PENGELOLAAN KASUS
III.
H
H
An.N
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
Meninggal dunia
Masalah
No Data
Keperawatan
1. DS: Hipertermi
Ibu pasien mengatakan badan pasien terasa
panas.
Pasien mengatakan badannya terasa lemas
Ibu pasien mengatakan setelah operasi, pasien
berkeringat
DO:
Pendingin ruangan (-)
Pasien tampak lemah (malaise)
Wajah pasien terlihat pucat dan kemerah-
merahan
Pasien dalam keadaan berkeringat
Pasien demam, Temp: 380C
Akral hangat
Mukosa bibir kering dan terlihat pecah-pecah
Pemeriksaan tanda-tanda vital
TD: 110/70 mmHg,
RR: 24 x/i
HR: 94 x/i
2 DS: Nyeri
Pasien mengatakan nyeri pada bagian yang
dioperasi
DO:
Skala nyeri 3
Pasien terlihat memegang lokasi
pembedahannya
Pasien terlihat menekuk kaki kanannya saat
miring kanan.
5. Menghilangkan
nyeri
mempermudah
kerja sama
dengan intervensi
terapi lain.
2.3.6. Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan pada An. N dengan
Gangguan Termoregulasi: Hipertermi Di Ruang IX Bedah Anak
RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
Hari/ Implementasi Evaluasi
No. Dx
tanggal Keperawatan SOAP
18-06-2013 Hipertermi Tindakan Mandiri: S:
09.00-10.30 berhubungan 1. Membina Ibu An. N
WIB dengan paparan hubungan saling mengatakan badan
lingkungan yang percaya dengan An. N terasa panas.
panas. An. N dan An. N mengatakan
keluarga. badannya terasa
2. Melakukan lemas
pengkajian Ibu An. N
identitas hingga mengatakan setelah
11.00-11.25 pemeriksaan operasi, pasien
WIB head to toe pada berkeringat
11.25-12.30 An. N O:
WIB 3. Mengobservasi Tampak lemah dan
tanda-tanda vital terlihat agak pucat
4. Mengobservasi An. N tampak rewel
mukosa dan Wajah pasien
pengisian kapiler terlihat kemerah-
(CRT) merahan
5. Memberikan
An. N dalam
penjelasan pada
keadaan berkeringat
pasien dan keluarga
IVFD RL 500 ml 20
tentang
gtt/i
peningkatan suhu
tubuh yang terjadi. An. N demam,
6. Menganjurkan Temp: 380C
pasien Akral hangat
menggunakan Mukosa bibir
pasien tipis dan kering, sedikit
menyerap keringat. pecah-pecah
7. Menganjurkan Lesi lidah pucat
12.30 WIB pasien untuk Pemeriksaan tanda-
minum banyak tanda vital
kuarang lebih 2-2,5 TD: 110/70 mmHg
liter per hari jika RR: 24 x/i
13.00 WIB asupan per oral HR: 94x/i
sudah A:
diperbolehkan Masalah hipertermi
untuk diberikan belum teratasi,
8. Memberikan wajah An. N masih
kompres hangat terlihat pucat dan
kemerah-merahan,
Tindakan mukosa bibir kering
Kolaboratif: dan pucat-pucat,
9. Memberikan
asetaminofen Temp: 380C, TTV
Paracetamol 500 belum stabil, masih
mg 3x1 terlihat lemas.
P:
Intervensi
keperawatan 3, 4, 7,
8, dan 9 dilanjutkan.
11.00-11.25 Nyeri berhubungan Tindakan Mandiri: S:
WIB dengan adanya luka 1. Mengkaji nyeri, Pasien mengatakan
insisi bedah. catat lokasi nyeri, nyeri pada luka
karakteristik, insisinya.
beratnya skala O:
nyeri (skala 0-10). Skala nyeri 3 dan
Selidiki dan lokasi nyeri pada
laporkan perubahan bagian abdomen
nyeri dengan tepat. (inguinalis kanan)
2. Pertahankan Pasien terlihat
istirahat dengan memegang bagaian
12.00-12.10 posisi semi- abdomen yang
WIB Fowler. merupakan lokasi
3. Mendorong insisi bedah.
ambulansi dini Pasien terlihat
misalnya melatih menekuk kaki
13.00 WIB
pasien untuk kanannya saat
miring kanan-kiri melakukan ambulasi
untuk mempercepat dini seperti miring
flatus. kanan.
Tindakan Kolaborasi: A:
4. Berikan analgesik/ Masalah belum
anti nyeri teratasi
(Ketorolac 3ml/ P:
8jam) sesuai Intervensi 1,2,3,dan
indikasi. 4 dilanjutkan
Hari/
No. Dx Implementasi Evaluasi
tanggal Keperawatan SOAP
19-06-2013 Hipertermi Tindakan Mandiri: S:
14.00 WIB berhubungan 1. Mengobservasi tanda- Ibu An. N
dengan paparan tanda vital tiap jam mengatakan demam
lingkungan yang sekali pasien sedkit
14.30 WIB panas. 2. Mengobservasi berkurang.
membran mukosa, An. N mengatakan
pengisian kapiler dan badannya masih
15.00 WIB turgor kulit An N. terasa lemas
3. Menganjurkan An. N Ibu An. N
minum 2-2,5 liter per mengatakan bahwa
15.05 WIB hari. An. N sudah mau
4. Memberikan kompres minum banyak
hangat sekitar ± 1-2 botol
aqua yang besar per
Kolaboratif: hari
5. Memberikan O:
asetaminofen; An. N tampak lemah
Parasetamol 500 mg dan sedikit pucat
3x1 hari sesuai
An. N masih terlihat
indikasi
rewel
An. N masih terlihat
dalam keadaan
berkeringat
Bising usus (+),
flatus (+)
IVFD RL 500ml 20
gtt/i
An. N demam,
Temp: 37,80C
Akral hangat
Bibir masih terlihat
sedikit pecah-pecah
tetapi tidak kering
CRT< 3 detik,
edema (-)
Pemeriksaan tanda-
tanda vital
TD: 110/80 mmHg
RR: 22 x/i
HR: 94x/i
Temp: 37,80C
A:
Masalah hipertermi
teratasi sebagian.
Temp berkurang
menjadi 37,80C,
Mukosa bibir tidak
kering lagi tapi
masih terlihat ada
yang pecah-pecah,
An. N masih terlihat
sedikit lemas.
P:
Intervensi 1,2, dan 4
dan 5 dilanjutkan.
14.00 WIB Nyeri Tindakan mandiri: S:
berhubungan 1. Mengkaji nyeri, catat Pasien mengatakan
dengan adanya lokasi nyeri, nyeri pada luka
14.30 WIB insisi bedah karakteristik, beratnya insisinya sudah
skala nyeri (skala 0-10). berkurang.
Selidiki dan laporkan O:
perubahan nyeri dengan Skala nyeri 2
tepat. Pasien dapat
2. Pertahankan istirahat melakukan miring
dengan posisi semi- kanan-kiri dengan
14.40 WIB rileks
Fowler.
3. Mendorong ambulansi Pasien dapat
dini misalnya melatih berjalan hari ke 2
pasien untuk miring post appendictomy.
kanan-kiri untuk A:
mempercepat flatus. Masalah nyeri
Tindakan Kolaborasi: teratasi pada An. N
4. Berikan analgesik/ anti P: Intervensi dihentikan
nyeri (Ketorolac 3ml/
8jam) sesuai indikasi
Implementasi Evaluasi
Hari/ tanggal No. Dx
Keperawatan SOAP
20-06-2013 Hipertermi Tindakan Mandiri: S:
08.00 WIB berhubungan 1. Mengobservasi Ibu pasien mengatakan
08.15 WIB dengan paparan tanda-tanda vital pasien tidak demam
lingkungan yang 2. Mengobservasi lagi.
panas. membran mukosa, Pasien mengatakan
pengisian kapiler badannya tidak lemas
dan turgor kulit An lagi.
N. Ibu pasien mengatakan
3. Memberikan keringat yang keluar
09.00 WIB kompres hangat tidak banyak seperti
Kolaboratif: dua hari lalu
4. Memberikan O:
asetaminofen; Pasien tampak lebih
Parasetamol 500 segar
mg 3x1 hari sesuai Wajah pasien tidak
indikasi kemerahan lag.
Pasien masih terlihat
dalam keadaan
berkeringat
Pasien demam, Temp:
36,50C
Mukosa tidak terlalu
kering.
IVFD RL 500ml 20gtt/i
CRT < 3 detik, edema
(-)
Pemeriksaan tanda-
tanda vital
TD: 110/80 mmHg
RR: 20x/i
HR: 84x/i
Temp: 36,6 0C
A:
Masalah peningkatan
suhu teratasi
P:
Intervensi
diberhentikan. Pasien
pulang hari ke 3