Oleh Kelompok 2 :
Februari 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya saya dapat
menyelesaiakan tugas makalah yang berjudul “Mitigasi”. Walaupun beberapa hambatan yang
saya alami selama proses pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini
tepat waktu.
Dan tidak luput saya sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing, yang telah ikut serta
membantu dan membimbing saya dalam mengerjakan karya ilmiah. Saya ucapkan
terimakasih juga terhadap teman-teman mahasiswa yang sudah ikut memberi kontribusi baik
secara langsung ataupun tidak langsung dalam proses karya ilmiah ini.
Suatu hal yang ingin saya berikan kepada masyarakat atas hasil dari karya ilmiah ini. Karena
itu saya berharap semoga karya ilmiah ini memberikan dampak baik dan berguna bagi kita
semua.
Saya pun menyadari didalam penulisan karya ilmiah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna, maka saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif untuk
mencapai sempurnanya karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Resiko terkena
dampak erupsi
merapi
Manajemen bencana
erupsi gunung merapi
oleh BPBD
Mengurangi resiko
dan melindungi
masyarakat dari
dampak erupsi
gunung merapi
2. Struktur Organisasi
No Nama Unit Tugas Bertanggung Jabatan Dalam Instansi Asli Peraturan
. Jawab ke Istansi Asli
2-1 Komandan
2- Komandan 1) Mengaktifkan dan meningkatkan Kepala BPBD Kepala kepolisian Polisi (Polres Peraturan
1-1 Pusat Pengendalian Operasi kota (Sekda) Kota kota) Kepala BNPB
(Pusdalops) menjadi Pos Komando No. 10, 2008
Tanggap Darurat BPBD Peraturan
Kabupaten/Kota/Provinsi atau Kepala BNPB
BNPB, sesuai dengan jenis, lokasi No. 14 2010
dan tingkatan bencana.
2) Membentuk Pos Komando
Lapangan (Poskolap) di lokasi
bencana di bawah komando Pos
Komando Tanggap Darurat Bencana
BPBD Kabupaten/Kota/Provinsi atau
BNPB.
3) Membuat rencana strategis dan
taktis, mengorganisasikan,
melaksanakan dan mengendalikan
operasi tanggap darurat bencana.
4) Melaksanakan komando dan
pengendalian untuk pengerahan
sumber daya manusia, peralatan,
logistik dan penyelamatan serta
berwenang memerintahkan para
pejabat yang mewakili
instansi/lembaga/organisasi yang
terkait dalam memfasilitasi
aksesibilitas penanganan tanggap
darurat bencana.
2- Wakil komandan 1) Membantu Komandan Tanggap Komandan Kepala komandan Militer Peraturan
1-2 Darurat Bencana dalam rayon militer Kota Kepala BNPB
merencanakan, mengorganisasikan, No. 10, 2008
melaksanakan dan mengendalikan Peraturan
komando tanggap darurat bencana. Kepala BNPB
2) Mengkoordinir tugas-tugas No. 14 2010
sekretariat, humas, keselamatan dan
keamanan serta perwakilan
instansi/lembaga.
3) Mewakili Komandan Tanggap
Darurat Bencana, apabila Komandan
Tanggap Darurat Bencana
berhalangan.
2-2 Staf Komandan
2- Sekertaris 1) Menyelenggarakan administrasi Komandan Kepala pelaksana BPBD Kota Peraturan
2-1 umum dan pelaporan BPBD Kepala BNPB
2) Pelayanan akomodasi dan konsumsi No. 10, 2008
bagi personil Komando Tanggap Peraturan
Darurat Bencana. Kepala BNPB
No. 14 2010
2- Hubungan a. Hubungan Masyarakat bertugas dan Komandan Kepala divisi Sekda Peraturan
2-2 masyarakat bertanggung jawab untuk: Humas dan Kepala BNPB
1) Menghimpun data dan informasi kemasyarakatan No. 10, 2008
penanganan bencana yang terjadi. (Kabag Humas & Peraturan
2) Membentuk jaringan informasi Kemasyarakatan) Kepala BNPB
dan komunikasi serta menyebarkan No. 14 2010
informasi tentang bencana tersebut
ke media massa dan masyarakat
luas.
b. Kepala Humas bertanggung jawab
langsung kepada Komandan Tanggap
Darurat Bencana.
Evaluasi dan Pelaporan
Pelaksanaan Penyaluran Bantuan
2- Keselamatan dan 1) Menjamin kesehatan dan Komandan (kosong) (kosong) Perka BNPB
2-3 Keamanan keselamatan seluruh personil No.10, 2008
Komando Tanggap Darurat Bencana Perka BNPB
dalam menjalankan tugasnya. No.14 2010
2) Menjaga keamanan penanganan
tanggap darurat bencana serta
mengantisipasi hal-hal di luar dugaan
atau suatu keadaan yang berbahaya
2- Perwakilan Perwakilan instansi/lembaga bertugas Komandan dan Asisten Sekda Perka BNPB
2-4 Instansi/Lembaga untuk membantu Komandan Tanggap perwakilan administrasi No.10, 2008
Darurat Bencana berkaitan dengan instansi/lembag umum sekda Perka BNPB
permintaan dan pengerahan a (Asisten Adm. No.14 2010
sumberdaya yang dibutuhkan dari Umum Sekda)
instansi/lembaga.
2-3 Liaision Officers (LO)
2- Liaison Officer Membangun komunikasi awal dengan Komandan dan (kosong) (kosong) Perka BNPB
3-1 (LO) Polri pimpinan dengan anggota yang perwakilan No.10, 2008
rencananya akan terlibat dalam kepala
komando TD serta berkoordinasi instansi/lembag
dengan semua unsur komando TD a
dalam rangka penempatan/penugasan
anggota kesatuan.
2- Liaison Officer Membangun komunikasi awal dengan Komandan dan (kosong) (kosong) Perka BNPB
3-2 (LO) TNI pimpinan dengan anggota yang perwakilan No.10, 2008
rencananya akan terlibat dalam kepala
komando TD serta berkoordinasi instansi/lembag
dengan semua unsur komando TD a
dalam rangka penempatan/penugasan
anggota kesatuan.
2- Liaison Officer Membangun komunikasi awal dengan Komandan dan Daftar Dalam daftar Perka BNPB
3-3 (LO) LSM/Ormas kepala BPBD dengan LSM/Ormas perwakilan No.10, 2008
yang rencananya akan terlibat dalam kepala
komando TD serta berkoordinasi instansi/lembag
dengan semua unsur komando TD a
2- Liaison Officer Membangun komunikasi awal dengan Komandan dan Tidak ada dalam Tidak ada Perka BNPB
3-4 (LO) Perencanaan kepala BPBD dengan unsur pelaksana perwakilan daftar dalam daftar No.10, 2008
dan Operasi komando TD perihal koordinasi kepala
sebagai penghubung di bidang instansi/lembag
perencanaan dan operasi tanggap a
daruurat
2- Liaison Officer Membangun komnukasi awal dengan - Tidak ada dalam Tidak ada Perka BNPB
3-5 (LO) kepala BPBD dan unsur pelaksana daftar dalam daftar No.10, 2008
Logistik,peralatan komando TD perihal koordinasi
dan keuangan sebagai penghubung di nbidang
Logistik, peralatan dan keuangan
dalam rangka penanganan terhadap
tanggap darurat.
2-4 Staf umum : Unit Operasi
2- Bidang Operasi Bidang Operasi bertugas dan Komandan Kepala bagian Polisi Perka BNPB
4-1 bertanggung jawab atas semua divisi oprasional No.10, 2008
pelaksanaan operasi penyelamatan dan polisi (Kabag Perka BNPB
evakuasi korban, harta benda, Ops/Pasi Ops) No.14 2010
pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan pengurusan pengungsi,
penyelamatan, serta pemulihan
prasarana dan sarana dengan cepat,
tepat, efisien dan efektif berdasarkan
satu kesatuan rencana tindakan
penanganan tanggap darurat bencana.
2- Unit Kesehatan 1) Mengoptimalkan posko kesehatan Kepala seksi Kepala divisi Dinkesos Perka BNPB
4-2 2) Berkoordinasi dengan satgas operasi kesehatan (dinas sosial & No.10, 2008
pengungsian untuk melaksanakan kesehatan)
tugas pelayanan kesehatan terhadap
pengungsi
3) Berkoordinasi dengan satgas SAR
dan evakuasi dalam membawa
korban menuju RSUD baik korban
luka maupun korban meninggal
2- Unit rehabilitasi 1) Melaksanakan survey daerah yang Kepala seksi Kepala divisi BPBD Perka BNPB
4-3 dan pemulihan kemungkinan akan dilaksanakan operasi rehabilitasi dan No.10, 2008
rehabilitasi dan pemulihan rekonstruksi
2) Merencanakan
rehabilitasi/pemulihan yang akan
dilaksanakan
3) Membantu satgas lainnya dalam
proses pengungsian ke tempat
pengungsian
2- Unit 1) Menjaga kebersihan di lingkungan Kepala seksi Kepala divisi Distarumansa Perka BNPB
4-4 sanitasi/kebersihan tempat pengungsian operasi kebersihan (dinas No.10, 2008
2) Koordinasi dengan perangkat perencanaa tata
kewilayahan tentang rencana tempat ruang , taman
pembungan sampah dan
pembuangan)
2- Unit pengungsi 1) Mempersiapkan lokasi pengungsian Kepala seksi Pasiter Kodim TNI Perka BNPB
4-5 2) Koordinasi dengan perangkat operasi (Perwira Seksi No.10, 2008
kewilayahan tentang kemungkinan Teritorial) Perka BNPB
jumlah pengungsi No.13, 2010
3) Mengatur penepmpatan pengungsi
di tempat pengungsian
2- Unit SAR dan 1) Pergi ke daerah yang terkena Kepala seksi Kepala SAR unit SAR Perka BNPB
4-6 Evakuasi dampak bencana operasi Tomohon No.10, 2008
2) Membawa korban baik yang Perka BNPB
meninggal maupun yang lukaluka No.13, 2010
dari lokasi bencana menuju posko
kesehatan untuk di bawa ke RSUD
3) Berkoordinasi dengan seksi
transportasi tentang pengankutan
korban untuk di bawa ke RSUD
2- Unit Psykologi 1) Memulai menginventarisir warga Kepala seksi Kepala Presidium FKUB (Forum Perka BNPB
4-7 yang akan direhabilitasi psikologi operasi FKUB Kerukunan No.10, 2008
akibat trauma yang ditimbulkan oleh Umat
bencana gunung merapi Beragama)
2) Mebantu satgas pengungsian di
tempat pengungsian
2- Seksi pemadam 1) Sesuai perintah mendatangi lokasi Kepala seksi Kepala pemadam BPBD Perka BNPB
4-8 kebakaran dan memadamkan api di tempat yang operasi kebakaran UPTB No.10, 2008
mengalami kebakaran akibat awan
panas
2) Mensiagakan mobil pemadam
kebakaran di tempat pengungsian
2- Seksi transportasi 1) Menyiapkan alat peralatan dan Kepala seksi Kepala divisi Dishubkominfo Perka BNPB
4-9 personel yang berkaiitan dengan operasi pertanahan (dinas No.10, 2008
tugas transportasi transportasi,in
2) Menempatkan kendaraan evakuasi formasi dan
sesuai dengan perkiraan jumlah komunikasi)
warga yang akan dievakuasi dengan
jumlah kendaraan yang disiapkan
3) Berkoordinasi dengan seksi SAR
dan evakuasi untuk membawa
pengungsi ke tempat pengungisan
2- Seksi nubika 1) Menyiapkan peralatan dan personel Kepala seksi Kepala divisi BLH (instansi Perka BNPB
4- (nuklir, biologi pelaksana peneliti/uji kemungkina operasi AMDAL (analisis lingkungan) No.10, 2008
10 dan kimia) adanya gas beracun di sekitar dampak
kawah/perkampungan warga lingkungan )
2) Menyiapkan masker untuk
masyarakat untuk kemungkinan
adanya gas beracun, asap dan abu.
3) Membuat sosialisasi terhadap warga
tentang bahaya dari gas beracun
2- Seksi komunikasi 1) Mensiagakan petugas komlek dan Kepala seksi Kepala ORARI/RAPI Perka BNPB
4- elektronik melaporkan perkembangan status operasi ORARI/RAPI (asosiasi radio No.10, 2008
11 gunung berapi kepada Dansatgas dan amatir)
Instansi terkait
2) Memaksimalkan alat peralatan
komlek yang digunakan
2- Seksi pendidikan 1) Siapkan lahan/tempat, sarana dan Kepala seksi sekertaris Dinaspora
4- kedaruratan prasarana pendidikan darurat dalam operasi Diknaspora (Dinas
12 radius aman pendidikan dan
2) Siapkan petugas/tenaga pengajar dan olah raga )
bantuan kependidikan
2- Seksi pemakaman 1) Penyiapan lahan untuk lokasi Kepala seksi (Kepala Kantor) Dinas
4- pemakaman operasi keagamaan
13 2) Koordinasi dengan badan terkait
untuk calon lokasi pemakaman masal
2- Kompensasi kehilangan Perka BNPB
4- No.8, 2008
14
2-5 staf umum : seksi perencanaan
2- Seksi perencanaan Bidang Perencanaan bertugas dan Komandan kepala Bappeda Bappeda Perka BNPB
5-1 bertanggung jawab atas pengumpulan, No.10, 2008
evaluasi, analisis data dan informasi Perka BNPB
yang berhubungan dengan penanganan No.14 2010
tanggap darurat bencana serta
menyiapkan dokumen rencana
tindakan operasi tanggap darurat.
2-6 staf umum : seksi logistik dan peralatan
2- Seksi logistik dan 1) Penyediaan fasilitas, jasa, dan komandan (Kabid BPBD Perka BNPB
6-1 perencanaan bahan-bahan serta perlengkapan Kedaruratan & No.18 2010
tanggap darurat. Logistik)
2) Melaksanakan penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian dan
transportasi bantuan logistik dan
peralatan.
3) Melaksanakan penyelenggaraan
dukungan dapur umum, air bersih
dan sanitasi umum.
4) Mengkoordinasikan semua bantuan
logistik dan peralatan dari
instansi/lembaga/organisasi yang
terkait.
2- Seksi peralatan 1) Mensiagakan petugas peralatan Kepala logistik Kepala divisi Bina Dinas PU Perka BNPB
6-2 berat berat pada lokasi yang sudah dan peralatan Marga (Pekerjaan No.18 2010
diperhitungkan sangat diperlukan umum)
2) Melaporkan kesiapan peralatan berat
dan petugasnya kepada badan yang
terkait
2- Seksi 1) Siapkan lahan/tempat sebagai calon Kepala logistik Kepala sub divisi BPBD Perka BNPB
6-3 penggudangan tempat penyimpanan barang bantuan dan peralatan Logistik & No.18 2010
logistik dalam radius aman peralatan
2) Siapkan petugas untuk tangani
administrasi bantuan
3) Siapkan daftar untuk distribusi
bantuan
2- Seksi distribusi 1) Menyiapkan personel untuk Kepala logistik Kepala divisi Dinas Perka BNPB
6-4 logistik mendistribusikan barang dan peralatan sosial Kesehatan & No.18 2010
2) Mendistribusikan logistik dari social
barang bantuan kepada korban
bencana secara tertib dan transparan
3) Membuat perkiraan daerah yang
paling mungkin tertimpa bencana
serta cara pendistribusian logistik
kepada korba
2- Seksi hunian 1) Menyiapkan hunian sementara/MCK Kepala logistik Kepala Divisi Dinas PU
6-5 sementara/MCK di lokasi pengungsian dan peralatan Cipta Karya (Pekerjaan
2) Berkoordinasi dengan seksi Umum)
pengungsian untuk rencana
penyediaan hunian sementara/MCK
diperhitungkan sangat diperlukan
2- Seksi air bersih 1) Melaksanakan survey kebutuhan dan Kepala logistik Direktur Teknik PDAM
6-6 rencana lokasi dan peralatan
pembangungan/penyediaan sarana
prasarana dan petugas pelayanan air
bersih
2) Berkoordinasi dengan seksi lainnya
untuk penyediaan air bersih yang
diperlukan
2- Seksi listrik 1) Penyediaan sarana dan prasarana Kepala logistik Kepala PT. PLN
6-7 dan petugas pelayanan listrik yang dan peralatan
akan digunakan di lokasi
pengungsian
2-7 Staf umum : Bidang Administrasi Keuangan
2- Bidang 1) Melaksanakan semua administrasi Komandan Kepala DPPKAD DPPKAD Perka BNPB
7-1 Administrasi keuangan. No.10, 2008
Keuangan 2) Menganalisa kebutuhan dana dalam Perka BNPB
rangka penanganan tanggap darurat No.14 2010
bencana yang terjadi.
3) Mendukung keuangan yang
dibutuhkan dalam rangka komando
tanggap darurat bencana yang terjadi
2.2 Contoh Kasus
KASUS UMUM
N KETERANGAN DESKRIPSI
O
1. Nama Bapak Bibit Waluyo
2. Jabatan Gubernur
3. Tempat kejadian Gunung Merapi Yogyakarta
4. Berapa jumlah keluarga yang 15.613 keluarga
ada di kota ini
5. Jenis bencana Erupsi Gunung Merapi dengan rangkaian
letusan dan diiringi awan panas serta
banjir lahar dingin
6. Waktu kejadian 5 November 2010
7. Kerugian materi yang Kejadian ini menyebabkan kerusakan dan
diakibatkan kerugian yang ditimbulkan yaitu Rp. 3,56
trilyun. Jumlah nilai kerusakan adalah
Rp. 1,69 trilyun (47%), sedangkan
jumlah nilai kerugian adalah Rp. 1,87
trilyun (53%). Nilai kerusakan paling
besar dialami oleh sektor perumahan
yang mencapai Rp. 599 milyar (36%),
infrastruktur Rp. 582 milyar (35%) dan
ekonomi Rp. 403 milyar (24%).
Sedangkan untuk kerugian terbesar
berturut-turut adalah ekonomi Rp .1,29
trilyun (69%), lintas sektor Rp. 396,73
milyar (21%) dan perumahan Rp 126
milyar (7%). Kerusakan berat dialami
oleh Kabupaten Sleman sebanyak 2.339
unit rumah di Kecamatan Cangkringan
dan Ngemplak. Di Provinsi Jawa Tengah
sebanyak 274 unit rumah di Kabupaten
Magelang. Selain rusak berat, beberapa
rumah juga mengalami rusak sedang
sebanyak 360 unit dan rusak ringan
sebanyak 1.571 unit dan ribuan ternak
mati. Peristiwa ini membuat sebanyak
56.414 warga mengungsi dan 15.613
keluarga terdampak.
8. Jumlah korban Data Pusdalops Badan Nasional
mencatat, per tanggal 27 November 2010
bencana erupsi Gunung Merapi telah
mengakibatkan 386 orang meninggal
yang terdiri dari akibat luka bakar dan
non luka bakar, 147 rawat inap akibat
awan panas.
9. Alasan jumlah korban banyak Karena wilayah/radius dampak bencana
yang dapat menyebar luas.
10. Kebutuhan mendesak Kebutuhan mendesak yang diperlukan
sekarang adalah obat-obatan, air bersih,
masker, pembalut, makanan, minuman,
pakaian, sanitasi dan fasilitas lingkungan.
11. Tindakan yang sudah Evakuasi korban ke tempat yang aman
dilakukan dan direncanakan dan posko pengungsian
12. Jarak dari kota lain terdekat Kurang lebih 29km
13. Fasilitas yang tersedia masih Puskesmas, Rumah sakit, Sekolah, dan
bisa digunakan Layanan pemerintah yang beradius jauh
dari pusat bencana.
14. Contac person Bibit Waluyo (081251xxxxxx)
KORBAN
1. Korban 1
Luka bakar, sesak nafas, iritasi mata, dislokasi pergelangan kaki kiri,
2. Korban 2
Fraktur pada tungkai bawah kiri, luka bakar, iritasi hidung, sesak nafas
3. Korban 3
Luka bakar, dislokasi pada pergelangan kaki kanan, sesak nafas, iritasi mata
4. Korban 4
Dislokasi siku kiri, luka bakar, melepuh pada punggung tangan kiri, nyeri
tenggorokan
5. Korban 5
Luka bakar, dislokasi pergelangan kaki kanan, sesak nafas, iritasi mata dan hidung
NB : Rata-rata kasus korban sama
1. Korban 1
Nadi ada, nafas tidak ada, Luka bakar, perdarahan radialis kanan
2. Korban 2
Perdarahan radialis kiri, fraktur tungkai bawah kanan, Luka bakar
3. Korban 3
Luka bakar, Perdarahan radialis kiri, melepuh pada punggung, nadi nafas lemah
NB : Rata-rata kasus korban sama
C. Preparedness/Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta langkah yang tepat dan
berdaya guna.
Berikut langkah-langkah kesiapsiagaan letusan gunung api diambil dari
publikasi Safety Sign Indonesia berjudul Panduan Kesiapsiagaan Bencana Alam.
1. Mengenali dan mewaspadai beberapa tanda letusan yang muncul. Beberapa
tanda letusan yang bisa diwaspadai di antaranya peningkatan suhu lereng
gunung, sumber mata air yang mengering, gempa tremor, banyak hewan turun
gunung, dan sering terdengar gemuruh.
2. Menutup pintu dan jendela.
Hal ini dilakukan untuk menghindari hujan abu masuk ke dalam rumah.
3. Mematikan peralatan listrik.
4. Menyiapkan perlengkapan darurat pribadi seperti senter, makanan dan
minuman, kotak P3K, pakaian hangat, dan lain-lain.
5. Ikuti petunjuk dari pihak berwenang bila muncul himbauan untuk mengungsi,
maka segera lah untuk mengungsi.
6. Membentuk tim reaksi cepat
7. Menyebarluaskan informasi terkait masalah kesehatan akibat bencana.
8. Mengajarkan usaha-usaha yang harus diambil oleh individu, keluarga, dan
korban.
9. Mengajarkan teknik menolong korban
10. Menjelaskan bagaimana bertahan dengan perlindungan atau peralatan dan
bahan yang ada sebelum bantuan datang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gunung berapi adalah tonjolan di permukaan bumi yang terjadi akibat keluarnya
magma dari dalam perut bumi melalui lubang kepundan. Letusan gunung api merupakan
bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi ". Hampir semua
kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif, sebab berhubungan dengan
batas lempeng. Berdasarkan kejadiannya, bahaya letusan gunung api dibedakan menjadi
dua yaitu bahaya utama (primer) dan bahaya ikutan (sekunder), jenis bahaya tersebut
masing-masing mempunyai resiko merusak dan mematikan.
c. Bahaya utama (primer)
Bahaya utama letusan gunung berapi adalah bahaya yang langsung terjadi ketika
proses peletusan sedang berlangsung. Jenis bahaya ini adalah awan panas,
lontaran batu pijar, hujan abu lebat, dan lelehan lava.
d. Bahaya ikutan (sekunder)
Bahaya ikutan letusan gunung berapi adalah bahaya yang terjadi setelah proses
peletusan berlangsung. Apabila suatu gunung api meletus akan terjadi
penumpukan material dalam berbagai ukuran di puncak dan lereng bagian atas
Maka Dari itu Pentingnya Simulasi bencana erupsi gunung berapi adalah proses
peniruan langkah-langkah kesiapsiagaan yang harus dilakukan ketika terjadinya
bencana erupsi gunung berapi. Adanya simulasi bencana erupsi gunung berapi
bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya
kewaspadaan terhadap bencana erupsi gunung berapi.
3.2 Saran
1. Bagi Masyarakat
2. Bagi Pemerintah
Badan Nasional Penanggulangan Bencana . 2014. Data & Informasi Bencana Indonesia.
(Online), (http://dibi.bnpb.go.id/DesInventar/showdatacard.jsp?clave=2900&nStart=0,
Diakses tanggal 17 April 2021)
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1353/3/BAB%20II.pdf
https://id.scribd.com/document/391257247/Table-Top-Gunung-Meletus
https://bpbd.banyuwangikab.go.id/
https://www.brilio.net/creator/tindakan-yang-dilakukan-sebelum-saat-setelah-gunung-berapi-
meletus-0a2570.html
https://www.merdeka.com/jateng/5-langkah-mitigasi-bencana-gunung-meletus-lakukan-ini-
saat-erupsi-merapi.html?page=all