NASIONAL
KEPESERTAAN
Status kepesertaan pasien ditentukan di awal
pendaftaran, apakah status pasien umum atau JKN
Jika pasien status awal pendaftaran adalah umum, tetapi
kemudian menyerahkan kartu JKN dalam waktu 3 x 24
jam, maka dianggap sebagai pasien umum
Jika status pasien awal pendaftaran adalah JKN, tetapi
tidak dapat menunjukkan kelengkapan persyaratan dalam
waktu 3 x 24 jam, maka terhitung sebagai pasien umum
Demikian juga untuk pasien yang berobat di poli dengan
status umum padahal mempunyai kartu JKN, kemudian
pasien dirawat inapkan maka seterusnya sampai dengan
pasien pulang statusnya adalah pasien umum
RITL
Kartu BPJS Kesehatan
KK, 7 KTP
UNTUK
PASIEN
KETENTUAN PENERBITAN
SEP
SEP sudah ditanam aplikasi baru sejak
nopember 2015
Ketentuan penerbitan SEP terbaru : tanggal
otomatis saat pasien mendapatkan pelayanan
a. Untuk rawat jalan (poliklinik) SEP terbit
ditanggal pasien mendapatkan pelayanan
b. Untuk Rawat Jalan (IGD) SEP terbit dalam
waktu 1 x 24 jam hari kerja
c. Untuk Rawat Inap : SEP terbit dalam
waktu 3 x 24 jam
KETENTUAN KELAS
PERAWATAN
Hak peserta atas kelas/kamar perawatan adalah
sesuai dengan kelas perawatan yang menjadi
hak nya
Peserta yang menginginkan kelas perawatan
yang lebih tinggi dari hak nya, maka selisih
biaya ditanggung oleh peserta
Pasien PBI dan kelas 3 tidak diperbolehkan untuk
naik kelas, kecuali :
a. TT di kelas III penuh
b. Sehingga pasien bisa diletakkan di kelas II
atau kelas I sekalipun
Implementasi
Bila dalam suatu episode perawatan pasien dirawat di kelas
yang lebih rendah selama lebih dari 3 hari namun proporsi
dibayar sesuai hak lebih lama
Misalnya:
- Lama rawat total 12 hari.
- Lama rawat di kelas yang lebih rendah 5 hari.
- Lama rawat di kelas sesuai hak 7 hari.
BPJS membayar mengacu kepada kelas yang mana?
Apabila perawatan di kelas yang lebih rendah dari haknya
lebih dari 3 (tiga) hari, maka BPJS Kesehatan membayar ke
FKRTL sesuai dengan kelas dimana pasien dirawat.
EPISODE PERAWATAN
Untuk rawat jalan dikatakan 1
episode jika terhitung selama 3 hari,
artinya jika pasien mendapatkan
perawatan selama kurun waktu 3
hari baik 1 kali kunjungan atau lebih
maka klaim akan terhitung 1 kali
Untuk rawat inap dikatakan 1
episode jika terhitung selama 1
minggu
RUJUKAN
Surat rujukan diberlakukan di
Poliklinik
Untuk kasus emergency tidak
diperlukan surat rujukan
Untuk kasus yang tidak emergency,
walaupun dilakukan tindakan di IGD
harus menggunakan surat rujukan
Pelayanan obat
di luar Formularium Nasional
PELAYANAN AMBULAN
Kondisi tertentu :
a. Kondisi pasien sesuai dengan indikasi medis
berdasarkan rekomendasi medis dari dokter yang
merawat
b. Kondisi kelas perawatan sesuai hak perawatan
peserta penuh
c. Pasien rujuk balik rawat inap yang masih
memerlukan pelayanan rawat inap di fasilitas
kesehatan tujuan (ex: pasien Ca ranap dg tx
paliatif di RS kelas A dirujuk balik ke RS kelas
bawahnya untuk mendapatkan rawat inap paliatif
(bukan rawat jalan)
AMBULAN
JIKA PASIEN DIRUJUK DAN SEP BELUM
DIURUS MAKA, RUANGAN / IGD WAJIB UNTUK
MEMASTIKAN BAHWA PERSYARATAN ADALAH
ASLI DAN DIFOTO COPY
SOLUSI :
1. ADA FASILITAS FC DI LOKET PEMBAYARAN
IGD DAN LOKET PENDAFTARAN
2. UANG JAMINAN SEBESAR BIAYA
PERAWATAN
LAIN-LAIN
Ketentuan klaim N-1/2
Di lumajang ada sejumlah 4425
kepesertaan kartu KIS yang dinon
aktifkan oleh Kementrian Sosial, dan
sudah ada SK nya, dengan alasan
meninggal, tidak jelas data
kependudukan, dan sudah mampu
Jumlah 4425 sudah ada dalam soft
copy excell
RUJUKAN PARSIAL
Pengiriman pasien atau spesimen ke pemberi pelayanan kes. Lain
dalam rangka menegakkan diagnosa atau pemberian terapi, yang
merupakan suatu rangkaian perawatan pasien di faskes tersebut
Ketentuan :
a. Ambulan dibayar pasien tanpa perkecualian
b. Untuk biaya pemeriksaan :
Jika pasien menempati ruangan sesuai hak perawatan, maka
tidak dikenai biaya
Jika pasien naik kelas perawatan sampai dengan kelas I, maka
tidak dikenai biaya perawatan
Jika pasien naik kelas sampai dengan VIP, maka pasien
diwajibkan membayar biaya sebesar tarif pemeriksaan di RS
yang rujukan untuk kemudian dihitung dengan selisih tarif
INA-CBGs pada saat pasien pulang
I. Ketentuan Umum
PT Jasa Raharja
BPJS Kesehatan
Penjamin Pertama
Penjamin Kedua
1. BPJSK
melaorkan
ksus KLL ke
KORLANTAS
POLRI
2. BPJSK
mengakses
aplikasi data
online KLL
Jika ada LP
Dijamin JR
max 10 juta *
Tidak dijamin
JR
Seluruh biaya
pelayanan dijamin
oleh BPJSK sesuai
dengan ketentuan
berlaku
Kecelakaan
Tunggal
Peserta Wajib Mengurus Laporan Kepolisian
(LP)
BERUPA SURAT KETERANGAN
Tiadak ada
LP
JR belum
dapat diberikan
kepastian
penjaminan
Tidak dijamin JR dan
BPJSK
Pasien Pulang
Melakukan
Reimburse
Seluruh biaya
perawatan dijamin oleh
BPJSK sesuai dengan
ketentuan pembiayaan
JKN yang berlaku
Mengurus
LP
Selambatlambatnya 2x24
jam
ALUR TAC
Masih dalam proses
POS di SATLANTAS
Sudah diadakan pertemuan satu kali di tingkat
kab. Lumajang
Sementara : jika ada pasien KLL, LAPOR dulu
bisa melalui telp atau datang langsung
Telp bisa dilakukan pihak RS atau keluarga
pasien ke (0334) 881223
Batasan lapor 1 x 24 jam sd 2 x 24 jam pada
petugas yang shift jaga saat kecelakaan terjadi
KECELAKAAN KERJA
JENIS
TASPEN
: UNTUK PNS
BPJS KETENAGA KERJAAN : untuk
perusahaan dll
TASPEN
Ketentuan Umum :
a. Peserta adalah pegawai ASN, kecuali : ASN di lingk Kementrian
Pertahanan, ASN di kepolisian, PPPK (Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja), Pejabat Negara, Pimpinan dan anggota DPRD
b. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi :
.dalam menjalankan tugas kewajiban
.Dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau
sebaliknya
.Dalam keadaan lain yg ada hubungannya dengan dinas, shg
kecelakaan itu disamakan dengan kecelakaan yg terjadi dlm
menjalankan tugas kewajibannya
c. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah jaminan berupa
perlindungan atas resiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat
kerja berupa perawatan, santunan dan tunjangan cacat
Alur Pelayanan :
a. Jika ada pasien kecelakaan kerja, maka hubungi TASPEN via
telp
b. Berikan formulir TASPEN 1 yang diisi oleh instansi tempat
pasien bekerja
c. TASPEN investigasi ke RSUD apakah benar pasien kecelakaan
kerja atau bukan
d. TASPEN membuat surat jaminan sebagai legalitas pasien JKK
e. RS wajib mengisi formulir TASPEN 2
f. Jika terjadi kecacatan RS wajib mengisi formulir TASPEN 3
yang berampak pada tunjangan kecacatan
g. Formulir TASPEN 4 berisi kesimpulan atas semua pelayanan
yang sudah diberikan
BPJS NAKER
Ketentuan Umum
a. Jaminan Kecelakaan Kerja yang selanjutnya disebut JKK
adalah manfaat berupa uang tunai dan/atau pelayanan
kesehatan yang diberikan pada saat peserta mengalami
kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan kerja.
b. Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam
hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam
perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya,
dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja
c.Peserta bukan penerima upah meliputi pemberi kerja,
pekerja diluar hubungan kerja atau pekerja mandiri, dan
pekerja yang bukan menerima gaji atau upah.
Alur :
a. Jika ada pasien kec.kerja, masukkan
dalam aplikasi yang sudah ditanam
oleh BPJS Naker
b. Data pasien akan terbaca oleh BPJS
Naker untuk kemudian di TL
TERIMAKASIH