Nim : 420220103014
UNIVERSITAS PERTAHANAN RI
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Darah sebenarnya adalah campuran cairan dan sel dan bahkan terdapat makro
nutrisi seperti protein dan ion seperti sodium dalam darah. Semua komponen darah
memainkan peran penting untuk tubuh kita. Selain bertindak sebagai pengangkut
senyawa penting untuk tubuh dan membuang produk buangan dari sel, darah juga
bertindak melindungi tubuh dari invasi virus (Andhika, 2010).
METODE PRAKTIKUM
3.2.1 Darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup kecuali
tumbuhan tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolism
dan juga sebagaiu perthanan terhadap virus atau bakteri (Yudha, 2009).
Leukosit adalah bagian dari darah yang berwarna putih dan merupakanunit
mobil dari sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi yang terdiri dari granulerdan
agranuler. Dimana granuler meliputi Basofil, Eosinofol, Neutrofil batang dan
Neutrofil segmen. Sedangkan agranuler meliputi Limfosit, Monosit dan sel
plasma(Astawan, 2009).
Leukosit, meliputi :
Granulosit : merupakan sel darah putih yang bergranula:
Neutrofil :granula merah kebiruan, bersifat fagosit.
Basofil : granula biru, fagosit.
Eosinofil : granula merah, fagosit.
Agranulosit: merupakan sel darah putih yang sitoplasmanya tidak bergranula
Monosit : inti besar, bersifat fagosit, dapat bergerak cepat
Limphosit : inti sebuah, utuk imunitas, tidak dapat bergerak.
c. Trombosit ( sel darah pembeku)
Tidak berenti dan mudah pecah, bentuk tidak teratur, berperan dalam pembekuan
darah, keadaan normal 1 mm3 mengandunf 200.000-300.000 butir trombosit.
Mekanisme pembekuan darah :
1) Mendinginkan darah mendekati titik beku, tujuannya menghalani
pembentukan thrombin
2) Memberi garam natrium oksalat dan natrium sitrat, tujuan mengendapkan ion
Ca, sehingga pengubahan prothrombin terhambat.
3) Pemberian heparin atau dicumarol yang merupakan zat antikoagulan (anti
pembekuan darah). Zat ini digunakan untuk mencegah pembekuan darah dalam
transfuse darah pada saat operasi.
4) Mencegah persentuhan dengan permukaan yang kasar, missal menggunakan
alat engambilan darah yang sangat tajam dan permukaan alat yang licin dan halus.
2. Plasma Darah (cairan darah)
a. Protein, meliputi :
1) Fibrinogen : untuk pembekusan darah
2) Albumin: menjaga tekanan osmotic darah
3) Globulin : membentuk zat kebal / anti bodi
BAB VI
4.1.2 saran
Abiding, 2012. Profil sel darah putih sapi bali di kecamatan bangkinang seberang
kabupaten kampar. Skripsi. Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Sultan
Syarif Kasim Riau.
Doni, 2010. Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Kampus Unand Limau Manis
Padang 25163, Sumatera Barat, Indonesia