Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

PERCOBAAN IV
SISTEM KARDIOVASKULER

OLEH :
NAMA : NUR INDRA
STAMBUK : F1D1 20 037
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN PEMBIMBING : APRIANTO

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari

jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan

mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di

perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardiovaskular yang

berfungsi sebagai sistem regulasi melakukan mekanisme yang bervariasi dalam

merespon seluruh aktivitas tubuh, pada keadaan tertentu darah akan lebih banyak

dialirkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak untuk memelihara

sistem sirkulasi organ tersebut.

Sistem kardiovaskular memiliki komponen yang penting yaitu O₂ karena

di butuhkan oleh seluruh sel yang ada di dalam tubuh, tanpa adanya O₂ seluruh

proses metabolisme yang ada di dalam tubuh akan terhambat, oleh karena itu

agar O₂ dapat di edarkan keseluruh bagian tubuh yang memerlukan maka harus

ada alat yang mengedarkannya. Hormon-hormon yang di produksi oleh kelenjar

endokrin juga harus dapat di angkut ke bagian tubuh yang memerlukan. Alat-alat

yang berfungsi dalam hal ini tergabung dalam suatu sistem yang disebut sistem

peredaran. Sistem peredaran meliputi sistem kardiovaskular yaitu cor (jantung)

dan vasa-vasanya (arteri dan vena).

Siklus jantung terdiri dari dua periode, yaitu periode kontraksi (sistol)

dan relaksasi (diastol). Jantung berkontraksi secara berirama dengan pusat

kendali impuls berasal dari simpulsinus. Pengisian darah di dalam ruang-ruang

jantung terjadi selama diastole (diastolic filling) dan pengeluarannya terjadi


selama sistole (systolic ejection) secara serentak di jantung kanan dan jantung

kiri. Akhir diastole adalah tekanan ventrikel hampir sama dengan tekanan

atrium, sebab kedua ruang tersebut berhubungan langsung melalui katup

atrioventrikular yang masih terbuka, tetapi hanya sedikit atau hampir tidak ada

darah yang mengalir di antara ruang-ruang tersebut. Berdasarkan latar belakang

di atas, maka dilakukan praktikum yang berjudul Sistem Kardiovaskuler.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengamati struktur anatomi jantung?

2. Bagaimana mengukur denyut nadi?

3. Bagaimana mengukur tekanan darah sistole dan diastole?

4. Bagaimana mengamati morfologi sel darah putih?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengamati struktur anatomi jantung.

2. Untuk mengukur denyut nadi.

3. Untuk mengukur tekanan darah sistole dan diastole.

4. Untuk mengamati morfologi sel darah putih.


D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengamati struktur anatomi jantung.

2. Dapat mengukur denyut nadi.

3. Dapat mengukur tekanan darah sistole dan diastole.

4. Dapat mengamati morfologi sel darah putih.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskular adalah salah satu sistem yang paling penting

dalam tubuh karena tidak ada sel dan jaringan yang dapat berfungsi dengan baik

tanpa adanya oksigen dan pasokan darah yang cukup. Sistem kardiovaskular

merupakan suatu sistem organ yang bertugas dalam hal pemindahan suatu zat

yang ada pada tubuh kemudian diteruskan menuju ke sel-sel tubuh manusia.

Sistem kardiovaskular inilah sistem yang termasuk bagian dari homeostatis atau

keseimbangan yang ada pada tubuh, jika terdapat permasalahan dengan jantung,

maka seluruh tubuh akan sangat dipengaruhi. Penyakit kardiovaskular

merupakan penyakit gangguan pada jantung dan pembuluh darah yang sangat

sering terjadi seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK), stroke, penyakit gagal

jantung dan hipertensi (Marhabarsar and Sijid, 2021).

B. Darah

Darah merupakan jaringan pada hewan yang tersusun atas plasma dan sel

darah (eritrosit, leukosit dan trombosit). Salah satu fungsi darah adalah

mengangkut oksigen dan karbondioksida dari dan ke jaringan, fungsi ini

dilakukan oleh hemoglobin. Kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen

dikarenakan adanya struktur empat molekul heme yang terikat pada rantai globin

dan apabila terjadi mutasi pada gen pengkode rantai globin, maka akan timbul

kelainan fungsi hemoglobin atau bahkan kegagalan produksi hemoglobin.


Kelainan yang disebabkan oleh mutasi gen pengkode rantai globin antara lain

thalassemia dan Hb varian (Priyambodo, 2016).

C. Organ Kardiovaskuler

Tubuh manusia memiliki aliran darah yang mengalir ke seluruh tubuh

melalui suatu pembuluh yang disebut arteri. Organ sirkulsi darah adalah jantung,

komponen darah dan pembuluh darah. Sistem ini terdiri dari jantung sebagai

pemompa darah dan pembuluh darah sebagai salurannya. Pembuluh darah yang

tidak sehat dapat menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya stroke yang

diperkirakan akan terus meningkat sampai tahun. Faktor pembuluh darah tidak

sehat salah satunya ialah menurunnya tingkat vaskular age. Vascular age atau

usia pembuluh darah ialah suatu kondisi naik atau turunnya kelenturan

pembuluh darah seiring bertambahnya usia. Aliran darah ke seluruh tubuh dapat

berfungsi karena adanya pemompa yaitu jantung (cardio) dan pembuluh sebagai

alat distribusi (Suryadin et al., 2019).

D. Jantung

Jantung adalah dua buah pompa berotot yang terletak dalam satu alat.

Jantung bagian kiri memompa darah ke seluruh jaringan tubuh dan jantung

bagian kanan memompa darah ke paru-paru. Jantung mempunyai sifat untuk

menimbulkan irama kontraksi sendiri. Darah di pompa oleh jantung ke berbagai

bagian tubuh sesuai dengan kebutuhan jaringan masing-masing darah dikirim ke

daerah yang paling tinggi kebutuhan metabolismenya, yaitu otot- otot. Daerah-

daerah yang kurang membutuhkannya, yaitu aktivitas metabolismenya sedikit


misalnya usus. Jika terdapat permasalahan dengan jantung, maka seluruh tubuh

akan sangat dipengaruhi. Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit gangguan

pada jantung dan pembuluh darah yang sangat sering terjadi di masyarakat.

Penyakit kardiovaskular yang paling sering diderita masyarakat pada saat ini

adalah penyakit jantung, stroke, penyakit gagal jantung dan hipertensi (Saputra

et al., 2018).

E. Jantung Mencit (Mus musculus)

Sistem peredaran darah adalah sistem yang mempunyai sangkut paut

dengan pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah

dari satu tempat ke tempat lain. Salah satu peranan penting peredaran darah

adalah mengangkut oksigen (O₂) dari paru-paru ke seluruh jaringan. Jantung

pada mencit terdiri dari 4 ruangan yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel yang sudah

dipisahkan oleh suatu septum sehingga menjadi ruangan-ruangan yang terpisah

secara sempurna. Mencit memiliki rata-rata denyut jantung 107,90±16,026 per

menit. Peredaran darah mencit termasuk peredaran daran tertutup dan ganda

(Merta et al., 2016).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 1 November 2022 pukul

09.30-selesai WITA. Bertempat di Laboratorium Unit Zoologi, Jurusan

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu

Oleo, Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1. Bahan dan Kegunaan


No. Nama Alat Kegunaan
1 2 3
1. Jantung Mencit (Mus Sebagai objek pengamatan morfologi jantung
musculus L.)
2. Probandus Sebagai objek pengamatan denyut nadi,
denyut jantung, tekanan darah systole dan
diastole
3. Preparat awetan darah Sebagai objek pengamatan sel darah putih
4. Alkohol Sebagai larutan sterilisasi
5. Kapas Sebagai medium untuk membius
6. Tissue Untuk membersihkan alat bedah
7. Kloroform Untuk membius Mencit (Mus musculus L.)

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 2. Alat dan Kegunaan


No. Nama Bahan Kegunaan
1 2 3
1. Sphigmomanometer Untuk mengukur tekanan darah systole dan
diastole
2. Stetoskop Untuk mengetahui denyut nadi atau jantung
3. Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
4. Stopwatch Untuk mengukur denyut nadi dan denyut jantung
per satuan detik
5. Alat bedah Untuk membedah objek pengamatan
Tabel 2. Lanjutan
1 2 3
6. Jarum pentul Untuk menahan objek pengamatan
7. Kamera Untuk mendokumentasikan hasil pengamatan

D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai

berikut:

1. Pengamatan struktur anatomi jantung.

a. Menyiapkan Mencit (Mus musculus L.) untuk dibedah.

b. Membius Mencit (Mus musculus L.) dengan menggunakan kloroform.

c. Membedah Mencit (Mus musculus L.) kemudian memisahkan jantung.

d. Mengamati jantung dengan menunjukan bagian-bagiannya.

e. Memdokumentasikan hasil pengamatan.

2. Mengukur denyut nadi.

a. Menyiapkan probandus.

b. Menempelkan jari pada arteri radialis dan akan terasa pulsus (denyutan

nadi sebagai respon dari pompa jantung).

c. Menghitung denyutan permenitnya.

3. Mengukur tekanan darah systole dan diastole serta denyutan jantung.

a. Menyiapkan probandus.

b. Mengambil sabuk tekan yang dilegkapi dengan spigmomanometer.

c. Melilitkan sabuk tersebut pada lengan kiri (diatas siku kurang lebih 3

cm atau 2 jari).
d. Mengunci pompa agar angin tidak bergerak keluar.

e. Perlahan memompa tensi dan mengukur tekanan darah systole dan

diastole serta denyut jantung.

4. Pengamatan morfologi sel darah putih.

a. Menyiapkan preparat apusan darah.

b. Meletakkan preparat apus dibawah mikroskop.

c. Mengamati dengan perbesaran kecil hingga perbesaran tertinggi hingga

terlihat macam-macam bentuk sel darah putih.

d. Mengamati macam-macam sel darah putih seperti basofil, Eosinofil,

Neutrofil, Limfosit dan Manosit.

e. Membandingkan hasil pengamatan dengan literatur.

f. Mencatat hasil pengamatan.


DAFTAR PUSTAKA

Marhabatsar, nahda Syaidah, and Aisyah Sijid. 2021. “Review: Penyakit


Hipertensi pada Sistem Kardiovaskular.” Journal UIN Alauddin 1(1): 72–78.
Merta, I Wayan, Syachruddin Ar, Imam Bachtiar, and Kusmiyati. 2016.
“Perbandingan Antara Frekwensi Denyut Jantung Katak (Rana Sp.) dengan
Frekwensi Denyut Jantung Mencit (Mus Musculus) Berdasarkan Ruang
Jantung.” Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati 1(3): 126–31.
Priyambodo. 2016. “Keterkaitan Jumlah Daerah Termutasi pada Gen β-Globin
dengan Indeks Korpuskular Pembawa Sifat β-Thalassemia.” Jurnal Biologi
Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati 3(2): 7–12.
Saputra, Indro, Teddy Herdiana, and Tri Meta Juniarti. 2018. “Peningkatan Upaya
Promotif Preventif dalam Efektivitas Pembiayaan Penyakit Kardiovaskuler:
Systematic Review.” Jurnal Ilmiah Kesehatan 17(3): 9–14.
Suryadin, Eri Ridwan, Ediana Sutijiredjeki, and Indra Chandra Joseph Riadi.
2019. “Sistem Prediksi Usia Pembuluh Darah Melalui Pengukuran Sinyal
Photoplethymograph Dan Elektrokardiografi.” Prosiding Industrial
Research Workshop and National Seminar 10(1): 186–92.

Anda mungkin juga menyukai