Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP KEGAWATDARURATAN TENTANG


“PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DALAM BENCANA”
Dosen Pengampu: Ns.Mulyadi, M,Kep., Ph.D

Disusun Oleh:
CHARLY GRENVANDO RUMENGAN
21200017

AKADEMI KEPERAWATAN RUMKIT TK.III MANADO


ERAN PERAWAT DALAM
SETIAP TAHAP BENCANA
A. Tahapan Bencana
1. Fase preimpact atau
warning phase, merupakan
tahap awal dari bencana. Fase
ini
dilakukan persiapan baik oleh
pemerintah, lembaga, dan
warga masyarakat.
Peran perawat dalam tahap ini
adalah :
a. Mengenali instruksi ancaman
bahaya
b. Mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan saat fase emergency
(makanan, air, obat-
obatan, pakaian dan selimut,
serta tenda)
c. Melatih penanganan pertama
korban bencana.
d. Berkoordinasi berbagai dinas
pemerintahan, organisasi
lingkungan, palang merah
nasional maupun lembaga-
lembaga kemasyarakatan
dalam memberikan
penyuluhan dan simulasi
persiapan menghadapi
ancaman bencana kepada
masyaraka
ERAN PERAWAT DALAM
SETIAP TAHAP BENCANA
A. Tahapan Bencana
1. Fase preimpact atau
warning phase, merupakan
tahap awal dari bencana. Fase
ini
dilakukan persiapan baik oleh
pemerintah, lembaga, dan
warga masyarakat.
Peran perawat dalam tahap ini
adalah :
a. Mengenali instruksi ancaman
bahaya
b. Mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan saat fase emergency
(makanan, air, obat-
obatan, pakaian dan selimut,
serta tenda)
c. Melatih penanganan pertama
korban bencana.
d. Berkoordinasi berbagai dinas
pemerintahan, organisasi
lingkungan, palang merah
nasional maupun lembaga-
lembaga kemasyarakatan
dalam memberikan
penyuluhan dan simulasi
persiapan menghadapi
ancaman bencana kepada
masyaraka

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan
kesehatan sehingga makalah KONSEP KEGAWATDARURATAN ini dapat saya selesaikan.
Makalah tentang PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DALAM BENCANA ini bertujuan
untuk memberikan laporan kepada dosen atau mahasiswa yang bersangkutan. Dalam makalah ini
disajikan informasi mengenai hasil rangkuman materi yang saya cari.
Tentunya, jika terdapat kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja saya mohon maaf,
akhir kata saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................


DAFTAR ISI ....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................................
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................
C. Tujuan ..........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ....................................................................................................................
B. Jenis-Jenis Bencana .....................................................................................................
C. Mekanisme Kesiapan dalam penanggulangan Bencana .............................................
D. Peran Perawat Dalam Perencanaan Penanggulangan Bencana ..................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................................
B. Saran ............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bencana adalah situasi dan kondisi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Tergantung
pada cakupannya, bencana ini bisa merubah pola kehidupan dari kondisi kehidupan
masyarakat yang normal menjadi rusak, menghilangkan harta benda dan jiwa manusia,
merusak struktur sosial masyarakat, serta menimbulkan lonjakan kebutuhan dasar
(BAKORNAS PBP).

Sedangkan definisi bencana (disaster) menurut WHO adalah setiap kejadian yang
menyebabkan kerusakan, gangguan ekologis, hilangnya nyawa manusia atau memburuknya
derajat kesehatan atau pelayanan kesehatan pada skala tertentu yang memerlukan respon dari
luar masyarakat atau wilayah yang terkena.

Sekilas peran perawat dalam penanggulangan bencana tidak hanya mengurangi morbiditas
dan mortalitas korban bencana pada saat respon darurat. Perawat berperan juga untuk
mempersiapkan masyarakat siap menghadapi bencana dengan meningkatkan resilience.
Menurut International Council of Nurses (ICN) kompetensi perawat bencana muncul pada
fase preparedness, perawat melakukan pengkajian kebutuhan komunitas, pada fase akut
memberikan perawatan fisik dan mental bagi korban, pada fase pemulihan berperan untuk
mengembalikan fungsi pelayanan kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. apa yang dimaksud dengan bencana?
2. jenis gambaran tentang bencana?
3. peran perawat dalam penanganan bencana?

C. Tujuan
Memberikan pedoman atau panduan terhadap seorang calon perawat dalam bidang mekanisme
dan penanggulangan bencana, serta untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliak “konsep
kegawatdaruratan”

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Menurut undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan menganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan
dampak psikologis,
Pengertian bencana dalam Kepmen Nomor 17/kep/Menko/Kesra/x/95 adalah sebagai
berikut : Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam,
manusia, dan atau keduanya yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian
harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana prasarana dan fasilitas umum serta
menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Menurut Coburn A W pengertian bencana alam adalah suatu kejadian atau serangkaian
kejadian yang mengakibatkan adanya korban dan atau kerusakan, kerugian harta benda,
infrastruktur, pelayanan-pelayanan penting atau sarana kehidupan pada satu skala yang berada di
luar kapasitas normal.
Pengertian bencana menurut WHO (2002) adalah setiap kejadian yang menyebabkan
kerusakan, gangguan ekologis,hilangnya nyawa manusia, atau memburuknya derajat kesehatan
atau pelayanan kesehatan pasa skala tertentu yang memerlukan respon dari luar masyarakat atau
wilayah yang terkena.
Maka dari itu peran perawat sangat penting dalam kesiapsiagaan bencana terhadap respon
atau pemulihan dan evaluasi, terutama dalam mengurangi kerentanan dan meminimalkan risiko
dalam suatu bencana.
B. Jenis-Jenis Bencana
Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007, bencana dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
1. Bencana alam
2. Bencana non alam
3. Bencana sosial
A. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang disebabkan oleh alam. Bencana alam berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan dan tanah longsor.
B. Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa
nonalam. Bencana nonalam berupa kegagalan teknologi, kegagalan modernisasi, epidemi dan
wabah penyakit.
C. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang diakibatkan oleh manusia. Bencana sosial meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar
komunitas masyarakat dan teror.
Meski banyak peristiwa dapat digolongkan menjadi bencana, namun secara umum
bencana yang berasal dari alam dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu bencana geologi, bencana
meteorologi, dan bencana ekstra terestial.
1. Bencana Alam Geologi – Bencana geologi diakibatkan oleh peristiwa-peristiwa geologi
yang terjadi dipermukaan bumi seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dan tanah
longsor.
2. Bencana Alam Meteorologi – Bencana meteorologi memiliki keterkaitan dengan
perubahan iklim dan umumnya tidak terjadi pada wilayah tertentu, atau dapat dikatakan wilayah
terdapampak begitu luas. Contohnya adalah bencana banjir dan kekeringan akibat perubahan
iklim sebagai dampak dari pemanasan global.
3. Bencana Alam Ekstra Terestial – Bencana ekstra terestial adalah bencana yang terjadi di
luar angkasa. Misalnya hujan meteor ke bumi dan badai matahari. Umumnya kita tidak
merasakan bencana luar angkasa ini secara langsung karena benda asing yang jatuh ke bumi
terhalang oleh atmosfer bumi.
Jadi, sebagai prinsip dasar dalam melakukan Penyusunan Rencana Penanggulangan
Bencana ini adalah menerapkan paradigma pengelolaan risiko bencana secara holistik. Pada
hakekatnya bencana adalah sesuatu yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan. Pandangan ini
memberikan arahan bahwa bencana harus dikelola secara menyeluruh sejak sebelum, pada saat
dan setelah kejadian bencana.
C. Mekanisme Kesiapan Dalam Penaggulangan Bencana
Dalam melaksanakan penanggulangan bencana, maka penyelenggaraan penanggulangan bencana
meliputi:
A. Pra Bencana
Pada tahap pra bencana ini meliputi dua keadaan yaitu :
 Dalam situasi tidak terjadi bencana
 Dalam situasi terdapat potensi bencana
Situasi tidak ada potensi bencana yaitu kondisi suatu wilayah yang berdasarkan analisis
kerawanan bencana pada periode waktu tertentu tidak menghadapi ancaman bencana yang nyata.
Penyelenggaraan penanggulangan bencana dalam situasi tidak terjadi bencana meliputi :
a) perencanaan penanggulangan bencana;
b) pengurangan risiko bencana;
c) pencegahan;
d) pemaduan dalam perencanaan pembangunan;
e) persyaratan analisis risiko bencana;
f) pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang;
g) pendidikan dan pelatihan;
h) persyaratan standar teknis penanggulangan bencana.

 Situasi Terdapat Potensi Bencana


Pada situasi ini perlu adanya kegiatan-kegiatan kesiap siagaan, peringatan dini dan mitigasi
bencana dalam penanggulangan bencana.
a) Kesiapsiagaan.
b) Peringatan Dini.
c) Mitigasi Bencana Kegiatan-kegiatan pra-bencana ini dilakukan secara lintas sector dan multi
stakeholder, oleh karena itu fungsi BNPB/BPBD adalah fungsi koordinasi.

B. Saat Tanggap Darurat


Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat meliputi:
1. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya;
2 .Penentuan status keadaan darurat bencana;
3. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana;
4. Pemenuhan kebutuhan dasar;
5. Perlindungan terhadap kelompok rentan;
6. Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.

C. Pasca Bencana
Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahap pasca bencana meliputi:
1. Rehabilitasi
2. Rekonstruksi

D. Peran Perawat Dalam Perencanaan Penanggulangan Bencana


1. Peran perawat pada pra-bencana:
a. Perawat mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam penanggulangan
ancaman bencana untuk setiap fasenya.
b. Perawat ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintah, organisasi lingkungan, palang merah
nasional, maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan dan
simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana kepada masyarakat.
c. Perawat terlibat dalam program promosi kesehatan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat
dalam menghadapi bencana yang meliputi hal-hal berikut.

1) Usaha pertolongan diri sendiri (pada masyarakat tersebut).


2) Pelatihan pertolongan pertama dalam keluarga seperti menolong anggota keluarga yang lain.
3) Pembekalan informasi tentang bagaimana menyimpan dan membawa persediaan makanan dan
penggunaan air yang aman.
4) Perawat juga dapat memberikan beberapa alamat dan nomor telepon darurat seperti dinas
kebakaran, rumah sakit, dan ambulans.
5) Memberikan informasi tempat-tempat alternatif penampungan atau posko-posko bencana.
6) Memberikan informasi tentang perlengkapan yang dapat dibawa seperti pakaian seperlunya,
radio portable, senter beserta baterainya dan lainnya.
7) Bersama tim dokter, menyiapkan kebutuhan rumah sakit lapangan dan tim ambulans.
8) Berdiskusi bersama tim dokter tentang penyakit yang timbul akibat bencana sehingga dapat
mempersiapkan obat-obatan/alat kesehatan yang sesuai.

2. Peran Perawat dalam intra bencana:


a. Bertindak cepat.
b. Melakukan pertolongan pertama.
c. Menentukan status korban berdasarkan triase.
d. Merujuk pasien segera yang memerlukan fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
e. Do not promise. Perawat seharusnya tidak menjanjikan apapun dengan pasti, dengan maksud
memberikan harapan yang besar pada para korban selamat.
f. Berkonsentrasi penuh pada apa yang dilakukan.
g. Koordinasi dan menciptakan kepemimpinan (coordination and create leadership).
h. Untuk jangka panjang, bersama-sama pihak yang terkait dapat mendiskusikan dan merancang
master plan of revitalizing (rencana induk revitalisasi), biasanya untuk jangka waktu 30 bulan
pertama.

3. Peran Perawat pada Pasca Bencana


Perawat berkerja sama dengan tenaga kesehatan lain dalam memberikan bantuan
kesehatan kepada korban seperti pemeriksaan fisik, wound care secara menyeluruh dan merata
pada daerah terjadi bencana. (Feri dan Makhfudli, 2009)
Saat terjadi stres psikologis yang terjadi dapat terus berkembang hingga terjadi
post-traumatic stress disorder.
( PTSD ) yang merupakan sindrom dengan tiga kriteria utama yaitu trauma pasti dapat dikenali,
individu mengalami gejala ulang traumanya melalui flashback, mimpi, ataupun peristiwa-
peristiwa yang memacunya dan individu akan menunjukkan gangguanf isik, perawat dapat
berperan sebagai konseling. Tidak hanya itu perawat bersama masyarakatdan profesi lain yang
terkait bekerja sama dengan unsur lintas sektor menangani masalah kesehatan masyarakat pasca-
gawat darurat serta mempercepat fase pemulihan menuju keadaan sehat dan aman. Selain itu
Perawat dapat melakukan pelatihan-pelatihan keterampilan yang difasilitasi dan berkolaborasi
dengan instansi ataupun LSM yang bergerak dalam bidang itu. Sehingga diharapkan masyarakat
di sekitar daerah bencana akan mampu membangun kehidupannya kedepan lewat kemampuan
yang dimilikinya.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan menganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan
dampak psikologis. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam. Bencana alam berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor. Bencana nonalam adalah
bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam. Bencana nonalam
berupa kegagalan teknologi, kegagalan modernisasi, epidemi dan wabah penyakit. Bencana
sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia. Bencana sosial meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar
komunitas masyarakat dan teror.

B. SARAN
Sebagai seorang calon perawat diharapkan bisa turut adil dalam melakukan kegiatan tanggap
bencana. Sekarang tidak hanya dituntut untuk mampu memiliki kemampuan intelektual namun
harus memiliki jiwa kemanusiaan melalui aksi siaga bencana.

DAFTAR PUSTAKA

http://blog.unnes.ac.id/aminahyusuf/2017/12/05/makalah-penanganan-bencana-alam/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/05/200000569/pengertian-bencana-dan-jenis-
jenisnya

https://ppnikabpekalongan.blogspot.com/2012/01/peran-perawat-dalam-penanganan-
bencana.html

Anda mungkin juga menyukai