Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KEPERAWATAN BENCANA

DI SUSUN OLEH:
NAMA : Fenska Ruspanah
NPM : 12114201180136
KELAS : B

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU


2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas segala rahmat-Nya kepada saya sehingga
Saya mampu menyelesaikan Tugas makalah Keperawatan Bencana ini hingga selesai
Saya menyadari bahwa makalah yang saya selesaikan ini masi jau dari kesempurnaan
Dan harapan saya semogah makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca .Untuk kedepanya dapat memperbaiki bentuk maupum menambah isi
makalah ini agar menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini.Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik dari ibu dan para
pembaca
Demi kesempurnaan makalah ini.

Ambon,11 Ferbuari 2021


Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
1.Diskusikan peran perawat tentang :
a. pencegahan primer
b. fase impact
c. pokok pengungsian dan posko bencana
d. fase post impact
2. Apa yang di maksud deangan bencana, krisis dan darurat ?
3. Sebutkan jenis –jenis bencana yang anda ketahui (berdasarkan penyebab
Dan berdasarkan cakupan wilaya)
BAB III PENUTUP
a. KESIMPULAN
b. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bencana menjadi topik perbincangan banyak kalangan saat ini. Bencana merupakan
peristiwa yang disebabkan oleh faktor alam dan non alam yang merusak fungsi sosial,
material dan lingkungan serta menimbulkan korban jiwa sehingga dibutuhkan bantuan
penanganan(CRED, 2014 ; WHO, 2013 ; UU No 24 tahun 2007). Sampai saat ini bencana
baik di indonesia maupun di dunia belum mampu dikendalikan sehingga angka kejadian
bencana ini selalu meningkat.Indonesia sebagai negara kepulauan rawan terhadap bencana
alam. Kejadian bencana alam mengalami peningkatan setiap tahun, dilaporkan sejak tahun
2012 terdapat 1.811 kejadian dan meningkat hingga tahun 2016 dengan 1.986 kejadian
bencana (BNPB, 2016 ;Gaffar, 2015; BNPB, 2013). Sumatera Barat menjadi salah satu
provinsi di Indonesia yang menjadi 5 provinsi tertinggi kejadian bencana.
Kondisi ini disebabkan karena geografis Sumbar yang berada pada jalur patahan
sehinggaberesiko terhadap bencana, dan Kota Padang menjadi urutan pertama daerah yang
paling beresiko tinggi. (BNPB, 2014). Besarnya angka kejadian bencana membutuhkanupaya
dalam penanggulangan bencana. Kejadian bencana membutuhkan penanggulangan untuk
meminimalisir kerugian bencana. Penanggulangan bencana adalah upaya sistematis dan
terpadu untuk mengelola bencana dan mengurangi dampak diantaranya. penetapan kebijakan
dalam bencana, pengelolaan resiko berupa usaha pencegahan bencana, mitigasi dan
kesiapsiagaan serta upaya pemulihan berupa rehabilitasi dan rekontruksi (Veenema, 2016
;Loke, 2014 ;KPBD, 2005).
Penanggulangan bencana akan maksimal apabila dilakukan upaya kesiapsiagaanyang
terus menerus dalam bencana.Upaya kesiapsiagaan menjadi aspek penting untuk mengelola
dan mengurangi dampak dari bencana. Menurut Usher (2016) kesiapsiagaan adalah perpaduan
antara ilmu, keterampilan, kemampuan dan tindakan yang perlu dipersiapkan dalam
menghadapi bencana baik alam ataupun non alam. Sedangkan Magnaye (2011) menyebutkan
kesiapsiagaan adalahtindakan antisipasi terkait sistem, prosedur dan sumber daya yang
tersedia dalam memberikan bantuan kepada korban bencana. Fung (2008) mendefenisikan
kesiapsiagaan merupakan langkah penting dan efektif untuk mempersiapkan diri dalam
mengurangi dampak bencana. Jadi kesiapsiagaan adalah aktivitas yang perlu dipersiapkan
dalam menghadapi bencana. Upaya kesiapasiagaan dibutuhkan untuk semua disiplin ilmu
dalam penanggulangan bencana salah satunya ilmu bagian kesehatan.

1.2 Tujuan
Untuk menganalisis persepsi perawat dalam kesiapsiagaan bencana untuk mengetahui
pengertian terjadinya penanggulanan akibat bencana alam.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1.Diskusikan peran perawat tentang:


a.(pencegahan primer)
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan perawat dalam masa pra bencana ini, antara lain:
1. mengenali instruksi ancaman bahaya;
2. mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan saat fase emergency (makanan, air, obat-obatan,
pakaian dan selimut, serta tenda)
3. melatih penanganan pertama korban bencana.
Berkoordinasi berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan, palang merah nasional
maupun lembaga- lembaga kemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan dan simulasi
persiapan menghadapi ancaman bencana kepada masyarakat.
Pendidikan kesehatan diarahkan kepada:
1. usaha pertolongan diri sendiri (pada masyarakat tersebut)
2. pelatihan pertolongan pertama dalam keluarga seperti menolong anggota keluarga dengan
kecurigaan fraktur tulang , perdarahan, dan pertolongan pertama luka bakar
3. memberikan beberapa alamat dan nomor telepon darurat seperti dinas kebakaran, RS dan
ambulans.
4. Memberikan informasi tentang perlengkapan yang dapat dibawa (misal pakaian
seperlunya, portable radio, senter, baterai)
b) Fase impact
Peran perawat dalam fase impact
I. Bertindak cepat
II. Don’t promise. Perawat seharusnya tidak menjanjikan apapun dengan pasti dengan
maksud memberikan harapan yang besar pada korban yang selamat.
III. Berkonsentrasi penuh pada apa yang dilakukan
IV. Kordinasi dan menciptakan kepemimpinan.
V. Untuk jangka panjang, bersama-sama pihak yang tarkait dapat mendiskusikan dan
merancang master plan of revitalizing, biasanya untuk jangka waktu 30 bulan
pertama.
c) Posko pengungsian dan posko bencana
perawat memiliki peran di dalam posko pengungsian dan posko bencana Hal yang dapat
dilakukan, yakni mengevaluasi kebutuhan kesehatan harian hingga berkolaborasi dengan
petugas farmasi untuk mengecek ketersediaan obat. Fase postimpact juga membutuhkan
peran perawat di dalamnya. Dalam fase ini, perawat membantu masyarakat untuk hidup
normal kembali melalui proses konsultasi atau edukasi serta membantu memulihkan kondisi
fisik dengan cepat.
d. Fase post impact.
Membantu masyarakat untuk kembali pada kehidupan normal melalui proses
konsultasi atau edukasi,membantu memulihkan kondisi fisik yang memerlukan
penyembuhan jangka waktu yang lama untuk normal kembalibahkan terdapat
keadaan dimana kecatatan terjadi. 5
2. Apa yang di maksud dengan Bencana,krisis dan situasi Darurat?

 Bencana

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak

Krisis

Krisis dilakukan pada peristiwa yang tidak terduga kapan datangnya. Di sisi lain,
pengelolaan terhadap risiko dilakukan terhadap kejadian potensial yang dihadapi di masa
depan. Contoh mudahnya adalah banjir yang datang di suatu daerah.

 Situasi Darurat
Adalah situasi yang dari situasi normal yang mempunyai kecenderungan atau potensi
membahayakan,baik bagi keselamatan manusia,serta harta benda maupun lingkungan
3. Sebutkan jenis-jenis bencana yang anda ketahui (berdasarkan penyebab dan berdasarkan
cakupan wilayah)!

Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007, bencana dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:
 Bencana Alam
Gempa Bumi
adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi
dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.
 Bencana NonAlam
Kebakaran
Kebakaran adalah situasi di mana bangunan pada suatu tempat seperti rumah atau pemukiman,
pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang menimbulkan korban dan atau kerugian.

 Bencana Sosial

Aksi Teror

Aksi teror adalah aksi yang dilakukan oleh setiap orang yang dengan sengaja menggunakan
kekerasan atau ancaman kekerasan. Aksi teror menimbulkan suasana teror atau rasa takut
terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat masal. 6
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Bencana alam merupakan sebuah musibah yang tidak dapat diprediksi kapan
datangnya. Apabila bencana tersebut telah datang maka akan menimbulkan kerugian dan
kerusakan yang membutuhkan upaya pertolongan melalui tindakan tanggap bencana yang
dapat dilakukan oleh perawat
Meningkatnya kejadian bencana di seluru dunia membuat setiap negara untuk siap
menghadapi hal yang tidak terduga termasuk bencana alam .karena itu manejemen
bencana yang dalam kesiapsinggahan,respon dan fase pemulihan sangat penting untuk di
bentuk.meskipun banyak disiplin ilmu yang di perlakukan untuk mmendukung
menejemen bencana,perawat di anggap sebagai salah satu profesi kesehatan yang harus di
siapkan untuk menghadapi dan menangani bencana alam.
b. Saran
Dengan demikian perawat bertanggung jawab untuk menccapai peran dan kompetensi
mereka dalam semua tahap bencana,terutama pada fase respon atau tanggap darurat yang
meliputi peringatan,mobilisasi,dan evakuasi adalah tanggung jawab pertama yang di
capai.kemudian,menilai kesehatan korban dan pelaporan data dan keinstansian
pemerintah terkait harus di lakukan dalam rangka untuk memberikan dan menstabilkan
kesehatan

7
Daftar Pustaka.

Https://www.course hero.com.Pedoman asesmen tanggap darurat.di unduh dari


Http://www.mcdc.or.id./indeks.php/daownload-file/category/6-panduan tnggap darurat
pedoman teknis penanggualngan krisis kesehatan akibat bencana:panduan bagi petugas
kesehatan yang bekerja dalam penanganan krisis kesehatan akibat bencana.

Anda mungkin juga menyukai