BAYU ANDIKA
21606165
BAYU ANDIKA
21606165
Stambuk : 21606165
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa hasil penelitian yang saya tulis ini
atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan
sebagai atau keseluruhan hasil penelitian ini hasil karya orang lain, saya bersedia
BAYU ANDIKA
v
ABSTRAK
Perilaku caring perawat sangat penting dalam layanan keperawatan karena akan
memberikan kepuasan pada klien karena perawat merupakan tenaga rumah sakit yang
perannya paling dominan bagi pelayanan pasien. Peran dominan ini menjadikan perawat
sebagai ujung tombak pelayanan yang berkualitas di rumah sakit tentunya harus dapat
menunjukkan kemampuan dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan perilaku caring perawat dalam
melakanakan tindakan keperawatan di ruang rawat inap interna di R.S TK.II Pelamonia.
Jenis penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini Studycross sectional,
dimana peneliti melakukan pengamatan dan pengukuran terhadap beban kerja dengan
perilaku caring. Jumlah sampel sebanyak 61 responden. Analisis data yang dilakukan
dengan uji Chi-Square
Hasil penelitian dalam 28 responden (100%) yang beban kerjanya berat
sebanyak 6 responden (21.4%) yang perilaku caringnya kurang dan 22 responden
(78.6%) yang perilaku caringnya baik, sedangkan 33 responden (100%) yang beban
kerjanya ringan sebanyak 19 responden (57.6%) yang perilaku caringnya kurang, 14
responden (42.4%) perilaku caringnya baik.Berdasarkan hasil uji chi square terdapat 0 sel
Karena memenuhi syarat uji chi square, maka diperoleh nilai siqnifikan menunjukkan
angka 0.009. Oleh karena p < 0.05 maka ada hubungan beban kerja dengan perilaku
caring perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan di ruang rawat inap interna
RS.TK II Pelamonia Makassar.
Ada hubungan beban kerja dengan perilaku caring perawat. Untuk penelitian
keperawatan selanjutnya disarankan agar dapat melakukan pendidikan perilaku caring
agar dapat mengurangi beban kerja pada perawat.
vi
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
Keperawatan.
tercinta Baso Pabe dan Ibunda tersayang Nuslianti pagga. Ibu yang penuh
payah, nasehat, didikan dan doa-doanya yang tak henti-hentinya mereka tuturkan
dihadapan Allah SWT untuk keberhasilan dan kebahagiaan penulis. Serta ucapan
masalah, namun berkat petunjuk, arahan dan bantuan moril dan material serta
kerja sama yang tulus dari berbagai pihak, maka semua ini dapat diatasi. Ucapan
kepada Ibu Suarni, S.Kep, Ns, M.Kep selaku pembimbing I dan Bapak Drs. H.
saran dan arahan sejak rencana penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Irwan, SKM, M.Kes dan
Bapak Andi Arnoli, S.Kep, Ns, M.Kep selaku tim penguji yang telah meluangkan
Demikian pula ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada :
1. Bapak A. Endre Cecep Lantara, SE, Akt, selaku Ketua Yayasan Pendidikan
Makassar.
2. Ibu Esse Puji Pawenrusi, SKM, M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Makassar.
3. Dr. I Made Mardika, Sp. PD, M.A.R.S Kolonel Ckm , selaku Kepala Rumah
Keperawatan.
5. Ibu Suarni, S.Kep, Ns, M.Kepselaku Penasehat Akademik.
6. Kakak Muti Sahida selaku pengelola.
7. Bapak/Ibu responden yang telah berkenan untuk berpartisipasi dalam proses
penelitian.
8. Semua keluarga yang senantiasa mendukung dan memberikan motivasi serta
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
hasil penelitian ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan dan ilmu
Bayu Andika
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan model pelayanan profesional dalam memenuhi
kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit
dan melakukan rehabilitasi dari suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh
yang ada di rumah sakit adalah perawat, karena perawat merupakan tenaga
menjadi kunci mutlak bagi layanan keperawatan yang akan berefek terhadap
dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat
maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan. ( Budiono, dkk,
2015).
Fungsi perawat adalah suatu pekerjaan kegiatan dilakukan sesuai dengan
ada serta memiliki tugas dan tanggung jawab yang penting dalam pemberi
dapat dihitung dari waktu efektif yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-
13
yang melaksanakan tugas dan fungsi asuhan keperawatan serta waktu yang
merupakan suatu sikap, rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain,
kondisi atau cara hidup manusia. Perilaku caring perawat sangat penting
penelitian ini yaitu terdapat hubungan beban kerja perawat dengan caring
kerja Dengan Peilaku Caring Perawat Pada Pasien Di Ruang Rawat Inap
14
orang (75,8 %), 2. Tinggat Caring perawat kategori cukup kering, yaitu
karena tanggung jawab perawat pada dokter yaitu mengerjakan tugas tugas
multi faktor dan apakah faktor beban kerja perawat mempengaruhi perilaku
caring perawat ?
B. Rumusan Masalah
Berdasarakan uraian latar belakang yang di peroleh maka dapat di rumuskan,
adakah hubungan beban kerja dengan perilaku caring perawat dalam asuhan
pada saat melakukan tindakan di ruang rawat inap Rumah Sakit Tk. II
Pelamonia Makassar.
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat pada saat melakukan
dibidang keperawatan.
2. Manfaat Institusi
Merupakan salah satu informasi bagi pihak Rumah Sakit, STIK Makassar,
caring perawat dan menjadi bahan acuan atau referensi, sehingga diharapkan
dari hasil penelitian ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan serta sebagai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Beban Kerja
1. Defenisi Beban Kerja Injeksi Bolus
Beban kerja merupakan sejumlah tugas-tugas yang harus diselesaikan
tingkat pekerjaan yang harus dilakukan perawat baik itu pekerjaan terkait
kuesioner.
17
pekerjaan dalam waktu tertentu, oleh karna itu seiring tuntunan masyarakat
managing client care menyebutkan salah satu cara untuk mengatasi tekanan
Maria H, 2017)
Seorang perawat tentu tidak akan terus menerus bersama klien di dalam
memenuhi kebutuhan klien. Oleh karena itu penting untuk menetapkan tujuan
a. Menentukan tujuan tinjau ulang tujuan keperawatan klien setiap harinya dan
diberikan klian
b. Analisis waktu mencerminkan bagaimana seorang perawat atau SDM
sudah disiapkan bagi klien dan masih dalam jangka waktu yang sudah
yang ada dalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan bahwa
berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan
obat ke dalam pembuluh darah vena atau melalui karet selang infuse dengan
memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorpsi dari pada dengan injeksi
2012)
4. Bolus
Bolus adalah pemeberian tindakan memasukan atau menyuntikan obat
obatan injeksi intra vena (iv) lewat selang infus dengan menggunakan spoit
5. Tujuan Bolus adalah untuk memudahkan pemberian obat injeksi IV lewat
selang infus tanpa harus menyuntikan jarum lagi ke tubuh pasien, agar
a. Obat dalam bentuk vial/ampul sudah di dalam spuit sesuai dengan dosis
yang di resepkan
b. Kapas alcohol
c. Bengkok
d. Tempat obat
e. Klem
8. Prosedur Tindakan Bolus
a. Memberikan dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan.
b. Menyiapkan alat dan bahan, membawa ke dekat pasien
c. Memasang sampiran
d. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
e. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk bersih
f. Memakai sarung tangan
g. Memastikan tidak ada gelembung udara pada spuit dengan cara
mengutik-ngutik spuit
h. Mencari tempat penyuntikan obat pada karet selang
i. Memasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik
j. Menghapushamakan atau mendesinfeksi karet selang infus (bolus)
yang dominan
m. Menarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah jarum sudah masuk
selang infus
n. Memasukkan obat perlahan-lahan ke dalam vena
o. Menarik jarum keluar setelah obat dimasukkan, dengan meletakkan
10 menit
s. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk bersih
t. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan, (Katapena,
2017).
21
di pikirkan dan dirasakan orang lain, serta apa yang di pikirkan dan dirasakan
dialami oleh orang lain, tanpa yang bersangkutan kehilangan control dirinya.
2. Komponen-Kompenen Empati/Caring
a. Kompenen Kognitif
Komponen kognetif merupakan komponen yang menimbulkan pemahaman
terhadap perasaan orang lain. hal ini di perkuat oleh pernyataan beberapa
ilmuwan bahwa proses kognetif sangat berperan penting dalam proses empati
masa lalu dari memori dan kemempuan untuk memproses informasi semantik
salah satu yang paling mendasar pada proses empati adalah pemahaman
dengan komponen ini, Sceiman & Gundi (2000) mencirikan bahwa seseorang
orang lain. secara garis besar bahwa aspek kognitif dari empati meliputi
pengalaman emosional pada orang lain. aspek empati ini terdiri atas simpati,
sensitivitas, dan sharing penderitaan yang dialami orang lain seperti perasaan
dialami oleh diri sendiri (colley, 1998). selanjutnya dia menambahkan, empati
sedang dirasakan oleh orang lain, atau perasaan mengalami bersama degan
orang lain.
c. Komponen Kognetif dan Afektif
Selain kategorisasi diatas, belakangan para ahli lebih memandang empati
lain dengan melakukan analisis factor pada sebuah kutub item yang dibentuk
bahwa suatu alat ukur akan lebih mendekati pengertian empati (yang di
setujui oleh sebagian besar ahli) dan lebih akurat apabila instrument tersebut
23
tinggi terhadap dua skala empati, yaitu skala yang mengukur berbagai macan
didasarkan pada asumsi awal bahwa komponen afektif dan kognitif akan
tetap terpisah bila keduanya tidak terjalin komunikasi (ridley & lingle, 1996).
(personal), target atau situasi yang terjadi saat itu.Empati sangat diperanguhi
apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain, atau kemampuan untuk
memahami apa yang terjadi pada orang lain. Juga dipengaruhi oleh riwayat
processe.pada proses ini terjadinya empati disebebkan oleh proses proses non
misalnya diruangan bayi di suatau rumah sakit, terdapat bayi yang baru lahir.
ketika satu bayi (A) menangis, selanjutnya akan di iringi oleh tangisan bayi
lainnya (B).
kedua, simple cognitive processes. pada jenis empati hanya membutuhkan
sedikit proses kognitif . Misalnya bila sesorang melihat tanda kurang nyaman
pada orang lain atau juga pada saat itu antarav observer dan target keduanya
sama sama berada pada situasi yang kurang nyaman akan membuat observer
mudah berempati.
ketiga, advance processes. berbeda halnya yang pertama dan kedua, pada
empati merupakan akibat dari ucapan atau bahasa yang disampaikan oleh
empatik yang ditunjukkan oleh observer ini merupakan proses yang dalam,
atas dua macam :affective outcomes dan non affective outcomes. affective
adanya keselarasan antara yang kita rasakan dengan yang dirasakan atau
mendiskusikan apa yang dialami oleh orang lain, sebagaimana parallel dan
perilaku agresif. semakin baik akurasi empati maka semakin kecil terjadinya
positif.
sumber sikap yang lain adalah pelampiasan perasaan yang menyakitkan.hal
ini menjadi penyebab terjadinya prasangka sosial. sumber yang lain adalah
pengaruh sosial. hal ini terjadi bila sebagian besar atau hampir seluruh
pengadaan bus kota maka orang lain juga akan bersikap menyutujui hal
tersebut.
d. ciri-ciri sikap
1) sikap bukan sesuatu yang dibawa sejak lahir, tetapi yang dipelajari dan
3) sikap terhdapa sesuatu bisa terjadi dalam waktu yang relative singkat atau
berlangsung lama.
4) sikap terhadap suatu objek bukan semata-mata ditentukan oleh bagaimana
sikap itu, tetapi dipengaruhi juga oleh aspek lain seperti pengetahuan,
factor internal seperti keadaan fisiologis, emosi, motif, minat, dan aspek-aspek
pendidikan.
f. hubungan antara sikap dan perilaku
Teori yang cukup komprehensif menjelaskan hubungan sikap dan perilaku
direvisi oleh Ajzen (1991) menjadi teori planned behavior. Teori ini
sebenranya lebih fokus pada perilaku dari pada sikap.menurut teori reasoned
asuhan keperawatan yang efektif dan efisien bagi individu, keluaarga, dan
alur kerja yang sistematis. Keduanya saling terkait dan berpengaruh antara
satu proses dengan proses lainnya. Dengan kata lain, jika dalam salah satu
karna suatu kendala, maka akan berpengaruh terhadap proses lainnya. Jika
kedua proses bisa berlangsung dengan baik, akan tercipta alur organisasi
A, 2016)
Melalui proses keperawatan, pearawat akan terhindar dari berbagai
klien. Selain itu, proses keperawatan juga merupakan wujud tanggung jawab
dan tanggung gugat perawat, karena semua hal yang dilakukan oleh perawat
terhadap klien terdokumentasi dengan baik dan benar. (Putri Ardi A, 2016)
D. Hubungan Beban Kerja Dengan Perliku Caring Perawat Dalam Asuhan
Pelamonia Makassar
Beban kerja merupakan sejumlah tugas-tugas yang harus diselesaikan
sakit. Perilaku caring merupakan suatu sikap, rasa peduli, hormat dan
ikhlas.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa seseorang yang terbebani dalam
fatal.Oleh karna itu sikap Dan prasangka juga harus kita jaga agar hubungan
perawat dan pasien dapat terjalin baik terhindar dari hal-hal yang memicu
itu sendiri
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran Variabel Penelitian
Setiap perawat memiliki beban kerja yang berbeda, Beban kerja merupakan
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
menerima tanggung jawab untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Dalam hal ini
2. Perilaku Caring
caring/empati merupakan suatu aktivitas untuk memahami apa yang sedang di
pikirkan dan dirasakan orang lain, serta apa yang di pikirkan dan dirasakan
dialami oleh orang lain, tanpa yang bersangkutan kehilangan control dirinya.
Kriteria Objektif :
Baik : bila skor ≥ 50%
Kurang : bila skor < 50%
D. Hipotesis Penelitian
Ada hubungan Antara beban kerja dengan perilaku caringperawatpada saat
pelamonia Makassar.
32
BAB IV
METEDOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini Studycross sectional,
seperti karena jumlah populasi yang sangat besar, keterbatasan waktu, biaya,
D. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Data Primer
Pengumpulan data secara langsung dari responden dengan menggunakan
observasi.
E. Pengelolahan Data
Setelah data terkumpul, lalu dilakukan pengelohan data sebagai berikut
1. Editing
Editingyaitu penyuntingan dilakukan secara langsung oleh oleh peneliti
2. Coding
Coding yaitu hasil jawaban setiap pertanyaan diberi kode sesuai petunjuk
coding, baik data kuisioner beban kerja dan chek list observasi perilaku
tidak beresiko.
4. Prosessing
Setelah semua isian terisi dan benar, langkah selanjutnya adalah memproses
data agar dapat dianalisa. Proses data dilakukan dengan cara mengentry data
hasil kuesioner.
5. Cleaning
Cleaningyaitu kegiatan pengecekan kembali data-data yang sudah dientri
1. Analisa Univariat
Dilakukan terhadap tiap-tiap variabel penelitian untuk melihat tampilan
Keterangan :
X² = Nilai Chi-kuadrat
G. Etika Penelitian
Setelah mendapat persetujuan barulah melakukan penelitian dengan
penelitian, bila subyek menolak untuk diikutkan dalam penelitian ini, peneliti
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Perawat yang memberikan informasi akan dijaga kerahasiaannya olehpeneliti.
BAB V
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Tk II Pelamonia Makassar yaitu di
ruangan rawatinap interna.Jenis penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini
ruangan rawat inap interna. Data yang diperoleh kemudian diolah dan disajikan
dalam bentuk tabel frekuensi dan crosstab (tabulasi silang) sesuai dengan
penelitian dan disertai narasi sebagai penjelasan tabel. Adapun hasil penelitian
1. Karakteristik Responden
Tabel 1
Variabel N %
Jenis Kelamin
Laki-laki 13 21,3
Perempuan 48 78,7
Umur (Thn)
17-25 Tahun 8 13,1
26-35 Tahun 45 73,8
36-45 Tahun 6 9,8
38
(9.8%) yang berumur36-45 tahun dan 2 responden (3.3%) yang berumur 46-55
tahun.
Status perkawinan dari 61 responden terdapat 37 responden (60.7%)
masa kerjanya 1-5 tahun, 16 responden (26.2%) yang masa kerjanya 6-10 ta
hun, 3 responden (4.9%) yang masa kerjanya 11-15 tahun, 3 responden (4.9%)
yang masa kerjanya 16-20 tahun dan 2 responden (3.3%) yang masa kerjanya
>21 tahun.
39
2. Analisis Univariat
Tabel 2
Karakteristik Variabel Penelitian Dalam Melaksanakan
Tindakan Keperawatann Diruang Rawat Inap Interna
RS Tk.II PelamoniaMakassar
Variabel n %
Beban Kerja
Ringan 33 54,1
Berat 28 45,9
Perilaku Caring
Baik 36 59,0
Kurang 25 41,0
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan Tabel 2, beban kerja dari 61 responden terdapat 33
3. Analisis bivariat
Hubungan Beban Kerja Dengan Perilaku Caring
Tabel 3
Hubungan Beban Kerja Dengan Perilaku Caring
Perawat Dalam Melaksanakan Tindakan
KeperawatanDi Ruang Rawat Inap
Interna RS Tk.II Pelamonia
Makassar
Perilaku Caring
Beban p
Kurang Baik Jumlah
Kerja value
N % N % n %
Berat 6 21.4% 22 78.6% 28 100%
0.009
Ringan 19 57,6% 14 42,4% 33 100%
syarat uji chi square, maka diperoleh nilai siqnifikan menunjukkan angka
0.009. Oleh karena p < 0.05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada
II Pelamonia Makassar.
B. Pembahasan
42
tujuan penelitian yaitu mencari hubungan antara variable yang diteliti, maka
1. Beban Kerja
dapat dihitung dari waktu efektif yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-
yang melaksanakan tugas dan fungsi asuhan keperawatan serta waktu yang
Seorang perawat tentu tidak akan terus menerus bersama klien di dalam
memenuhi kebutuhan klien. Oleh karena itu penting untuk menetapkan tujuan
bahwa sebagian besar responden memiliki beban kerja ringan yaitu sebanyak
43
Hal ini dikarenakan responden yang memiliki beban kerja ringan akan
semakin baik serta merasa nyaman antara satu sama lain sedangkan
ruangan instalasi gawat darurat medik Prof. Dr. R. D. Kandaou Manado yang
variabel beban kerja berat berjumlah 13 orang (44,3%) dan variabel beban
berperilaku caring baik hal ini menujukkan sikap perhatian, perasaaan empati
keterbatasan waktu dan jumlah pasien yang banyak tetapi tujuan pelaksanaan
2. Perilaku Empati/Caring
di pikirkan dan dirasakan orang lain, serta apa yang di pikirkan dan dirasakan
44
dialami oleh orang lain, tanpa yang bersangkutan kehilangan control dirinya.
caring merupakan suatu sikap, rasa peduli, hormat dan menghargai orang
kepuasan pada klien. Caring mengandung 3 hal yang tidak dapat dipisahkan
dkk. 2015).
caring baik berjumlah 29 orang (87,9%) dan perilaku caring kurang berjumlah
4 orang (12,1%).
Menurut asumsi peneliti perawat yang melakukan tindakan
Berdasarkan hasil uji chi square terdapat 0 sel Karena memenuhi syarat
uji chi square, maka diperoleh nilai siqnifikan menunjukkan angka 0.004.
Oleh karena p < 0.05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Angelina, R.
Dkk (2015) tentang Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Caring Perawat
univariat dan bivariat menggunakan uji chi square pada program c lakukan
0.025 yang menunjukan bahwa nilai ρ lebih kecil dari nilai α =0,05.
menetapkan jumlah jam kerja orang yang di gunakan atau di butuhkan untuk
merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu, oleh karna itu seiring
dalam buku managing client care menyebutkan salah satu cara untuk
rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain, artinya memberikan perhatian
yang tidak dapat dipisahkan yanitu perhatian, tanggung jawab, dan dilakukan
memberikan Perilaku caring atau suatu sikap, rasa peduli, hormat dan
menghargai orang lain terutama kepada pasien karena prilaku caring sangat
C. Keterbatasan Penelitian
1. Metode penelitian
Sebagaimana telah diuraikan dalam metodologi penelitian bahwa
keterbatasan.
2. Instrumen atau alat ukur
Pengumpulan data dengan metode penyebaran angket (kuesioner)
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul hubungan beban kerja
diperoleh kesimpulan :
1. Beban kerja dari 61 responden terdapat 33 responden (54.1%) beban kerjanya
kurang.
3. Ada hubungan antara beban kerja dengan perilaku caring perawat dalam
Pelamonia Makassar.
B. Saran
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan dan