Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
1. Amelia Erintya (P17210203125)
2. Valentina Febrianti Fatma (P17210204154)
3. Cindy Atalia (P17210204158)
4. Virlina Hasinah ‘Afifariwaty (P17210204162)
5. Sukma Angela Rahmaningrum (P17210204166)
6. Irma Ulfiana (P17210204170)
7. Adinda Ayu Sasadila (P17210204174)
8. Frisca Ilma Silvia (P17210204178)
9. Yuni Rahmawati Putri (P17210204182)
10. Riza Ofilia Puana Zela (P17210204187)
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Dengan selesainya makalah ini, tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan banyak masukan kepada penulis. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas dari
Ibu Sulastyawati, S.Kep,Ns,M.Kep, selaku Dosen mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat
dan Manajemen Bencana.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Maka
dari itu,kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya
kesempurnaan dari makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan 5
1.4 Manfaat 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi gempa Bumi 6
2.2 Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Gempa Bumi 6
2.3 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi 6
2.4 Praktek Utama 7
2.5 Gejala dan Peringatan Dini 7
2.6 Simulasi Penanganan Jika Terjadi Gempa Bumi 7
2.7 Struktur Organisasi Penanggulangan Bencana 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan
Bencana, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.
Dalam menghadapi bencana, perlu dilakukan manajemen bencana yang merupakan
segala upaya atau kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencegahan, mitigasi,
kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan bencana yang dilakukan
pada sebelum, pada saat dan setelah bencana. Dengan manajemen bencana yang
memadai, diharapkan risiko yang diakibatkan oleh suatu bencana dapat diantisipasi.
Salah satu bencana faktor alam yang kerap terjadi di Indonesia adalah gempabumi,
karena letak Indonesia yang berada diantara lempeng Eurasia, Indo-Australia dan
Samudra Pasifik yang terdapat banyak aktivitas pergerakan lempeng bumi dan aktivitas
gunung berapi yang masih aktif atau runtuhan batuan. Bencana gempa bumi tidak akan
memilih-milih korbannya semua akan terkena bencana tersebut, jika korban berada pada
posisi dimana bencana itu terjadi. Kondisi seperti ini yang mendorong manusia untuk
meningkatkan kemampuan dirinya dalam menghadapi suatu bencana. Pengurangan risiko
bencana gempa bumi hendaknya diterapkan sejak dini yakni mulai dari bangku sekolah.
Hal ini dilakukan agar peserta didik sebagai bagian dari masa depan bangsa dapat
mengurangi risiko bencana yang sewaktu-waktu mengancam mereka dan orang-orang di
sekitar mereka, maka dari itu perlu dilakukan langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi
bencana gempa bumi yang bertujuan meningkatkan keselamatan baik harta maupun
nyawa saat terjadi bencana gempa bumi. Langkah kesiapsiagaan tersebut berupa
peningkatan pengetahuan tentang kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Kesiapsiagaan
merupakan salah satu bagian dari proses manajemen bencana dan di dalam konsep
pengelolaan bencana yang berkembang saat ini, peningkatan kesiapsiagaan merupakan
salah satu elemen penting dari kegiatan pengurangan resiko yang bersifat pro-aktif,
sebelum terjadinya bencana. [ CITATION Adm14 \l 1033 ]
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gempa bumi?
2. Bagaimana strategi mitigasi dan upaya pengurangan bencana gempa bumi?
3. Apa penyebab terjadinya gempa bumi?
4. Bagaimana praktik utama gempa bumi?
5. Apa gejala dan peringatan dini gempa bumi?
6. Bagaimana simulasi penanganan jika terjadi gempa bumi?
7. Bagaimana struktur organisasi dalam penanggulangan bencana gempa bumi?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian gempa bumi
2. Dapat mengetahui strategi mitigasi dan upaya pengurangan bencana gempa bumi
3. Dapat mengetahui penyebab terjadinya gempa bumi
4. Dapat mengetahui praktik utama gempa bumi
5. Dapat mengetahui gejala dan peringatan dini gempa bumi
6. Dapat mengetahui simulasi penanganan jika terjadi gempa bumi
7. Dapat mengetahui struktur organisasi dalam penanggulangan bencana gempa bumi.
1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah keperawatan gawat darurat dan manajemen bencana tentang
simulasi bencana gempa bumi diharapkan dapat digunakan sebagai informasi di bidang
keperawatan dalam pengembangan ilmu kesiapsiagaan bencana sebagai upaya
pengurangan risiko bencana.
5
BAB II
Tinjauan Pustaka
6
berupa kebakaran, kecelakaan industri dan transportasi serta banjir akibat runtuhnya
bendungan maupun tanggul penahan lainnya.
7
Berlindunglah di bawah meja. Lindungi kepala, leher dan mata. Hindari
pembatas kaca, jendela, lemari dan barang-barang yang belum diamankan.
Jaga posisi hingga guncangan berhenti.
3. Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau
buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari
jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat
gedung, tiang dan pohon.
4. Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah
perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-
kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan
menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.
5. Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua
petunjuk dari petugas atau satpam.
6. Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika
anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka
tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya
dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung
dengan menggunakan interphone jika tersedia.
7. Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh
seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah
mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap
informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan
8. Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil
anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah
mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri
jalan dan berhentilah, tapi janganlah berhenti di bawah jembatan. Matikan
mesin dan gunakan rem tangan. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus
mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
9. Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung
ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika
anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah
mengungsi ke dataran yang tinggi.
10. Beri pertolongan
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi
gempa bumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan
mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian, maka bersiaplah
memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di
sekitar anda
11. Dengarkan informasi
8
Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk
mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan
bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh
informasi yag benar dari pihak yang berwenang atau polisi. Jangan
bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah diatas dapat dapat disimpulkan bahwa gempa bumi adalah
peristiwa alam yang menimbulkan getaran pada lempeng atau permukaan bumi.
Terdapat beberapa penyebab gempa bumi yaitu proses tektonik, aktivitas sesar
dipermukaan bumi, dan aktivitas gunung api, dll. Masih belum terdapat gejala dan
peringatan dini karena kejadian mendadak/ secara tiba-tiba dan belum ada metode
pendugaan secara akurat. Namun terdapat beberapa strategi dan upaya pengurangan
bencana gempa bumi yang dapat kita lakukan seperti yang sudah dijelaskan pada
makalah diatas.
3.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan penulis yaitu untuk mengantisipasi gempa bumi yang
sampai saat ini belum bisa diprediski kapan dan dimana akan terjadi maka dapat
dilakukan langkah-langkah berikut yaitu yang pertama, menentukan tempat-tempat
berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi, kedua menyiapkan tas ransel yang
berisi barang barang yang sangat dibutuhkan dipengungsian.
10
DAFTAR PUSTAKA
11