Anda di halaman 1dari 27

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM REPRODUKSI

Serfasius malo muda, S.kep


PENDAHULUAN......

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan


yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan
melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manausia untuk mengahasilkan
keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi atau pembuahan.
Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara
generative atau sexual.
SISTEM REPRODUKSI

Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai
kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik. Pada seorang pria testisnya telah mampu
menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan hormon testosteron. Hormon testosteron
berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di
antaranya suara berubah menjadi lebih besar, tumbuhnya rambut di tempat tertentu
misalnya jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi bidang, jakun membesar.
Sedangkan seorang wanitaovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum)
dan hormon wanita yaitu estrogen. Hormon estrogen berfungsi mempengaruhi
timbulnya tandatanda kelamin sekunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin
halus, suara menjadi lebih tinggi, tumbuhnya payudara dan pinggul membesar.
SISTEM REPRODUKSI PRIA

A. Organ Reproduksi Dalam


Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
1. Testis
Fungsi testis adalah alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
2. Saluran Pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi
dan uretra.
a. Epididimis
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas
deferens.
b. Vas deferens
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya
sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
c. Saluran ejakulasi

Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini
berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.

d. Uretra

Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran
kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.

3. Kelenjar Asesoris

a. Vesikula seminalis

Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di
belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan
bagi sperma.

b. Kelenjar prostate

Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat
menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup
sperma.

c. Kelenjar Cowper

Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar
Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
ORGAN REPRODUKSI LUAR PRIA

1. Penis
Penis terdiri dari:
• Akar (menempel pada didnding perut)
• Badan (merupakan bagian tengah dari
penis)
• Glans penis (ujung penis yang berbentuk
seperti kerucut).
2. Skrotum (kantung pelir)
Merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis.
• kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan
melindungi testis.
• sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis.
MEKANISME PEMBENTUKAN SPERMA

• Proses pembentukan sperma manusia disebut spermatogonesis dipengaruhi oleh hormon-


hormon :
• Hormon gonadotropin
• Dihasilkan oleh hipotalamus (di bagian dasar otak) yang merangsang kelenjar hipofisis bagian
depan (anterior)agar mengeluarkan hormon FSH dan LH.
• FSH (folikel stimulating hormon)
• Berfungsi mempengaruhi dan merangsang perkembangan tubulus seminiferus dan sel sertoli
untuk menghasilkan ABP (androgen binding protein atau protein pengikat androgen) yang
memacu pembentukan sperma.
• LH (luteinizing hormon)
• Berfungsi merangsang sel-sel interstitial (sel leydig) agar mensekresikan hormon testosteron
(androgen).
• Hormon testosteron
Dihasilkan oleh testis yang berfungsi merangsang perkembangan organ seks
primer pada saat embrio belum lahir, mempengaruhi perkembangan alat
reproduksi dan ciri alat kelamin sekunder (misalnya jambang, kumis, jakun,
suara membesar serta memelihara ciri-ciri kelamin sekunder dan mendorong
spermatogenesis.
PENJELASAN TAHAPAN SPERMATOGENESIS

Pada testis, spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus.


Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma (spermatogonia) yang berjumlah ribuan.
Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis membentuk spermatosit primer.
Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2 spermatosit sekunder.
Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua, menghasilkan 2 spermatid yang bersifat
haploid.
Keempat spermatid ini berkembang menjadi sprma matang yang bersifat haploid.
Sperma yang matang akan menuju epididimis.
Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari.
Struktur sperma matang terdiri dari kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Kepala sperma tebal mengandung
inti haploid yang ditutupi badan khusus yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim yang membantu
sperma menembus sel telur. Bagian tengah sperma mengandung mitokondria spiral yang berfungsi
menyediakan energi untuk gerak ekor sperma. Setiap melakukan ejakulasi, seorang laki-laki mengeluarkan
kurang lebih 400 juta sel sperma.
SISTEM REPRODUKSI WANITA
Organ reproduksi dalam
a. Ovarium
Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3 - 4 cm.
Ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium
menghasilkan ovum setiap 28 hari. Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur)
serta hormon estrogen dan progesteron.
b. Saluran Reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan vagina
Oviduk
Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang (di kanan dan kiri
ovarium) dengan panjang sekitar 10 cm. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari
ovarium menuju uterus.
Uterus

1.Lapisan parametrium merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan rongga perut
2.Lapisan myometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan
(kontraksi)
3.Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah
dibuahi. Lapisan ini terdiri dari lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi.
Vagina
Fungsi utama vagina:
• Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
• Alat hubungan seks.
• Jalan lahir pada waktu persalinan
A. Genetalia Eksterna (vulva)
a. Tundun (Mons veneris)
• Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi
bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi lemak, terletak di atas simfisis pubis
b. Labia Mayora dan minora
c. klitoris
• Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis mengandung
banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif. Analog dengan penis pada
laki-laki.
d. Vestibulum (serambi)
• Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula terdapat 6 buah
lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah
muara kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi untuk mensekresikan cairan mukoid ketika
terjadi rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya bakteri Neisseria
gonorhoeae maupun bakteri-bakteri pathogen
e. Himen (selaput dara)
• Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi
sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran
menstruasi dapat mengalir keluar. Saat melakukan koitus pertama sekali
dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian posterior
f. Perineum (kerampang)
• Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi
oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot
berfungsi untuk menjaga kerja dari sphincter ani.
MEKANISME PRODUKSI OVUM

Ovarium seorang wanita mampu memproduksi sel telur setelah masa puber
sampai dewasa subur, yaitu berkisar antara umur 12 sampai dengan 50 tahun.
Setelah sel telur habis diovulasikan, maka seorang wanita tidak lagi mengalami
menstruasi (haid), dan disebut masa menopause. Pada masa menopause alat
reproduksi tidak berfungsi lagi dan mengecil, karena berkurangnya produksi
hormon kelamin
Mekanisme produksi sel telur dan siklus menstruasi adalah sebagai berikut.
• Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hormon ini berfungsi
untuk memacu pembentukan folikel dalam ovarium. 
• Folikel yang sedang tumbuh tersebut memproduksi hormon estrogen. Fungsi hormon estrogen ialah:
• merangsang pertumbuhan endometrium dinding rahim
• menghambat produksi FSH oleh pituitari
• memacu pituitari untuk memproduksi hormon LH (Luteinizing Hormone). Keluarnya LH dari hipofisis
menyebabkan telur masak, dan keluar dari dalam folikel, peristiwa inilah yang disebut ovulasi.

• Setelah telur masak dan meninggalkan ovarium, LH mengubah folikel menjadi badan berwarna
kuning yang disebut korpus luteum. Dan sekarang tidak mampumemproduksi estrogen lagi,
tetapi mampu memproduksi hormon progesteron. Hormon progesteron berfungsi untuk mempercepat
dan mempertahankan pertumbuhan endometrium.
• Bila sel telur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, produksi estrogen terhenti. Hal ini
menyebabkan kadar estrogen dalam darah sangat rendah, akibatnya aktivitas hipofisis untuk
memproduksi LH juga menurun.
• Penurunan produksi LH menyebabkan korpus luteum tidak dapat
memproduksi progesteron. Tidak adanya progesteron dalam darah
menyebabkan penebalan dinding rahim tidak dapat dipertahankan, selanjutnya
akan luruh dan terjadilah pendarahan. Inilah yang disebut menstruasi.
• Bila terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, maka zigot yang terbentuk akan
melakukan nidasi / transplantasi (penanaman diri) pada endometrium. Zigot
akan berkembang menjadi embrio, terus menjadi janin. Selanjutnya placenta
janin yang terbentuk akan menghasilkan HCG (Human Chorionic
Gonadotropic) yang akan menggantikan peran progesteron. Janin ini
mendapat makanan dari tubuh induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari /
tembuni).
1. Struktur dan Fungsi Payudara Anatomi
payudara
Payudara (mammae, susu) adalah kalenjar
yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada.
Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu
untuk menutrisi bayi. Pada payudara terdapat tiga
bagian utama, yaitu :
a. Korpus (badan) atau bagian yang membesar
Korpus alveolus, yaitu unit terkecil yang
memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah
sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot
polos dan pembuluh darah Lobulus, yaitu
kumpulan dari alveolus.
2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.
• Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya
memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus
maupun saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat
memompa ASI keluar.
3. Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara Bagian
yang menonjol yang dimasukan ke mulut bayi untuk aliran air susu
• Selama kehamilan, hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI
Biasanya belum keluar karena masih dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi.
Pada hari kedua atau ketiga pasca perasalinan, kadar estrogen dan progestero
menurun drastik, sehingga prolaktin lebih dominan dan pada saat inilah mulai
terjadi sekresi ASI. Dengan menyusukan lebih dini terjadi perangsangan putting
susu, terbentuklah prolaktin oleh hipofisis, sehingga sekresi ASI lebih lancer.
• Dua reflek pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi yaitu prolaktin
dan reflek aliran timbul karena akibat perangsangan putting susu karena hisapan
oleh bayi.
SIKLUS MENSTRUASI DAN KEHAMILAN

Apakah menstruasi itu ?


A. Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami MENSTRUASI yaitu luruhnya sel ovum
matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Terjadi secara
periodik/sikus. Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya.
• Siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu :
1. Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan
dinding endometrium yang robek. Dapat diakbiatkan juga karena berhentinya sekresi hormone
estrogen dan progresteron sehingga kandungan hormone dalam darah menjadi tidaka ada.
2. Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan menurunnya hormone progesteron sehingga
memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium, serta
dapat membuat hormone estrogen diproduksi kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel de
Graaf yang masak dan menghasilkan hormone estrogern yang merangsangnya keluarnya LH dari
hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekersei FSH tetapi dapat memperbaiki dinding
endometrium yang robek.
3. Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel
ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang akan
meninggalkan folikel dan folikel aka mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum.
Corpus luteum berfungsi untuk menghasilkan hormone progesteron yang berfungsi
untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah.
4. Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil dan
menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat
sekresi hormone estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan
FSH dan LH. Dengan terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding
endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering dan
robek. Terjadilah fase pendarahan/menstruasi.
B. TERJADI FERTILISASI

• yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan menghasilkan zygote.
Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio
dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar
dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan
kelahiran.
• Tahapan waktu dalam fertilisasi :
1. Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8, 16
sel.
2. Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan
berkembang menjadi blastula. Rongga balstosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan membentuk
blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit dilapisi oleh
throhpoblast (lapisan terluar blastosit) yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan
calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan waktu 3-4 hari.
3. Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding
uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone
Chorionik gonadotrophin). Hormon ini melindungi kehamilan dengan
menstimulasi produksi hormone progesteron dan estrogen sehingga mencegah
menstruasi.
4. Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding
uterus.
5. Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus
berkembang dari throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio.
Lapisan dinding embrio inilah yang akan berdiferensisai menjadi organ- organ
tubuh. Organ tubuh aka berkembang semakin sempurna seiring bertambahnya
usia kandungan.
PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI
1. AIDS
AIDS kepanjangan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome
Penyakit AIDS disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang sistem kekebalan
tubuh manusia
2. Kanker Payudara
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum
wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara
1000. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi
maupun radiasi.
3. Vulvovaginitis
Vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan gejala keputihan (flour albus)
yaitu keluarnya cairan putih kehijauan dari vagina. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Gardnertella vaginalis.
Dapat pula disebabkan oleh protozoa, misalnya Trichomonas vaginalis atau oleh jamur Candida albicans.
4. Impotensi
adalah ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis. Impotensi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara
lain gangguan produksi hormon testosterone, kelainan psikis, penyakit diabetes mellitus, kecanduan alcohol,
obat-obatan, dan gangguan sistem saraf.
5. Gonorea
Gonorea merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir pada uretra, serviks, rectum, sendi,
tulang, faring, dan mata. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonorea yang ditularkan
dari ibu ke anaknya saat kelahiran dapat menyebabkan kebutaan. Bakteri Neisseria mudah bermutasi sehingga
resisten terhadap antibiotic. Gejalanya rasa sakit saat buang air kecil dan kelurnya nanah berwarna kuning
kehijauan dari uretra.
6.Prostatis
Prostatis adalah peradangan pada prostat yang sering disertai dengan peradangan uretra. Gejalanya berupa
pembengkakan yang dapat menyumbat uretra sehingga timbul rasanyeri dan sulit buang air kecil
7. Kanker Serviks
Kanker Serviks (kanker leher rahim) banyak dialami wanita berusia 40-55 tahun. Kanker serviks di duga erat
denagn infeksi Virus Herpes Simpleks tipe dua dan human papilloma virus. Pengobatannya dengan operasi,
sinar radioaktif dan obat.
8. Sifilis
Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema palladium. Infeksi terjadi pada organ
kelamin bagian luar.

Anda mungkin juga menyukai