Anda di halaman 1dari 5

JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

VOLUME 14 No. 03 September z2011 Halaman 139 - 143


Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan
Artikel Penelitian

IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI


TERPADU RUMAH SAKIT
IMPLEMENTATION OF INTREGATED ADMINISTRATION SERVICE

Surmiyati1, Rosyidah2
1
PT. Askes Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
2
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

ABSTRACT Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dengan


Background: Integreated-administration service program in subyek penelitian adalah Koordinator Askes Center, Ketua Tim
the hospital (PPATRS) has an important role for PT Askes Pengendali RS, dan Peserta Askes dengan menggunakan alat
(Persero) in optimizing costumer satisfaction. Integreated-ad- penelitian panduan pertanyaan.
ministration service program in the hospital (PPATRS) is ap- Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi
plied in the hospital Askes Center. Based on a PPATRS survey PPATRS di RSUP Dr. Suradji Tirtonegoro Klaten sudah dilaksa-
done in Askes Center in Dr. Suradji Tirtonegoro Hospital in nakan dengan mengacu pada standar-standar yang ditetapkan
Klaten, it is known that the service is not in a good order, lack dalam Pedoman Administrasi Pelayanan Kesehatan Askes
of management, improper waiting room, and long and compli- Sosial, namun masih ada beberapa jenis standar yang belum
cated service. sepenuhnya dilaksanakan. Standar yang belum memenuhi
Objectives: The objective of this research is to understand ketentuan adalah standar fisik, SDM, mekanisme alur pelayan-
the implementation of PPATRS in Dr. Suradji Tirtonegoro Hospi- an, dan fungsi pengendalian terhadap pasien Askes rawat
tal Klaten. inap.
Method: This is a descriptive qualitative research, done in Kesimpulan: Program pelayanan administrasi terpadu rumah
Askes Center of Dr. Suradji Tirtonegoro Klaten. The data was sakit (PPATRS) di Askes Center RSUP Dr. Suradji Tirtonegoro
collected by interviewing; the subject of the research was Klaten sudah diimplementasikan, akan tetapi belum sepenuhnya
Askes Center Coordinator, Hospital Control Team Leader, and sesuai standar perlu dilakukan pembenahan dan penataan
Askes Participants by using guided questions. kembali, terutama untuk standar fisik, SDM, mekanisme alur
Result: The result of the research shows that the PPATRS pelayanan, dan fungsi pengendalian terhadap pasien rawat
has been implementing in Dr. Suradji Tirtonegoro Klaten based inap.
on Standard Operational Procedures as written down on The
Guideline of Health Service Administration Askes Sosial, but Kata kunci: implementasi, PPATRS, Askes Center
there are some standard items that haven’t been implemented,
such as physical standard, human resources, service flow PENGANTAR
mechanism, and control towards in-patients of Askes partici-
pants.
Perkembangan dunia asuransi khususnya asu-
Conclusion: Integreated-administration service program in ransi kesehatan di Indonesia mengalami kemajuan
the hospital (PPATRS) in Askes Center of Dr. Suradji Tirtonegoro yang sangat pesat. Konteks pelaksanaan asuransi
Klaten has been implemented but still below the existing stan- kesehatan sosial setelah penetapan Undang-Undang
dard so that needed to be improved and re-managed espe-
cially for physical standard, human resource, service flow
No. 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasio-
mechanism, and control towards in-patients of Askes partici- nal, menjadi tantangan bagi PT (Persero) Askes
pants. untuk mengantisipasi apabila Badan Penyelenggara
(Bapel) yang ditunjuk bukan hanya PT Askes.
Keywords: implementation, PPATRS, Askes Center
Iklim kompetisi antara penyelenggara asuransi
ABSTRAK kesehatan mulai terasa dalam beberapa tahun
Latar Belakang: Program pelayanan administrasi terpadu terakhir terutama dalam penyelenggaraan asuransi
rumah sakit (PPATRS) mempunyai peran penting bagi PT Askes komersial. Kondisi ini bukan tak mungkin dapat
(Persero) dalam upaya mengoptimalkan kepuasan pelanggan. terjadi dalam konteks asuransi sosial.
Program pelayanan administrasi terpadu rumah sakit (PPATRS)
dilaksanakan di Askes Center RS. Berdasarkan hasil survei
Sebagai perusahaan asuransi yang berpenga-
PPATRS di Askes Center RSUP Dr. Suradji Tirtonegoro Klaten laman dan memiliki jaringan yang luas, PT Askes
terlihat kurang tertib dan kurang tertata, ruang tunggu peserta juga dituntut untuk terus mengelaborasi berbagai ino-
kurang memadai, serta alur pelayanan masih dirasa panjang vasi baru untuk setidaknya menjaga loyalitas pelang-
dan rumit.
Tujuan: Untuk mengetahui implementasi pelaksanaan PPATRS
gan yang ada selama ini dan sedapat mungkin mem-
di RSUP Dr. Suradji Tirtonegoro Klaten. beri daya tarik yang kuat untuk segmen masyarakat
Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yang lain serta pemerintah daerah untuk ikut berga-
yang berlokasi di Askes Center RSUP Dr. Suradji Klaten. bung dalam sistem yang dibangun oleh PT Askes.

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 14, No. 3 September 2011 z 139
Surmiyati & Rosyidah: Implementasi Program Pelayanan Administrasi

Fakta-fakta lapangan yang ditemukan menun- Suradji Tirtonegoro Klaten, yaitu Ketua Tim Pengen-
jukkan bahwa peserta belum mendapatkan informasi dali RS selaku perwakilan manajemen rumah sakit,
secara cepat, akurat, dan up to date. Beberapa dua orang Petugas Askes Center yang terdiri dari
keluhan yang muncul juga dirasakan oleh peserta satu orang pegawai PT. Askes, satu orang pegawai
belum ditanggapi secara cepat dan tepat. Koordinasi rumah sakit dan peserta Askes sejumlah 25 orang.
dan public-private partnership dalam penyediaan dan Teknik pengambilan data dalam penelitian ini
pemberian pelayanan kesehatan masih belum opti- yaitu dengan observasi dan indepth interview dengan
mal. Hal ini pada gilirannya pasien yang akan subjek penelitian. Observasi data penelitian ini
menerima akibatnya.1 diperoleh langsung dari pengamatan (observasi)
Sebagai upaya optimalisasi pelayanan kepada peneliti secara langsung dengan melihat, meneliti,
pelanggan, PT Askes (Persero) melaksanakan pro- dan mengamati, serta mengumpulkan data-data
gram pelayanan terpadu di rumah sakit (PPATRS). terkait dengan pelaksanaan PPATRS dan mencocok-
Program pelayanan terpadu di rumah sakit (PPATRS) kan dengan standar kebutuhan fisik, sumber daya
sangat spesifik dan polanya hanya ditemukan di In- manusia (SDM), prosedur dan standar PPATRS
donesia, sehingga program ini dijadikan sebagai berdasarkan fungsi. Wawancara dilakukan dengan
salah satu “Ikon Utama Askes”. Program pelayanan semua pihak yang terkait dengan implementasi
terpadu di rumah sakit (PPATRS) dilaksanakan oleh PPATRS di RSUP Dr. Suradji Tirtonegoro.
PT Askes bertempat di rumah sakit disebut sebagai Data yang telah didapat kemudian diproses,
“Askes Center”. dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia
Program pelayanan terpadu di rumah sakit dari berbagai sumber yaitu dari wawancara dan peng-
(PPATRS) juga sudah dilaksanakan di Askes Cen- amatan. Proses menganalisis data kualitatif adalah
ter RSUP Dr. Suradji Tirtonegoro Klaten. Rumah sebagai berikut: (a) Mencatat yang menghasilkan
Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Suradji Tirtonegoro catatan lapangan, (b) Mengumpulkan, memilih,
merupakan RS Pemerintah Pusat (RS vertikal) tipe mengklasifikasikan, serta membuat rekapan, (c)
B pendidikan yang melayani peserta Askes sosial, Menganalisis hasil yang didapat dari wawancara
dengan jumlah kasus rawat jalan per hari antara 250- dengan narasumber, (d) Mencari dan menemukan
300 pasien dan rawat inap rata-rata 20 pasien per pola hubungan hasil dari wawancara secara
hari, serta peserta Jamkesmas dengan kunjungan mendalam.
rawat jalan per hari antara 250-300 pasien dan rawat Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsah-
inap rata-rata 40 pasien per hari. an data yang diperoleh dari responden yang lain.
Pelaksanaan PPATRS di Askes Center, khusus- Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan
nya di RSUP Dr. Suradji Tirtonegoro Klaten dirasa adalah pemeriksaan dari narasumber lainnya.2
masih banyak hal yang harus ditingkatkan, tempat
tunggu paserta kurang memadai, mekanisme alur HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pelayanan yang masih dirasa rumit. Sampai saat Askes Center RSUP Dr. Suradji terletak di ling-
ini Askes Center RSUP Dr. Suradji belum pernah kungan RSUP Dr. Suradji Tirtonegoro yaitu berde-
dievaluasi dan belum pernah dilihat gambaran katan dengan ruang rekam medis dan dekat dengan
terhadap implementasi PPATRS-nya apakah sudah poliklinik. Peserta yang dilayani di Askes Center
sesuai standar dalam Pedoman PPATRS Askes atau terdiri dari peserta Askes sosial (pejabat negara,
tidak, untuk itulah dalam kesempatan ini peneliti PNS aktif, PNS pensiunan, veteran, dan perintis
ingin mengetahui gambaran (deskripsi) terhadap kemerdekaan beserta anggota keluarganya), peserta
implementasi PPATRS di Askes Center RSUP Dr. Jamkesmas, dan peserta PJKMU/Jamkesda.
Suradji Tirtonegoro Klaten PT. Askes (Persero) Adapun rata-rata kunjungan per hari adalah 500
Kabupaten Klaten. kasus per hari untuk rawat jalan, dan 40 kasus per
hari untuk rawat inap. Tempat ini merupakan sarana
BAHAN DAN CARA PENELITIAN yang diberikan oleh rumah sakit terhadap pelayanan
Jenis penelitian yang digunakan adalah Askes, sebagaimana kutipan wawancara dengan
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Ketua Tim Pengendali RS sebagai berikut:
Penelitian ini dilakukan di Askes Center RSUP Dr.
Suradji Tirtonegoro Klaten pada bulan April 2010. ….RS Suradji ini hampir 90% merupakan
peserta Askes, jadi sudah sewajarnya kami
Subjek dalam penelitian ini adalah pihak PT. Askes, menyediakan tempat khusus untuk Askes,
yaitu Koordinator Askes Center selaku perwakilan namun untuk pembangunannya tetap
manajemen PT. Askes (Persero), pihak RSUP Dr. diserahkan kepada Askes…

140 z Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 14, No. 3 September 2011
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan

Implementasi PPATRS pada kebutuhan fisik mempengaruhi kepercayaan dan kepuasan pasien/
(sumber daya sarana) peserta Askes dalam memanfaatkan pelayanan
Standar kebutuhan fisik dan material, disain kesehatan.3
ruangan sudah mengikuti standar sesuai pedoman
penyelenggaraan PPATRS Askes Center, namun Kebutuhan sumber daya manusia di Askes Cen-
penataan yang masih kurang sesuai dan perlu ter RSUP Dr. Suradji Tirtonegoro
mendapat perhatian untuk hal keindahan. Pada Petugas Askes Center merupakan gabungan
observasi dapat diketahui bahwa backdrop loket antara petugas Askes dan petugas rumah sakit yang
pelayanan PPATRS yang belum sesuai pedoman sudah dilatih terkait dengan standar pelayanan
karena masih tertulis Askes dan logo Askes saja, PPATRS. Pola penempatan petugas PT. Askes di
yang seharusnya Askes Center RSUP Dr. Suradji Askes Center disesuaikan dengan jumlah kasus
Tirtonegoro. Lokasi ruangan Askes Center sudah yang dilayani. Petugas akan ditempatkan secara
cukup strategis bagi pasien yaitu berada pada penuh (full time) bila rata-rata kunjungan pasien rawat
lingkungan poliklinik. Meski lokasi sudah sesuai jalan di atas 20 kasus per hari, namun jika kurang
standar, peneliti masih menilai belum efisien karena dari 20 kasus per hari maka akan ditempatkan
tempatnya tidak dapat menyatu dengan ruang rekam petugas secara berkala (part time).
medis dan karena inilah peserta Askes harus antri Standar SDM sesuai dari hasil observasi dan
dua kali. wawancara dilihat dari jumlah sudah cukup, namun
Kelengkapan Sumber daya sarana (SDS) guna apabila dilihat dari latar belakang pendidikan, maka
mendukung implementasi program PPATRS di ada yang kurang sesuai. Untuk koordinator Askes
Askes Center RSUP Dr. Suradji Tirtonegoro dapat Center sudah sesuai, yaitu seorang dokter, namun
dirinci pada Tabel 1. untuk yang verifikator masih kurang sesuai karena
latar belakang pendidikan yang diisyaratkan adalah
Tabel 1. Sumber daya sarana pendukung medis atau perawat atau apoteker/asisten apoteker,
implementasi PPATRS di Askes Center sedang yang ada saat ini sarjana hukum dan sarjana
RSUP Dr. Suradji Tirtonegoro
ekonomi.4 Hal ini diakui oleh Koordinator Askes
Sumber daya sarana Jumlah
Komputer 4
Center dan saat ini sudah dalam tahap usulan mutasi
Printer 2 pegawai atau penambahan pegawai yang berlatar
Kursi tunggu 100 belakang pendidikan medis/kesehatan. Adanya
Media informasi 4 ketidaksesuaian latar belakang pendidikan, maka
Dispenser dan gelas disposable 2
Kotak saran 1 sangat berpengaruh dalam melaksanakan fungsi
Pendingin ruangan/ac 2 PPATRS yaitu dalam pengendalian. Untuk legalisasi
Televisi 1 dan verifikasi pelayanan dan obat, utamanya
Pengeras suara 2
legalisasi tindakan medis operatif dibutuhkan tenaga
yang berlatar belakang medis karena harus
Meskipun SDS pada Tabel 1 sudah sesuai mengetahui istilah-istilah medis, di samping juga
dengan standar perlengkapan Askes Center RSUP tentang kesesuaian tindakan dengan diagnosis serta
Dr. Suradji Tirtonegoro, tapi untuk jumlah kursi masih rasionalisasi peresapan. Apabila pekerjaan ini
kurang, seperti kutipan wawancara yang dilakukan dilakukan oleh non medis, maka akan sering terjadi
oleh peneliti dengan Koordinator Askes Center RSUP kesalahan dalam legalisasi atau jika harus sering
Dr. Suradji Tirtonegoro Klaten: konsultasi, akan memakan banyak waktu, dan hal
...”Kalau pas jam pelayanan (antara pukul 09.00
sampai pukul 12.00 banyak peserta yang ini akan berpengaruh pada hasil kerja.
berdiri, karena tidak kebagian tempat duduk,
meski sudah ada 2 AC tapi masih tetap Implementasi dari segi standar fungsi PPATRS
panas...”
Implementasi dari segi standar fungsi PPATRS
yaitu fungsi sebagai pusat informasi dan penanganan
Hal ini sesuai dengan hasil observasi bahwa
keluhan, fungsi pengendalian, dan fungsi kemitraan.
pada pukul 09.00 - 12.00 WIB. Peserta Askes
Seluruh fungsi tersebut sudah dilaksanakan,
berdesakan di ruang tunggu, tempat duduk penuh,
meskipun belum sepenuhnya sesuai standar, namun
peserta banyak yang berdiri dan udara terasa panas.
demikian fungsi yang belum dilaksanakan bukanlah
Jika kondisi ini terus terjadi tentunya akan mempe-
fungsi pokok atau fungsi penting. Beberapa fungsi
ngaruhi aspek kenyamanan bagi peserta Askes yang
PPATRS yang masih perlu mendapat perhatian
sedang menunggu pelayanan. Aspek kenyamanan
adalah penambahan dan penyempurnaan media
merupakan salah satu dari faktor yang dapat
informasi, misalnya banner, brosur, leaflet, gambar-

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 14, No. 3 September 2011 z 141
Surmiyati & Rosyidah: Implementasi Program Pelayanan Administrasi

gambar alur pelayanan, dan jika perlu dapat disedia- verifikator masih harus disesuaikan dengan pekerja-
kan “touchscreen” atau jendela informasi. Untuk annya. Hal ini dikarenakan masih terbatasnya
fungsi pengendalian sesuai hasil survei dan wawan- sumber daya manusia yang ada.
cara apabila didasarkan pada pedoman pengendalian Ketentuan prosedur dan mekanisme adminis-
PT Askes (Persero) sesuai SK Direksi No. 01/Kep/ trasi pelayanan di Askes Center sesuai dengan
0109 tentang Pedoman Pengendalian, maka pe- pedoman yang ada bahwa alur pelayanan rawat jalan
ngendalian sudah dilaksanakan pada setiap fase.5 peserta Askes setelah mendapat jaminan Askes
Fase prospektif (sebelum pelayanan diberikan), (SJP) langsung menuju ke poli spesialis, dan setelah
pengendalian yang dilakukan adalah dengan melihat ke poli spesialis bagi peserta yang mendapatkan
persyaratan berkas dan keabsahan kartu peserta, resep dilegalisasikan ke Askes Center dan ke
menyesuaikan antara peserta yang berobat dengan apotek. Demikian juga untuk pelayanan rawat inap
foto di kartu Askes. peserta ke Askes Center, setelah mendapat jaminan
Melihat keabsahan ini peneliti masih menemu- (SJP) peserta kembali ke bangsal.
kan adanya peluang penyalahgunaan kartu yaitu Namun kenyataan yang dilaksanakan di Askes
untuk pasien rawat inap yang mengurus jaminan ke Center belum sepenuhnya sesuai pedoman yaitu
Askes Center adalah keluarganya, sehingga petugas untuk alur pelayanan rawat jalan peserta setelah
Askes tidak bertatap muka langsung dengan peser- mendapat SJP tidak langsung ke poliklinik, tetapi
tanya, besar kemungkinan hal ini disalahgunakan antri dulu ke loket rekam medik, barulah ke poliklinik.
oleh peserta. Ada satu hal yang peneliti temukan Demikian juga halnya dengan alur pelayanan rawat
terkait dengan sudah mulai diberlakukannya kartu inap, peserta ke loket 20 dulu, baru ke Askes Cen-
Askes yang baru (memakai barcode) tidak lagi ter.
ditempel foto, sehingga membuka peluang kartu Berdasarkan pengamatan peneliti salah satu
Askes dipakai orang lain. Untuk hal ini apabila tidak penyebabnya adalah karena Askes Center tidak
dilakukan suatu upaya pengendalian yang maksimal dapat satu atap atau tidak bisa menyatu dengan
akan banyak terjadi kecurangan, yaitu penyalah- ruang rekam medik. Untuk hal ini peneliti sudah
gunaan kartu oleh yang tidak berhak dan akan memberikan masukan kepada pihak Askes dan
berakibat pada besarnya pembiayaan pelayanan RSUP Dr. Suradji untuk dapat diupayakan dapat
kesehatan. Untuk itu, PT Askes sesuai koordinator menyatu ataupun cara lain yang memungkinkan
Askes Center perlu melakukan upaya dengan melak- peserta tidak lagi ke ruang rekam medis setelah
sanakan customer visit (berkunjung ke pasien rawat mendapatkan SJP dari Askes Center.
inap di bangsal). Rencana ini belum dapat dilaksana-
kan karena masih dalam proses persiapan. KESIMPULAN DAN SARAN
Pengendalian pada saat pelayanan diberikan Implementasi PPATRS di Askes Center RSUP
yang dilakukan adalah legalisasi dan konfirmasi yaitu Dr. Suradji Tirtonegoro Klaten prinsipnya sudah dapat
legalisasi tindakan dan pelayanan penunjang, legali- dilaksanakan, namun ada beberapa hal yang pelak-
sasi resep obat, serta melakukan konfirmasi ke sanaannya belum sepenuhnya mengacu pada stan-
pihak rumah sakit apabila ada obat, tindakan, dan dar PPATRS di Askes Center RS, sehingga masih
pelayanan penunjang yang dirasa tidak rasional atau harus dibenahi, dan ditata kembali terutama untuk
meragukan. Pada pengendalian fase ini peneliti standar fisik, SDM, mekanisme alur pelayanan, dan
melihat sudah sesuai dengan standar yang ada, fungsi pengendalian terhadap pasien rawat inap.
namun masih ada kendala yaitu untuk legalisasi obat Untuk mengimplementasikan PPATRS di Askes
apabila Koordinator Askes Center tidak ada, banyak Center RSUP Dr. Suradji Tirtonegoro Klaten agar
yang langsung dilegalisir. Hal ini dilakukan karena sesuai standar yang mengacu pada Pedoman
keterbatasan pengetahuan petugas PPATRS. Penyelenggaraan PPATRS di Askes Center SK
Pengendalian pada fase retrospektif (setelah Direksi PT. Askes (Persero) No. 303/Kep/0708 perlu
pelayanan diberikan)6 ini dilakukan dengan cara adanya koordinasi dan kerja sama antara PT. Askes
verifikasi berkas tagihan klaim yaitu meneliti dan (Persero) Kabupaten Klaten dengan RSUP Dr.
mencocokkan antara tagihan yang dientry oleh rumah Suradji Tirtonegoro Klaten.
sakit dengan berkas yang ada, serta dicocokkan Untuk membenahi dan menata kembali PPATRS
dengan berkas pendukung atau bukti pelayanan yang di Askes Center RSUP Dr. Suradji Tirtonegoro Klaten
diberikan. Mengenai hal verifikasi peneliti melihat sesuai dengan standar-standar yang ada, penataan
sudah tertib, tetapi masih ada juga hal yang perlu Askes Center, menyesuaikan backdrop dengan
mendapat perhatian yaitu latar belakang petugas standar yang ada. Perlu penataan dan pembenahan

142 z Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 14, No. 3 September 2011
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan

sarana yang ada seperti kotak saran, penambahan 3. Wijono D. Manajemen mutu pelayanan kese-
sarana dan media informasi. Segera merealisasikan hatan. Airlangga University Press. Surabaya,
program customer visit, penataan sumber daya 2000.
manusia, pembenahan alur pelayanan. RSUP Dr. 4. PT Askes (Persero). Pedoman administrasi
Suradji Tirtonegoro Klaten perlu memberikan pelayanan kesehatan askes sosial askes
dukungan yang optimal dalam rangka menunjang (persero). Direksi PT Askes (Persero). Jakarta.
PT. Askes (Persero) Kabupaten Klaten untuk dapat 2009a.
mengimplementasikan PPATRS di Askes Center 5. PT Askes (Persero). Pedoman pengendalian
sesuai standar yang ada. pelayanan kesehatan askes sosial PT askes
(persero). Direksi PT Askes (Persero). Jakarta.
KEPUSTAKAAN 2009b.
1. Mukti AG. Reformasi sistem pembiayaan 6. Mukti AG. Strategi terkini peningkatan mutu
kesehatan di Indonesia dan prospek ke depan. pelayanan kesehatan konsep dan implementasi.
Pusat Pengembangan Sistem Pembiayaan dan Pusat Pengembangan Sistem Pembiayaan dan
Manajemen Asuransi/Jaminan Kesehatan, FK Manajemen Asuransi/Jaminan Kesehatan FK
UGM, Yogyakarta. 2007a. UGM Yogyakarta. 2007b.
2. Moleong, JL. Metode penelitian kualitatif. Edisi
Revisi. Rosda. Bandung. 2007.

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 14, No. 3 September 2011 z 143

Anda mungkin juga menyukai