Anda di halaman 1dari 12

ALAT PERGERAKAN

BAKTERI DAN ENDOSPORA

BAKTERIOLOGI I
ALAT GERAK BAKTERI
Adalah organel sel yang bentuknya seperti
cambuk yang dapat digerakkan. Diameter
FLAGE flagella adalah sekitar 0,02 – 1 micron.
L
Flagella berfungsi sebagai alat gerak atau
pengatur gerakan hasil sekresi / komponen
lain.
LANJUTAN….

Berdasarkan letak dan jumlah flagelnya, bakteri


dapat dibagi menjadi 5 golongan yaitu :

Bakteri • bakteri yang tidak mempunyai


atriik flagel

Bakteri • bakteri yang mempunyai flagel


monotrik tunggal pada ujungnya
• bakteri yang mempunyai seberkas
Bakteri
flagel yang terletak pada salah satu
lofotrik
ujungnya.
LANJUTAN…

• bakteri yang mempunyai masing-masing


Bakteri
seberkas flagela atau satu flagel yang
amfitrik
terletak pada kedua ujungnya.

Bakteri • bakteri yang mempunyai flagel yang


peritrik terletak di seluruh permukaan sel
Pili ialah benang-benang halus yang
menonjol keluar dari dinding sel.
Kebanyakan terdapat pada bakteri
PILI
(FIMBRIA Gram negatif. Panjang pili berkisar
E) antara 0,5 – 20 mikron. Pili
tersusun melingkari sel;
mempunyai jumlah kurang lebih
150 buah tiap sel.
LANJUTAN……

Dalam garis besarnya dapat dikatakan, bahwa pili merupakan


alat untuk melekat, misalnya dengan adanya pili sel-sel
beberapa bakteri dapat melekat dekat permukaan medium cair
dimana kadar oksigennya lebih baik.

Pili juga dapat melekatkan sel satu dengan sel lainnya. Fungsi
perlekatan ini penting pada peristiwa konjugasi. Konjugasi
adalah peristiwa penggabungan sel-sel jantan dengan sel
betina. Sel-sel bakteri jantan dilengkapi dengan pili khusus
yang disebut pili kelamin (”sex pilus”). Pada waktu konjugasi
pili kelamin ini melekat pada dinding sel betina.
Endospora yaitu suatu benda
berbentuk bulat atau bulat lonjong,
bersifat sangat membias cahaya, sukar
dicat dan sangat resisten terhadap
faktor-faktor luar yang jelek.
ENDOSPOR
A

Bakteri yang membentuk spora adalah


dari genus Bacillus dan Clostridium,
selain itu juga beberapa spesies dari
Sarcina sp dan Vibrio sp.
TERJADINYA SPORA ATAU SPORULASI
1. Tahap permulaan, mula-mula koloni menunjukkan
pertumbuhan yang sangat lambat
2. Setelah beberapa jam, terlihat adanya bahan-bahan
lipoprotein yang menggumpal kesalah satu ujung
sel, sehingga ujung itu tampak padat.
3. Maka timbullah bungkus yang menyerupai calon
spora. Selubung terdiri dari dua lapis yaitu kulit
luar disebut eksin dan kulit dalam disebut intin.
Pada beberapa spesies, intin itu menjadi dinding
sel, apabila sel melanjutkan pertumbuhannya
menjadi bakteri biasa. Dinding spora bersifat
inpermeabel terhadap zat-zat yang dapat
mengganggu kehidupan bakteri.
LANJUTAN….
4. Pada tahap yang terakhir, spora tampak berubah
bentuk dan berubah volume. Endospora dapat tetap
tinggal disalah satu ujung atau ditengah-tengah sel.
Sel dapat pecah karena perkembangan spora.
Pecahan ini kemudian luluh menjadi satu dengan
medium.

Pada umumnya sporulasi mudah terjadi, jika keadaan


medium menjadi buruk, zat-zat yang timbul sebagai
pertukaran zat bertimbun-timbun dan faktor-faktor
lainnya yang merugikan. Tetapi beberapa spesies
mampu membentuk spora meskipun tidak terganggu
oleh faktor luar.
LANJUTAN…

Kedudukan spora bermacam-macam, ada yang terminal


(jika kedudukannya diujung), sentral (jika kedudukannya di
tengah) dan sub terminal (jika kedudukannya diantara ujung
dan tengah)

Anda mungkin juga menyukai