Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERAN PERAWAT DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

Mata Kuliah : Manajemen Bencana

Dosen Pembimbing : Yoani Maria V.B. Aty, S.kep, Ns, M.Kep.

Oleh :

Kelompok 3 Tingkat 2 Reguler C

1. Frisahillah Anzamiah Salleh PO5303201211340


2. Gerson Ronalwin Lake PO5303201211341
3. Ime Elviana Amelia Boimau PO5303201211342
4. Indra Panjaitan PO5303201211343

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KUPANG

JURUSAN KEPERAWATAN KUPANG

TAHUN AKADEMIK

2022/2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas kasih karunia dan penyertaan-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Manajemen
Bencana ini dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mahasiswa Jurusan Keperawatan
Kupang, Mata Kuliah Manajemen Bencana, tentang Peran perawat dalam penanggulangan
bencana dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembacanya.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan adanya kritik
maupun saran yang membangun dari pihak lain untuk memperbaiki kekurangan pada makalah ini.
Kami berharap adanya pengembangan makalah ini di masa yang akan datang.

Kupang, 08 Maret 2023

Kelompok 3

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….....1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………....2

BAB I…………………………………………………………………………………………….3

PENDAHULUAN……………………………………………………………………………….3

1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………………………..3

1.2 TUJUAN………………………………………………………………………..……..3

BAB II…………………………………………………………………………………………..4

TINJAUAN TEORI…………………………………………………………………………....4

2.1 ASPEK LEGAL KEPERAWATAN BENCANA………………………………….4

2.2 PERAN PERAWAT TAHAPAN PRA BENCANA…….………………………….5

2.3 PERAN PERAWAT DALAM KEADAAN DARURAT BENCANA……………...6

2.4 PERAN PERAWAT DI POSKO PENGUSIAN………………………………….....7

BAB III………………………………………………………………………………………....8

PENUTUP……………………………………………………………………………………...8

3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………..…..8

3.2 SARAN…………………………………………………………………………………...8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………......9

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penanggulangan bencana diartikan sebagai tatalaksana upaya serta kegiatan yang


dilakukan bertujuan untuk mencegah, Upaya mitigasi, siap siaga bencana, tanggap darurat dan
pemulihan dari kejadian bencana sampai dengan bencana berakhir (Bencana B. N.,;
2017).Penanggulangan bencana juga diartikan sebagai upaya mencegah kejadian berbahaya atau
upaya mempertemukan bahaya dengan risiko suatu kejadian yang tidak diinginkan ( IDEP, 2007)

Indonesia adalah wilayah yang berpotensi terjadinya bencana karena terletak di area
lempeng tektonik terdapat gunung berapi yang masih aktif, jumlah penduduk yang banyak serta
memiliki perkembangan industri dengan teknologi yang tinggi (Kurniati, Trisyani & Theresia
2018.) Keperawatan bencana merupakan pelayanan keperawatan yang diberikan secara
komprehensif kepada korban di area bencana titik berat harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan tentang asuhan keperawatan ke gawat daruratan, sehingga memberi kontribusi
kesiagaan hingga fase rehabilitasi titik penanganan dalam bencana membutuhkan kerjasama tim
dalam bertindak dan penanganan tahapan bencana meliputi personil kesehatan, warga dan
pemerintah. Perawat berperan penting dalam tahap awal perencanaan dan penanganan kondisi
gawat darurat keadaan bencana titik perawan memiliki peran untuk mengurangi risiko dari
bencana sampai fase rekonstruksi.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan penulisan makalah ini merupakan untuk mengetahui dan memahami “Peran
Perawat Dalam Penanggulangan Bencana” serta apa saja yang terkait di dalamnya.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Memahami Aspek Legal Keperawatan Bencana
b. Memahami Peran Perawat tahapan Pra Bencana
c. Memahami Peran Perawat dalaman Keadaan Darurat Bencana
d. Memahami Peran Perawat di Posko Pengungsian

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ASPEK LEGAL KEPERAWATAN BENCANA


A. Definisi
Keperawatan bencana merupakan komponen yang sangat diperlukan dalam pendidikan
keperawatan dan pelatihan dalam berbagai pelayanan. keperawatan bencana merupakan asuhan
keperawatan di sistem melatih dan profesional untuk populasi dan komunitasnya yang terkena
dampak bencana alam dan/atau buatan manusia ( langan dkk, 2017). Bencana menurut UU RI
nomor.24 tahun 2007 bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat disebabkan baik karena faktor alam dan
garing atau non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan kerugian harta benda dan dampak psikologis. Menurut Federasi
Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dalam WHO- ICN (2009) bencana merupakan
peristiwa, bencana yang tiba-tiba serius mengganggu fungsi Dari suatu komunitas atau masyarakat
dan menyebabkan manusia, material dan kerugian ekonomi atau lingkungan yang melebihi
kemampuan masyarakat untuk mengatasinya dengan menggunakan sumber dayanya sendiri.
Meskipun sering disebabkan oleh alam, bencana dapat pula berasal dari manusia titik dapat
disimpulkan bahwa bencana merupakan gangguan serius terhadap fungsi komunitas atau
masyarakat karena peristiwa tersebut berinteraksi dengan kondisi paparan, kerentanan dan
kapasitas lainnya yang menyebabkan kerugian dan dampak manusia, material ekonomi dan
lingkungan.

Aspek legal dalam keperawatan bencana

a. Membuat kontrak kerja (memahami hak dan kewajiban)

b. Praktek yang kompeten hanya dilakukan oleh seorang perawat yang


kompeten

4
c. Tambahan penyuluhan kesehatan dan konseling dalam pemberian
asuhaan keperawatan

d. Melaksanakan tugas delegasi,sesuai dengan kemampuan perawat yang


akan diberikan delagasi.

B. Perlindungan Hukum Untuk Keperawatan Saat Bencana

a. UU nomor. 38, tahun 2014, pasal 35 :

1 ) dalam keadaan darurat laut dapat melakukan tindakan medis dan pemberian obat sesuai
kompetensinya

2) pertolongan pertama bertujuan untuk menyelamatkan nyawa klien dan mencegah


kecacatan lebih lanjut

b Pasal 33, Ayat 4:

Dalam melaksanakan tugas pada keadaan keterbatasan tertentu perawat berwenang:

1) Melakukan pengobatan pada penyakit umum

2) Merujuk pasien

3) Melakukan pelayanan kefarmasian secara terbatas

c. UU No. 36 tahun 2009 Pasal 59:

1) Tenaga kesehatan wajib memberikan pertolongan pertama pada penerima pelayanan


kesehatan dalam keadaan gawat/darurat bencana untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan ke
catatan.

2) Tenaga kesehatan dilarang menolak pelayanan kesehatan dan meminta uang muka
terlebih dahulu.

d. Pasal 63 : dalam keadaan tertentu tenaga kesehatan memberikan pelayanan di luar


kewenangannya

5
2.2 PERAN PERAWAT TAHAPAN PRA BENCANA

1) Perawat Mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam


penanggulangan ancaman bencana untuk setiap fasenya

2) Perawat ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan


Palang Merah nasional, maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam memberikan
penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana kepada masyarakat.

3) Perawat terlibat dalam program promosi kesehatan untuk meningkatkan


kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana yang meliputi hal-hal berikut: usaha pertolongan
diri sendiri pada masyarakat tersebut, pelatihan pertolongan pertama pada keluarga seperti
menolong anggota keluarga yang lain, pembekalan informasi tentang bagaimana menyimpan dan
membawa persediaan makanan dan penggunaan air yang aman, perawat juga dapat memberikan
beberapa alamat dan nomor telepon darurat seperti dinas kebakaran, rumah sakit, dan ambulans,
memberikan informasi tempat-tempat alternatif penampungan dan posko-posko bencana,
memberikan informasi tentang perlengkapan yang dapat dibawa seperti pakaian perlunya, radio
portable, center beserta baterainya dan lainnya.

2.3 PERAN PERAWAT DALAM KEADAAN DARURAT BENCANA

Pelaksanaan peran perawat Pada masa ini adalah perawatan khusus pada kelompok rentan
seperti lansia, anak dan bayi perawatan secara individu, keluarga dan komunitas baik fisik maupun
psikis, serta membantu penyaluran bantuan kepada pengungsi, (Alfred a; 2015). Kemampuan
perawat dalam mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan khusus dari pengungsi akan memudahkan
pendistribusian bantuan sesuai dengan Kebutuhan masing-masing individu maupun kelompok.
Perawat dapat melakukan tindakan keperawatan pada fase ini sebagai berikut:

A. Memberikan bantuan pada korban bencana secara cepat dan tepat dalam situasi yang
stabil.

6
B. Melakukan pengkajian secara cepat terhadap kerusakan akibat bencana oleh masing-
masing tim termasuk perawat sebagai bagian dari tim kesehatan.

C. Melakukan pengkajian secara cepat dan tepat sebagai dasar dalam memberikan bantuan
dasar sesuai kebutuhan klient.

D. Melakukan tindakan triase pasien untuk penanganan yang segera (emergency dan
efektif)

E. Melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan hasil pengkajian spontan.

2.4 PERAN PERAWAT DI POSKO PENGUSIAN

A. Memfasilitasi jadwal kunjungan konsultasi medis dan cek kesehatan sehari-hari;

B. Tetap menyusun rencana prioritas asuhan keperawatan harian;


C. Merencanakan dan memfasilitasi transfer pasien yang memerlukan penanganan kesehatan
di Rumah Sakit.
D. Mengevaluasi kebutuhan kesehatan harian;
E.Memeriksa dan mengatur persediaan obat, makanan, makanan khusus bayi, peralatan
kesehatan;
F. Membantu penanganan dan penempatan pasien dengan penyakit menular maupun kondisi
kejiwaannya agar tidak membahayakan diri dan lingkungannya, dan jangan lupa berkoordinasi
dengan perawat jiwa;
G. Mengidentifikasi reaksi psikologis seperti ansietas dan depresi yang ditunjukkan dengan
seringnya menangis dan mengisolasi diri maupun reaksi psikosomatik seperti hilang nafsu
makan, insomnia, fatigue, mual muntah, dan kelemahan otot;
H.Membantu terapi kejiwaan, khususnya pada anak-anak, dan melakukan modifikasi
linGkungan misalnya dengan terapi bermain;
I. Memfasilitasi konseling dan terapi kejiwaan lainnya oleh para psikolog dan psikiater;
J. Konsultasikan kepada supervisi mengenai pemeriksaan kesehatan dan kebutuhan masyarakat
yang mengungsi.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Penanggulangan bencana diartikan sebagai tatalaksana upaya serta kegiatan yang


dilakukan bertujuan untuk mencegah. Penanggulangan bencana juga diartikan sebagai upaya
mencegah kejadian berbahaya atau upaya mempertemukan bahaya dengan risiko suatu kejadian
yang tidak diinginkan. Keperawatan bencana merupakan komponen yang sangat diperlukan dalam
pendidikan keperawatan dan pelatihan dalam berbagai pelayanan. keperawatan bencana
merupakan asuhan keperawatan di sistem melatih dan profesional untuk populasi dan
komunitasnya yang terkena dampak bencana alam dan/atau buatan manusia

3.2 SARAN

Perawat adalah tenaga kesehatan yang sangat kompeten untuk melakukan pelayanan
kesehatan di daerah yang sedang mengalami bencana, oleh karena itu diharapkan bagi mahasiswa
termasuk maupun perawat yang sudah berpengalaman dalam praktik pelayanan kesehatan mau
untk mendukung dalam penanggulangan bencana yang ada di sekitar kita. Karena ilmu yang
didapat sangat relevan dengan yang terjadi di masyarakat yaitu fenomena masalah kesehatan yang
biasanya muncul ditempat yang sedang terjadi bencana

8
DAFTAR PUSTAKA

Ns.Arif Munandar,S.Kep.,M.Kep (2022). KEPERAWATAN BENCANA DAN


KEGAWATDARURATAN (TEORI DAN PENERAPAN). JAWA BARAT-KOTA BANDUNG.

Ardhian Indra Darmawan,S.Kep.,Ns.,M.Kep(2022).Manajemen Bencana dalam


Keperawatan.Kab.Solok-SUMATRA BARAT.

Erika Emmina Sembiring,Muhamad Nurmansyah(2021).keperawatan bencana.Gowa-Makassar

Anda mungkin juga menyukai