TENTANG
Dosen Pengampu :
Di Susun Oleh :
KEPERAWATAN 3A
Tp.2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat allah swt karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga,
tugas ini dapat diselesaikan. Tanpa pertolonganya mungkin penulis tidak akan sanggup
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dengan judul ”PELAYANAN
KEPERAWATAN JIWA DALAM SITUASI BENCANA”
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Keperawatan Jiwa 1 yang telah
membimbing dan memberikan kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Tak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing maupun teman–teman atau
pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca,dan
semoga adanya tugas ini allah swt senantiasa meridhoinya dan akhirnya membawa hikmah
untuk semuannya.
Wassalamualaikum ,Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................
B. Tujuan Penulisan Makalah......................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses bencana alam seringkali tidak terduga. Bencana alam memakan jiwa
yang jumlahnya tidak sedikit, sehingga banyak yang tidak siap dan tanggap dalam
memperkirakan bencana alam yang datang tiba-tiba. Profesi keperawatan bersifat luwes dan
mencakup segalakondisi, dimana perawat tidak hanya terbatas pada pemberian asuhan dirumah
sakit sajamelainkan juga dituntut mampu bekerja dalam kondisi siaga tanggap bencana.
Situasi penanganan antara keadaan siaga dan keadaan normal memang sangat berbeda, sehingga
perawat harus mampu secara skill dan teknik dalam menghadapi kondisi seperti ini.Kegiatan
pertolongan medis dan perawatan dalam keadaan siaga bencana dapatdilakukan oleh
proesi keperawatan. Berbekal pengetahuan dan kemampuan yang dimilikiseorang perawat bisa
melakukan pertolongan siaga bencana dalam berbagai bentuk.Aspek Psikologis erat kaitannya
dengan proses kehilangan, tidak hanya fisik:kehilangan barang milik, kehilangan orang yang
dikasihi tetapi juga sosial: kehilanganaktivitas, kehilangan ikatan kekeluargaaan dan lain-
sebagainya.
Mengingatdampak psikologis bencana sangat besar dalam arti jumlah mereka yang meng
alami dampak besarnamun jumlah profesional kesehatan mental terbatas (jumlah psikolog klinis
dan psikiatersedikit). Belum lagi proses penanganan aspek psikologis bencana tidak singkat
melainkanmerupakan proses yang relatif panjang. Sehingga perlu dirancang sebuah strategi
penanganan bencana untuk mengatasi masalah psikologis yang berkelanjutan dengan
menggunakan suatusystem teknologi modern.Dalam penulisan makalah ini akan dijelaskan
pentingnya peran perawat dalam situasitanggap bencana, bentuk dan peran yang bisa dilakukan
perawat dalam keadaan tanggap bencana.
B.Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui peran penting mahasiswa dalam proses keperawatan jiwa dalam
situasi tanggap bencana.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.Definisi Bencana
Definisi Bencana menurut WHO (2002) adalah setiap kejadian yang menyebabkan
kerusakan gangguan ekologis, hilangnya nyawa manusia, atau memburuknya derajat kesehatan
atau pelayanan kesehatan dalam skala tertentu yang memerlukan respon dari luar masyarakat dan
wilayah yang terkena. Dalam setiap bencana yang terjadi, selalu ada implikasi kesehatan jiwa
– baik dalam kasus bencana alam, misalnya gempa bumi, tsunami, angin ribut, atau pada
bencana yang diakibatkan oleh manusia, misalnya perang atau kekerasan interpersonal.
Kebutuhan langsung dari populasi yang terkena bencana alam seringkali merupakan kebutuhan
fisik ; perlindungan, air, makanan dan pelayanan kesehatan dasar. Namun perlu diingat bahwa
semua orang yang mengalami dan hidup dalam situasi yang tidak menentu akan menderita
trauma. Banyak permasalahan migran dan orang-orang terlantar lainnya, berhubungan dengan
konsekuensi dari bencana itu sendiri. Di sini adalah pentingnya pokok masalah kesehatan jiwa
trans-kultural bersama-sama dengan masalah fisik bagi korban bencana.
B.Tahapan Bencana
1).Pra bencana, pada tahapan ini dilakukan kegiatan perencanaan penanggulangan bencana,
pengurangan risiko bencana, pencegahan, pemaduan dalam perencanaan pembangunan,
persyaratan analisis risiko bencana, penegakan rencana tata ruang, pendidikan dan peletahihan
serta penentuan persyaratan standar teknis penanggulangan bencana (kesiapsiagaan, peringatan
dini dan mitigasi bencana).
2).Tanggap darurat, tahapan ini mencakup pengkajian terhadap loksi, kerusakan dan sumber
daya; penentuan status keadan darurat; penyelamatan dan evakuasi korban, pemenuhan
kebutuhan dasar; pelayanan psikososial dan kesehatan.
3). Paska bencana, tahapan ini mencakup kegiatan rehabilitasi (pemulihan daerah bencana,
prasaranan dan saran umum, bantuan perbaikan rumah, social, psikologis, pelayanan kesehatan,
keamanan dan ketertiban) dan rekonstruksi (pembangunan, pembangkitan dan peningkatan
sarana prasarana termasuk fungsi pelayanan kesehatan.
B.Saran
Sebagai seorang calon tenaga kesehatan, mahasiswa keperawatan diharapkan bisa turut
andil dalam melakukan kegiatan tanggap bencana. sekarang tidak hanya dituntut mampu
memiliki kemampsuan intelektual namun harus memilki jiwa kemanuasiaan melalui aksi siaga
bencana.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/365731322/Pelayanan-Keperawatan-Jiwa-Dalam-Situasi-
Bencana-Alam