaitu berada sejauh 4/9 dari benda 1 dan 5/9 dari
benda 2.
Medan Gravitasi
Medan gravitasi digambarkan dalam suatu garis-garis berarah. Untuk lebih jelasnya,
bacalah pendalaman materi berikut:

Medan gravitasi suatu planet bermassa M)

Gambar diatas menunjukkan ilustrasi dari medan gravitasi pada suatu benda
bermassa M dalam suatu ruangyang ditunjukkan oleh tanda panah. Medan gravitasi
ini menyebar di sekitar benda dalam ruang. Medan itu akan tetap hadir walaupun
tidak ada benda lain di dalam ruang. Jika kamu tempatkan benda bermassa m dalam
ruang ini, benda m akan ditarik menuju benda M. Dengan demikian, medan gravitasi
dapat didefinisikan sebagai ruang di sekitar suatu benda bermassa, di mana benda
bermassa lainnya dalam ruang ini akan mengalami gaya gravitasi.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa sebuah benda
yang bermassa mempunyai kemampuan untuk menarik benda lain yang berada di
sekitarnya. Kemampuan sebuah benda menarik benda lain di sekitarnya dapat
digambarkan sebagai adanya medan gravitasi di sekitar benda tersebut. Semakin
besar massa benda semakin jauh jangkauan medan gravitasi itu. Planet-planet yang
berada sangat jauh dari Matahari tetap merasakan medan gravitasi Matahari yang
mana planet tersebut masih mengelilingi Matahari meskipun jaraknya sangat jauh.
Begitu halnya dengan Bumi juga memiliki medan gravitasi.

A. Kuat Medan Gravitasi di Permukaan Planet

Sebuah planet bermassa M dengan jari-jari R

Medan gravitasi adalah besarnya gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu
benda. Pada pembahasan ini akan dibahas mengenai medan gravitasi Bumi sebagai
salah satu planet di Tata Surya. Gaya gravitasi bumi tidak lain adalah gaya berat
benda atau w. Sehingga medan gravitasi bumi pada suatu jarak R (jari-jari bumi)
menuju Bumi terhadap suatu benda bermassa m diketahui dari:

karena F = w maka F = mg, sehingga

nilai g merupakan kuat medan gravitasi atau yang biasa dikenal dengan percepatan
gravitasi.

B. Kuat Medan Gravitasi Pada Ketinggian h di atas Planet

Sebuah benda dengan ketinggian h diatas permukaan suatu planet

Kuat medan gravitasi dikerjakan oleh suatu planet tidak hanya terjadi pada
benda di permukaan planet itu saja, tetapi juga dapat terjadi pada benda diketinggian
tertentu dari permukaan planet. Coba kamu perhatikan gambar di atas! Bumi
memiliki satelit yaitu Bulan. Kuat medan gravitasi Bumi berpengaruh terhadap Bulan
(seperti pada pembahasan gaya gravitasi sebelumnya). Bertambahnya jarak antar
dua benda tersebut maka akan berpengaruh pada besar medan gravitasinya.Kuat
medan gravitasi di setiap planet itu berbeda-beda. Apabila suatu benda berada pada
ketinggian h di atas permukaan planet, jarak benda terhadap pusat planet sebesar
(R+h), maka kuat medan gravitasinya adalah sebesar g' yaitu:
Perbandingan antara percepatan gravitasi pada ketinggian tertentu dan percepatan
gravitasi pada permukaan planet sebagai berikut.

C. Perbedaan Besar Percepatan Gravitasi di Berbagai Belahan di Permukaan


Bumi

Perhitungan-perhitungan yang sangat teliti menunjukkan bahwa Bumi tidak tepat


berbentuk bola, tetapi agak pepat pada kedua kutubnya dan agak menggembung di
bagian khatulistiwa. Itulah sebabnya garis tengah khatulistiwa lebih besar daripada
garis tengah kutub. Garis tengah khatulistiwa 12.756 km, sedangkan garis tengah
kutub 12.714 km. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah gambar di bawah ini:

Bumi

Telah dijelaskan bahwa bentuk Bumi tidak bola tetapi agak pepat sehingga jari-
jari Bumi (r) sedikit berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya. Besar percepatan
gravitasi bergantung pada jari-jari sehingga juga memiliki nilai yang berbeda. Inilah
yang menyebabkan perbedaan besar percepatan gravitasi di berbagai tempat di
permukaan Bumi. Jari-jari permukaan Bumi di kutub adalah yang terkecil. Karena
percepatan gravitasi sebanding dengan 1/r2, kutub akan memiliki percepatan
gravitasi terbesar dari seluruh tempat di permukaan Bumi. Sebaliknya, jari-jari
permukaan Bumi di khatulistiwa adalah yang terbesar sehingga di daerah
khatulistiwa akan memiliki nilai percepatan gravitasi terkecil. Berikut beberapa variasi
percepatan gravitasi Bumi pada berbagai lokasi di Bumi.
Contoh Soal
Perbandingan kuat medan gravitasi di dua titik

Dua buah benda A dan B berada di dua ketinggian yang berbeda. Benda A berada di
permukaan suatu planet sedangkan benda B berada pada ketinggian R di atas
permukaan planet tersebut. Jika R adalah jari-jari planet, tentukan perbandingan kuat
medan gravitasi yang dialami benda A dan benda B!

Diketahui: rA = R
rB = R + R = 2R
Ditanya : gA : gB
Jawab :
GM
(r )2  r  2R 
2 2
g
A
 A   B
4
gB G  rA  R 2
2
(r )
g

gA 4

gB 1
Sehingga, perbandingan kuat medan gravitasi di benda A dan B tersebut
adalah gA = gB yaitu 4:1

Hubungan ketinggian benda dengan percepatan gravitasi

Jika percepatan gravitasi yang dialami sebuah benda di permukaan bumi adalah g,
maka tentukanlah ketinggian benda agar percepatan gravitasinya bernilai 1/9 g!

Diketahui :
r1 = R
g1 = g
g2 = 1/9 g
Ditanya : r 1g
gr9
2
R
2 Ketinggian benda (h)
Jawab : 21 
g1 r2 2 g r2 2 r2Rh
2
1R 3R  R  h
9 r2 2 h  3R  R
r2 2  9R 2 h  2R

2
r 2  9R 2 Jadi, ketinggian benda agar percepatan
r 2  3R gravitasinya senilai 1/9 g adalah 2R.
Menentukan resultan percepatan gravitasi dari suatu benda

Tiga buah benda A, B, dan C diletakkan di sudur-sudut segitiga siku-siku dengan


benda A berada di bagian siku. Jarak antara A dan B sama dengan 1 meter dan
jarak antara A dan C sama dengan 2 meter. Massa masing-masing benda berturut-
turut adalah 1 kg, 2 kg, dan 4 kg. Tentukanlah percepatan gravitasi di titik A.

Diketahui :
mA = 1 kg; mB = 2 kg; mC = 4 kg
rAB = 1 m; rAC = 2 m
Ditanya : gA
Jawab :
Benda A berada dibagian siku-siku segitiga sehingga mengalami
percepatan gravitasi/gA yang disebabkan oleh benda B dan benda C.

Pertama, menghitung percepatan di benda A akibat benda B dan akibat


benda C

Kedua, menghitung resultan percepatan gravitasi di titik A

Sehingga, percepatan gravitasi di benda A sebesar √5 G.


Energi Potensial Gravitasi
Tahukah Kamu apa itu energi potensial gravitasi?

Energi Potensial Gravitasi

Apa yang terpikir olehmu mengenai gambar diatas?

Gambar di atas menunjukkan sebuah pohon apel yang berbuah dan ada
beberapa buah yang jatuh ke tanah. Buah apel di pohon tersebut memiliki suatu
energi yang bisa membuat buah tersebut melakukan kerja hingga jatuh ke tanah.
Energi tersebut adalah energi potensial gravitasi. Energi potensial gravitasi adalah
energi yang dimiliki benda karena posisinya dalam suatu medan gravitasi. Gravitasi
dapat memindahkan benda antara dua titik, tetapi sebelum benda tersebut
mengalami perpindahan akibat gravitasi, benda tersebut telah memiliki suatu energi
yaitu energi potensial gravitasi. Demikian juga ketika kamu berada pada ketinggian
tertentu dari permukaan tanah (misalnya di atap rumah atau di dalam pesawat).
Energi potensial gravitasi dimiliki benda karena posisi relatifnya terhadap Bumi.
Dalam kasus ini hanya terjadi jika benda tersebut memiliki massa yang jauh lebih
kecil dari Bumi dengan jarak yang dekat dengan Bumi. Di pembahasan kali ini akan
dibahas energi potensial yang terjadi pada benda yang sangat besar dan jarak yang
sangat jauh yaitu dalam kasus benda-benda di alam semesta.

Pada materi sebelumnya telah kamu pelajari mengenai gaya gravitasi yang juga
dapat bekerja hingga pada suatu yang sangat jauh sekalipun, yaitu pada Bulan
contohnya hingga bisa membuat Bulan tetap berada pada orbitnya dalam mengitari
Bumi. Hal ini juga menunjukkan bahwa ketika suatu benda yang berada bahkan pada
ketinggian tertentu di atas permukaan Bumi, maka benda tersebut masih berada
dalam medan gravitasi Bumi hingga memiliki energi potensial gravitasi.
Besarnya energi potensial gravitasi pada benda bermassa m yang terletak pada
jarak R dari pusat suatu planet dinyatakan dengan

Keterangan :

Ep = energi potensial gravitasi (joule)

M = massa planet (kg)

m = massa benda (kg)

r = jarak pusat benda ke pusat planet (m)

Energi berhubungan dengan usaha karena usaha dapat diartikan sebagai


perubahan energi potensial (Ep2 - Ep1). Usaha akan bernilai positif ketika gaya yang
dikerjakan pada benda menyebabkan jarak kedua benda bertambah. Akan tetapi,
energi potensial gravitasi akan bernilai nol ketika jarak antara planet dan benda
sangat jauh hingga mencapai tak berhingga. Sehingga Ep2 - Ep1 = 0 - Ep1 = -Ep1
yang mana ini menunjukkan bahwa energi potensial benda tersebut bernilai negatif.
Perhatikanlah gambar di bawah ini!

Selain mengenai energi potensial gravitasi, terdapat besaran lain yang juga
harus kamu ketahui yaitu potensial gravitasi. Potensial gravitasi didefinisikan sebagai
besar energi potensial gravitasi per satuan massa. Potensial gravitasi termasuk
besaran skalar sehingga potensial gravitasi yang disebabkan oleh benda bermassa
merupakan jumlah dari potensial gravitasi dari tiap-tiap benda. Potensial gravitasi
dapat dituliskan sebagai berikut:
Contoh Soal
1. Bumi memiliki jari-jari 6,4 x 106 m dan massa 6 x 1024 kg. Jika massa sebuah mobil
1000 kg, tentukanlah energi potensial gravitasi antara mobil dan permukaan Bumi!

Diketahui:
R = 6,4 x 106 m
M = 6 x 1024 kg
m = 1000 kg = 10³ kg
G = 6,67 x 10‾¹¹
N.m²/kg² Ditanya : Ep
Jawab :

2. Energi potensial gravitasi antara benda bermassa 200 kg sebesar -3,25 x 10 8 joule.
Tentukanlah besar potensial gravitasi pada benda tersebut.

Diketahui :
Ep = -3,25 x 108 joule
m = 200 kg
Ditanya : V
Jawab :

Sehingga, besar potensial gravitasi pada benda tersebut adalah 1,875 x 106 volt.

3. Pesawat kargo bernama The Antonov An-225 adalah pesawat terbesar sepanjang
sejarah yang dirancang oleh Biro Desain Antonov Uni Soviet pada tahun 1980-an.
Bumi memiliki jari-jari 6,4 x 106 m dan massa 6 x 1024 kg. Jika energi potensial
gravitasi antara pesawat dan permukaan Bumi saat pesawat tersebut sedang berada
di permukaan Bumi adalah -40,04 x 1025 J, tentukanlah berapa massa pesawat
tersebut dalam satuan ton!
Diketahui : Massa Bumi (M) = 6 x 1024 kg

Jari-jari Bumi (r) = 6,4 x 106 m

G = 6,67 x 10‾¹¹ N.m²/kg²

Energi Potensial (Ep) = 40,04 x 1025 J

Ditanya : massa pesawat (m)

Jawab :

Jadi, massa pesawat tersebut adalah 640 ton.


Latihan 1
Pilihan Ganda
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang benar dibawah ini !
1. Ilmuwan asal Polandia yang pertama kali mengemukakan bahwa Matahari
sebagai pusat tata surya adalah ... .

a. Nicolaus Covernicus

b. Claudius Ptolemeus

c. Tyco Brahe

d. Johannes Kepler

e. Sir Isaac Newton

2. Dua planet masing-masing bermassa 2 x 10 20 kg dan 4 x 1020 kg dan gaya tarik


menarik antara kedua planet sebesar 1,33 x 1014 N. Berapakah jarak antara
kedua planet tersebut ....

a. 2 x 108 m

b. 2 x 1010 m

c. 4 x 108 m

d. 4 x 1010 m

e. 40 x 1015 m

3. Tiga buah benda A, B, dan C diletakkan seperti gambar!

Massa A, B, C berturut-turut adalah 6 kg, 5 kg, dan 8


kg. Jika G = 6,67 x 10‾¹¹ N.m²/kg², besarnya gaya
gravitasi pada benda A akibat pengaruh benda B dan
C adalah ... .

a. 2,06 x 10-11 N

b. 3,20 x 10-11 N

c. 4,45 x 10-11 N

d. 4,54 x 10-11 N

e. 5,20 x 10-11 N
4. Dua benda berada di wilayah medan gravitasi Bumi. Benda A berada di
permukaan Bumi dan benda B berada di ketinggian 1/2 R dari permukaan Bumi.
Perbandingan kuat medan gravitasi benda A dan B adalah (R = jari-jari Bumi)

a. 1:2

b. 2:3

c. 3:2

d. 4:9

e. 9:4

5. Bumi memiliki jari-jari 6,4 × 106 m dan massa 5,98 × 1024 Jika terdapat sebuah
benda bermassa 5 kg berada di ketinggian 10 km di atas permukaan Bumi, energi
potensial gravitasi antara benda dan permukaan Bumi sebesar ... .

a. -31,26 × 105 J

b. -32,26 × 105 J

c. -31,26 × 106 J

d. -32,26 × 106 J

e. -31,26 × 107 J
Hukum-Hukum Kepler
Pengetahuan Awal

Tata Surya

Bumi mengelilingi Matahari


Hukum I Kepler
Penjelasan Hukum I Kepler
Pada tahun 1600-an, lebih dari setengah abad sebelum Newton menggagas
ketiga hukum gerak dan hukum gravitasi universalnya, seorang astronom
berkebangsaan Jerman, Johannes Kepler (1571-1630) telah menulis sebuah uraian
tentang gerakan planet-planet mengelilingi matahari. Penemuan Johannes Kepler
tersebut termaktub dalam suatu hukum-hukum Kepler tentang gerak planet (Kepler’s
laws of planetry motion).

Hukum I Kepler:

Lintasan orbit setiap planet mengelilingi Matahari berbentuk sebuah elips


dengan Matahari berada pada salah satu titik fokus elips ini.

Skema lintasan planet mengelilingi Matahari

Elips adalah bangun geometri tertutup seperti halnya lingkaran yang memanjang
dan simetris terhadap dua buah garis tengah yang tidak sama panjang. Sebuah elips
memiliki dua buah titik pusat dan garis duah buah garis tengah. Garis tengah yang
lebih panjang disebut sumbu panjang. Sedangkan, garis tengah yang lebih pendek
disebut dengan sumbu pendek. Perhatikan gambar di bawah ini! Pada gambar, garis
a disebut dengan setengah sumbu panjang atau sumbu semimayor dan garis b
disebut dengan setengah sumbu pendek atau sumbu semiminor.
Hukum II Kepler
Penjelasan Hukum II Kepler
Hukum pertama Kepler menyatakan bentuk orbit planet, tetapi tidak dapat
memperkirakan kedudukan planet pada waktu tertentu. Menyadari hal ini, Kepler
dengan setumpukan data yang dimiliki pada kertas kerjanya berusaha keras untuk
memecahkannya. Sehingga Kepler berhasil menemukan hukum keduanya yang
disebut hukum kedua Kepler tentang gerak planet-planet di tata surya dalam proses
revolusinya mengelilingi Matahari.

Hukum kedua Kepler:

Setiap planet bergerak sedemikian rupa sehingga sebuah garis lurus khayal
yang ditarik dari Matahari ke salah satu planet akan menyisir/menyapu luas
bidang juring (irisan elips) yang sama dalam jangka waktu yang sama.

Perhatikan gambar di bawah ini! Gambar Skema Penerapan Hukum II Kepler sebagai
bentuk dari penerapan Hukum II Kepler.

Hukum II Kepler menjelaskan tentang hukum luasan yang sama. Sebuah planet
akan bergerak lebih cepat atau memiliki kelajuan yang lebih besar ketika berada
lebih dekat dengan Matahari (perihelium) atau ketika garis khayal (vektor radius)
terpendek. Kelajuan planet terkecil ketika berada di titik terjauh dari Matahari atau
ketika garis khayal (radius vektor) terpanjang. Gambar di atas menunjukkan kedua
daerah juring 1 dan 2 memiliki luas bidang yang sama dengan juring 3 dan 4.
Sebuah planet bergerak dari titik 1 ke titik 2 dalam jangka waktu yang sama seperti
bergerak dari titik 3 ke titik 4. Berdasarkan metode untuk menentukan kelajuan ini,
kita dapat memperkirakan kedudukan planet pada beberapa selang waktu yang akan
datang.
Hukum III Kepler
Penjelasan Hukum III Kepler

Tata surya

(Sumber : id.wikipedia.org)

Gambar di atas menunjukkan revolusi planet-planet. Hukum I Kepler


menjelaskan tentang bentuk lintasan planet dan Hukum II Kepler menjelaskan
tentang kecepatan orbit planet. Setelah publikasi kedua hukumnya pada tahun 1609,
Kepler mulai mencari suatu hubungan antara gerak planet-planet berbeda dan
memperkirakan bagaimana perhitungan gerak-gerak planet-planet. Sepuluh tahun
kemudian, Ia mempublikasikan De Harmonica Mundi (Harmony of the World) yang
didalamnya menyatakan hukum ketiganya. Kepler memantapkan penelitiannya
dengan melahirkan hukum ketiga yang menjelaskan tentang periode revolusi planet.
Periode revolusi planet ini dikaitkan dengan jari-jari orbit rata-ratanya sehingga
Hukum III Kepler yaitu:

Hukum ketiga Kepler:

Rasio nilai kuadrat periode T dari sembarang dua planet yang mengelilingi
Matahari adalah sama dengan rasio nilai pangkat tiga jarak rata-rata kedua
planet itu dari matahari.

Hukum Ketiga Kepler menghubungkan periode tiap planet dengan jarak rata-ratanya
ke matahari. Dalam bentuk matematis, jika r adalah jarak rata-rata antara planet dan
matahari dan T adalah periode revolusi planet, maka Hukum Ketiga Kepler
menyatakan bahwa T2 = Cr3 sehingga,

Dengan konstanta C bernilai sama untuk semua planet.


Sehingga, jika ada dua buah planet seperti pada bunyi Hukum Ketiga Kepler di atas
maka maka persamaan diatas menjadi

sehingga dapat dituliskan

Dari persamaan ini maka dapat diketahui hubungan-hubungan antar besaran


tersebut yaitu:

Kesesuaian Hukum-Hukum Kepler


dengan Hukum Gravitasi Newton
Newton menggabungkan pengetahuan tentang gerak melingkar pada suatu
planet dengan pernyataan Hukum III Kepler dalam karyanya Principia tahun 1687.
Dengan penggabungan ini, Newton dapat menunjukkan tetapan k pada persamaan
Kepler. Langkah penalaran matematisnya adalah sebagai berikut:

1. Percepatan sentripetal planet mengelilingi Matahari dirumuskan sebagai berikut:


2. Gaya sentripetal yang harus dikerjakan Matahari pada planet supaya planet tetap
pada orbitnya adalah sebagai berikut.

3) Dari hukum III Kepler

4) Gaya sentripetal menjadi

Gaya sentripetal ini selalu dimiliki oleh benda yang bergerak melingkar. Arah gaya ini
menuju pusat suatu lingkaran. Dengan adanya gaya sentripetal, planet akan tetap
berada pada orbitnya. Dari pembahasan sebelumnya diketahui bahwa dua buah
benda bermassa akan tarik-menarik karena ada gaya gravitasi. Gaya sentripetal
yang dialami planet tak lain adalah gaya gravitasi Matahari. Besar gaya sentripetal
planet sama dengan gaya gravitasi Matahari.
Contoh Soal
1. Periode bumi mengelilingi matahari adalah 365,25 hari dan periode venus
mengelilingi matahari adalah 224,7 hari. Bila jarak antara bumi dan matahari adalah
150 juta km, maka tentukan jarak venus ke matahari!

Diketahui :
T1 = 356,25 hari
T2 = 224,7 hari
r1 = 150 juta km = 150.000.000 km = 150 x 106 km
Ditanya : r2
Jawab :

Jadi, jarak Venus ke Matahari adalah 108 x 106 km atau 108 juta
kilometer.
Percobaan Gravitasi dan Orbit Benda
Langit
Kamu tentunya sudah memahami mengenai hukum Newton tentang gravitasi dan
hukum Kepler. Untuk lebih menguatkan pemahamanmu, lakukan kegiatan
percobaan mengenai penerapan kedua hukum tersebut!

Tampilan Awal Web Percobaan

Alat dan Bahan Percobaan :


1. Simulasi Phet tentang gravity and orbits
2. Alat tulis dan kertas
3. Laptop/computer
Langkah Percobaan :

1. Bukalah link di bawah ini, kemudian akan tampil halaman web Phet
Colorado pada simulasi Gravity and Orbits. Kemudian klik unduh dan bukalah
aplikasi phet yang telah kamu unduh. Link
: https://phet.colorado.edu/in/simulation/gravity-and-orbits
2. Pada halaman awal, pilih menu Model.
3. Lakukan pengamatan berikut: a) lama revolusi Bumi terhadap Matahari; b) lama
Bulan mengelilingi Bumi
4. Lakukan pengamatan di atas dengan menggunakan menu-menu pada
halamana phet simulasi.
5. Petunjuk: a) pilih gambar Matahari dan Bumi untuk mengamati revolusi Bumi; b)
pilih gambar Bumi dan Bulan untuk mengamati pergerakan Bulan c) pilih gambar
Matahari, Bumi, dan Bulan untuk mengamati keteraturan ketiga benda langit ini
d) pilih gambar Bumi dan satelit buatan.
6. Gunakan menu gaya gravitasi, kecepatan, jalur dan kisi dalam pengamatanmu
7. Catat data yang kamu peroleh pada tabel.
8. Pada percobaan menentukan lama satelit buatan mengelilingi Bumi, lakukan
dengan massa pada satelit yang bervariasi. Amatilah pergerakannya.

Data Pengamatan
No Peristiwa Lama Waktu

1 Bumi mengelilingi Matahari (Revolusi)

2 Bulan mengelilingi Bumi

Satelit buatan dengan massa 0,5 mengelilingi


3
Bumi

Satelit buatan dengan massa 2,0 mengelilingi


4
Bumi

Pertanyaan
a) Bumi berevolusi

1. Bagaimana gerakan revolusi Bumi?


2. Gambarkan arah gaya gravitasi dan kecepatan sentripetal Bumi!
3. Apa pengaruh dari adanya revolusi Bumi?
b) Bulan mengelilingi Bumi

1. Bagaimana gerakan Bulan?


2. Gambarkan arah gaya gravitasi dan kecepatan sentripetal Bulan!

c) Bumi, Bulan dan Matahari

1. Bagaimana gerakan Bumi, Bulan dan Matahari?


2. Gambarkan arah gaya gravitasi dan kecepatan sentripetal pada Bumi dan
Bulan!
3. Bagaimana jika tidak ada gaya gravitasi yang bekerja pada ketiga benda
tersebut?

c) Satelit buatan dan Bumi

1. Bagaimana gerakan satelit buatan mengelilingi Bumi!


2. Bagaimana pengaruh perbedaan massa satelit buatan terhadap lama waktu
satelit mengelilingi Bumi?

Keterangan:
Setelah kamu selesai melakukan percobaan ini, diskusikanlah dengan gurumu
tentang hasil pengamatanmu dan juga jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang
tertera dalam kegiatan percobaan ini.
Latihan 2
Pilihan Ganda
1. Perbandingan jarak antara planet A dan planet B dari suatu bintang adalah 4 : 9.
Jika periode revolusi planet A terhadap bintang tersebut sebesar 16 tahun, maka
periode revolusi planet B adalah ... .

a. 27 tahun

b. 30 tahun

c. 36 tahun

d. 54 tahun

e. 63 tahun

2. Bumi memiliki gaya gravitasi sehingga setiap benda akan tertarik ke arah Bumi.
Penyebab Bulan tidak jatuh ke Bumi adalah .... .

a. Jarak Bulan yang sangat jauh dari Bumi sehingga tidak terkena gaya gravitasi
Bumi

b. Medan gravitasi Bumi tidak mengenai permukaan Bulan secara menyeluruh

c. Bulan adalah satelit Bumi sehingga tidak jatuh ke Bumi

d. Ukuran Bulan yang sangat besar sehingga tidak terpengaruh gravitasi Bumi

e. Adanya keseimbangan akibat gaya gravitasi Bumi dan Bulan

3. Di bawah ini merupakan pernyataan yang tepat terkait Hukum Kepler adalah...

a. Planet-planet mengelilingi Matahari dalam bentuk orbit lingkaran dengan


Matahari berada di pusatnya.

b. Saat berada di titik perihelium, planet akan bergerak lebih lambat dalam
mengelilingi Matahari

c. Dalam waktu yang sama, planet akan menempuh luas juring yang sama pula
ketika mengelilingi Matahari

d. Gerak planet dalam mengelilingi Matahari akan memiliki kecepatan yang tetap
di setiap posisinya

e. Elips adalah bentuk orbital planet dengan Matahari berada di pusat elips
tersebut
4. Planet Jupiter memiliki jarak orbit ke Matahari yang diperkirakan sama dengan
empat kali jarak orbit Bumi ke Matahari. Periode revolusi Bumi mengelilingi
Matahari 1 tahun. Berapakah periode Jupiter tersebut mengelilingi Matahari ... .

a. 2 tahun

b. 4 tahun

c. 8 tahun

d. 16 tahun

e. 64 tahun
Penerapan Hukum Gravitasi Newton &
Hukum Kepler
Aplikasi Hukum Gravitasi Newton &
Hukum Kepler
1. Menghitung massa Bumi

Bumi

Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan
terbesar kelima dari delapan planet dalam tata surya. Bumi juga merupakan planet
terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan
dunia atau planet biru. Biosfer Bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer
dan kondisi fisik Bumi. Akibatnya terjadilah perkembangbiakan organisme serta
pembentukan lapisan ozon. Lapisan ozon ini bersama medan magnet Bumi
menghalangi radiasi surya berbahaya sehingga dapat menjadi tempat tinggal bagi
jutaan makhluk hidup, termasuk manusia.

Massa bumi dapat dihitung dengan menggunakan nilai G yang telah diperoleh dari
percobaan Cavendish. Anggap massa bumi M dan jari-jari bumi R = 6,37 × 106 m
(bumi dianggap bulat sempurna). Berdasarkan rumus percepatan gravitasi bumi,
Anda bisa menghitung besarnya massa bumi.
3. Menghitung massa Matahari

Matahari

Matahari atau Surya adalah bintang di pusat tata surya. Bentuknya nyaris bulat
dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet. Diameternya sekitar
1.392.684 km, kira-kira 109 kali diameter Bumi, dan massanya sekitar 2×10 30. Telah
kamu ketahui bahwa jari-jari rata-rata orbit bumi rB = 1,5 × 10 11 m dan periode bumi
dalam mengelilingi matahari TB = 1 tahun = 3 × 107 s. Berdasarkan kedua hal
tersebut serta dengan menyamakan gaya matahari dan gaya sentripetal bumi, maka
dapat diperkirakan massa matahari yaitu :
3. Adanya satelit buatan pada Bumi

Satelit buatan pada Bumi

(Sumber: portal.tahupedia.com)

Suatu benda yang bergerak mengelilingi benda lain yang bermassa lebih besar
dinamakan satelit, misalnya bulan adalah satelit bumi. Sekarang banyak satelit
buatan diluncurkan untuk keperluan komunikasi, militer, dan riset teknologi. Untuk
kecepatan satelit yang mengorbit Bumi, akan dibahas pada pembahasan
selanjutnya. Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh
Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957, dan memulai Program Sputnik Rusia, dengan
Sergei Korolev sebagai kepala disain dan Kerim Kerimov sebagai asistennya. Pada
bagian ini akan dibahas mengenai jenis-jenis satelit buatan yang mengorbit Bumi
pada saat ini. Jenis-jenis satelit buatan tersebut antara lain :

Berdasarkan ketinggian garis edarnya ada tiga:

a) Low Earth Orbit (LEO): 500-2.000 km di atas permukaan bumi.

LEO merupakan orbit satelit dengan ketinggian yang paling rendah diantara
yang lain. Ketinggian satelit pada orbit ini sekitar 500 – 2000 kilometer (di bawah
orbit MEO) dari bumi. Memiliki karakteristik yang mirip dengan orbit MEO, dimana
peiode satelit dalam mengelilingi orbit lebih cepat dari rotasi bumi. Satelit yang
mengorbit pada LEO memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Satelit akan selesai mengelilingi bumi dalam waktu 1,5 jam, atau sekitar 16 kali
dalam sehari. Dengan kecepatan 27.000 km/jam.
2. Dengan kecepatan tersebut, satelit ini akan tampak bergerak jika dilihat dari
Bumi.
3. Area cakupan paling kecil jika dibandingkan GEO dan MEO. Membutuhkan
jumlah satelit yang lebih banyak untuk area yang sama dengan dengan satelit
GEO.
4. Satelit yang berada pada orbit LEO juga dapat memiliki lintasan yang berbeda,
tidak harus berada di atas ekuator, dapat menyilang, atau bahkan melewati
kutub utara dan kutub selatan.

Orbit LEO ini biasanya digunakan untuk satelit dengan sistem telekomunikasi
bergerak pada mobile, seperti sistem satelit Iridium dan Global Star.

b) Medium Earth Orbit (MEO): 8.000-20.000 km di atas permukaan bumi.


MEO merupakan satelit yang mengorbit mulai pada ketinggian 2.000 –
35.000 kilometer dari bumi, lebih rendah dari orbit GEO. Karena lebih dekat
dengan permukaan bumi, periode satelit dalam mengelilingi orbit akan semakin
tinggi. Sehingga jika dilihat dari permukaan bumi satelit akan tampak terus
bergerak. Berikut ini beberapa karakteristik satelit yang mengorbit pada MEO:

1. Satelit akan selesai mengelilingi orbit lebih cepat dari rotasi bumi, dalam waktu
5 – 12 jam per 1 kali putar. Karena kecepatan satelit pada orbit MEO
sekitar
19.000 km/jam.
2. Karena kecepatan orbitnya lebih cepat dari rotasi bumi, maka satelit akan
tampak bergerak jika dilihat dari Bumi.
3. Memiliki area cakupan yang lebih kecil dibanding GEO, sehingga jumlah
satelit yang dibutuhkan untuk meng-cover bumi bisa puluhan satelit.
4. Satelit yang berada pada orbit MEO dapat memiliki lintasan yang berbeda,
tidak harus berada di atas ekuator, dapat menyilang, atau bahkan melewati
kutub utara dan kutub selatan.

Orbit MEO ini biasanya digunakan untuk satelit-satelit penginderaan (pengolahan


citra, cuaca dan lain-lain) termasuk juga sistem satelit GPS (Global Positioning
Satellite) milik Amerika yang berada di ketinggian 20.000 km atau GLONASS
(Global Navigation Satellite System) milik Rusia yang berada di ketinggian 19.000
km .

c) Geostatinonary Earth Global (GEO): 36.000 km di atas permukaan bumi.

Secara tidak langsung bisa dibilang satelit GEO bergerak dengan kecepatan
yang sama persis dengan kecepatan rotasi bumi, sehingga satelit terlihat seolah-
olah diam jika di lihat dari permukaan bumi. Satelit yang mengorbit pada GEO
memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Satelit akan mengelilingi orbit dalam waktu selama 23,9 jam hampir sama
dengan rotasi bumi.
2. Karena kecepatannya di orbit yang sama dengan kecepatan rotasi bumi,
maka satelit pada orbit GEO seakan diam dan selalu pada posisinya. Jadi
apabila satelit berada di atas Indonesia atau negara lainnya, satelit tersebut
akan selalu di atas negara tersebut.
3. Latency–waktu yang dibutuhkan untuk perambatan gelombang dari bumi ke
satelit dan kembali lagi ke bumi membutuhkan waktu selama 250ms hingga 1
detik.
4. Memiliki area cakupan yang luas. Hanya perlu beberapa satelit untuk meng-
cover seluruh bumi.
5. Satelit yang berada pada orbit GEO berada dalam 1 ring tunggal di atas
ekuator/khatulistiwa, sehingga slot untuk satelit GEO sangat terbatas.

Contoh satelit pada orbit GEO antara lain: Satelit Palapa, Satelit Telkom, Garuda,
IndoStar dan PSN.
Macam-macam satelit berdasarkan kegunaannya:

a) Satelit komunikasi

Satelit komunikasi berfungsi untuk pemenuhan aktivitas komunikasi misalnya :


radio, handphone, TV dan lain-lain. Dengan menggunakan frekuensi gelombang
mikro, satelit ini menghasilkan transmisi gelombang radio yang banyak digunakan
untuk sarana komunikasi.

b) Satelit Astronomi

Satelit astronomi yaitu satelit yang digunakan untuk aktivitas pengamatan


benda-benda ruang angkasa misalnya : galaksi, planet, bintang dan benda angkasa
lainnya. Contoh : Satelit Hubble yang diluncurkan pada tahun 1990 yang digunakan
untuk memotret rose Nebula.

c) Satelit Pengamat Bumi

Satelit pengamat Bumi digunakan untuk mengamati permukaan Bumi seperti :


pembuatan peta, pengamatan lingkungan Bumi, meteorologi dan lain-lain. Contoh
yaitu Satelit Reconnaissance (satelit ini digunakan bukan untuk kepentingan militer)

d) Satelit Mata-Mata

Satelit ini termasuk jenis satelit khusus yang digunakan untuk menunjang
kebutuhan militer suatu negara. Fungsi satelit ini adalah untuk memata-matai pihak
musuh negara yang bersangkutan. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga atau ketika
suatau negara dalam peperangan.

e) Satelit Cuaca

Satelit cuaca digunakan untuk mengamati iklim dan cuaca di Bumi. Dengan
satelit ini kita bisa mengetahui iklim dan cuaca terkini yang sering kita lihat di berita
televisi atau di internet juga ada aplikasi untuk mengetahui cuaca dan iklim suatu
wilayah. Fungsinya bagi manusia adalah untuk pertanian, perikanan, traveller dan
lain sebagainya. Dengan mengetahui cuaca dan iklim kita bisa membuat rencana
pekerjaan yang sesuai dengan iklim dan cuaca yang sedang terjadi.

f) Satelit Tenaga Surya

Satelit tenaga surya digunakan dalam proses untuk menghasilkan sumber energi
Matahari. Cara kerjanya adalah dengan memakai transmisi gelombang mikro untuk
menyorotkan tenaga surya ke antena yang sangat besar di Bumi. Hal ini dilakukan
sebagai ganti tenaga konvensional. Sebagaimana yang kita tahu, panas matahari
dapat dijadikan sumber energi terbarukan yang tidak pernah habis sampai akhir
nanti.

g) Satelit Navigasi

Satelit navigasi digunakan untuk mengetahui lokasi tertentu di Bumi dengan


menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima. Penerima sinyal ini haruslah
terletak di permukaan tanah tertentu di Bumi.
PENUTUP

(Sumber : freepik.com)

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari pembelajaran materi hukum Newton tentang gravitasi dan


hukum Kepler ini yaitu sebagai berikut:

1. Perkembangan teori gravitasi didapat dari penelitian yang dilakukan oleh


ilmuwan-ilmuwan. Ilmuwan-ilmuwan tersebut yaitu Plato, Caludius
Ptolemaeus, Nicolaus Covernicus, Tyco Brahe, Johannes Kepler, serta Isaac
Newton.
2. Gaya gravitasi terjadi pada dua benda pada jarak tertentu hingga terdapat
gaya saling tarik menarik diantara keduanya. Gaya gravitasi antar dua benda
sebanding dengan massa kedua benda tersebut dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antar keduanya yang dituliskan :

3. Resultan gaya gravitasi dapat ditentukan dengan persamaan berikut dimana α


adalah sudut yang terbentuk antar beberapa benda yang akan ditentukan
resultan gaya gravitasinya.

4. Medan gravitasi dapat ditentukan baik itu medan gravitasi di permukaan suatu
planet, maupun dalam ketinggian tertentu dari permukaan Bumi.
5. Kuat medan gravitasi benda disebut juga percepatan gravitasi yang sebanding
dengan massa benda tersebut serta berbanding terbalik dengan jari-jarinya
yang dituliskan :
6. Energi potensial gravitasi terjadi ketika suatu benda berada pada ketinggian
tertentu hingga memiliki suatu energi akibat posisinya tersebut.
7. Kepler menuliskan tiga hukum dalam hal pergerakan planet. Hukum I yaitu
tentang bentuk orbit planet mengelilingi Matahari, hukum II tentang luas
daerah yang dilalui planet serta tentang kecepatan planet mengorbit, serta
hukum III tentang hubungan antara periode revolusi dengan jaraknya. Periode
revolusi dapat ditentukan dengan persamaan berikut:

8. Keteraturan gerak planet dalam Tata Surya berdasarkan hukum Newton


tentang gravitasi dan hukum Kepler dapat terlihat dari peredaran planet-planet
mengitari Matahari, peredaran satelit mengelilingi planet, serta peredaran
satelit buatan pada Bumi.
9. Penerapan hukum Newton tentang gravitasi dan hukum Kepler dapat
dibuktikan berdasarkan perhitungan massa Bumi, perhitungan massa
Matahari, serta perhitungan kecepatan satelit buatan mengorbit Bumi dan
pembahasan tentang macam-macam satelit buatan. Hal ini karena, satelit
buatan dalam geraknya memanfaatkan kedua hukum tersebut.
10. Kelajuan satelit ada dua macam yaitu menghitung kelajuan satelit serta
kelajuan lepas satelit.

B. Saran

Saran penulis terhadap adanya modul belajar ini kepada peserta didik
maupun pembaca adalah agar bisa dijadikan bahan bacaan, bahan referensi serta
bahan untuk belajar menganai materi Hukum Newton tentang gravitasi dan Hukum
Kepler. Penggunaan modul ini diharapkan agar urut hingga bisa menghasilkan
pola berpikir yang mudah dan baik dalam mempelajari segala muatan yang
terkandung di dalam modul ini.
EVALUASI
Pada bagian ini terdapat beberapa soal untuk menilai bagaimana
kemampuanmu dalam menguasai konsep-konsep yang telah dipelajari, baik tentang
hukum gravitasi Newton, hukum-hukum Kepler, maupun gerak satelit. Soal-soal di
bawah ini mengacu pada tujuan pembelajaran secara khusus yang telah dituliskan
pada bagian tujuan pembelajaran. Kerjakanlah soal ini dengan teliti dan pilihlah
jawaban yang benar menurutmu. Kamu dapat mencek nilaimu setelah menjawab
soal-soal ini.

Soal
1. Ilmuwan sebelum Newton yang mencetuskan teori tentang adanya gaya tarik
pada Bumi adalah ... .

a. Plato
b. Aristoteles
c. Nicolaus Copernicus
d. Al-Khazini
e. Al-Farghani

2. Johannes Kepler pertama kali melakukan pengamatan dengan melakukan


penelitian ... .
a. Gaya gravitasi Matahari
b. Gaya gravitasi antar planet
c. Gerak planet Bumi
d. Gerak planet Mars
e. Gerak Tata Surya

3. Ilmuwan yang menyatakan bahwa Bumi merupakan pusat perputaran Bintang


dan Bulan adalah ...
a. Nicolaus Copernicus
b. Claudius Ptolomeus
c. Tyco Brahe
d. Johannes Kepler
e. Sir Isaac Newton

4. Bintang Sirius merupakan bintang paling terang yang terlihat di malam hari. Bila
massa bintang Sirius 5×1031 kg dan jari-jarinya 25×109 m, maka besar gaya yang
bekerja pada benda bermassa 15 kg di atas permukaan bintang Sirius adalah ...
a. 3.556 N
b. 5.336 N
c. 8.004 N
d. 8.040 N

5. Dua planet masing-masing bermassa 2 x 1020 kg dan 4 x 1020 kg dan gaya tarik
menarik antara kedua planet sebesar 1,33 x 1014 N, jarak antara kedua planet
tersebut adalah ....
a. 2 x 108 m
b. 2 x 1010 m
c. 4 x 108 m
d. 4 x 1010 m
e. 4 x 1015 m

6. Sebuah pesawat ruang angkasa bermassa 2000 kg. Jika massa Bumi 5,98 ×
1024 kg dan jari-jari Bumi 6.380 km. Besar gaya gravitasi Bumi yang dialami
pesawat itu saat mengorbit di ketinggian dua kali jari-jari Bumi diukur dari pusat
Bumi adalah ... .
a. 4.899 N
b. 4.989 N
c. 6.252 N
d. 6.525 N
e. 7.977 N

7. Tiga buah benda A, B, dan C diletakkan seperti gambar:

Massa A, B, C berturut-turut adalah 6 kg, 5 kg, dan 8 kg. Jika G = 6,67 x 10‾¹¹
N.m²/kg², besarnya gaya gravitasi pada benda A akibat pengaruh benda B dan C
adalah ... .

a. 2,06 x 10-11 N
b. 3,20 x 10-11 N
c. 4,45 x 10-11 N
d. 4,54 x 10-11 N
e. 5,20 x 10-11 N

8. Tiga bola tembaga bermassa 4 kg, 6 kg, dan 8 kg. Ketiga bola diletakkan pada
setiap titik sudut sebuah segitiga siku-siku seperti pada gambar.
Resultan gaya gravitasi yang bekerja pada bola bermassa 6 kg sebesar.......(G =
6,67 x 10‾¹¹ N.m²/kg²)

a. 2√5 G
b. 3√5 G
c. 5√2 G
d. 5√3 G
e. 12√2 G

9. Tiga buah benda bermassa berada di titik-titik sudut segitiga seperti pada gambar
dengan massa mA = 40 kg, mB = 36 kg, mC = 64 kg, dan G = 6,67 x 10‾¹¹ N.m²/kg²

Besar gaya gravitasi yang terjadi pada benda A adalah ....

a. 2,02 x 10-5 N
b. 2,67 x 10-5 N
c. 3,77 x 10-5 N
d. 4,09 x 10-5 N
e. 5,34 x 10-5 N

10. Dua benda berada di wilayah medan gravitasi Bumi. Benda A berada di
permukaan Bumi dan benda B berada di ketinggian 1/2 R dari permukaan Bumi.
Perbandingan kuat medan gravitasi benda A dan B adalah.......(R = jari-jari Bumi)
a. 1 : 2
b. 2 : 3
c. 3 : 2
d. 4 : 9
e. 9 : 4

11. Dua buah benda A dan B dengan massa A sebesar 28 kg dan massa B sebesar
63 kg. Kedua benda berjarak 30 cm. Kuat medan gravitasi sama dengan nol
berada di titik .... .
a. 12 cm dari benda A
b. 12 cm dari benda B
c. 18 cm dari benda A
d. 15 cm dari benda A maupun benda B
e. 20 cm dari benda B
12. Dua bintang yang masing-masing bermassa M dan 4M terpisah pada jarak d.
Jarak bintang ketiga yang berada di antara kedua bintang itu tetapi tidak
mengalami gaya gravitasi adalah ... .
a. 1/9d
b. 1/6d
c. 1/5d
d. 1/3d
e. 1/2d

13. Bumi memiliki jari-jari 6,4 × 106 m dan massa 5,98 × 1024 kg Jika terdapat sebuah
benda bermassa 5 kg berada di ketinggian 10 km di atas permukaan Bumi, energi
potensial gravitasi antara benda dan permukaan Bumi sebesar ... .
a. -31,26 × 105 J
b. -32,16 × 105 J
c. -31,26 × 106 J
d. -32,16 × 106 J
e. -31,26 × 107 J

14. Satelit A dan B mengorbit di atas permukaan Bumi. Satelit A mengorbit pada
ketinggian R di atas permukaan Bumi. Sementara itu, satelit Y mengorbit pada
ketinggian 4R di atas permukaan Bumi. Perbandingan antara energi potensial
satelit A dan satelit B adalah ... .
a. 2 : 3
b. 2 : 5
c. 3 : 2
d. 3 : 5
e. 5 : 2

15. Sebuah pesawat antariksa bermassa 1 ton akan diluncurkan dari permukaan
Bumi. Jika jari-jari Bumi R = 6,38 × 106 m dan massa Bumi 5,98 × 1024 kg, energi
potensial pesawat saat berada di permukaan Bumi adalah
a. 5,98 × 1010 J
b. 6,38 × 1010 J
c. 6,67 × 1010 J
d. 7,38 × 1010 J
e. 7,68 × 1010 J

16. Perbandingan jarak antara planet A dan planet B dari suatu bintang adalah 4 : 9.
Jika periode revolusi planet A terhadap bintang tersebut sebesar 16 tahun, maka
periode revolusi planet B adalah ... .
a. 27 tahun
b. 30 tahun
c. 36 tahun
d. 54 tahun
e. 63 tahun
17. Planet A dan B mengorbit bintang X dengan perbandingan jari-jari orbit sebesar 9
: 16. Jika periode planet B adalah 10 tahun, periode planet A saat mengelilingi
bintang X tersebut adalah ... .
a. 3,42 tahun
b. 3,82 tahun
c. 4,12 tahun
d. 4,22 tahun
e. 4,62 tahun

18. Periode revolusi Bumi mengelilingi Matahari adalah 1 tahun dan jarak Bumi-
Matahari adalah 1,5 × 1011 Jika periode revolusi planet Mars mengelilingi
Matahari adalah 1,87 tahun, maka jarak Mars-Matahari adalah .... .
a. 1,14 × 1011 m
b. 2,80 × 1011 m
c. 2,28 × 1011 m
d. 3,50 × 1011 m
e. 4,21 × 1011 m

19. Bulan memiliki gaya gravitasi sehingga setiap benda akan tertarik ke arah Bumi.
Penyebab Bulan tidak jatuh ke Bumi adalah .... .
a. Jarak Bulan yang sangat jauh dari Bumi sehingga tidak terkena gaya gravitasi
Bumi
b. Medan gravitasi Bumi tidak mengenai permukaan Bulan secara menyeluruh
c. Bulan adalah satelit Bumi sehingga tidak jatuh ke Bumi
d. Ukuran Bulan yang sangat besar sehingga tidak terpengaruh gravitasi Bumi
e. Adanya keseimbangan akibat gaya gravitasi Bumi dan Bulan

20. Semua planet memiliki percepatan gravitasi, termasuk Bumi. Pernyataan berikut
yang tepat mengenai percepatan gravitasi di Bumi adalah .... .
a. Nilainya sama untuk semua tempat di Bumi
b. Dipengaruhi oleh jarak Bumi ke Matahari
c. Berpengaruh terhadap susunan lapisan Bumi
d. Berpengaruh terhadap planet-planet lain
e. Bernilai lebih besar jika berada di kutub Bumi

21. Sebuah planet yang mengelilingi Matahari akan bergerak lebih cepat ketika
berada di titik terdekat dengan Matahari. Penyebab hal ini terjadi adalah .... .
a. Bentuk orbitnya yang elips sehingga gerakannya lebih cepat
b. Adanya gravitasi Matahari yang kuat sehingga agar planet tidak tertarik maka
bergerak lebih cepat
c. Adanya ruang hampa udara yang menyebabkan kecepatan berubah-ubah
d. Adanya interaksi dari gaya gravitasi Matahari dan ruang di angkasa
e. Jarak yang dekat maka terjadi pengeluaran energi sehingga gerakannya lebih
cepat

22. Satelit buatan yang berfungsi untuk melakukan pemetaan Bumi adalah...
a. Satelit geodesi
b. Satelit meteorologi
c. Satelit geologi
d. Satelit survei SDA
e. Satelit geofisika
23. Macam-macam satelit dapat dibedakan bedasarkan ketinggian garis edarnya.
Satelit Palapa yang berada di orbit paling jauh dari Bumi termasuk dalam jenis
satelit .... .
a. LEO (Low Earh Orbit)
b. MEO (Medium Earth Orbit)
c. GEO (Geostatinonary Earth Global)
d. Komunikasi
e. Navigasi

24. Kelajuan satelit diperhitungkan untuk mengimbangi gaya gravitasi Bumi yang
bekerja padanya. Di bawah ini merupakan pernyataan yang tepat adalah ... .
a. Jika gerakan satelit terlalu cepat, maka satelit akan jatuh ke Bumi
b. Jika gerakan satelit terlalu lambat, maka satelit akan keluar dari orbitnya ke
angkasa luar
c. Jika massa satelit terlalu besar, maka gravitasi Bumi tidak akan sampai
padanya
d. Jika berada di orbit yang dekat dengan Bumi, maka satelit akan bergerak lebih
cepat
e. Jika berada sangat jauh dari Bumi, maka satelit akan jatuh ke Bumi

25. Sebuah satelit bermassa 1000 kg mengorbit Bumi pada ketinggian 1.800 km. Jika
diketahui percepatan gravitasi Bumi 9,8 m/s 2 dan jari-jari Bumi 6.400 km, kelajuan
satelit tersebut saat mengorbit adalah ... .
a. 1,195 × 103 m/s
b. 6,996 × 102 m/s
c. 6,776 × 103 m/s
d. 7,648 × 103 m/s
e. 9,669 × 103 m/s
GLOSSARIUM

(Sumber : edukasi.kompas.com)

Aphelium : jarak terjauh antara Matahari dengan Planet.

Astrofisikawan Teoritis : seseorang yang mendalami bidang ilmu fenomena


astronomi dan menjelaskannya dalam bentuk pendekatan teoretis

Astronom : seseorang yang mencurahkan waktunya dalam kegiatan astronomi dan


memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu astronomi.

Bima Sakti : galaksi spiral yang besar termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total
massa sekitar massa matahari, yang memiliki 200-400 miliar bintang dengan
diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya

Energi Potensial : energi yang tersimpan karena posisi suatu benda.

Garis Khatulistiwa : sebuah garis imajinasi yang digambar di tengah-tengah planet di


antara dua kutub dan paralel terhadap poros rotasi planet sehingga membagi planet
tersebut menjadi dua bagian belahan utara dan belahan selatan.

Garis lintang : sebuah garis khayal yang digunakan untuk menentukan lokasi di Bumi
terhadap Garis Khatulistiwa (utara atau selatan).

Gaya Gravitasi : interaksi berupa gaya tarik menarik dari dua benda bermassa.

Geosentris : Teori yang menyatakan bahwa Bumi sebagai pusat alam semesta dan
benda-benda langit.

Gravitasi : gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang memiliki
massa atau bobot di semesta.

Heliosentris : teori yang menyatakan bahwa Bumi mengelilingi Matahari yang berada
pada pusat Tata Surya.
Kalibrasi : proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur dengan cara
membandingkannya dengan standar/tolak ukur.

Medan Gravitasi : ruang di sekitar suatu benda bermassa dimana benda bermassa
lainnya dalam ruang ini akan mengalami gaya gravitasi.

Orbit : Disebut juga garis edar adalah jalur yang dilalui oleh objek, di sekitar objek
lainnya, di dalam pengaruh dari gaya gravitasi.

Percepatan Gravitasi : besarnya gaya tarik Bumi yang bekerja pada benda.

Percepatan Sentripetal : percepaan yang dialami benda yang bergerak melingkar


beraturan dan arah percepatan selalu menuju pusat lingkaran.

Perihelium : Jarak terdekat antara Matahari dengan Planet.

Satelit : benda angkasa yang bergerak mengitari sebuah planet membentuk jalur
lingkaran atau eliptikal.

Satelit Geostasioner : disebut juga satelit geosinkron adalah satelit yang mengorbit
pada ketinggian 35.900 km di atas bumi. Satelit jenis ini mengelilingi Bumi dengan
frekuensi satu kali putaran per hari (24 jam).

Sudut defleksi : sudut miring antara sebuah garis dan perpanjangan garis
sebelumnya.
REFERENSI
Douglas, Giancoli C. 2014. Fisika: Prinsip dan Aplikasi. Jakarta : Erlangga

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga

Kunjaya. 2014. Suplemen Astrofisika Untuk SMA. Bandung: PT Trisula Adisakti

Kurniawan., Tri puji Hindarsih. 2013. Character Building; Membangun Karakter


Menjadi Pemimpin. Yogyakarta : Pro-U Media

Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Nurani, Dhara., Rinawan Abadi. 2019. Fisika: Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam. Klaten: PT Intan Pariwara

Surya, Yohanes. 2001. Fisika itu Mudah. Tangerang : PT. Bina Sumber Daya Mipa

Tipler, Paul A. 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga

Walker, David Halliday. 2005. Fisika Dasar Jilid I. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai