Anda di halaman 1dari 13

Tugas : Keperawatan Anak I

Nama Dosen : Ns.Indra Dewi,S.kep,M.kes

TRANSPORTASI PEMBULUH DARAH BESAR

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 7

Dinda Cindy Pratiwi (NH0116038)


Aisyah Abdul Rahman (NH0116010)
Chairul Hasan Selan (NH0116031)
Asmimar (NH0116023)
Beatriks Paretta (NH0116029)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem peredaran darah berfungsi untuk mengedarkan zat makanan dan O2
ke seluruh tubuh. Zat makanan berguna untuk pertumbuhan, mengganti sel-sel
yang rusak, dan untuk beraktivitas. Pada manusia, sistem transportasi atau
peredaran darah terdiri atas tiga bagian utama, yaitu jantung, pembuluh darah,
dan darah.
Pembuluh darah manusia terdiri atas pembuluh nadi (arteri), pembuluh
kapiler, dan pembuluh batik (vena). Pembuluh nadi berfungsi mengalirkan darah
keluar dari jantung. Pembuluh ini berdinding tebal, kuat, dan elastis. Denyutnya
dapat dirasakan jika kamu memegang pangkal pergelangan tangan ataupun leher.
Berdasarkan ukurannya, pembuluh nadi terbagi menjadi aorta, arteri, dan
arteriol. Pembuluh arteri dihubungkan dengan pembuluh darah vena oleh
pembuluh kapiler.
Pembuluh balik atau vena berfungsi membawa darah menuju jantung.
Pembuluh ini terletak di dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan.
Dinding pembuluh ini tipis dan tidak elastis serta memiliki katup berpasangan di
sepanjang pembuluhnya. Katup berfungsi menjaga tekanan darah dan arah aliran
darah. Pembuluh balik bercabang-cabang membentuk pembuluh yang berukuran
lebih kecil yang dinamakan venula.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari Transportasi pembuluh darah besar
2. Untuk mengetahui bagaimana konsep medis dari Transportasi pembuluh
darah besar
3. Untuk mengetahui bagaimana konsep keperawatan dari Transportasi
pembuluh darah besar
BAB II
KONSEP MEDIS
A. Definisi
Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke
seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan
dari tubuh. Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam
tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan
pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran
limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe. ( Evi Luvina
Dwisang 2013)
Sistem perdaran darah atau sistem transportasi pada tubuh manusia adalah
suatu sistem yang berada dalam tubuh manusia yang berfungsi membawa atau
mengangkut zat-zat dari suatu organ ke organ lainnya (Tjitjih kurniasih 2018)

B. Etiologi
Penyebab Penyakit Pembuluh Darah
Penyakit arteri umumnya disebabkan karena penyempitan pembuluh darah, oleh
plak dibuat dari lemak dan kolesterol selama jangka waktu yang panjang. Lemak jenuh
ditemukan dalam makanan digoreng dan juga masuk dan berkumpul pada dinding
pembuluh darah, akhirnya memblokir jalan bagi aliran darah. Riwayat keluarga, usia,
jenis kelamin, dll meningkatkan kemungkinan mendapatkan penyakit pembuluh darah.
Orang-orang di atas usia 45 atau yang memiliki anggota keluarga dengan jantung seperti
penyakit pembuluh darah atau beresiko lebih besar tertular penyakit ini. Selain itu,
kondisi tertentu seperti diabetes, merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi,
obesitas dan gaya hidup dapat menyebabkan masalah pembuluh darah (Agus, Rachmat.
2005)
C. Patofisiologi
Proses Tranportasi pembuluh darah
Pusat tranportasi darah yakni jantung merupakan pusat dipompanya
cairan darah keseluruh tubuh. Zat makanan, hormone, oksigen, karbondioksida,
dan sisa-sisa metabolisme dapat diangkut menuju tempat yang memerlukan,
tempatnya kedalam seluruh organ, jaringan, dan sel dalam tubuh.
Jantung sebagai pusat peredaran darah bekerja secara terus-menerus
sepanjang hayat. Kontraksi jantung dikendalikan sinoatria (LSA) yang
dipengaruhi system syaraf otonom.
Darah dipompa dari bilik kiri dan kanan dengan kontraksi otot jantung.
Darah berasal dari bilik kanan mengalir melalui pembulu nadi paru-paru menuju
paru-paru. Darah ini kaya akan karbondioksida sebagai sisa proses metabolism
sel-sel tubuh. Dalam paru-paru tepatnya pada gelembung kecil paru-paru
(alveolus) karbondioksida dilepaskan dan oksigen diserap. Kerja ini dilaksanakan
oleh Hb yang terdapat dalam butir-butir darah merah (erythocyt). Selanjutnya
darah mengalir melalui pembulu balik paru-paru menuju serambi kiri jantung.
Pada saat yang bersamaan dengan dipompakan darah dari bilik kanan, dari bilik
kiri darah mengalir melalui pembulu nadi besar (aorta). Aorta bercabang-cabang
menjadi pembulu nadi yang mengalirkan darah kebagian tubuh dan organ tubuh
baik bagian atas maupun bagian bawah. Pada organ atau bagian tubuh oksigen
dan zat makanan yang diperlukan diterima oleh sel tubuh melalui pembulu kapiler
darah disebut sebagai arteriol dan selanjutnya darah mengalir melalui pembulu
kapiler selanjutnya masuk kedalam pembuluh darah yang disebut venule darah.
Pada pembulu kapiler inilah sisa metabolisme dilepaskan Dan darah mengalir
melalui pembulu balik menuju jantung yang bermuara pada serambi kanan.
(Evil Luvina Dwisang. 2013)

D. Penatalaksaan
1. Pengobatan suportif diperlukan pada bayi dengan sianosis yang hebat dengan
asidosis, dan pada gagal jantung biasanya diperlukan koreksi untuk asidosi
pemberian oksigen dengan atau tanpa ventilator, obat-obat inotrolik (digitalis,
dopamin), dan diuretik. Antibiotik sering diperlukan pada gagal jantung pada
neonatus atau bila sangat dicurigai infeksi
2. Septostomo atrium dengan balon (ballon-atrialseptostomy, BAS, atau
prosedur Rashkind). Tindakan yang diperkenalkan oleh Rashkind ini pada
saat ini merupakan prosedur rutin pada setiap pasien transposisi, dengan
maksud untuk membuat defek septum atrium yang besar, agar percampuran
darah dapat berlangsung tanpa hambatan. Biasanya prosedur ini dilakukan
bersama dengan kateterisasi jantung, namun apabila kateterisasi tidak
diperlukan prosedur dapat dilaksanakan diruang perawatan infensif dengan
pemantauan ekokardiografi.
3. Apabila prosedur Rashkind gagal untuk membuat percampuran darah yang
adekuat, maka dilakukan surgical-atrial septostomy ( operasi Blalock-
Hanlon); lubang pada septum atrium dibuat dengan pisau
4. Untuk memperoleh keadaan fisiologis, dapat dilakukan operasi atrial switch
yaitu dengan cara mempertukarkan fungsi artium kanan dan kiri. Slah satu
prosedur yang terkenal adalah operasi Senning; septum atrium dibentuk
sedemikian hingga merupakan suatu baffle (penangkal) dan menguabah aliran
darah vena paru, kemudian aorta. Dara dri kava (superior dan inferior)
dialirkan ke posterior ke ventrikel kiri, yang di teruskan ke arteri pulmonalis.
Dengan demikian maka terjadi suatu koreksi yang fisiologis. Operasi
Mustard menggunakan prinsip yang sama, hanya untuk pembuatan baffle
dipakai perikardium atau Dacron
5. Koreksi anatomis dilakukan dengan operasi pertukaran arteri (arterial switch,
operasi Jatene, 1978). Prinsip tindakan operasi ini adalah retransposisi kedua
pembuluh darah besar; aorta dan arteria koronaria dihubungkan dengan
ventrikel kiri dan pulomonalis dihubungkan dengan ventrikel kanan.
(Sastroasmoro, Madiyono. 2013)

E. Alat-Alat Peredaran Darah


1. Jantung

Jantung bentuk seperti kerucut tumpul, ukuran sebesar kepalan tinju tangan,
panjang sekitar 12 cm, lebar 9 cm.

Jantung berfungsi untuk memompa darah agar dapat beredar. Dindng jantung
memiliki tiga lapisan, yaitu:.

a. Perikardium/epikardium merupakan selaput paling luar sebagai


pembungkus jantung, g.
b. Miokardium merupakan lapisan tengah/lapisan yang paling tebal
dibentuk dari sel-sel otot jantung
c. Endokardium merupakan selaput pembatas ruang jantung yang
nengandung pembuluh darah, saraf dan cabang dari system peredaran ke
jantung.
Jantung manusia terdiri dari empat ruangan yaitu bilik kanan, bilik kiri,
serambi kanan dan serambi kiri.

Di antara bilik kanan dan bilik kiri dipisahkan oleh septum


interventrikularis, antara serambi kanan dan serambi kiri dipisahkan oleh
septum interatrial, sedangan antara bilik dan serambi dipisahkan septum
atrioventrikularis

Di antara serambi dan bilik terdapat katup yaitu antara serambi kiri dan
serambi kiri terdapat katup yang disebut valvula bikuspidalis, sedangkan
katup antara bilik kanan dan serambi kanan disebut valvula trikuspidalis.
Fungsi katup ini adalah untuk menjaga agar darah yang masuk dari serambi ke
bilik tidak lagi ke serambi saat darah dipompa oleh bilik.

Denyut jantung orang dewasa yang sehat dalam keadaan biasa rata-rata
berkisar antara 60 sampai 80 denyutan per detik. Tekanan darah menunjukkan
tekanan dalam arteri utama. Tekanan dapat diukur dengan tensimeter atau
sfigmomanometer. Tekanan darah pada saat jantung mengembang dan darah
mengalir ke dalam jantung disebut diastolik. Sementara itu, sistolik adalah
tekanan darah saat otot jantung berkontraksi sehingga jantung mengemois dan
darah dipompa keluar dari jantung.

2. Pembuluh Darah

Gambar 4: pembuluh darah

Pembuluh darah dibedakan menjadi pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik


(vena) dan pembuluh rambut (kapiler)

a) Arteri
Pembuluh nadi atau arteri berfungsi mengalirkan darah keluar dari
jantung dengan ciri-ciri letaknya tersembunyi di dalam, dindingnya tebal
elastis, senyutnya terasa, dan memiliki satu katub didekat jantung, jika
pembuluh ini terpotong darah akan keluar memancar.

Pembuluh nadi ada tiga jenis:


1. Aorta, Pembuluh darah arteri yang keluar dari ventrikel kiri
2. Arteri, Percabangan dari aorta
3. Arteriol, pembuluh nadi yang berhubungan dengan kapiler.
b) Vena
Pembuluh balik(vena) berfungsi mengalirkan darah menuju jantung,
dengan ciri-ciri letaknya di permukaan, dindingnya tipis dan tidak elastis,
denyutnya tidak terasa, dan memiliki katup di sepanjang tubuh, jika
terpotong darah tidak memancar hanya menetes saja.

Pembuluh vena ada tiga jenis, yaitu

1. Vena kava, pembuluh vena yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh
ke jantung melalui atrium kanan
2. Venula, vena yang berhubungan dengan kapiler
3. Vena pulmonalis, satu-satunya pembuluh vena yang mangalirkan
darah yang kaya oksigen dari paru-paru menuju atrium kiri.
c) Kapiler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus.
Fungsinya adalah sebagai berikut:

1. Alat penghubung antara pembuluh arteri dan vena


2. Tempat terjadinya pertukaran zat-zat antara darah dan cairan jaringan
3. Menyerap makanan yang terdapat di usus
4. Menyaring darah yang terdapat di ginjal. (Tjitjih Kurniasih. 2018)
F. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pasien dengan Transposisi arteri besar bergantung
pada adanya pencampuran yang adekuat antara sirkulasi sistematik dan paru,
dan apakah ada stenosis pulmonal. Stenosis pulmonal terdapat pada 10%
kasus transposisi arteri besar. Apabila pencampuran hanya melalui foramen
ovale atau duktus arterinotus yang kecil maka keadaan tidak adekuat dan bayi
akan nampak sianotik.
Keadaan ini didapatkan pada pasien dengan transposisi sederhana (
simple transposition, isolated transposition ). Apabila terdapat defek septum
ventrikal yang besar atau duktus arteriosus besar, aliran darah paru akan
bertambah, sehingga sionosis tidak jelas. Bila terdapat stenosis pulmonal
maka aliran darah ke paru akan berkurang. Gejala klinis yang terpenting
adalah sianosis dan gagal jantung kongestif.
Sianosis tampak sangat jelas apabila komunikasi antara sirkulasi paru
dan sisyematik tidak adekuat, dan akan berkurang kalau pencampurannya
baik. Gejala timbul pada minggu pertama, dan sianosis akan menjadi progresif
apabila duktus arteriosus menutup; bayi asidotik dan terjadi gagal jantung,
terutama pada kasus dengan defek septum ventrikel yang besar. Bayi menjadi
sesak napas sering mengalami pneumonia, dan pertumbuhan badannya
lambat, squatting atau serangan sianotik jarang terjadi.
Pada pemeriksaan fisis, bayi baru lahir dengan transposisi biasanya
tampak biru yang tidak bervariasi dengan menangis atau pemberian oksigen.
Bunyi jantung I terdengar normal, sedangkan bunyi jantung II terdengar
tunggal dan keras akibat posisi antera-posterior pembuluh darah besar.
Biasanya tidak terdengar bising jantung; kalau biasanya berasal dari stenosis
pulmonal atau defek septum ventrikal getaran bising jarang ditemukan.
(Sastroasmoro, Madiyono. 2013)
G. Mekanisme Peredaran Darah

Gambar 4: Peredaran darah manusia

Sistem peredaran manusia disebut system peredaran ganda dan tertutup


a. Peredaran ganda, artinya selama beredar darah melewati jantung sebanyak
dua kali, yaitu pada

1. Peredaran darah kecil atau peredaran darah pendek adalah peredaran darah
yang dimulai dari bilik kanan jantung menuju ke paru-paru dan akhirnya
kembali ke serambi kiri jantung. sistem peredaran darah kecil
perjalanannya berawal dari bilik kanan jantung, bilik kanan akan
mengeluarkan darah melewati arteri pulmonal yang memiliki cabang
bernama arteriol, pembulih arteriol ini merupakan penghubung antara
arteri pulmonan denga pembuluh kapiler pada paru-paru. Darah mengalir
melewati pembuluh ini menuju jantung, sesampainya di jantung, jantung
akan mengeluarkan karbondoksida dalam bentuk udara dan menghirup
kembali udara yang mengandung oksigen. Oksigen yang dihirup oleh
paru-paru akan dibawa ke vena pulmonal untuk di alirka ke serambi kiri
dan akan menuju bikik kiri dengan melewati katup bikuspid, untuk
menjalani kembali sistem peredaran darah besar

2. Peredaran darah besar atau peredaran darah panjang adalah peredaran


darah yang dimulai dari bilik kiri jantung menuju ke seluruh tubuh,
kemudian kembali lagi ke serambi kanan jantung. sistem peredaran darah
besar berawal dari jantung bagian bilik kiri yang mengeluarkan darah
yang mengandung oksigen untuk diberikan pada oarta. Oarta akan
mengalirkan darah ke arteri bagian atas dan arteri bagian bawah. Pada
proses ini jantung akan memompa lebih kuat untuk memberi tekanan lebih
pada darah, tekanan ini di bantu oleh denyutan otot arteri yang terjadi di
sepanjang perjalanan darah pada saluran ini. Setelah darah melakukan
tugasnya mendistribusikan oksigen pada organ-organ di dalam tubuh
dengan baik, darah akan memasuki arteriol untuk menuju pambuluh
kapiler.

Kesimpulan : Peredaran Darah

1. Peredaran darah kecil : jantung (bilik kanan) => pembuluh nadi


paru-paru => paru-paru => pembuluh balik paru-paru => jantung
(serambi kiri )
2. Peredaran darah besar : jantung (bilik kiri) aorta => pembuluh nadi
=> pembuluh kapiler => pembuluh balik => jantung (serambi
kanan) (Agus, Rachmat. 2005)
DAFTAR PUSTAKA

Agus, Rachmat. 2005. Konsep Dasar IPA 2, , universitas terbuka: Jakarta

Evil Luvina Dwisang. 2013. Anatomi & fisiologi. Bina Rupa Aksara: Jakarta

Sastroasmoro, Madiyono. 2013. Buku Ajar Kardiologi Anak. Binarupa Aksara.

jakarta

Tjitjih Kurniasih. 2018. Sistem Organ Manusia. Deepublish : Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai