INTISARI
Latar Belakang : Kepuasan pasien berhubungan dengan mutu pelayanan rumah sakit. Dengan
mengetahui tingkat kepuasan, manajemen rumah sakit dapat meningkatkan mutu pelayanannya. Mutu
pelayanan dipengaruhi oleh lima dimensi mutu pelayanan, yaitu : tangible, reliability, responsiveness,
assurance, dan empathy. RS PKU Muhammadiayah Yogyakarta Unit II adalah rumah sakit swasta yang
berada di daerah gamping sleman dan merupakan pengembangan dari RS PKU Muhammadiyah Kota
Yogyakarta yang berada di Jl. Ahmad Dahlan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu
pelayanan dengan kepuasan pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II dalam hal ini belum
pernah diteliti oleh mahasiswa sebelumnya.
Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Observasional dengan pendekatan Analitik Cross
Sectional. Sampel dari penelitian ini adalah pasien rawat inap kelas III di RS PKU Muhammadiayah
Yogyakarta Unit II sebanyak 92 responden.
Hasil : Hasil analisis univariat menunjukan bahwa semua dimensi mutu pelayanan dalam penelitian ini
dikategorikan baik dengan hasil tangible 97,8%, reliability 97,8%, responsiveness 95,7%, assurance
96,7%, dan empathy 92,4%. Sedangkan hasil analisis bivariat menunjukan bahwa tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara dimensi tangible dengan kepuasan pasien, dengan p value 0,147 > 0,05.
Terdapat hubungan yang signifikan antara reliability dengan kepuasan pasien, dengan p value
0,005<0,05. Terdapat hubungan yang signifikan antara responsiveness dengan kepuasan pasien, dengan
p value 0,028<0,05. Terdapat hungungan yang signifikan antara dimensi assurance dengan kepuasan
pasien, dengan p value 0,014<0,05. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi empathy
dengan kepuasan pasien, dengan p value 0,087>0,05.
Kesimpulan : Dari kelima dimensi mutu dua diantaranya tidak ada hubungan yang signifikan antara
mutu pelayanan dengan kepuasan pasien. Yaitu pada dimensi tangible dan empathy. Sedangkan dimensi
reliability, rensponsiveness, dan assurance memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan.
Kata Kunci : mutu pelayanan, kepuasan, tangible, reliability, responsiveness, assurance, empathy.
ABSTRACT
Background: Patient satisfaction related to the quality of hospital services. By knowing the level of
satisfaction, the hospital management can improve the service quality. Service quality is affected by the
five dimensions: tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. PKU Muhammadiyah
Yogyakarta Unit II Hospital is the private hospital located in Gamping Sleman area and the development
of PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta Hospital that are in Jl. Ahmad Dahlan. This research aims to
determine the relationship between service quality and patient satisfaction in PKU Muhammadiyah
Yogyakarta Unit II Hospital. In this case has not been investigated by previous students.
Method: This research uses observational research with the Analytical Cross Sectional approach.
Samples of this research are inpatients class III in PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II Hospital by
92 respondents.
Result : Results of univariate analysis indicates that all dimensions of service quality in this research
were categorized with the results of tangible 97,8%, reliability 97,8%, responsiveness 95,7%, assurance
96,7%, and empathy 92,4%. While the result of the bivariate analysis indicates that with the p value
0.147> 0.05, there is no significant relationship between the tangible dimensions with patient satisfaction.
With the p value 0,005<0,05 there is significant association between reliability with the patient
satisfaction. With the p value 0,028<0,05, there is significant association between responsiveness with the
patient satisfaction. With the p value 0,014<0,05there is a significant relationship between the assurance
dimensions with the patient satisfaction. With the p value 0,087>0,05, there is no a significant
relationship between the empathy dimensions with the patient satisfaction.
Conclusion : of the five dimensions of quality are two of them there was no significant relationship
between service qualities with the patient satisfaction. Namely the tangible dimension and empathy.
While the dimensions of reliability, responsiveness, and assurance has a significant relationship with
satisfaction.
HASIL PENELITIAN 42
1). Analisis Univariat
Berdasarkan Tabel 2, dapat tidak berpengaruh terhadap kepuasan pasien di
disimpulkan bahwa dari keseluruhan hanya tiga 5
RS Ibu dan Anak Pertiwi Makassar .
variabel yang menyatakan bahwa terdapat Berdasarkan dari hasil analisis secara
hubungan antara mutu pelayanan dengan keseluruhan, dimensi tangible di ruang rawat
kepuasan di RS PKU Muhammmadiyah Unit II, inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit
yaitu variabel reliability, responsiveness, dan II dalam kategori baik dengan penilaian
assurance, sedangkan variabel tangible dan sebanyak 97,8% dari jumlah responden, akan
empathy tidak ada hubungan yang signifikan. tetapi tidak ada hubungan yang signifikan
B. Pembahasan dengan kepuasan pasien, sedangkan pada
1) Hubungan Dimensi Tangible dengan 6
penelitian , dimensi tangible di RSUD
Kepuasan Pasien
Lakipadada Kabupaten Tana Toraja dalam
Hasil analisis tangible di RS PKU
kategori baik, dengan penilaian 91,5% dari
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
jumlah responden serta terdapat hubungan yang
menunjukkan bahwa 97,8% responden
signifikan dengan kepuasan. Hal ini
menganggap pelayanan pada dimensi tangible
kemungkinan disebabkan karena faktor
sudah baik sehingga konsumen merasa puas
pengujian statistiknya, banyak studi tentang
dengan penampilan fisik dari ruang rawat inap
kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan
kelas III di PKU Muhammadiyah Yogyakarta
telah memberikan kesimpulan yang jelas.
Unit II. Mutu pelayanan dapat dirasakan secara
Kegagalan dalam memberikan pelayanan yang
langsung oleh para penggunanya dengan
sesuai dengan harapan pelanggan, 70 % adalah
penyediaan fasilitas fisik dan perlengkapan yang
karena faktor human, sedangkan faktor
memadai, sifat produk atau jasa yang tidak bisa
4 teknologi dan sistem hanya memberikan
dilihat, dipegang dan dirasakan .Untuk itu perlu
kontribusi sekitar 30 %. Oleh karena itu,
adanya ukuran lain yang bisa dirasakan lebih
perusahaan yang berupaya untuk meningkatkan
nyata oleh para pengguna pelayanan dalam hal
kualitas layanan dengan hanya memfokuskan
ini pasien yang dapat ditangkap oleh panca
kepada perubahan teknologi, akan kecewa pada
inderanya (mata, telinga, dan perasaan),
akhirnya apabila tidak mempersiapkan
misalnya gedung yang bagus, ruang yang
infrastruktur lain yang lebih penting yaitu
bersih, lantai berkeramik, seragam staf yang rapi 7.
attitude karyawan
dan bersih, dan lain sebagainya. Oleh karena itu,
Walaupun dalam penelitian ini
tangible sangat erat hubungannya dengan
tangible atau bukti fisik tidak berpengaruh
kepuasan pasien, dimana akan mempengaruhi
4 terhadap kepuasan pasien, pihak rumah sakit
minat kunjung kembali pasien . Hasil analisis
tetap harus meningkatkan kualitas layanan ini.
bivariat menunjukan bahwa tidak ada hubungan
Karena, sebuah pelayanan di rumah sakit,
yang signifikan antara tangible dengan
berhubungan satu sama lain, bukan saja hanya
kepuasan pasien di RS PKU Muhammadiyah
SDM (sumber daya manusia), ataupun fasilitas
Yogyakarta, yaitu dengan p (0,147) > 0,05. Hal
rumah sakitnya saja, tetapi juga semua yang
ini sejalan dengan penelitian lain, yang
bekerja di dalam naungan rumah sakit dan
menyatakan bahwa bukti langsung (tangible)
43
8 yang akurat, dokter dan perawat dapat
pelayanan yang ada di rumah sakit tersebut .
2. Hubungan Dimensi Reliability Dengan dihandalkan dalam menangani masalah, dokter
Kepuasan Pasien perawat dan karyawan administrasi dapat
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II akan diberikan sejak pertama kali pasien datang
menganggap bahwa pelayanan pada dimensi Yogyakarta Unit II dapat menepati pelayanan
reliability sudah baik sehingga konsumen sesuai dengan yang dijanjikan dengan lancar.
merasa puas dengan pelayanan yang dilakukan Berdasarkan dari hasil analisis secara
secara cepat dan tidak berbelit-belit, dokter keseluruhan, dimensi reliability di ruang rawat
datang tepat waktu, bertindak cepat, siap inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit
melayani pasien, perawat siap setiap saat, dan II dalam kategori baik dan mempunyai
perawat melaporkan setiap detail perubahan hubungan yang signifikan dengan kepuasan
pasien kepada dokter sewaktu melakukan pasien, oleh sebab itu pihak ruang rawat inap
kunjungan di ruang rawat inap kelas III di PKU kelas III di PKU Muhammadiyah Yogyakarta
dari hasil analisis bivariat menunjukan bahwa pelayanan pada dimensi reliability agar pasien
terdapat hubungan yang signifikan antara tetap merasa puas dengan keandalan pelayanan
reliability dengan kepuasan pasien di RS PKU dari ruang rawat inap kelas III di PKU
(0,005) < 0,05. Hal ini sejalan dengan medis maupun nonmedis ruang rawat inap kelas
9 III di PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
penelitian yang menyatakan bahwa kehandalan
sebaiknya selalu memberikan pelayanan yang
(reliability) berpengaruh terhadap tingkat
sesuai dengan kebutuhan pasien secara cepat
kepuasan pasien di RSUD Lakipadada
serta tepat. Prosedur pelayanan sebaiknya dibuat
Kabupaten Tana Toraja.
tidak berbelit-belit sehingga memudahkan
Reliability dalam penelitian ini
pasien untuk mengurus semua administrasi jasa
adalah persepsi penilaian responden atau pasien
rumah sakit serta jadwal pelayanan sebaiknya
terhadap kepuasan pelayanan di RS PKU
sesuai kebutuhan pasien. Profesionalisme
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II. Dimensi
karyawan dan dokter perlu ditingkatkan
ini meliputi kemampuan pemberi pelayanan
sehingga mampu memberikan pelayanan yang
kesehatan yang telah dijanjikan dengan segera,
10
cepat dan tepat waktu, serta bersikap simpatik
cepat, dan memuaskan . Hasil penelitian
dengan membantu pasien yang mengalami
menunjukkan bahwa reliability (kehandalan),
kesulitan, dan melengkapi obat – obatan yang
yaitu kemampuan dalam memberikan apa yang
dibutuhkan oleh pasien.
telah dijanjikan kepada pelanggannya dengan
3. Hubungan Dimensi Responsiveness
hasil yang memuaskan. Berdasarkan dari Dengan Kepuasan
dimensi reliability ada beberapa yang Hasil analisis responsiveness di RS
mempengaruhi antara lain prosedur penerimaan PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
pasien yang akurat, pelayanan dokter, perawat menunjukkan bahwa 95,7% responden
44
menganggap bahwa pelayanan pada dimensi rawat inap kelas III di PKU Muhammadiyah
responsiveness sudah baik sehingga konsumen Yogyakarta Unit II sebaiknya dapat
merasa puas dengan dokter yang selalu mempertahankan pelayanan pada dimensi
menanyakan keluhan pasien, memberikan responsiveness agar pasien merasa puas dengan
kesempatan bertanya kepada pasien maupun daya tanggap dari seluruh petugas ruang rawat
keluarga pasien, perawat bersikap ramah dan inap kelas III di PKU Muhammadiyah
sopan kepada pasien, memperhatikan kebutuhan Yogyakarta Unit II. Petugas medis maupun
dan keluhan pasien, dan petugas medis dan nonmedis di ruang rawat inap kelas III di PKU
nonmedis selalu cepat dan merespon keinginan Muhammadiyah Yogyakarta Unit II lebih
pasien di ruang rawat inap kelas III di PKU meningkatkan kemampuan dan pengetahuan
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II. Sedangkan pada bidang medis khususnya dalam menangani
Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa rawat inap kelas III di PKU Muhammadiyah
terdapat hubungan yang signifikan antara Yogyakarta Unit II, hal ini penting karena
responsiveness dengan kepuasan pasien di RS secara psikologis seorang pasien rawat inap
PKU Muhammadiayah Yogyakarta, yaitu menginginkan pelayanan secara khusus dan
dengan p (0,025) < 0,05. Hal ini sejalan dengan perhatian yang lebih. Pihak manajemen rumah
penelitian yang dilakukan oleh2, yang sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
menyatakan bahwa daya tanggap bisa menambah perawat atau dokter spesialis
(responsiveness) berpengaruh terhadap tingkat yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan
kepuasan pasien di RSUD Lakipadada memadai dalam menangani pasien. Sebaiknya
Kabupaten Tana Toraja. petugas medis dan nonmedis dalam memberikan
Berdasarkan dari dimensi informasi kepada pasien secara jelas dan mudah
responsiveness ada beberapa yang menjadi dimengerti, hal ini penting mengingat mayoritas
indikator dalam responsiveness antara lain responden merupakan petani dengan tingkat
paramedis selalu bersedia membantu pasien, pendidikan SMA, sehingga cara pemahaman
pasien tidak pernah menunggu lama untuk maupun pengetahuannya tentang kesehatan
memperoleh pelayanan, paramedis sangat dirasa masih kurang.
mudah bila diminta pertolongannya, paramedis 4. Hubungan Dimensi Assurance dengan
Kepuasan
tidak membeda-bedakan pasien dalam
Hasil analisis assurance di RS PKU
memberikan pelayanan kesehatan dan
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
paramedis memberi tahu pasien bila akan
menunjukkan bahwa 95,7% responden
melakukan tindakan. Dari beberapa indikator
menganggap bahwa pelayanan pada dimensi
tersebut akan dihubungkan dengan hasil
assurance sudah baik sehingga pasien merasa
penelitian yang telah dilakukan.
puas dengan tersedianya dokter spesialis,
Berdasarkan dari hasil analisis secara
perilaku dokter yang menimbulkan rasa aman,
keseluruhan, dimensi responsiveness di ruang
perawat terdidik dan mampu melayani pasien,
rawat inap RS PKU Muhammadiyah
biaya perawatan terjangkau, dokter atau perawat
Yogyakarta Unit II dalam kategori baik dan
menjaga kerahasiaan pasien selama berada
memiliki hubungan yang signifikan dengan
dalam ruangan rawat inap, rumah sakit memberi
kepuasan pasien, oleh sebab itu pihak ruang
45
jaminan pelayanan yang baik demi kesembuhan menenangkan rasa cemas pasien terhadap
pasien. Sedangkan dari hasil analisis bivariat penyakit yang diderita, perawat meluangkan
menunjukan bahwa terdapat hubungan yang waktu khusus untuk berkomunikasi dengan
signifikan antara assurance dengan kepuasan pasien, waktu untuk berkonsultasi dengan
pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, keluarga pasien terpenuhi, dan perawat selalu
yaitu dengan p (0,014) < 0,05. Hal ini sejalan menghibur dan memberikan dorongan kepada
2 pasien supaya cepat sembuh. Sedangkan dari
dengan penelitian yang dilakukan oleh , yang
menyatakan bahwa jaminan (assurance) hasil analisis bivariat menunjukan bahwa tidak
berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien ada hubungan yang signifikan antara empathy
inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit Berdasarkan dari hasil analisis secara
II dalam kategori baik dan memiliki hubungan keseluruhan, dimensi empathy di ruang rawat
yang signifikan dengan kepuasan pasien, oleh inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit
sebab itu pihak rumah sakit PKU II dalam kategori baik akan tetapi tidak ada
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II hendaknya hubungan yang signifikan dengan kepuasan. Hal
untuk terus mempertahankan pelayanan pada ini kemungkinan disebabkan karena faktor
dimensi assurance agar pasien merasa puas pengujian statistiknya, banyak study tentang
dengan jaminan yang diberikan di ruang rawat kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan
inap kelas III di PKU Muhammadiyah telah memberikan kesimpulan yang jelas.
Yogyakarta Unit II. Sebaiknya petugas medis Kegagalan dalam memberikan pelayanan yang
dan non medis memberikan pelayanan dengan sesuai dengan harapan pelanggan, 70 % adalah
sikap yang baik dan memiliki kemampuan karena faktor human, sedangkan faktor
memecahkan masalah (problem solving) dan teknologi dan sistem hanya memberikan
mengedepankan sikap yang ramah serta sopan kontribusi sekitar 30 %. Oleh karena itu,
kepada semua pasien. Pihak rumah sakit perusahaan yang berupaya untuk meningkatkan
sebaiknya juga memberikan jaminan kepada kualitas layanan dengan hanya memfokuskan
pasien atas pelayanan yang diberikan dan kepada perubahan teknologi, akan kecewa pada
5. Hubungan Dimensi Empathy dengan infrastruktur lain yang lebih penting yaitu
Kepuasan attitude karyawan. Oleh sebab itu pihak rumah
Hasil analisis empathy di RS PKU sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II hendaknya terus meningkatkan pelayanan pada
menunjukkan bahwa 95,7% responden dimensi empathy agar pasien merasa puas
menganggap bahwa pelayanan pada dimensi dengan empati petugas di ruang rawat inap kelas
empathy sudah baik sehingga konsumen merasa III di PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II.
puas dengan dokter tidak pilih - pilih dalam Sebaiknya petugas medis dan nonmedis ruang
menangani pasien, dokter berusaha rawat inap kelas III di PKU Muhammadiyah
Yogyakarta Unit II tidak membeda – bedakan
46
status sosial pasien dalam memberikan 1) Bagi RS PKU Muhammadiayah Yogyakarta
pelayanan kesehatan, dan memberikan perhatian Unit II
pada setiap keluhan pasien serta memberikan a. Mempertahankan mutu pelayanan pada
pelayanan dengan penuh kesabaran. dimensi reliability, responsiveness, dan
Kesimpulan assurance yang dalam hal ini dikatogori
1) Tidak ada hubungan yang signifikan antara penilaian baik dan memiliki hubungan
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II. Hal ini b. Meningkatkan mutu pelayanan pada
47
9. Undang – Undang Republik Indonesia No.
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Hal. 18
10. Windyartiningtyas, F., Sofiana, L., 2014.
“Analisis Manajemen Mutu Pelayanan
Kesehatan pada Program Pemberantasan
Penyakit Menular (Cukupan Menemuan
Penderita PNEU- Monia) di Puskesmas
Panarukan Situbondo Jawa Timur”, Jurnal
Kesehatan “Samodra Ilmu”, Vol.5 (1).
48