Anda di halaman 1dari 7

KADIOVASKULAR DAN PEMBULUH DARAH

Muthifa Zahrani Irshan (C031231023), Adinda Dwi Salsabila (C031231021), Alfani Aulia
Hardi (C031231088), Mutya Kusumasari Hanis (C031231062), Nur Rifqah Zain
(C031231028), dan Rifhal Firnanda Arsandy (C031231008)
Asisten: Kezia Karmeli Onazis Siby
Laboratorium Fisiologi Veteriner dan Satwa Akuatik I, Program Studi Kedokteran Hewan
(PSKH), Fakultas Kedokteran (FK), Universitas Hasanuddin (UNHAS)
ABSTRAK
Sistem kardiovaskuler adalah organ sirkulasi darah yang terdiri dari tiga komponen
dasar, yaitu jantung, pembuluh darah, dan darah.Tujuan praktikum ini adalah untuk
mempelajari cara mengukur tekanan darah, memshsmi elektrofisiologi jantung, mempelajari
perekaman dengan elektrokardiogram dan membuat rekaman transmembran serabut otot
jantung. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu air mineral, es
batu, ember, sphymomanometer, stetoskop, stopwatch, dan subjek (mahasiswa). Alur
praktikum yang dilakukan berawal dari pemeriksaan tekanan darah dan pulsus pada subjek
dengan posisi berbaring, duduk, posisi berdiri, setelah beraktivitas, dan pada posisi ketika
tangan subjek dimasukkan ke dalam air es. Hasil yang didapatkan yaitu tekanan darah ketika
setelah beraktivitas cenderung meningkat dibandingkan ketika istirahat.
Kata kunci : Darah, Jantung, Kardiovaskular, Pulsus
1. PENDAHULUAN penghalang, dan penyembuhan luka. Ini
menopang tekanan darah tinggi untuk
Sistem kardiovaskuler adalah organ
mencapai lokasi yang jauh, biasanya
sirkulasi darah yang terdiri dari tiga
berakhir di kapiler yang ada di metafisis
komponen dasar, yaitu jantung, pembuluh
dan endosteum. Terdapat vena besar
darah, dan darah (Fails dan Christine,
sentral yang menerima darah dari kapiler
2018. Fungsi jantung adalah konsep
yang ada di berbagai daerah dan
generik dan nonspesifik yang, sesuai
mengalirkan darah terdeoksigenasi dan sisa
kebutuhan, bervariasi tergantung pada
nutrisi dari tulang (Ramasamy, 2017).
konteks klinis—perubahan fungsi mungkin
Darah adalah kendaraan untuk transport
hanya mencerminkan efek perubahan
masal jarak jauh dalam tubuh untuk
hemodinamik, perubahan geometri jantung
berbagai bahan antara sel dan lingkungan
atau ukuran tubuh pada fungsi jantung,
eksternal antara sel-sel itu sendiri. Darah
atau menunjukkan disfungsi jantung yang
terdiri dari cairan kompleks plasma tempat
sebenarnya. Fungsi jantung secara
elemen selular diantaranya eritrosit,
konvensional diukur dengan menilai
leukosit, dan trombosit. Eritrosit (sel darah
ukuran ruang jantung, massa ventrikel, dan
merah) pada hakikatnya adalah kantung
fungsi. Namun, agar disfungsi sistolik dan
hemogoblin terbungkus membran plasma
diastolik dapat terjadi hingga tingkat yang
yang mengangkut O2 dalam darah.
relevan secara klinis, pertama-tama harus
Leukosit (sel darah putih) satuan
ada gangguan kontraktilitas dan relaksasi
pertahanan sistem imun, diangkut dalam
miokard (Melchiorre dkk., 2016).
darah tempat cedera atau tempat invasi
Pembuluh darah berperan sebagai
mikro organisme penyebab penyakit.
sistem saluran transportasi tetapi juga
Trombosit penting dalam homeostasis,
memainkan peran penting dalam
penghentian pendarahan dari pembuluh
perkembangan organ, morfogenesis
yang cedera ( Fitryadi dan Sutikno, 2016).
jaringan, peradangan, pembentukan
Menurut Reece dan Eric (2017), sistem penyakit gagal jantung pada anjing. Gagal
kardiovaskular dilapisi oleh satu lapisan jantung merupakan sindrom disfungsi
sel pipih yang disebut endotelium. parah yang berakibat pada kegagalan
Tekanan darah adalah tekanan dari sistem kardiovaskular untuk
darah yang dipompa oleh jantung terhadap mempertahankan tekanan sirkulasi darah.
dinding arteri. Pada manusia, darah Adanya mekanisme terbatas dan spesifik
dipompa melalui dua sistem sirkulasi penyakit jantung dapat menyebabkan
terpisah dalam jantung yaitu sirkulasi kegagalan sistem kardiovaskular. Gagal
pulmonal dan sirkulasi sistemik. Faktor- jantung adalah sindrom klinis yang
faktor yang mempengaruhi tekanan darah disebabkan oleh kelainan struktur atau
yang diteliti pada penelitian ini ada 4 yaitu fungsi jantung Gagal jantung kanan
indeks massa tubuh, pola makan, aktivitas berkaitan dengan tanda-tanda kongesti
fisik dan keaktifan Tekanan darah diukur pada sirkulasi sistemik (asites, edema
dalam milimeter air raksa (mmHg), dan perifer) serta dapat menyebabkan
dicatat sebagai dua nilai yang berbeda peningkatan tekanan arteri, hepatomegali,
yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan edema, dan asites. Kegagalan pada jantung
darah diastolik. Tekanan darah sistolik kiri menimbulkan gejala klinis berupa
terjadi ketika ventrikel berkontraksi dan tachypnea, rales atau crackles yang
mengeluarkan darah ke arteri sedangkan mengindikasikan telah terjadinya edema
tekanan darah diastolik terjadi ketika pulmonal, perkusi yang redup pada area
ventrikel berelaksasi dan terisi dengan paru, dan penurunan suara napas terutama
darah dari atrium (Amiruddin dkk., 2017). pada basal paru. auskultasi jantung
Pulsus atau denyut nadi merupakan terdengar suara bising-bising (murmur)
gelombang yang dapat diraba dan sistol. Hal tersebut dapat terjadi karena
dirasakan pada daerah arteri dari hasil adanya insufficiency pada katup
pemompaan dari jantung menuju atrioventikular atau terjadi stenosis katup
pembuluh darah. Denyut nadi dapat diraba semilunar. Terapi dengan pimobendan,
atau dirasakan pada arteriyang dekat diuretik, dan inhibitor angiotensin-
dengan permukaan tubuh, seperti areri converting enzyme (ACE) telah terbukti
temporalis, arteri dorsalis pedis, arteri meningkatkan waktu kelangsungan hidup
brakhialis, arteri radialis danarteri karotis pada anjing penderita CHF kronis
yang terletak di ketinggian tulang rawan sekunder untuk MVD (Damara dkk.,
tiroid.6 Pada orang normal frekuensi 2023).
denyut nadi sama dengan denyut jantung.
Frekuensi denyut jantung dengan mudah 2. MATERI DAN METODE
dapat diukur dengan mengukur denyut 2.1 Alat dan Bahan
nadi (Supriyono dan Magdalena, 2023). 2.1.1 Alat
Pulsus dan detak jantung pada hewan Alat yang digunakan dalam
merupakan hal yang berbeda. Pulsus dapat praktikum ini ialah ember (1 buah),
terasa pada artrium superficial sedangkan stetoskop (1 buah),
denyut jantung harus menggunakan sphygmomanometer (1 buah), dan
stetoskop pada bagian dada hewan. Pada stopwatch (1 buah).
umumnya, hewan yang lebih besar 2.1.2 Bahan
memiliki pulsus yang lebih lambat
daripada hewan yang lebih kecil (Colville 2.2 Alur Praktikum
dan Joanna, 2016). 2.2.1 Pemeriksaan Tekanan Darah
Salah satu penyakit yang meyerang Menggunakan Sphygmomanometer
sistem kardiovaskular pada hewan adalah,
Pada praktikum im disiapkan tangan subjek yang dilewati pembuluh
sphygmomanometer subjek laki laki dan arteri radialis. Menghitung pulpus
perempuan dengan melakukan posisi dirasakan selama 15 detik menggunakan
duduk selama dua menit. Pertama-tama stopwatch. Jumlah pulpus yang didapat
ialah melilitkan manset pada lengan atas dikali empat untuk mendapatkan hasil
subjek diatas siku kurang lebih sejajar pulpus selama satu menit.
dengan jantung. Setelah itu bell diselipkan
pada manset sphygmomanometer dan 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan stetoskop yang ditempelkan 3.2 HASIL
ke vena, kemudian memencet bulb 3.1.1 Menghitung Tekanan Darah
sphygmomanometer hingga manometer Menggunakan
menyentuh angka kurang lebih 180 mmHg Sphygmomanometer
lalu berhenti memompa. Sembari tekanan
menurun secara perlahan dilakukan
pengamatan dan juga suara desiran desiran.
Perhatikan manometer dimana pada saat
bunyi pertama "lub" yang berarti systole
dan saat bunyi "dub" kedua menandakan
diastole .
2.2.2 Menghitung Nadi Saat Subjek
Dibaringkan
2.2.3 Menghitung Nadi Saat Subjek
Gambar 1. Menghitung Tekanan Darah
Berdiri
Menggunakan Sphygmomanometer
2.2.4 Menghitung Nadi Setelah Satu
Proses pengukuran tekanan darah
Tangan Subjek di Suhu Dingin
dilakukan secara bergantian, dimana
Pertama, menyiapkan air yang telah
didapatkannya hasil pada subjek laki-laki
dicampur dengan es batu. Kemudian,
diperoleh yaitu 120/80 dan pada subjek
menyiapkan stopwatch pada handphone
perempuan didapatkan 110/75.
untuk membantu menentukan waktu mulai
3.1.2 Menghitung Nadi saat Subjek
dan berakhirnya perhitungan pulpus.
Dibaringkan
Mengarahkan subjek untuk memasukkan
telapak tangan hingga pergelangan tangan
ke dalam ember yang berisi air es dengan
durasi waktu satu menit. Setelah satu
menit, subjek diarahkan untuk megangkat
tangannya untuk diidentifikasi pulpusnya.
Kemudian, menghitung pulpus yang
dirasakan selama 15 detik menggunakan
stopwatch. Jumlah pulpus yang didapat
dikali empat untuk mendapatkan hasil
pulpus selama satu menit. Gambar 2. Menghitung Nadi saat Subjek
2.2.5 Menghitung Nadi Setelah Subjek Dibaringkan
Melakukan Aktivitas Kecil Proses pengukuran perhitungan
Pertama, mengarahkan subjek untuk pulsus dilakukan secara bersamaan. Pada
berlari-lari kecil dan berdiri jongkok Subjek laki-laki diperoleh pulsus dengan
selama satu menit. Setelah itu, identifikasi 94 kali denyutan. Sedangkan pada Subjek
letak pulpus dengan menepatkan jari perempuan diperoleh pulsus 86 kali
telunjuk dan jari tengah bagian dalam pada denyutan.
3.1.3 Menghitung Nadi Saat Subjek Gambar 5. Menghitug Nadi Setelah Subjek
Berdiri Melakukan Aktivitas Kecil
Proses perhitungan pulsus dilakukan
secara bersamaan. Pada subjek perempuan
dengan aktivitas berlari di tempat,
diperoleh pulsus 124 kali denyutan. Pada
subjek laki laki dengan aktivitas jongkok
berdiri diperoleh pulsis 104 kali denyutan.
3.1.6 Sistem Konduksi Jantung
Hasil dari sistem konduksi jantung
adalah kontraksi dan relaksasi otot jantung
yang terkoordinir, yang memungkinkan
Gambar 3. Menghitung Nadi Saat Subjek pemompaan darah ke seluruh tubuh.
Berdiri
Sistem ini mengirimkan sinyal listrik yang
Perhitungan pulsus dilakukan
dihasilkan oleh nodus sinoatrial (SA)
secara bersamaan. Pada Subjek laki-laki
untuk menyebabkan kontraksi otot jantung.
diperoleh pulsus dengan 104 kali denyutan.
Sinyal ini bergerak melalui atrium kanan
Sedangkan pada Subjek perempuan
ke nodus atrioventrikular (AV), di
diperoleh pulsus 100 denyut.
sepanjang Berkas His, dan bercabang
3.1.4 Menghitung Nadi Saat Subjek di
menjadi berkas his kanan dan kiri,
Suhu Dingin
kemudian menjalar lagi menjadi sistem
purkinje. Sinyal ini pertama kali
memberikan stimulus kontraksi dari atrium
kanan dan kiri, dan kemudian mengalir ke
ventrikel kanan dan kiri. Aliran listrik ini
memungkinkan terjadinya proses
pemompaan darah ke seluruh tubuh.
3.1.7 Siklus Pompa Jantung
Hasil dari sistem pompa jantung
adalah pemompaan darah ke seluruh tubuh
Gambar 4. Menghitung Nadi Saat Subjek di melalui jaringan kompleks arteri, arteriol,
Suhu Dingin dan kapiler. Jantung berfungsi sebagai
Perhitungan pulsus dilakukan secara pompa yang mendorong darah ke organ,
bersamaan. Pada subjek perempuan jaringan, dan sel-sel tubuh, mengirimkan
diperoleh pulsus dengan 76 kali denyutan. oksigen dan nutrisi ke setiap sel dan
Pada subjek laki laki diperoleh pulsus 72 menghilangkan karbon dioksida dan
denyut. produk limbah yang dibuat oleh sel
3.1.5 Menghitug Nadi Setelah Subjek tersebut. Darah dikembalikan ke jantung
Melakukan Aktivitas Kecil melalui venula dan vena.
3.1.8 Penggunaan EKG
Gambaran sinyal EKG yang
didapat dari pasien ditunjukkan pada
Gambar 3.1.6 Pada gambar sinyal keempat
pasien sudah tampak adanya gelombang P,
Q, R, S dan T. Keempat gelombang
tersebut adalah representasi dari aktivitas
jantung yang merupakan komponen-
komponen dari satu gelombang EKG. Dari
hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa
sistem sudah dapat mendeteksi aktivitas Pada subjek laki-laki diperoleh
jantung pasien dengan baik. pulsus dengan 104 kali denyutan.
3.1 PEMBAHASAN Sedangkan pada Subjek perempuan
3.2.1 Menghitung Tekanan Darah diperoleh pulsus 100 kali denyutan. Pada
Menggunakan kondisi ini denyut bertambah lebih banyak
Sphygmomanometer dibandingkan pada posisi tidur. Hal ini
Proses pengukuran tekanan darah seuai dengan teori teori Khasanah dkk.
dilakukan secara bergantian, dimana (2020) bahwa, Pada posisi berdiri
didapatkannya hasil pada subjek laki-laki walaupun pengambalian darah vena juga
diperoleh yaitu 120/80 dan pada subjek kemungkinanya akan lebih rendah karena
perempuan didapatkan 110/75. Hal ini adanya gaya grafitasi bumi, namun dengan
menunjukkan tekanan darah normal pada adanya gaya grafitasi bumi ini
subjek laki laki, sesuai dengan teori memudahkan jantung untuk memompakan
Amiruddin dkk. (2015), Tekanan darah darah lebih mudah sehingga timbullah
rata-rata orang dewasa muda yang sehat denyut nadi yang lebih banyak.
(sekitar 20 tahun) adalah 120/80 mmHg. 3.2.4 Menghitung Nadi Saat Subjek di
Nilai pertama (120) merupakan sistolik Suhu Dingin
dan nilai kedua (80) merupakan tekanan Pada subjek perempuan diperoleh
darah diastolik. pulsus dengan 76 kali denyutan. Pada
Sedangkan pada subjek perempuan subjek laki laki diperoleh pulsus 72
tekanan darahnya juga nomal yaitu 110/75. denyut. Hal ini sesuai dengan teori
Sesuai dengn teori Dumalang dkk. (2022), Firmanus dkk. (2023), bahwa peredaman
bahwa Untuk orang dewasa, kisaran di suhu dingin mengakibatkan denyut nadi
tekanan darah normal dapat bervariasi menjadi lebih rendah disebabkan adanya
antara 95-145/60-90 mmHg. penurunan asam laktat pada tubuh
3.1.2 Menghitung Nadi saat Subjek sehingga tubuh menjadi rileks. Asam laktat
Dibaringkan menjadi penting karena dapat dijadikan
Hasil dari percobaan ini, subjek sebagai indikator tingkat kelelahan otot
laki-laki diperoleh pulsus dengan 94 kali dan penurunan performa.
denyutan. Sedangkan pada Subjek 3.1.5 Menghitug Nadi Setelah Subjek
perempuan diperoleh pulsus 86 kali Melakukan Aktivitas Kecil
denyutan. Jumlah pulsus ketika berbaring Pada subjek perempuan dengan
lebih sedikit dibandingkan ketika berdiri. aktivitas berlari di tempat, diperoleh
Hal ini sesuai dengn teori Khasanah dkk. pulsus 124 kali denyutan. Pada subjek laki
(2020) bahwa, Ketika seseorang berbaring, laki dengan aktivitas jongkok berdiri
maka jantung akan berdetak lebih sedikit diperoleh pulsis 104 kali denyutan. Hasil
dibandingkan saat sedang duduk maupun dari percobaan ini, menunjukkan nahwa
berdiri. Hal ini disebabkan saat orang denyut nadi akan bertambah lebih banyak
berbaring , maka efek gravitasi pada tubuh dibandingkan ketika tidak beraktivitas. Hal
akan berkurang yang membuat lebih ini sejalan denga teori Sandi (2016), bahwa
banyak darah mengalir kembali ke jantung bahwa olahraga membuat tekanan darah
melalui pembuluh darah. Jika darah yang akan meningkat Telah diketahui bahwa
kembali ke jantung lebih banyak, maka frekuensi denyut nadi meningkat pada saat
tubuh mampu memompa lebih banyak latihan fisik. Peningkatan ini disebabkan
setiap denyutnya. karena meningkatnya kebutuhan darah
3.2.3 Menghitung Nadi Saat Subjek yang mengangkut O2 ke bagian tubuh
Berdiri yang aktif, penumpukan CO2, peningkatan
suhu tubuh, penumpukan asam laktat, serta mengalir ke dalam vena pulmonalis kiri
berkurangnya O2. dan kanan. Vena pulmonalis kiri dan kanan
3.2.6 Sistem Konduksi Jantung kemudian bersatu menjadi vena
Sistem konduksi jantung merupakan pulmonalis. Setelah melewati vena
kontraksi dan relaksasi jantung yang pulmonalis, darah yang penuh dengan
terkoordinir yang meningkatkan oksigen masuk ke serambi kiri jantung.
pemompaan darah ke seluruh tubuh, 3.1.8 Penggunaan EKG
melalui sinyal kistrik dari SA dan AV Gambaran sinyal EKG yang
menjalar menjadi sistem parkinj yang didapat dari pasien ditunjukkan terdapat
kemudian menjalar di seluruh tubuh. Hal gelombang P, Q, R, S dan T. Keempat
ini sesyai dengan teori Handayani (2017), gelombang tersebut adalag representasi
bahwa, sistem kondisi jantung bukan dan aktivitas jantung yang merupakan
merupakan suatu sistem tunggal tapi komponen komponen dari satu gelombang
merupakan sistem sirkuit yang cukup EKG. Hal ini sejalan dengan teori Utari
kompleks yang terdiri dari sel yang (2016), bahwa Kompleks QRS adalah
identik. Seluruh sel miosit di dalam sistem struktur EKG yang berhubungan dengan
konduksi jantung memiliki beberapa depolarisasi ventrikel. Karena ventrikel
kesamaan yang membedakan dengan sel mengandung lebih banyak massa otot dari
otot yang bekerja untuk fungsi pompa.4 pada atrium, kompleks QRS lebih besar
Pada manusia, komponen yang berfungsi dari pada gelombang P. Disamping itu
pada sistem konduksi jantung dapat dibagi karena sistem HIS / Purkinje
menjadi sistem yang berfungsi untuk mengkoordinasikan depolarisasi ventrikel,
menghasilkan impuls dan sistem yang kompleks QRS cenderung memandang
berfungsi untuk menjalarkan impuls.1,2 tegak daripada membudar karena
Dalam hal ini, ini terdiri dari nodus pertambahan kecepatan konduksi dan
sinoatrial (nodus SA), nodus gelombangnya selalu diikuti oleh
atrioventrikuler (nodus AV), dan jaringan gelombang QRS T.
konduksi cepat (sistem His-Purkinje) ke
seluruh tubuh. 4. PENUTUP
3.1.7 Siklus Pompa Jantung 4.1 Kesimpulan
Hasil dari sistem pompa jantung Kesimpulan yang di dapatkan selama
adalah pemompaan darah ke seluruh tubuh praktikum adalah:
melalui jaringan arteru, arteriol, dan
kapiler. Menhantarkan nutrisi, oksigen dan 1. Pengukuran tekanan didapatkan hasil
karbondioksida kemudia darah akan pada subjek laki-laki diperoleh yaitu
kembali melalui venula dan vena. Hal ini 120/80 dan pada subjek perempuan
sejalan dengan teori Kwarrie (2015), didapatkan 110/75.
bahwa Peredaran ini dimulai dari darah 2. Pengukuran perhitungan pulsus saat
yang penuh dengan karbon dioksida dan berbaring dilakukan secara
sisa-sisa metabolisme yang berada di bersamaan. diperoleh pulsus dengan
dalam bilik kanan jantung terpompa keluar 94 kali denyutan pada subjek laki
(saat jantung berkontraksi), menuju ke laki sedangkan pada Subjek
arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis perempuan diperoleh pulsus 86 kali
bercabang dua, satu paru-paru kiri dan satu denyutan.
paru-paru kanan. Sesampainya di paru- 3. Proses pengukuran perhitungan
paru, karbon dioksida dilepaskan dari pulsus pada saat diperoleh hasil pada
tubuh kemudian darah mengikat oksigen. subjek laki-laki didapatkan pulsus
Dari paru-paru, darah yang kaya oksigen dengan 104 kali denyutan sedangkan
pada subjek perempuan diperoleh
pulsus 100 denyut.
4. Proses pengukuran perhitungan
pulsus dengan suhu dingin diperoleh
hasil pada subjek perempuan
diperoleh pulsus dengan 76 kali
denyutan dan pada subjek laki laki
diperoleh pulsus 72 denyut.
Proses perhitungan pulsus dilakukan
secara bersamaan pada aktivitas
ringan diperoleh hasil subjek
perempuan dengan aktivitas berlari
di tempat, diperoleh pulsus 124 kali
denyutan dan pada subjek laki laki
dengan aktivitas jongkok berdiri
diperoleh pulsis 104 kali denyutan.
6. Sistem konduksi jantung merupakan
kontraksi dan relaksasi jantung yang
terkoordinir melalui pemompaan
darah ke seluruh tubuh dengan sinyal
listrik dari SA dan AV menjalar
menjadi sistem parkinj menuju ke
seluruh tubuh.
7. Pemompaan darah ke seluruh tubuh
melalui jaringan arteru, arteriol, dan
kapiler. Menghantarkan nutrisi,
oksigen dan karbondioksida
kemudian darah akan kembali
melalui venula dan vena.
8. Gambaran sinyal EKG yang didapat
dari pasien ditunjukkan terdapat
gelombang P, Q, R, S dan T.
Keempat gelombang tersebut adalag
representasi dan aktivitas jantung.
4. Saran
4.1 Saran Untuk Praktikum
Selanjutnya
Semoga untuk praktikum selanjutnya
dapat berjalan dengan lancar dan tanpa
hambatan.
4.2 Saran Untuk Asisten
Semoga selalu sabar dalam
menghadapi praktikan tetap rendah hati
dalam membagikan ilmunya dan lebih
dimaksimalkan lagi kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai